Disusun oleh :
Kelas A / Semester IV
Kelompok C / Sub 2
Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan
dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai
penyajian. Perilaku penjamah makanan ikut berperan dalam menetukan suatu makanan sehat
atau tidak. Sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan rectal swab pada
penjamah makanan.
Rectal swab adalah prosedur dimana kapas kecil steril dimasukkan pada daerah rectum +
2-3 cm diatas lubang anus untuk tujuan koleksi sampel yang akan diuji untuk penyakit dan
infeksi tertentu.
Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi adalah Escerchia coli.
Eschercia coli bersifat pathogen, jika termakan/terminum dapat menyebabkan keracunan.
Bakteri ini biasanya terkontaminasi silang dari penjamah makanan (hidung,mulut,tangan)
dan peralatan masak.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Hiegiene Sanitasi Jasaboga, angka kuman pada alat
makan dan minum harus nol (negative) dan tidak diperoleh adanya carrier (pembawa kuman
patogen) pada penjamah makanan yang diperiksa.
III. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin,6 April 2015
Waktu : 07.30 – 16.30 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Kampus Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
V. Langkah Kerja
Usap Dubur / Rectal sweb
1. Menyiapkan Alat dan bahan
2. Pembuatan Media Transport (Larutan NaCl 0,9 %)
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Timbang NaCl 0,9 % dengan rumus perhitungan :
- 1 botol x 10 ml = 10 ml
0,9 x 10 ml = 0,09 gram NaCl
100
0,09 gram NaCl dimasukkan kedalam beaker glass.
- Tambahkan aquadest sebanyak 70 ml lalu aduk hingga larut.
- Pindahkan dalam botol sampel kecil @ 10 ml lalu tutup.
- Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit.
3. Pembuatan Media EC Broth (Escherichia Coli)
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Timbang EC Broth dengan perhitungan :
2 tabung × 5ml = 10 ml
37
× 10 ml = 0,37 gram.
1000
- MasukkanEC Broth yang telah di timbang kedalambeakerglass.
- Tambahkan aquadest sebanyak 10 ml lalu aduk hingga hingga larut.
- Masukkan kedalam 2 tabung reaksi pendek @ 5 ml lalu tutup menggunakan kapas,
bungkus aluminium foil, lalu ikat dengan tali rami.
- Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit.
4. Pembuatan Media EMB Agar (Eosin Methilen Blue Agar)
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Timbang EMB Agar (Eosin Methilen Blue Agar) dengan perhitungan :
2 petridish × 20 ml = 40 ml
36
× 40 ml = 1,44 gram.
1000
- Masukkan EMB Agar yang telah ditimbang kedalam erlenmeyer.
- Tambahkan aquadest sebanyak 45 ml lalu aduk hingga larut,
- Tutup menggunakan kapas dan aluminium foil, lalu ikat dengan tali rami.
- Sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit.
5. Pengambilan dan pengiriman Sampel
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Menggunakan masker.
- Mensterilkan tangan dengan cara menyemprotkan alkohol yang ada dalam botol
spray ke tangan, menggunakan handscoon lalu semprot dengan alkohol kembali.
- Penjamah makanan yang akan diperiksa diminta untuk membersihkan anus terlebih
dahulu.
- Menyalakan lampu spirtus.
- Penjamah makanan yang akan diambil sampel rectal swab harus dalam keadaan
rileks.
- Penjamah makanan dalam posisi munungging dengan kedua tangan memegang
pinggul atau dengan posisi tengkurap saat pelaksanaan usap dubur atau rectal swab.
- Pemeriksa berdiri disebelah kiri penjamah pada saat melakukan rectal swab (bagi
yang kidal sebaliknya).
- Mengambil cotton swab, masukkan kedalam larutan transport (NaCl 0,9 %) lalu
tiriskan dengan cara menempelkan cotton swab pada dinding bagian dalam botol
larutan transport.
- Memasukkan cotton swab kedalam anus sedalam ± 2,5 – 3 cm / 1 inchi dengan cara
tangan kiri pemeriksa melebarkan lubang anus penjamah, tangan kanan
memasukkan cotton swab di tengah-tengah anus secara perlahan, putar searah jarum
jam sebanyak 1x, lalu putaran selanjutnya diputar searah jarum jam sambil ditarik
keluar secara perlahan.
- Memasukkan cotton swab kedalam botol sampel yang telah diberi media transport.
Semua dilakukan secara steril.
- Gunting lidi setinggi botol, flambir mulut botol dengan lampu spirtus, lalu tutup
botol dengan rapat.
- Beri etiket / kode sesuai dengan formulir pengambilan sampel, masukkan kedalam
coolbox lalu kirim ke laboratorium.
6. Pemeriksaan Sampel dengan Parameter Escherichia Coli
Hari pertama :
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Sterilkan meja dengan kapas alkohol dan nyalakan lampu spirtus.
- Mengusap tangan dengan kapas alkohol lalu gunakan handscoon.
- Siapkan media EC Broth steril.
- Mengambil sampel dari media transport lalu masukkan ke media EC broth sebanyak
2 mata ose, tutup kembali dengan menggunkan kapas penutup, kontrol tidak diberi
perlakuan (lakukan secara steril).
- Masukkan kedalam inkubator. Inkubasi selama1x24 jam pada suhu 370C.
Hari kedua :
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Sterilkan meja dengan kapas alkohol dan nyalakan lampu spirtus.
- Mengusap tangan dengan kapas alkohol lalu gunakan handscoon.
- Setelah inkubasi1x24jam periksa apabila terjadi kekeruhan saat dibandingkan
dengan control maka lanjutkan pada media EMB.
- Tanam inokulum pada media EMB Agar baik secara tuang maupun gores
Secara gores, sebelumnya disiapkan terlebih dahulu EMB dalam petridish steril
tunggu hingga beku, kemudian ambil satu ose larutan EC Broth goreskan ke media
tersebut.
Secara tuang, ambil 1ml sampel EC Broth dengan pipet steril, tuang ke petridish
steril, tambahkan media EMB 15-20 ml. Homogenkan putar searah jarum jam,
tunggu hingga beku.
- Setelah penanaman pada media EMB membeku, bungkus dengan kertas coklat
dalam keadaan terbalik, ikat dengan tali rami, beri etiket, masukkan dalam
incubator.
- Inkubasi1x24 jam pada suhu 370C
Hari ketiga
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Sterilkan meja dengan kapas alkohol dan nyalakan lampu spirtus.
- Mengusap tangan dengan kapas alkohol.
- Mengamati media EMB Agar.
Bila ada pertumbuhan pada EMB Agar ditandai dengan warna hijau metalik maka
diduga terdapat E.coli.
Setelah dilakukan pemeriksaan sampel rectal swap pada penjamah makanan diduga
menunjukkan hasil positif Escherichia Coli, hal ini ditunjukkan dengan ciri koloni yang
tumbuh pada media EMB Agar berwarna hijau metalik dan berinti gelap.
Bakteri coliform umumnya mampu memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam,
kondisi ini membuat media EMB Agar menjadi asam sehingga warna berubah menjadi
hijau gelap yang disertai dengan kilap logam / hijau metalik (lal dan chepth man
dkk.2007;Merck.1996).
Usap Alat makan
Luas gelas = π x r2
= 3,14 x 3,152
= 31,16 cm2
Jumlah koloni yang dipilih untuk perhitungan Angka Lempeng Total adalah yang
mengandung 30-300 koloni. Karena tidak ada jumlah koloni koloni yang mencapai 30
maka digunakan jumlah koloni pada pengenceran paling kecil yaitu pada pengenceran
1 dengan jumlah koloni 11.
(𝛴𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖−𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙)𝑥𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
ALT = 𝛴𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛𝑥𝛴𝑎𝑙𝑎𝑡𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑢𝑠𝑎𝑝𝑥𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑢𝑠𝑎𝑝
= ( 11 – 0 ) x 10
1 x 4 x 3,15
= 8,73Koloni / cm2
Metode yang pertama adalah metode swab. Metode ini memerlukan swab atau
alat pengoles berupa lidi yang ujungnya diberi kapas steril dan larutan buffer fosfat
atau garam fisiologis, pertama – tama swab dimasukkan kedalam larutan pengencer
kemudian diperas dengan cara menekankan pada dinding tabung bagian atas sambil
diputar – putar. Selanjutnya permukaan peralatan yang diuji diusap dengan swab
tertentu dengan luasan tertentu. Penyekaan pada satu area dilakukan sebanyak tiga
kali (Fadila, 2001).
Metode yang kedua adalah metode hitung cawan. Metode hitungan cawan
didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang
menjadi suatu koloni. Jumlah koloni yang muncul pada cawan merupakan suatu
indeks jumlah mikroba yang hidup terkandung dalam sampel (Waluyo,2008). Metode
hitung cawan dibedakan atas dua cara yaitu metode tuang (pour plate) dan metode
permukaan atau surface/ spread plate (Waluyo, 2008). Dalam praktikum ini kami
menggunakan metode tuang atau pour plate.
Setelah dilakukan inkubasi 2x 24 jam, terjadi pertumbuhan koloni berwarna
kuning krem dan berbentuk bulatan kecil pada media agar. Angka kuman pada alat
makan gelas yang kami periksa adalah 8,73 koloni / cm2.
VII. Kesimpulan
Usap Dubur / Rectal Sweb
Bobihu,FB.2014.(online)( http://eprints.ung.ac.id/5145/5/2012-1-13201-811408025-bab2-
15082012122053.pdf.) diakses 09 April 2015
Permenkes RI `No.1096/MENKES/PER/VI/2011