PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang di kelilingi 4 (empat) lempeng, yaitu lempeng laut Philipina, lempeng
Pasifik, lempeng Australia, dan lempeng Eurasia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang
sering mengalami gempa baik kecil maupun besar. Akibat gempa ini mengakibatkan kerugian materiil, dan
menimbulkan korban jiwa. Bangunan struktural yang tidak mengindahkan kaidah/code yang berlaku, paling
banyak mengalami kegagalan dan menimbulkan kerugian/kerusakan.
Di Indonesia teknologi sistem retrofit belum banyak dikembangkan dan masih merupakan hal yang
baru. Sistem Retrofit dapat menggunakan skema inovatif atau ekonomis untuk mencegah struktur beton runtuh
selama gempa terjadi. Salah satu pendekatan retrofit adalah penguatan komponen struktur yang dianggap
penting, misalnya di daerah sendi-plastis pada pilar jembatan beton, daerah lentur dan geser pada balok beton
bertulang, di bawah pelat jembatan, tunnel, dan beberapa tempat lainnya pada komponen struktur. Penguatan
yang banyak digunakan dengan sistem retrofit bertujuan untuk meningkatkan kekuatan atau kapasitas
komponen struktur yang dipilih sepanjang jalur beban lateral untuk mencegah kegagalan prematur atau rapuh.
Sebuah penguatan yang ideal seharusnya tidak mengubah kekakuan. Namun, karena ini biasanya sulit dicapai,
evaluasi ulang dari kekuatan gempa untuk dipasang pada struktur beton mutlak diperlukan, misalnya pada
jembatan, dermaga, dan gedung.
Di Jepang penggunaan sistem retrofit sudah mulai dikembangkan sejak pasca-gempa bumi di kota Kobe
tahun 1995 (Gambar 1). Struktur yang tidak menggunakan sistem retrofit mengalami kegagalan baik lentur
maupun geser, akan tetapi struktur yang menggunakan sistem retrofit (steel jacketting) tidak mengalami
keruntuhan (sumber: http://geot.civil.metro-u.ac.jp/archives/eq/95kobe/index.html).
Pasca-gempa Kobe, perkembangan sistem retrofit di Jepang pada konstruksi berkembang dengan pesat.
Melalui penelitian yang berkelanjutan telah diperoleh beberapa metode sistem retrofit termasuk material retrofit
yang dapat digunakan dan signifikan meningkatkan kekuatan struktur terhadap gempa. Sistem retrofit yang
digunakan pada konstruksi di Jepang, antara lain dengan menggunakan material FRP (Fiber Reinforced
Plastics).
(a) Tidak di retrofit, rusak (b) Di retrofit (steel jacketting), tidak rusak
Penelitian sistem retrofit telah dilakukan oleh A. Amiruddin, et.al (2006 – 2009) di Jepang, yaitu
pengembagan sistem retrofit dengan menggunakan material CFRP grid (Carbon Fiber Reinforced Plastics) dan
PCM (Polymer Cement Mortar) metode shotcrete (metode tembak). Hasilnya menunjukkan bahwa selain
kekuatan lentur dan geser meningkat 3(tiga) kali dari elemen struktur yang tidak di-retrofit, juga ketebalan dari
elemen struktur yang di-retrofit juga menjadi tidak kelihatan gemuk dan hal ini dapat mereduksi biaya yang
1
akan dikeluarkan jika dibandingkan menggunakan sistem retrofit yang konvensional. Sistem retrofit yang
konvensional, yaitu membungkus elemen struktur dengan beton biasa (NVC) dan berdasarkan dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa ketebalan material retrofit pada elemen struktur yang di-retrofit secara
konvensional diperoleh adalah 250mm. Dengan kata lain, ketebalan elemen struktur (balok beton bertulang)
yang di-retrofit menggunakan CFRP grid dan PCM shotcrete dapat direduksi menjadi 1/12 kali atau menjadi
19mm dibandingkan dengan sistem retrofit konvensional. Begitu pula ketebalan elemen struktur yang di-retrofit
dengan tulangan ulir dan PCM shotcrete, dapat direduksi sampai 1/5 kali atau 54mm dibandingkan dengan
sistem retrofit konvensional.
Untuk pengembangan dan inovasi struktur maka dipilih material wiremesh dan beton SCC (Self
Compacting Concrete) sebagai material retrofit. Penggunaan wire mesh sebagai pengganti FRP untuk perkuatan
pada balok beton bertulang dapat memberikan keuntungan yaitu dengan bajanya yang bermutu tinggi dan
harganya yang lebih murah.. Overlapping tulangan juga menjadi hal yang penting untuk dipahami sebagai
faktor penentu dalam mengetahui perilaku lentur balok beton bertulang. Besarnya momen yang terjadi akibat
beban gravity menyebabkan balok beton mengalami defleksi sehingga perlu diketahui defleksi maksimum.
Dengan adanya overlapping tulangan menyebabkan perilaku lentur balok mengalami degradasi dan
membahayakan struktur sekiranya tidak dilakukan dengan baik sesuai dengan code yang diisyaratkan (SNI
2847 – 2013 dan ACI – 2014).
Oleh karena itu dalam penelitian berbasis LBE ini, maka dilakukan serangkaian penelitian. Penelitian
yang akan dilakukan adalah penelitian Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang Material Retrofit Wiremesh dan
SCC dengan Overlapping Tulangan pada Sepertiga Bentangan. Adapun tujuan penelitian kali ini untuk
mengkaji dan menganalisis efektifitas wiremesh dan beton SCC sebagai material retrofit pada elemen balok
beton bertulang dengan sistem retrofit.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana efektifitas
Overlapping tulangan pada sepertiga bentangan terhadap perilaku lentur balok beton bertulang material
retrofit wiremesh dan SCC”.
C. TINJAUAN PUSTAKA
C.1. Balok Beton Normal Dengan Perkuatan Wiremesh dan SCC
C.1.1. Wiremesh
Wiremesh (Gambar 2) adalah besi yang berbentuk kawat dianyam kotak-kotak sehingga membentuk
lembaran dan sering disebut kawat anyam. Keuntungan menggunakan wiremesh adalah mempercepat proses
pembangunan dan konstruksi menjadi lebih akurat, bangunan jadi lebih baik mutunya dengan biaya lebih
hemat.
2
Gambar 2. Wiremesh
3
4. Kuat tekan beton bisa dibuat untuk mutu tinggi atau sangat tinggi.
5. Lebih kedap, porositas lebih kecil.
6. Susut lebih rendah.
7. Dalam jangka panjang struktur lebih awet (durable).
8. Tampilan permukaan beton lebih baik dan halus karena agregatnya biasanya berukuran kecil sehingga nilai
estetis bangunan menjadi lebih tinggi.
9. Karena tidak menggunakan penggetaran manual, lebih rendah polusi suara saat pelaksanaan pengecoran.
Berdasarkan spesifikasi SCC dari The European Federation of Specialist Construction Chemicals and
Concrete Systems (EFNARC), workabilitas atau kelecakan campuran beton segar dapat dikatakan sebagai
beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai berikut yaitu:
Slump-flow
Slump-flow (Tabel 1) adalah diameter rata-rata menyebarnya beton segar dengan menggunakan
kerucut slump konvensional. Nilai Slump-flow menggambarkan flowabilitas campuran segar dalam kondisi tak
terkekang. Ini adalah tes sensitif yang biasanya akan ditentukan untuk semua beton SCC, sebagai pemeriksaan
utama yang konsistensi terhadap beton segar yang memenuhi spesifikasi.
Pengamatan visual selama pengujian dan / atau pengukuran waktu T500 dapat memberikan informasi
tambahan tentang ketahanan terhadap segregasi dan keseragaman setiap pengecoran.
4
baik dari SF 2 untuk aplikasi vertikal yang normal tetapi ketahanan terhadap segregasi lebih sulit
dikendalikan.
Nilai-nilai target yang lebih tinggi dari 850 mm dapat ditentukan dalam beberapa kasus khusus tapi
harus dilakukan dengan hati-hati mengenai pencegahan terhadap segregasi dan ukuran maksimum agregat
biasanya harus lebih rendah dari 12 mm.
Viskositas
Viskositas (Tabel 2) dapat dinilai pada saat T500 selama uji slump-flow atau dinilai berdasarkan
waktu alir corong-V. Nilai waktu yang diperoleh tidak mengukur viskositas SCC tetapi berkaitan dengan
kecepatan aliran. Beton dengan viskositas rendah akan memiliki aliran awal yang sangat cepat dan kemudian
berhenti. Beton dengan viskositas tinggi dapat terus merambat melewati perpanjangan waktu.
Berikut ini adalah tipikal kelas viskositas menurut The European Guidelines for Self Compacting Concrete :
Kelas T500,S
VS1 ≤2
VS2 >2
Sumber : The European Guidelines for SCC, 2005
1. VS1/VF1 memiliki kemampuan mengisi yang baik bahkan dengan tulangan padat dan umumnya
memiliki permukaan akhir terbaik. Namun, campuran beton ini lebih mungkin menderita bleeding dan
segregasi.
2. VS2/VF2 tidak memiliki batas kelas atas tapi dengan meningkatnya waktu aliran, lebih memungkinkan
untuk menunjukkan efek thixotropic, yang mungkin dapat membantu dalam membatasi tekanan bekisting
atau meningkatkan ketahanan terhadap segregasi. Efek negatif mungkin dialami mengenai permukaan
akhir yang berlubang.
Passing ability
Passing ability (Tabel 3) adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-celah antar besi
tulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya segregasi atau blocking.
Contoh spesifikasi kemampuan melewati celah diberikan di bawah ini:
1. Struktur PA 1 dengan jarak 80 mm sampai 100 mm, (misalnya perumahan, struktur vertikal)
2. Struktur PA 2 dengan jarak 60 mm sampai 80 mm, (misalnya struktur teknik sipil).
5
PA1 ≥ 0,80 dengan 2 tulangan
PA2 ≥ 0,80 dengan 3 tulangan
Sumber : The European Guidelines for Self-Compacting Concrete
Segregation resistance
Segregation resistance (Tabel 4), adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam keadaan
komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai pada saat pengecoran.
Dengan tidak adanya pengalaman yang relevan, pedoman umum berikut pada kelas ketahanan
terhadap segregasi diberikan:
1. Ketahanan terhadap segregasi menjadi parameter penting dengan kelas slump-flow lebih tinggi dan / atau
kelas viskositas lebih rendah, atau jika kondisi penuangan beton SCC meningkatkan segregasi. Jika tidak
ada yang sesuai, biasanya tidak memerlukan penentuan kelas ketahanan terhadap segregasi.
2. SR1 umumnya berlaku untuk lembaran tipis dan untuk aplikasi vertikal dengan jarak aliran SCC kurang
dari 5 meter dan jarak tulangan lebih besar dari 80 mm.
3. SR2 lebih disukai dalam aplikasi vertikal jika jarak aliran SCC lebih dari 5 meter dengan jarak tulangan
lebih besar dari 80 mm untuk menangani segregasi selama beton SCC mengalir.
4. SR2 juga dapat digunakan untuk aplikasi vertikal yang tinggi dengan jarak tulangan kurang dari 80 mm
jika jarak aliran SCC kurang dari 5 meter tetapi jika alirannya lebih dari 5 meter nilai target SR yang
kurang dari 10% dianjurkan.
5. Nilai target SR2dapat ditentukan jika kekuatan dan kualitas bagian atas permukaan sangat kritis.
6
Superplasticizer yang diproduksi terdapat berbagai macam antara lain: viscocrete yang menggunakan
bahan dasar polycarboxylates. Superplasticizer ini merupakan teknologi baru dari beton aditif menghasilkan
beton yang sangat cair, beton tanpa pemadatan (self compacted) , mutu sangat tinggi dengan pengurangan air
hingga 30%.
Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan superplasticizer jenis viscocrete 3115 ID , dengan dosis
pemakaian 400 – 1600 ml per 100 kg semen/ cementitious material ( 0,8% - 2 % dari berat semen /
cementitious material).
2. Retarder
Bahan tambah retarder merupakan bahan tambah yang berfungsi untuk memperlambat pengerasan
beton dan menghambat kenaikan temperatur. Bahan aditif yang digunakan ini merupakan modifikasi dari
bahan fosfat. Bahan aditif ini juga memperpanjang waktu plastisitas dari beton dan memungkinkan
pengadukan atau daya lekat yang lebih baik pada penuangan beton yang dilakukan berulang-ulang
(McCormac, 2000).
Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan retarder jenis Plastiment-VZ, dengan dosis pemakaian
0,15% - 0,4% dari berat semen/cementitious material.
7
menggambarkan tegangan lekat di dalam struktur balok. Dimana beton mengalami tekan dan baja tulangan
mengalami tarik, dengan asumsi bahwa keduanya mengalami tegangan yang sama. Pengujiannya dapat dilihat
seperti Gambar 3.
Untuk memperoleh nilai tegangan lekat rata-rata, maka digunakan rumus:
P
(1)
.D.L d
Applied load
Bond stress
distribution
Beginning of test
8
untuk digunakan sebagai tulangan pokok dan jika digunakan sebagai tulangan pokok maka tulangan harus
diangkur atau dibengkokkan pada ujung-ujungnya. Tulangan pokok dianjurkan menggunakan tulangan ulir.
Pada tulangan ulir (ribbed bar) mekanisme lekatan terjadi beberapa tahap yang dapat dilihat pada
Gambar 4. Pada tahap pertama yang terjadi adalah lekatan adhesive,dimana gaya adhesive ini merupakan
kemampuan awal tulangan melawan beton. Tegangan yang terjadi masih sangat kecil. Setelah terjadi
peningkatan nilai tegangan lekat yang lebih tinggi mulai menyebabkan retak cone shape dan terjadi lekatan
friksi dan iterlocking, Pada tahap kedua ini, terjadi displacement pada tulangan di dalam beton (slip) dimana
terjadi interlocking dan menghasilkan retak radial pada beton. Gaya tahanan yang terjadi disepanjang
tulangan ini biasanya disebut dengan tegangan lekat atau gaya lekat. Pada tahap ketiga, diawali dengan retak
radial. Pada tahap ini tegangan lekat dan kekakuannya di tahan oleh ulir tulangan di sepanjang panjang
penyaluran di dalam matriks beton. Akhir dari tahap keempat terjadi dua bentuk kegagalan lekatan. Dapat di
lihat pada Gambar 5.
BOND STRESSES
Stage IV
Gambar 4. Mekanisme Transfer Lekatan Tulangan Ulir Pull-Out Test.
(sumber:
II fib, reinforced concrete, 1999.)
Stage III
Stage I SLIP
force component on bar force component on concrete
resulting forces on concrete pulled rebar
internal crack Sliding plane
(a) (b)
Gambar 5. Deformasi disekitar tulangan. (a). splitting bond failure (b). pullout bond failure.
(sumber: fib, reinforced concrete, 1999.)
Jika retak radial bertambah sampai pada seluruh selimut beton pada bond splitting failure. Maka
tegangan lekat maksimum akan berpengaruh pada confinement, pada saat itu terjadi retak radial akan
mencapai selimut beton sekitar 70%. Jika retak radial ini bertambah maka tegangan confinement akan
berkurang, yang menyebabkn tegangan lekat secara tiba-tiba berkurang. Disisi lain, pada saat sifat
confinement cukup untuk mencegah splitting failure pada selimut beton, maka terjadi keruntuhan lekat yang
disebabkan oleh pull-out tulangan. Dalam hal ini, sifat interlocking beton berubah menjadi slip dan sifat geser
antara keduanya hilang. Oleh karena itu, mekanisme transfer lekatan mengubah tahanan ulir tulangan menjadi
friksi. (Federation Internationale du Beton, 1999)
9
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Alvi-Fard dan H. Morzouk dapat disimpulkan bahwa
tingginya tahanan lekat diperoleh dengan diameter tulangan yang lebih kecil dari diameter tulangan lebih
besar dan juga efek confinement akan lebih besar bila menggunakan diameter tulangan lebih kecil bila
dibandingkan dengan diameter tulangan yang lebih besar.
Nouroji (1996), perbandingan kontribusi untuk adhesi dan friksi pada tulangan polos adalah 41.6%
dan 58.60% dan pada tulangan ulir lekatan yang terjadi adalah adhesi, friksi, dan interlocking dengan
perbandingan lekat masing-masing 19.53%, 38.87%, dan 41.60%.
Kondisi tegangan – regangan penampang beton dengan Wiremesh yang mengalami lentur, dapat
dilihat pada Gambar 6.
Berdasarkan gambar 6 maka :
Cc = 0.85 f ′c . a.b
Ts = As . fs
TF = AsF . fyF
10
C.3.1. Kuat Lentur Balok
P P
a a
b
L
(Bid. D)
(Bid. M)
Dalam kondisi tertentu seperti pada perencanaan konstruksi jalan dan perkerasan bandara, kriteria kuat
lentur dianggap lebih penting dibandingkan kuat tekan beton. Kuat lentur merupakan kuat tarik beton tak
langsung dalam keadaan lentur akibat momen dari beton. Kuat lentur maksimum terjadi pada serat bawah
balok beton yang mengalami pembebanan arah transversal. Kondisi ini dikenal sebagai modulus of rupture
dari beton yang besarnya tergantung jenis pembebanan yang diterima dan panjang balok beton itu sendiri
(Gambar 7).
I II III
(kN)
Beban P
11
Gambar 8. Hubungan Beban-Defleksi pada Balok (E.G.Nawy : 1990)
Hubungan beban-defleksi balok beton bertulang pada dasarnya dapat diidealisasikan menjadi bentuk
trilinier sebelum terjadi rupture seperti pada diagram gambar 8 (Edward G. Nawy, 1990):
Daerah I : Taraf praretak, dimana batang-batangnya strukturalnya bebas retak. Segmen praretak dari kurva
beban - defleksi berupa garis lurus yang memperlihatkan perilaku elastis penuh.Tegangan tarik maksimum
pada balok lebih kecil dari kekuatan tariknya akibat lentur atau lebih kecil dari modulus rupture ( fr) beton.
Kekakuan lentur EI balok dapat diestimasikan dengan menggunakan modulus Young Ec dari beton, dan
momen inersia penampang balok tak retak.
Ec = 0,043 wc1,5.√fc’ (3)
Untuk beton normal
Ec = 4700√fc’ (4)
Modulus elastisitas baja
Es =2 x 105 N/mm2 (MPa) (5)
Untuk estimasi akurat momen inersia ( I ) memerlukan peninjauan kontribusi tulangan As. Ini dapat dilakukan
dengan mengganti luas baja dengan luas beton ekivalen (Es/Ec)As karena Es lebih besar dari Ec.
Daerah II : Taraf beban pascaretak, dimana batang-batang struktural mengalami retak-retak terkontrol yang
masih dapat diterima, baik distribusinya maupun lebarnya. Balok pada tumpuan sederhana retak akan terjadi
semakin lebar pada daerah lapangan ,sedangkan pada tumpuan hanya terjadi retak minor yang tidak lebar.
Apabila sudah terjadi retak lentur maka kontribusi kekuatan tarik beton sudah sudah dapat dikatakan tidak ada
lagi. Ini berarti pula kekakuan lentur penampangnya telah berkurang sehingga kurva beban–defleksi didaerah
ini akan semakin landai dibanding pada taraf praretak. Momen Inersia retak disebut Icr.
Daerah III: Taraf retak pasca-serviceability, dimana tegangan pada tulangan tarik sudah mencapai tegangan
lelehnya. Diagram beban defleksi daerah III jauh lebih datar dibanding daerah sebelumnya. Ini diakibatkan
oleh hilangnya kekuatan penampang karena retak yang cukup banyak dan lebar sepanjang bentang. Jika beban
terus ditambah ,maka regangan εs pada tulangan sisi yang tertarik akan terus bertambah melebihi regangan
lelehnya εy tanpa adanya tegangan tambahan. Balok yang tulangan tariknya telah leleh dikatakan telah runtuh
secara struktural. Balok ini akan terus mengalami defleksi tanpa adanya penambahan beban dan retaknya
semakin terbuka sehingga garis netral terus mendekati tepi yang tertekan. Pada akhirnya terjadi keruntuhan
tekan skunder yang mengakibatkan kehancuran total pada beton daerah momen maksimum dan segera diikuti
dengan terjadinya rupture.
12
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari kegiatan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis perilaku lentur balok beton bertulang material retrofit wiremesh dan SCC dengan
overlapping tulangan pada sepertiga bentangan
2. Menganalisis defleksi maksimum yang ditimbulkan akibat overlapping tulangan di sepertiga bentangan
balok beton bertulang yang diretrofit di daerah tarik (bagian bawah).
3. Menganalisis mode kegagalan / keruntuhan pada balok beton yang diperkuat dengan wiremesh dan
SCC.
E. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan
serangkaian pengujian, yaitu pengujian lentur pada balok beton yang diretrofit dengan wiremesh dan SCC
dengan overlapping tulangan di sepertiga bentangan.
Gambar 9. Kerangka Alir Penelitian Penelitian Balok Beton Retrofit Wiremesh dan SCC
13
E.3. Rancangan Sampling dan Data Sekunder Penelitian
1. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat untuk pengujian karakteristik agregat
a. Oven
b. Timbangan
c. Gelas ukur 1000 ml
d. Pignometer, table warna (organic plate) dan talam
e. Satu set saringan, mesin Los Angeles dan bola-bola baja
f. Ember, timbangan dan selang air.
2. Prosedur Penelitian
Pengujian Karakteristik Agregat
Pemeriksaan karakteristik agregat yang dilakukandalam penelitian ini berdasarkan Standar
American Society for Testing Material (ASTM).
a. Agregat Halus
14
Pemeriksaan analisa saringan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C136-
96a)
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan
(ASTM C127-88)
Pemeriksaan kadar organik. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C40-99)
Pemeriksaan kadar lumpur. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C142-
97)
Pemeriksaan kadar air. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C556-89)
b. Agregat Kasar
Pemeriksaan analisa saringan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C136-
96a)
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan
(ASTM C127-88)
Pemeriksaan abrasi/keausan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C131-
03)
Pemeriksaan kadar lumpur. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C142-
97)
Pemeriksaan kadar air. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C556-89)
15
Gambar 10. Kurva Air Bebas
(Sumber. Abd. Madjid Akkas, Rekayasa Bahan, 1996)
17
No Kode Sampel Jumlah Sampel
1 BN 2 Buah
c. Balok sambungan sepertiga bentangan yang diperkuat dengan wiremesh dan SCC
18
No Kode Sampel Jumlah Sampel
3 BS 2 Buah
19
ditempatkan pada bagian lampiran usulan penelitian LBE ini. Desain balok pada gambar 12 dan gambar
13 sebagai berikut:
20
95 cm 60 cm 95 cm
250 cm
20
15
A
potongan A-A
250
Maka di ambil tinggi sampel 200mm dengan tujuan agar tidak terjadi keruntuhan geser. Panjang sampel :
2500mm ( disesuaikan dengan panjang pada alat uji ).
F. JADWAL PELAKSANAAN
F.1. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan penelitian ini dikakukan dengan metode pelaksanaan yang terbagi atas 4 kelompok kegiatan
utama yaitu:
1. Studi pendahuluan yang terdiri dari kajian pustaka dan penyiapan material
2. Permeriksaan karakteristik material (agregat halus dan kasar)
3. Pengujian slump flow, pembuatan specimen dan perawatan specimen
4. Pengujian kuat lentur balok beton yang diretrofit dengan wiremeh dan SCC.
Ketua Tim
Anggota Tim
21
Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng.
Dengan mengacu kepada jadwal pelaksanaan yang direncanakan, maka pecapaian luaran utama
dijelaskan sebagai berikut:
Evaluasi terhadap kapasitas lekatan wiremesh dan kapasitas lentur balok beton yang diretrofit dengan
wiremesh dan material self compacting concrete (SCC) akan dipublikasikan pada prosising Fakultas
Teknik Unhas. Hasil penelitian ini juga menjadi bahan skripsi dari mahasiswa S1 yang merupakan
anggota dari tim peneliti. Mengimplementasikan inovasi kekuatan lentur balok beton yang diretrofit
ke dalam pilar beton jembatan dengan metode retrofit untuk meningkatkan kekuatan terhadap
gempa/beban bolak-balik. Banyaknya jembatan di Indonesia yang ambruk akibat gempa menjadikan
dasar dari penelitian ini. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian lentur ini diharapkan dapat
berlanjut kepada skala yang lebih besar, yaitu pembuatan pilar beton jembatan yang diretrofit.
G. Personalia Penelitian
Tim peneliti dalam penelitian yang berbasis LBE ini terdiri dari 1 orang ketua dan 4 orang anggota.
Ketua dan anggota memiliki kompetensi dalam bidang Teknik Sipil dan Kegempaan.
22
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr.-Eng. A. Arwin Amiruddin, S.T., M.T.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 197912262005011001
d. Disiplin Ilmu : Struktur - Gempa
e. Pangkat/Golongan : Penata/III.c
f. Jabatan Fungsional/Struktural : Lektor
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Sipil
h. Waktu Penelitian : 15 jam/minggu
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Prof. Dr.Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 196207291987031001
d. Disiplin Ilmu : Struktur - Gempa
e. Pangkat/Golongan : Pembina Utama/IV.e
f. Jabatan Fungsional/Struktural : Guru Besar/ASDIR III Pascasarjana-UH
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Sipil
h. Waktu Penelitian : 12 jam/minggu
23
LAMPIRAN
American Standard for Testing and Material (2003). Annual Book of ASTM. Concrete and Aggregates. Volume
04.02. US and Canada
Amiruddin A.A, Hino S. (2008), Bonding Behavior Between Steel Reinforcement and Polymer Cement
Mortar (PCM), Japan Concrete Institute (JCI) Vol.30, No.3, Fukuoka Japan, hal. 1285-1290
Amiruddin A.A, Hino S. (2010), Bonding Capacity of CFRP Grid Embedded within Polymer Cement Mortar
(PCM), Proceedings of the First Makassar International Conference on Civil Engineering
(MICCE2010), March 9-10, 2010, ISBN 978-602-95227-0-9
Amiruddin A.A, Akkas A.M. (2012), Experimental Study of Bonding Capacity without Confinement Effect
between Steel Reinforcement and Self Compacting Concrete (SCC), Prosiding Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Binsar, G. Salmon Charles, Wang Chu-Kia. (1993), Desain Beton Bertulang. Edisi ke Empat. Jilid 1
Japan Road Association (2003), Specifications for Highway Bridges Part V, Seismic Design, Japan
JSCE (Japan Society of Civil Engineers) Standard (2005), Standard Specifications for Concrete Structures,
Test Method and Specifications, hal. 239-242
Kitada, T., Matsumara, M., Otoguro, Y. (2003), Seismic Retrofitting Techniques Using An Energy Absorption
Segment for Steel Bridge Piers, Journal of Engineering Structures, Vol.25, Elsevier, hal.621-635
24
Lee, H. S., Noguchi, T., Tomosawa, F. (2002), Evaluation of Bond Properties Between Concrete and
Reinforcement as A Function of The Degree of Reinforcement Corrosion, Cement and Concrete
Research Journal, Vol.32, Elsevier Science Ltd, hal.1313-1318
Mast, R. F., Dawood, M., Rizkalla, S. H., Zia, P. (2008), “Flexural Strength Design of Concrete Beams
Reinforced with High-Strength Steel Bars”, ACI Structural Journal, Vol.105, No.4, pp.570-577
Nakaba, K. et al. (2001), Bond Behavior Between Fiber-Reinforced Polymer Laminates and Concrete, ACI
Structural Journal, Vol.98, No.3, hal.359-367
Nakamura, S., Yamaguchi, K., Amiruddin, A., Taniguchi (2009), “Bending Strengthening Effect of RC Beams
used Layer of CFRP Grid with PCM Shotcrete”, Japan Concrete Institute (JCI), Vol.31, No.2,
Sapporo, Japan, pp.1429-1434 (English Translation)
Nishikawa, K., Yamamoto, S., Natori, T., Terao, K., Yasunami, H., Terada, M. (1998), Retrofitting for Seismic
upgrading of Steel Bridge Columns, Engineering Structures Journal, Vol.20, Nos 4-6, Great Britain,
hal.540-551
Okumura, H. Ouchi, M. (2003) Self Compacting Concrete. Journal of Advanced Concrete technology, Vol 1,
No 1, hal. 5-15
Saadatmanesh, H., Ehsani, M. R., Jin Limin (1996), Seismic Strengthening of Circular Bridges Pier Model
with Fiber Composites, American Concrete Institute Structural Journal, hal.639-647
Yost, J. R., Gross, S. P., Dinehart, D. W., Mildenberg, J. J. (2007), “Flexural Behavior of Concrete Beams
Strengthened with Near-Surface-Mounted CFRP Strips”, ACI Structural Journal, Vol.104, No.4,
pp.430-437
Yu, P., Silva, P. F., Nanni, O. (2008), “Flexural Strength of Reinforced Concrete Beams Strengthened with
Prestressed Carbon Fiber-Reinforced Polymer Sheets-Part II”, ACI Structural Journal, Vol.105. No.1,
pp.11-20
Xue, W., Wang, X., Zhang, S. (2008), Bond Properties of High-Strength Carbon Fiber-Reinforced Polymer
Strands, ACI Material Journal, Vol.105, No.1, hal.11-19
25
Biodata Tim Peneliti Selengkapnya dapat dilihat Lampiran 2.
Lampiran 2.A. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri (Ketua)
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Eng. A. Arwin Amiruddin, ST., MT (L)
1.2 Jabatan Fungsional Lektor
1.3 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19791226 200501 1 001
1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 26 Desember 1979
1.5 Alamat Rumah Jl. Toddupuli 15 Graha Toddopuli No.6 Mks
1.6 Nomor Telepon/ Faks (0411) 587636
1.7 Nomor hp 082190423578
1.8 Alamat KAntor Jurusan Teknik Sipil. Jl. Poros Malino Gowa,
Sulawesi Selatan
1.9 Nomor Telepon/ Fakx (04111) 587636
1.10 Alamat Email a.arwinamiruddin@yahoo.com
1.11 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S-1 = 75 Orang ; S-2 = 25 orang
S-3 = 2 orang
1.12 Mata Kuliah yg diampu 1. Struktur Beton Bertulang 1
2. Struktur Beton Bertulang 2
3. Rekayasa Struktur Gempa
4. Analisa Struktur 2
5. Metode Elemen Hingga Struktur
B. Riwayat Pendidikan
Strata S-1 S-2 S-3
26
Nama PT Universitas ITS Surabaya Kyushu University,
Hasanuddin Japan
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk- Lulus 1997-2001 2002-2004 2006-2009
Judul Tugas Akhir Studi Penggunaan Analisis Retak Balok A Study on Seismic
Asbuton sebagai Beton Takikan Retrofit Design of
Bahan Stabilisasi Copper Slag Existing RC Bridge
Tanah Ekspansive Piers using CFRP
Grid and PCM
Shotcrete
Nama Pembimbing/ Dr. Ir. M. Kasim Prof. Ir. Priyo Prof. Dr. Shinici
Promotor Pateha, DEA Subropo, MS, Ph.D HINO
Ir. Rahman Ir Kurdian, MS
Djamaluddin, MT
Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/ Seminar
Makassar International Bonding Capacity of CFRP
1 Conference on Civil Grid Embedded within Polymer March 2010, Makassar
Engineering Cement Mortar (PCM)
2 The 2nd International Shear Strengthening Effect of July 19-20th, 2011,
Conference on Earthquake RC Beams Retrofitted By Surabaya
Engineering and Disaster CFRP Grid and PCM Shotcrete
29
Mitigation
The 3th International Shear Strengthening Effect Of
Conference of EACEF RC Beams Retrofitted By Steel September 20-22nd,
3
(European Asian Civil Reinforcement and PCM 2011, Yogyakarta
Engineering Forum) Shotcrete
The International Flexure Behaviour of RC
September 11-12nd,
4 Symposium on Lowland Beams Strengthened with
2012, Bali
Technology CFRP Grid
The 20th CERes
International Symposium Preliminary Study of Concrete
SOMIRES 2013 Surface Temperature Mapping 8 – 9th August 2013 at
5 (Symposium on on Structure Problems in Chiba University,
Microsatellites for Remote Makassar City with Airbone Japan
Sensing), Chiba Thermal Remote Sensing
University, Japan
Konferensi Teknik Sipil
(KonTeks) 7, Universitas Perilaku Lekatan Tulangan Ulir 24-25 Oktober 2013,
6
Negeri Surakarta (UNS) Terhadap Material SCC Solo
Solo
ISID 2014, International
Flexure Strength of RC Beams
Seminar of Infrastructure 3-4 June 2014,
7 Externally Reinforced with
Development, Balikpapan, Balikpapan
Wire Mesh
Kaltim
KONTEKS 8 2014, Metode Retrofit Dengan
Konferensi Nasional WireMesh dan SCC Untuk 16-17 Oktober 2014,
8
Teknik Sipil, ITENAS Peningkatan Kekuatan Lentur Bandung
Bandung Balok Beton Bertulang
KONTEKS 9 2015,
Perilaku Lekatan Wiremesh
Konferensi Nasional 7 – 8 Oktober, Hotel
9 Terhadap Material Self
Teknik Sipil, Unhas Clarion Makassar
Compacting Concrete (SCC)
Makassar
Proceedings of the 2nd
Experimental Study Of
Makassar International
Engineered Cementitious Makassar, Indonesia,
10 Conference on Civil
Composite Material For August 11-12, 2015
Engineering (MICCE
Structural Application
2015)
Studi Numerik Perilaku
Prosiding Konferensi
Hubungan Pelat-Kolom Pada
Nasional Pascasarjana
11 Struktur Flat Slab 12 November 2015
Teknik Sipil (KNPTS)
Menggunakan Beton Mutu
2015. ISSN 2447-0086
Tinggi
30
Analyses Behavior Of Slab-
EASEC-14 January 6-8, January 6-8, 2016, Ho
Column Connections Using
12 2016, Ho Chi Minh City, Chi Minh City,
ECC Material Based On Finite
Vietnam Vietnam
Element Approach
ISID 2016, International
Seminar of Infrastructure Shear Strengthening Effect of 22 September 2016,
13 Development, Makassar, RC Beams Retrofitted by Fakultas Teknik Gowa,
Sul-Sel. ISBN: 978-602- Wiremesh and SCC Sul-Sel
72676-7.1
KONTEKS 10 2016,
Konferensi Nasional Studi Penggunaan Wiremesh
26-27 Oktober 2016,
Teknik Sipil, Universitas dan SCC sebagai Material
14 Universitas Atmajaya
Atmajaya Yogyakarta, Retrofit Terhadap Kekuatan
Yogyakarta
Yogyakarta. ISBN: 978- Geser Balok Beton Bertulang
602-60286-0-0
The 1st Global Congress
Design of Reinforced Areas of 28-29 August 2017,
on Construction, Material
15 Concrete Column Quadratic UTHM Johor Bahru,
Structural Engineering
Polynomials Malaysia
(GCoMSE 2017)
26-27 Oktober 2017,
Evaluasi Posisi Jarak Bukaan
Konferensi Nasional Universitas
16 Balok Kastela Terhadap
Teknik Sipil (Konteks) 11 Tarumanegara, Jakarta,
Daktalitas
Indonesia
The 6th International
MATEC Web of
Conference of Euro Asia The Effects of Reduced Beam
17 Conferences 138,
Civil Engineering Forum Section on Castellated Beam
02018 (2017)
(EACEF 2017)
31
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No Judul/ Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial lainnya Dalam 5 Tahun
Terakhir
No. Tahun Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Tempat Penerapan Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Masyarakat
1 2010 Analisa kapasitas Gedung Pasar Pasar Butung Baik
Butung Pasca Kebakaran Makassar
2 2011 Analisa kapasitas Gedung Pasar Mall Pasar Mall Baik
Pasca Kebakaran
Makassar
3 2011 Studi Kapasitas Jalan Tol Reformasi Jalan Tol Reformasi Baik
Sesi II dan IV Makassar Makassar
4 2012 Analisa penyebab runtuhnya tembok Jalan Urip Sumeharjo Baik
Villa Mutiara dan Metode Perbaikan Makassar
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Sepuluh Nopember Institute
1 Cum Laude Award from Rector of ITS 2004
of Technology Surabaya
Japanese Ministry of
Education, Culture, Sports,
Mombukagakusho Scholarship 2006-2009,
2 Science and Technology.
Sertificate Japan
Scholarship for DEng study
at Kyushu University
23 Mei –
PUSLITBANG-LH
3 Sertifikat Penyusun Dokumen AMDAL 25 Juni
Universitas Hasanuddin
2011
Center for Environmental September
Researcher Certificate at Chiba
4 Remote Sensing (CERES), 27th, 2013,
University
Chiba University Japan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
32
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.
33
Lampiran 2.B. Biodata Anggota Peneliti 1
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. –Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng. (L)
2 Jabatan Fungsional Guru Besar
3 Jabatan Struktural Asdir 3 Pascasarjana UNHAS
4 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19620729 198703 1 001
5 NIDN 0029076202
6 Tempat dan Tanggal Lahir Rantepao, 29 Juli 1962
7 Alamat Rumah Jl. Boulevard, Kompleks Lily C-19 Makassar
8 Nomor Telepon/ Faks/HP 0411-420409
9 Alamat Kantor Fakultas Teknik Jurusan Sipil Unhas
Kampus Tamalanrea, Makassar
B.Riwayat Pendidikan
1 - Belum Ada-
36
No. Tahun Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Tempat Penerapan Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Masyarakat
1 - Belum Ada-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Dernikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalarn
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.
37
Lampiran 2.C. Biodata Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Rudy Djamaluddin, ST, MEng
2 Jabatan Fungsional Guru Besar Fakultas Teknik Sipil Unhas
3 Jabatan Struktural Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 197011081994121001
5 NIDN 0008117003
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gowa, 8 November 1970
7 Alamat Rumah Jl. Hertasning Blok E26 No.10, Makassar
8 Nomor Telepon/Faks/HP (0411) 865 224
9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Sipil, Jl. Perintis Kemerdekaan
Km.10, Makassar
10 Nomor Telepon/Faks (0411) 587636
11 Alamat e-mail rudy0011@hotmail.com
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 80 orang ; S-2= 30 orang;
S-3= 6 orang
13. Mata Kuliah yg diampu 1. Statika
2. Analisa Struktur I
3. Analisa Struktur II
4. Beton Bertulang I
5. Beton Bertulang II
B. Riwayat Pendidikan
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jml (Juta
Sumber*
Rp)
1 2006 Studi tingkat kerusakan bangunan PT.INCO 25
puskesmas pasca gempa Jogyakarta
2 2007 Program Rekovery pembangunan PT.INCO 1200
puskesmas piyungan-Jogyakarta
3 2007 Pelatihan teknik pemerikasaan infrastruktur Pemba Soppeng 1.5
bagi tenaga pemeriksa badan kepegawaian
Kab soppeng
4 2008 Tim implementasi proyek pengembangan UNHAS 4.5
fakultas teknik dana loan JICA unhas
39
5 2011 Narasumber pada Musrebang Pemda Kota Pemda Bau- 10
Bau-Bau dengan tema pemngembangan Bau
wilayah berkelanjutan dengan penerapan
kaidah-kaidah keteknikan yang berwasasan
lingkungan.
6 2012 Tim monitoring dampak lingkungan Jalan PT. Bosowa 235
Tol seksi I & II dan Tol seksi IV Makassar
7 2013 Tenaga ahli pemeriksaan fisik bangunan UNHAS -
gedung milik Pelabuhan IV, Makassar
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan Ipteks, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya.
Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
40
6 2011 Kapasitas Lentur Perkuatan Balok Beton Vol. 11, No.3 Jurnal
Bertulang yang Telah Meleleh dengan Dinamika
Menggunakan Lembaran GFRP Teknik Sipil
7 2012 Flexural Capacity of cracked concrete ISLT 2012 International
beams strengthened using GFRP sheet conference
ISLT Bali
8 2013 Mechanical behavior of the U-anchor of Online Journal of
super-CFRP rod under tensile loading Published on Composite
June 14, 2013, Material
doi:10.1177/0
02199831349
1514
9 2013 Flexural behavior of External Reinforced Elsevier Procedia
Concrete Beams 54(2013), Engineering,
pp.252-260, Elsevier
www.elsevier. 54(2013)
com/locate/pr
pcedia
10 2013 Perilaku Lentur Balok Beton bertulang Submitted on Jurnal
yang berisi styrofoam Nov. 2013 Dinamika
(under review) Teknik Sipil
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun
Terakhir
41
1 2nd ACF International Stress of CFRP U-Anchor Bali, Nov. 2006
Conference in Recent Embedded within Concrete Due to
Development of Concrete Tensile Force
Technology and Structures
2 Konferensi Nasional Perkembangan dan Disain Jalan Surakarta, Feb
Transportasi dan Geoteknik Layang 2007
3 1st International Conference Behavior of GFRP under Flexural Jakarta, 26-27
European Asian Civil Loading September
Engineering Forum (EACF) 2007
4 The 1st Makassar International Flexural Behavior of PVA Fibers Makassar, 9-10
Conference on Civil Reinforced Concrete March 2010
Engineering
5 The 3rd International of Shear Capasity of the composite Jogyakarta, 20-
European Asian Civil Styrofoam filled reinforced 22 September
Engineering Forum concrete beams 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.
Makassar, Februari 2018
43
I IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Eng. Rita Irmawaty, ST., MT.
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 19720619200012 2 001
5 NIDN 0019067202
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 19 Juni 1972
7 Alamat Rumah Jl. Maccini Raya I No. 43, Makassar
8 Nomor Telepon/Faks/HP (0411) 450187 / Hp. 0811-4619-672
9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Sipil, Jl. Poros Malino Km.06,
Bontomarannu, Gowa 92171
10 Nomor Telepon/Faks
11 Alamat e-mail Rita_irmaway@yahoo.co.id
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 120 orang ; S-2= 15 orang;
S-3= 1 orang
13. Mata Kuliah yg diampu 1. Teknologi Bahan Konstruksi
2. Struktur Beton Bertulang I
3. Struktur Beton Prategang
4. Struktur Baja I
5. Rekayasa Perkuatan Struktur
II RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1 S-2 S-3
Nama PT Universitas Hasanuddin Institut Teknologi Kyushu University
Bandung
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk-Lulus 1991 - 1996 1999 - 2002 2009-2013
Judul Tugas Akhir Dasar-dasar perencanaan Perilaku mekanik A study on long- term
struktur beton bertulang Reactive Powder performance of
tahan gempa menurut SK Concrete concrete over 50 MPa
SNI T-15-1991-03 in compressive
strength
Nama Pembimbing/ Ir.H. Abd Madjid Akkas Dr. Saptahari Sugiri Prof. Hidenori
Promotor Hamada
44
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2016 Perilaku lentur beton dengan limbah ban BOPTN 6
bekas sebagai agregat
45
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor Nama Jurnal
Vol. 3 No. 1 International
May 2016 Journal of
Flexural Behavior of Styrofoam-Filled ISSN: 2406- Engineering and
1 2016
Concrete 9833@2016 Science
PPs-UNHAS, Applications
pp. 9-16
Flexural Capacity of Reinforced Concrete Vol. 692 (2016),
Key
Beams Strengthened Using GFRP Sheet pp. 66-73
2 2016 Engineering
after Fatique Loading for Sustainable
Materials
Construction
IACSIT
Bond Characteristics of GFRP Sheet on International
3 2015 Strengthened Concrete Beams due to Vol. 7 (2), 110 Journal of
Flexural Loading Engineering and
Technology
Journal of
Application of Sacrificial Point Anode for Volume 13
Advanced
4 2015 Prevention of Steel Corrosion in Cracked (2015), pp. 479-
Concrete
Concrete 488
Technology,
5 2015 Kapasitas Rekatan GFRP-S pada Balok Vol. 22 N0. 1 Jurnal Teknik
Beton Akibat Perendaman Air laut April 2015, Sipil
pp: 23-30.
ISSN : 0853-
2982
6 2015 Effect of Sea Water Submersion on GFRP-S Vol. 752-753 Applied
Bonding Capacity of Reinforced Concrete (2015), pp. 668- Mechanics and
Beam 673. Materials
ISSN: 1662-
7482
7 2014 Effect of the Truss System to the Flexural Vol. 8 No. 6, International
Behavior of the External Reinforced 2014 Journal of Civil,
Concrete Beams ISSN : 1307- Structural,
6892 Construction
and
Architectural
Engineering,
8 2014 Compressive Strength and Hydration Vol. 935 (2014) Advanced
Process of Self Compacting Concrete (SCC) pp. 242-246 Materials
mixed with Sea Water, Marine Sand and ISSN : 1662- Research
Portland Composite Cement
8985
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.
47
48
49