Anda di halaman 1dari 49

A.

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang di kelilingi 4 (empat) lempeng, yaitu lempeng laut Philipina, lempeng
Pasifik, lempeng Australia, dan lempeng Eurasia. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang
sering mengalami gempa baik kecil maupun besar. Akibat gempa ini mengakibatkan kerugian materiil, dan
menimbulkan korban jiwa. Bangunan struktural yang tidak mengindahkan kaidah/code yang berlaku, paling
banyak mengalami kegagalan dan menimbulkan kerugian/kerusakan.
Di Indonesia teknologi sistem retrofit belum banyak dikembangkan dan masih merupakan hal yang
baru. Sistem Retrofit dapat menggunakan skema inovatif atau ekonomis untuk mencegah struktur beton runtuh
selama gempa terjadi. Salah satu pendekatan retrofit adalah penguatan komponen struktur yang dianggap
penting, misalnya di daerah sendi-plastis pada pilar jembatan beton, daerah lentur dan geser pada balok beton
bertulang, di bawah pelat jembatan, tunnel, dan beberapa tempat lainnya pada komponen struktur. Penguatan
yang banyak digunakan dengan sistem retrofit bertujuan untuk meningkatkan kekuatan atau kapasitas
komponen struktur yang dipilih sepanjang jalur beban lateral untuk mencegah kegagalan prematur atau rapuh.
Sebuah penguatan yang ideal seharusnya tidak mengubah kekakuan. Namun, karena ini biasanya sulit dicapai,
evaluasi ulang dari kekuatan gempa untuk dipasang pada struktur beton mutlak diperlukan, misalnya pada
jembatan, dermaga, dan gedung.
Di Jepang penggunaan sistem retrofit sudah mulai dikembangkan sejak pasca-gempa bumi di kota Kobe
tahun 1995 (Gambar 1). Struktur yang tidak menggunakan sistem retrofit mengalami kegagalan baik lentur
maupun geser, akan tetapi struktur yang menggunakan sistem retrofit (steel jacketting) tidak mengalami
keruntuhan (sumber: http://geot.civil.metro-u.ac.jp/archives/eq/95kobe/index.html).
Pasca-gempa Kobe, perkembangan sistem retrofit di Jepang pada konstruksi berkembang dengan pesat.
Melalui penelitian yang berkelanjutan telah diperoleh beberapa metode sistem retrofit termasuk material retrofit
yang dapat digunakan dan signifikan meningkatkan kekuatan struktur terhadap gempa. Sistem retrofit yang
digunakan pada konstruksi di Jepang, antara lain dengan menggunakan material FRP (Fiber Reinforced
Plastics).

(a) Tidak di retrofit, rusak (b) Di retrofit (steel jacketting), tidak rusak

Gambar 1. Kondisi struktur pasca-gempa di Kobe tahun 1995

Penelitian sistem retrofit telah dilakukan oleh A. Amiruddin, et.al (2006 – 2009) di Jepang, yaitu
pengembagan sistem retrofit dengan menggunakan material CFRP grid (Carbon Fiber Reinforced Plastics) dan
PCM (Polymer Cement Mortar) metode shotcrete (metode tembak). Hasilnya menunjukkan bahwa selain
kekuatan lentur dan geser meningkat 3(tiga) kali dari elemen struktur yang tidak di-retrofit, juga ketebalan dari
elemen struktur yang di-retrofit juga menjadi tidak kelihatan gemuk dan hal ini dapat mereduksi biaya yang

1
akan dikeluarkan jika dibandingkan menggunakan sistem retrofit yang konvensional. Sistem retrofit yang
konvensional, yaitu membungkus elemen struktur dengan beton biasa (NVC) dan berdasarkan dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa ketebalan material retrofit pada elemen struktur yang di-retrofit secara
konvensional diperoleh adalah 250mm. Dengan kata lain, ketebalan elemen struktur (balok beton bertulang)
yang di-retrofit menggunakan CFRP grid dan PCM shotcrete dapat direduksi menjadi 1/12 kali atau menjadi
19mm dibandingkan dengan sistem retrofit konvensional. Begitu pula ketebalan elemen struktur yang di-retrofit
dengan tulangan ulir dan PCM shotcrete, dapat direduksi sampai 1/5 kali atau 54mm dibandingkan dengan
sistem retrofit konvensional.
Untuk pengembangan dan inovasi struktur maka dipilih material wiremesh dan beton SCC (Self
Compacting Concrete) sebagai material retrofit. Penggunaan wire mesh sebagai pengganti FRP untuk perkuatan
pada balok beton bertulang dapat memberikan keuntungan yaitu dengan bajanya yang bermutu tinggi dan
harganya yang lebih murah.. Overlapping tulangan juga menjadi hal yang penting untuk dipahami sebagai
faktor penentu dalam mengetahui perilaku lentur balok beton bertulang. Besarnya momen yang terjadi akibat
beban gravity menyebabkan balok beton mengalami defleksi sehingga perlu diketahui defleksi maksimum.
Dengan adanya overlapping tulangan menyebabkan perilaku lentur balok mengalami degradasi dan
membahayakan struktur sekiranya tidak dilakukan dengan baik sesuai dengan code yang diisyaratkan (SNI
2847 – 2013 dan ACI – 2014).
Oleh karena itu dalam penelitian berbasis LBE ini, maka dilakukan serangkaian penelitian. Penelitian
yang akan dilakukan adalah penelitian Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang Material Retrofit Wiremesh dan
SCC dengan Overlapping Tulangan pada Sepertiga Bentangan. Adapun tujuan penelitian kali ini untuk
mengkaji dan menganalisis efektifitas wiremesh dan beton SCC sebagai material retrofit pada elemen balok
beton bertulang dengan sistem retrofit.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana efektifitas
Overlapping tulangan pada sepertiga bentangan terhadap perilaku lentur balok beton bertulang material
retrofit wiremesh dan SCC”.

C. TINJAUAN PUSTAKA
C.1. Balok Beton Normal Dengan Perkuatan Wiremesh dan SCC
C.1.1. Wiremesh
Wiremesh (Gambar 2) adalah besi yang berbentuk kawat dianyam kotak-kotak sehingga membentuk
lembaran dan sering disebut kawat anyam. Keuntungan menggunakan wiremesh adalah mempercepat proses
pembangunan dan konstruksi menjadi lebih akurat, bangunan jadi lebih baik mutunya dengan biaya lebih
hemat.

2
Gambar 2. Wiremesh

C.1.2. Self-Compacting Concrete (SCC)


SCC adalah suatu beton yang ketika masih berbentuk beton segar mampu mengalir melewati
tulangan dan memenuhi seluruh ruang yang ada di dalam cetakan secara padat tanpa memerlukan proses
pemadatan manual atau getaran mekanik. Untuk memperoleh beton yang mampu mengalir tanpa terjadi
segregasi material maka digunakan high range water reducer atau super platicizer.
Superplasticizer meningkatkan konsitensi pasta semen dan membuat pasta semen menyelimuti dan
mengikat agregat dengan kuat sehingga beton mampu mengalir tanpa mengalami segregasi material. Selain
itu, untuk dapat mengalir dengan baik maka volume agregat kasar sama dengan volume agregat halus di dalam
desain campuran SCC. Diperlukan juga filler seperti abu terbang dan silica fume. Beton SCC yang baik harus
tetap homogen, kohesif, tidak segregasi, tidak terjadi blocking, dan tidak bleeding. Untuk itu perlu diadakan
pengujian untuk menjamin workabilitas beton SCC.
Beton jenis ini semakin banyak dipakai karena selain dapat memiliki kekuatan yang sangat tinggi,
tetapi tetap lecak dalam pelaksanaan. Kinerja kelecakan ini tercapai berkat bahan tambah superplasticizer yang
dimasukan ke dalam beton seperti jenis polymer. Aditif ini seolah-olah akan menyelimuti partikel-partikel
semen sehingga dalam interval waktu tertentu antar partikel semen tidak terjadi reaksi "tarik-menarik" seperti
yang terjadi dalam campuran tanpa aditif.
Tambahan superplasticizer, aditif mineral dan aditif lain ini selain membuat beton tetap lecak/encer,
tetapi juga akan menghasilkan beton dengan kuat tekan tinggi. Kekuatan tekan yang tinggi dari beton SCC ini
berkaitan dengan nilai F.A.S (faktor air semen) yang digunakan . Pada beton SCC menggunakan nilai f.a.s
yang kecil tetapi memiliki workability yang bagus.
Kelebihan dari SCC diantaranya:
1. Sangat encer, bahkan dengan bahan aditif tertentu bisa menahan slump tinggi dalam jangka waktu lama (slump
keeping admixture).
2. Tidak memerlukan pemadatan manual.
3. Lebih homogen dan stabil.

3
4. Kuat tekan beton bisa dibuat untuk mutu tinggi atau sangat tinggi.
5. Lebih kedap, porositas lebih kecil.
6. Susut lebih rendah.
7. Dalam jangka panjang struktur lebih awet (durable).
8. Tampilan permukaan beton lebih baik dan halus karena agregatnya biasanya berukuran kecil sehingga nilai
estetis bangunan menjadi lebih tinggi.
9. Karena tidak menggunakan penggetaran manual, lebih rendah polusi suara saat pelaksanaan pengecoran.
Berdasarkan spesifikasi SCC dari The European Federation of Specialist Construction Chemicals and
Concrete Systems (EFNARC), workabilitas atau kelecakan campuran beton segar dapat dikatakan sebagai
beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai berikut yaitu:

Slump-flow
Slump-flow (Tabel 1) adalah diameter rata-rata menyebarnya beton segar dengan menggunakan
kerucut slump konvensional. Nilai Slump-flow menggambarkan flowabilitas campuran segar dalam kondisi tak
terkekang. Ini adalah tes sensitif yang biasanya akan ditentukan untuk semua beton SCC, sebagai pemeriksaan
utama yang konsistensi terhadap beton segar yang memenuhi spesifikasi.
Pengamatan visual selama pengujian dan / atau pengukuran waktu T500 dapat memberikan informasi
tambahan tentang ketahanan terhadap segregasi dan keseragaman setiap pengecoran.

Tabel 1. Kelas SCC berdasarkan nilai slump flow

Kelas Slump Flow (mm)


SF1 550 – 650
SF2 660 – 750
SF3 760 – 850
Sumber : The European Guidelines for SCC,2005

Berikut ini adalah tipikal kelas slump-flow untuk berbagai aplikasi:


1. SF1 (550-650 mm) sesuai untuk:
 Struktur beton bertulangan sedikit atau beton tak bertulang yang dicor dari atas (misalnya pelat
perumahan)
 Pengecoran dengan sistem injeksi pompa (misalnya lapisan terowongan)
 Bagian yang cukup kecil untuk mencegah aliran horizontal yang panjang (misalnya tiang dan beberapa
pondasi dalam).
2. SF2 (660-750 mm) adalah cocok untuk berbagai aplikasi normal (misalnya dinding, kolom)
3. SF3 (760-850 mm) biasanya diproduksi dengan ukuran maksimal agregat yang kecil (kurang dari 16 mm)
dan digunakan untuk aplikasi vertikal pada struktur yang sangat padat, struktur dengan bentuk yang
kompleks, atau untuk mengisi bagian bawah bekisting. SF3 akan sering memberikan permukaan akhir lebih

4
baik dari SF 2 untuk aplikasi vertikal yang normal tetapi ketahanan terhadap segregasi lebih sulit
dikendalikan.
Nilai-nilai target yang lebih tinggi dari 850 mm dapat ditentukan dalam beberapa kasus khusus tapi
harus dilakukan dengan hati-hati mengenai pencegahan terhadap segregasi dan ukuran maksimum agregat
biasanya harus lebih rendah dari 12 mm.

Viskositas
Viskositas (Tabel 2) dapat dinilai pada saat T500 selama uji slump-flow atau dinilai berdasarkan
waktu alir corong-V. Nilai waktu yang diperoleh tidak mengukur viskositas SCC tetapi berkaitan dengan
kecepatan aliran. Beton dengan viskositas rendah akan memiliki aliran awal yang sangat cepat dan kemudian
berhenti. Beton dengan viskositas tinggi dapat terus merambat melewati perpanjangan waktu.
Berikut ini adalah tipikal kelas viskositas menurut The European Guidelines for Self Compacting Concrete :

Tabel 2. Kelas SCC berdasarkan nilai T500,S

Kelas T500,S
VS1 ≤2
VS2 >2
Sumber : The European Guidelines for SCC, 2005

1. VS1/VF1 memiliki kemampuan mengisi yang baik bahkan dengan tulangan padat dan umumnya
memiliki permukaan akhir terbaik. Namun, campuran beton ini lebih mungkin menderita bleeding dan
segregasi.
2. VS2/VF2 tidak memiliki batas kelas atas tapi dengan meningkatnya waktu aliran, lebih memungkinkan
untuk menunjukkan efek thixotropic, yang mungkin dapat membantu dalam membatasi tekanan bekisting
atau meningkatkan ketahanan terhadap segregasi. Efek negatif mungkin dialami mengenai permukaan
akhir yang berlubang.

Passing ability
Passing ability (Tabel 3) adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-celah antar besi
tulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya segregasi atau blocking.
Contoh spesifikasi kemampuan melewati celah diberikan di bawah ini:
1. Struktur PA 1 dengan jarak 80 mm sampai 100 mm, (misalnya perumahan, struktur vertikal)
2. Struktur PA 2 dengan jarak 60 mm sampai 80 mm, (misalnya struktur teknik sipil).

Tabel 3. Kelas passing ability (L-box)

Kelas Passing Ability

5
PA1 ≥ 0,80 dengan 2 tulangan
PA2 ≥ 0,80 dengan 3 tulangan
Sumber : The European Guidelines for Self-Compacting Concrete

Segregation resistance
Segregation resistance (Tabel 4), adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam keadaan
komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai pada saat pengecoran.
Dengan tidak adanya pengalaman yang relevan, pedoman umum berikut pada kelas ketahanan
terhadap segregasi diberikan:
1. Ketahanan terhadap segregasi menjadi parameter penting dengan kelas slump-flow lebih tinggi dan / atau
kelas viskositas lebih rendah, atau jika kondisi penuangan beton SCC meningkatkan segregasi. Jika tidak
ada yang sesuai, biasanya tidak memerlukan penentuan kelas ketahanan terhadap segregasi.
2. SR1 umumnya berlaku untuk lembaran tipis dan untuk aplikasi vertikal dengan jarak aliran SCC kurang
dari 5 meter dan jarak tulangan lebih besar dari 80 mm.
3. SR2 lebih disukai dalam aplikasi vertikal jika jarak aliran SCC lebih dari 5 meter dengan jarak tulangan
lebih besar dari 80 mm untuk menangani segregasi selama beton SCC mengalir.
4. SR2 juga dapat digunakan untuk aplikasi vertikal yang tinggi dengan jarak tulangan kurang dari 80 mm
jika jarak aliran SCC kurang dari 5 meter tetapi jika alirannya lebih dari 5 meter nilai target SR yang
kurang dari 10% dianjurkan.
5. Nilai target SR2dapat ditentukan jika kekuatan dan kualitas bagian atas permukaan sangat kritis.

Tabel 4. Kelas segregation resistance (saringan segregasi)

Kelas segregation resistance (%)


SR1 ≤ 20
SR2 ≤ 15
Sumber : The European Guidelines for Self-Compacting Concrete

Bahan Tambah (additive)


1. Superplasticizer
Penggunaan superplasticizer untuk menaikkan workability campuran beton dan mempengaruhi slump,
bleeding , air content dan kekuatan beton. Jenis Superplasticizer berdasarkan bahan dasarnya antara lain :
Nephthaline , Melamine , Polycarboxylate.
Secara umum penggunaan superplasticizer dari jenis Neptaline akan menghasilkan penurunan
kandungan udara dan menaikkan bleeding dan kekuatan, hal tersebut dapat tercapai jika air dalam campuran
beton dikurangi.Sedangkan jenis melamine sangat sedikit pengaruhnya terhadap kandungan udara , kekuatan
beton, dan menghasilkan pengurangan bleeding.

6
Superplasticizer yang diproduksi terdapat berbagai macam antara lain: viscocrete yang menggunakan
bahan dasar polycarboxylates. Superplasticizer ini merupakan teknologi baru dari beton aditif menghasilkan
beton yang sangat cair, beton tanpa pemadatan (self compacted) , mutu sangat tinggi dengan pengurangan air
hingga 30%.
Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan superplasticizer jenis viscocrete 3115 ID , dengan dosis
pemakaian 400 – 1600 ml per 100 kg semen/ cementitious material ( 0,8% - 2 % dari berat semen /
cementitious material).

2. Retarder
Bahan tambah retarder merupakan bahan tambah yang berfungsi untuk memperlambat pengerasan
beton dan menghambat kenaikan temperatur. Bahan aditif yang digunakan ini merupakan modifikasi dari
bahan fosfat. Bahan aditif ini juga memperpanjang waktu plastisitas dari beton dan memungkinkan
pengadukan atau daya lekat yang lebih baik pada penuangan beton yang dilakukan berulang-ulang
(McCormac, 2000).
Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan retarder jenis Plastiment-VZ, dengan dosis pemakaian
0,15% - 0,4% dari berat semen/cementitious material.

C.2. Sifat Tegangan Lekat (Bond Strenght)


Kuat lekat dihasilkan dari suatu kombinasi dari beberapa parameter, seperti mutual adhesion antara
beton dengan permukaan baja tulangan dan adanya tekanan beton terhadapat baja tulanagan pada saat beton
mengalami drying shrinkage. Ditambah dengan friksi-interlocking bentuk permukaan tulangan dan beton yang
disebabkan oleh pergerakan mikro tegangan tulangan yang berakibat meningkatkan tahanan slip. Efek
(Edward G.
keseluruhan ini dikenal dengan bond (lekatan). Jadi, tegangan lekat dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Nawy, 2009)

a. Adhesive antara elemen-elemen beton dan tulangan.


b. Efek gripping yang disebabkan oleh drying shrinkage disekeliling beton dan shear interlock antara bentuk
permukaan tulangan dan sekeliling beton.
c. Efek kualitas beton dan kekuatan pada tegangan dan tekanan.
d. Efek mekanis penjangkaran (anchorage) berupa panjang tulangan, bengkokan tulangan, dan persilangan
tulangan.
e. Diameter, bentuk, dan spasi tulangan yang berefek meningkatkan retak.
Tegangan lekat terbesar diperoleh dari shear interlock antara tulangan dan beton yang disebabkan
oleh beberapa faktor seperti adhesive, efek gripping, efek confinement beton, panjang penyaluran, dan faktor-
faktor lainnya. Ada tiga cara untuk menentukan kualitas lekatan tulangan yaitu pull-out test, embedded rod
test, dan beam test. Pull-out test dapat memberikan suatu perbandingan lekatan yang efisiensi dari beberapa
variasi permukaan tulangan dan panjang tulangan yang tertanam di dalam beton. Pengujian tersebut

7
menggambarkan tegangan lekat di dalam struktur balok. Dimana beton mengalami tekan dan baja tulangan
mengalami tarik, dengan asumsi bahwa keduanya mengalami tegangan yang sama. Pengujiannya dapat dilihat
seperti Gambar 3.
Untuk memperoleh nilai tegangan lekat rata-rata, maka digunakan rumus:

P
 (1)
 .D.L d

(sumber:Edward G. Nawy, Reinforced Concrete, 2009.)

dimana: μ = Tegangan Lekat Rata-rata (MPa)


P = Beban Maksimum (N)
D = Diameter Tulangan (mm)
ld = Panjang Penyaluran (mm)

Centraily loader bar

Applied load

Bond stress
distribution

Beginning of test

Calculated average bond stress,


 End of test

Gambar 3. Tegangan Lekat Pada Pull-Out Test.


(sumber: Edward G.Nawy-reinforced Concrete, 2009.)

Mekanisme Transfer Lekatan


Pada umumnya transfer lekatan yang terjadi antara tulangan dan beton disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu adhesive, friksi dan interlocking. Kontribusi dari setiap mekanisme tersebut sangat dipengaruhi
tekstur permukaan tulangan dan bentuknya.
Pada lekatan tulangan polos, setelah melewati lekatan adhesive, di tahap kedua transfer gaya yang
terjadi disebabkan oleh friksi antara tulangan dan beton.
Huang, Z. Engstrom, B. Magnusson, J .1991 , mengatakan bahwa pada pembebanan tertentu dimana
tulangan polos mencapai tegangan lelah, adhesive dan friksi dapat hilang dengan cepat, hal ini disebabkan
karena adanya pengecilan diameter (pengaruh poisson's ratio), tulangan polos umumnya tidak dianjurkan

8
untuk digunakan sebagai tulangan pokok dan jika digunakan sebagai tulangan pokok maka tulangan harus
diangkur atau dibengkokkan pada ujung-ujungnya. Tulangan pokok dianjurkan menggunakan tulangan ulir.
Pada tulangan ulir (ribbed bar) mekanisme lekatan terjadi beberapa tahap yang dapat dilihat pada
Gambar 4. Pada tahap pertama yang terjadi adalah lekatan adhesive,dimana gaya adhesive ini merupakan
kemampuan awal tulangan melawan beton. Tegangan yang terjadi masih sangat kecil. Setelah terjadi
peningkatan nilai tegangan lekat yang lebih tinggi mulai menyebabkan retak cone shape dan terjadi lekatan
friksi dan iterlocking, Pada tahap kedua ini, terjadi displacement pada tulangan di dalam beton (slip) dimana
terjadi interlocking dan menghasilkan retak radial pada beton. Gaya tahanan yang terjadi disepanjang
tulangan ini biasanya disebut dengan tegangan lekat atau gaya lekat. Pada tahap ketiga, diawali dengan retak
radial. Pada tahap ini tegangan lekat dan kekakuannya di tahan oleh ulir tulangan di sepanjang panjang
penyaluran di dalam matriks beton. Akhir dari tahap keempat terjadi dua bentuk kegagalan lekatan. Dapat di
lihat pada Gambar 5.
BOND STRESSES 

Stage IV
Gambar 4. Mekanisme Transfer Lekatan Tulangan Ulir Pull-Out Test.
(sumber:
II fib, reinforced concrete, 1999.)
Stage III

Stage I SLIP

force component on bar force component on concrete
resulting forces on concrete pulled rebar
internal crack Sliding plane

(a) (b)

Gambar 5. Deformasi disekitar tulangan. (a). splitting bond failure (b). pullout bond failure.
(sumber: fib, reinforced concrete, 1999.)
Jika retak radial bertambah sampai pada seluruh selimut beton pada bond splitting failure. Maka
tegangan lekat maksimum akan berpengaruh pada confinement, pada saat itu terjadi retak radial akan
mencapai selimut beton sekitar 70%. Jika retak radial ini bertambah maka tegangan confinement akan
berkurang, yang menyebabkn tegangan lekat secara tiba-tiba berkurang. Disisi lain, pada saat sifat
confinement cukup untuk mencegah splitting failure pada selimut beton, maka terjadi keruntuhan lekat yang
disebabkan oleh pull-out tulangan. Dalam hal ini, sifat interlocking beton berubah menjadi slip dan sifat geser
antara keduanya hilang. Oleh karena itu, mekanisme transfer lekatan mengubah tahanan ulir tulangan menjadi
friksi. (Federation Internationale du Beton, 1999)

9
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Alvi-Fard dan H. Morzouk dapat disimpulkan bahwa
tingginya tahanan lekat diperoleh dengan diameter tulangan yang lebih kecil dari diameter tulangan lebih
besar dan juga efek confinement akan lebih besar bila menggunakan diameter tulangan lebih kecil bila
dibandingkan dengan diameter tulangan yang lebih besar.

Nouroji (1996), perbandingan kontribusi untuk adhesi dan friksi pada tulangan polos adalah 41.6%
dan 58.60% dan pada tulangan ulir lekatan yang terjadi adalah adhesi, friksi, dan interlocking dengan
perbandingan lekat masing-masing 19.53%, 38.87%, dan 41.60%.

C.3. Kuat Lentur Balok Tampang Persegi dengan Perkuatan Wiremesh

Gambar 6. Distribusi Tegangan – Regangan Beton


a. Balok; b. Regangan; c. Tegangan Aktual; d. Tegangan Persegi

Kondisi tegangan – regangan penampang beton dengan Wiremesh yang mengalami lentur, dapat
dilihat pada Gambar 6.
Berdasarkan gambar 6 maka :

Cc = 0.85 f ′c . a.b
Ts = As . fs
TF = AsF . fyF

Syarat keseimbangan gaya-gaya dalam penampang balok dengan Wiremesh :


Cc = Ts + TF
0.85 f ′c.a.b = As.fy + AsF .fyF

Sehingga akan menghasilkan Momen Nominal sebesar:


Mn = As . fy . jd + AsF . fyF . jdF (2)

10
C.3.1. Kuat Lentur Balok

P P

a a
b
L

(Bid. D)

(Bid. M)

Gambar 7. Bentuk Pembebanan Balok Dalam Keadaan Lentur Murni

Dalam kondisi tertentu seperti pada perencanaan konstruksi jalan dan perkerasan bandara, kriteria kuat
lentur dianggap lebih penting dibandingkan kuat tekan beton. Kuat lentur merupakan kuat tarik beton tak
langsung dalam keadaan lentur akibat momen dari beton. Kuat lentur maksimum terjadi pada serat bawah
balok beton yang mengalami pembebanan arah transversal. Kondisi ini dikenal sebagai modulus of rupture
dari beton yang besarnya tergantung jenis pembebanan yang diterima dan panjang balok beton itu sendiri
(Gambar 7).

C.3.2. Analisa Lendutan pada Balok

I II III

(kN)
Beban P

11
Gambar 8. Hubungan Beban-Defleksi pada Balok (E.G.Nawy : 1990)

Hubungan beban-defleksi balok beton bertulang pada dasarnya dapat diidealisasikan menjadi bentuk
trilinier sebelum terjadi rupture seperti pada diagram gambar 8 (Edward G. Nawy, 1990):
Daerah I : Taraf praretak, dimana batang-batangnya strukturalnya bebas retak. Segmen praretak dari kurva
beban - defleksi berupa garis lurus yang memperlihatkan perilaku elastis penuh.Tegangan tarik maksimum
pada balok lebih kecil dari kekuatan tariknya akibat lentur atau lebih kecil dari modulus rupture ( fr) beton.
Kekakuan lentur EI balok dapat diestimasikan dengan menggunakan modulus Young Ec dari beton, dan
momen inersia penampang balok tak retak.
Ec = 0,043 wc1,5.√fc’ (3)
Untuk beton normal
Ec = 4700√fc’ (4)
Modulus elastisitas baja
Es =2 x 105 N/mm2 (MPa) (5)

Untuk estimasi akurat momen inersia ( I ) memerlukan peninjauan kontribusi tulangan As. Ini dapat dilakukan
dengan mengganti luas baja dengan luas beton ekivalen (Es/Ec)As karena Es lebih besar dari Ec.
Daerah II : Taraf beban pascaretak, dimana batang-batang struktural mengalami retak-retak terkontrol yang
masih dapat diterima, baik distribusinya maupun lebarnya. Balok pada tumpuan sederhana retak akan terjadi
semakin lebar pada daerah lapangan ,sedangkan pada tumpuan hanya terjadi retak minor yang tidak lebar.
Apabila sudah terjadi retak lentur maka kontribusi kekuatan tarik beton sudah sudah dapat dikatakan tidak ada
lagi. Ini berarti pula kekakuan lentur penampangnya telah berkurang sehingga kurva beban–defleksi didaerah
ini akan semakin landai dibanding pada taraf praretak. Momen Inersia retak disebut Icr.
Daerah III: Taraf retak pasca-serviceability, dimana tegangan pada tulangan tarik sudah mencapai tegangan
lelehnya. Diagram beban defleksi daerah III jauh lebih datar dibanding daerah sebelumnya. Ini diakibatkan
oleh hilangnya kekuatan penampang karena retak yang cukup banyak dan lebar sepanjang bentang. Jika beban
terus ditambah ,maka regangan εs pada tulangan sisi yang tertarik akan terus bertambah melebihi regangan
lelehnya εy tanpa adanya tegangan tambahan. Balok yang tulangan tariknya telah leleh dikatakan telah runtuh
secara struktural. Balok ini akan terus mengalami defleksi tanpa adanya penambahan beban dan retaknya
semakin terbuka sehingga garis netral terus mendekati tepi yang tertekan. Pada akhirnya terjadi keruntuhan
tekan skunder yang mengakibatkan kehancuran total pada beton daerah momen maksimum dan segera diikuti
dengan terjadinya rupture.
12
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari kegiatan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis perilaku lentur balok beton bertulang material retrofit wiremesh dan SCC dengan
overlapping tulangan pada sepertiga bentangan
2. Menganalisis defleksi maksimum yang ditimbulkan akibat overlapping tulangan di sepertiga bentangan
balok beton bertulang yang diretrofit di daerah tarik (bagian bawah).
3. Menganalisis mode kegagalan / keruntuhan pada balok beton yang diperkuat dengan wiremesh dan
SCC.

E. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan
serangkaian pengujian, yaitu pengujian lentur pada balok beton yang diretrofit dengan wiremesh dan SCC
dengan overlapping tulangan di sepertiga bentangan.

E.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Rekayasa Gempa, Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

E.2. Kerangka Alir Penelitian


Sebelum melakukan penelitian maka dibuat langkah-langkah pelaksanaan alur kegiatan penelitian agar
dapat berjalan secara sistematis dan tepat sasaran tercapainya tujuan penelitian. Langkah awal yang perlu
dilakukan adalah studi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian
kemudian dikaji dalam kajian pustaka dan berbagai teori dasar. Mendalami hal tersebut dapat dilihat pada bagan
alir (Gambar 9) berikut:

Gambar 9. Kerangka Alir Penelitian Penelitian Balok Beton Retrofit Wiremesh dan SCC

13
E.3. Rancangan Sampling dan Data Sekunder Penelitian
1. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat untuk pengujian karakteristik agregat
a. Oven
b. Timbangan
c. Gelas ukur 1000 ml
d. Pignometer, table warna (organic plate) dan talam
e. Satu set saringan, mesin Los Angeles dan bola-bola baja
f. Ember, timbangan dan selang air.

Alat untuk pengujian benda uji


a. Universal testing Machine kapasitas 100 ton untuk uji tekan, modulus elastisitas dan uji lentur.
b. Jack hidrolik kapasitas 50 ton untuk uji lentur balok beton.
c. Frame uji modulus elastisitas, dan pengujian lentur balok beton.
d. Mesin Pencampur bahan beton kapasitas 0.2 m3 (Mixer)
e. Cetakan silinder ukuran 10 cm x 20 cm
f. Cetakan balok ukuran 15 cm x 20 cm x 270 cm
g. Alat slump test
h. Dial gauge dengan ketelitian 0.01 mm
i. Kaos tangan, sikat kawat,lap kasar,spidol,mistar penggaris,papan
j. Neraca, gergaji, palu, meteran dan bak perendaman

Bahan-bahan yang digunakan


a. Semen tonasa jenis Portland Composite Cement (PCC)
b. Agregat halus dan kasar (pasir dan batu pecah), berasal dari Bili-bili.
c. Air yang digunakan adalah air PDAM
d. Superplasticizer jenis ViscoCrete 3115 ID
e. Wiremesh Ø 3mm - 5 x 5 cm dan Ø 2.5 mm – 2.5 x 2.5 cm.
f. Besi polos diameter 6 mm, 8 mm, dan 10 mm

2. Prosedur Penelitian
Pengujian Karakteristik Agregat
Pemeriksaan karakteristik agregat yang dilakukandalam penelitian ini berdasarkan Standar
American Society for Testing Material (ASTM).
a. Agregat Halus
14
Pemeriksaan analisa saringan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C136-
96a)
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan
(ASTM C127-88)
Pemeriksaan kadar organik. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C40-99)
Pemeriksaan kadar lumpur. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C142-
97)
Pemeriksaan kadar air. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C556-89)

b. Agregat Kasar
Pemeriksaan analisa saringan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C136-
96a)
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan
(ASTM C127-88)
Pemeriksaan abrasi/keausan. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C131-
03)
Pemeriksaan kadar lumpur. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C142-
97)
Pemeriksaan kadar air. Pemeriksaan ini dilakukan derdasarkan pada peraturan (ASTM C556-89)

Penetapan Komposisi Mix Design


Penentuan komposisi mix design dengan dara trial mix yang mengacu pada metode mix design DOE
(Development of Environment)
1. Penetapan komposisi agregat kasar dan agregat halus
Dalam beton SCC agregat kasar dibatasi jumlahnya agar dapat mengalir dan memadat sendiri. Volume
agregat kasar dibatasi jumlahnya sekitar kurang lebih 50% dari volume total. Hal ini berdasarkan
pertimbangan tingkat keakuratan pada perbandingan agregat kasar dan halus.
2. Penetapan kadar air bebas
Penetapan kadar air bebas ini didasarkan pada hasil trial mix dan pertimbangan dari ukuran
maksimum agregat seperti pada gambar 10. dibawah ini:

15
Gambar 10. Kurva Air Bebas
(Sumber. Abd. Madjid Akkas, Rekayasa Bahan, 1996)

3. Penetapan faktor air semen


Dalam penetapan faktor air semen akan dipengaruhi oleh kondisi agregat. Umtuk mendapatkan nilai
kuat tekan yang tinggi diusahakan nilai faktor air semen sekecil mungkin dengan tetap memperhatikan
workability-nya. Semakin kecil nilai faktor air semen maka semakin susah pengerjannya dan dapan
menyebabkan beton keropas namun dapan meningkatkan kekuatan beton sehingga digunakan factor
air semen yaitu 0.5.
4. Penetapan kadar semen
Penetapan kadar semen didasarkan pada pertimbangan dari kadar air bebas dan factor air semen.

(Sumber. Abd. Madjid Akkas, Rekayasa Bahan, 1996)


5. Penetapan berat jenis spesifikasi gabungan agregat
Berat jenis spesifikasi gabungan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
BJ spesifikasi gabungan = a% x BJ.SP.SSD pasir + b% x BJ.SP.SSD kerikil
(Sumber. Abd. Madjid Akkas, Rekayasa Bahan, 1996)
Dimana :
a = persentase penggabungan agregathalus terbaik
b = persentase penggabungan agregat kasar terbaik
6. Penentuan berat volume beton
Berat volume beton diperoleh berdasarkan pertimbangan dari kadar air bebas dan berat jenis spesifik
gabungan.
7. Penetapan jumlah agregat kasar dan halus
Penetapan jumlah agregat yang dugunakan diperoleh dengan menggunakan rumus:
16
Berat tolal agregat = Berat volume beton-berat semen-kadar air bebas
Berat agregat pasir = Berat total agregat x % gab. Pasir
Berat agregat kasar = Berat total agregat-berat agregat halus
(Sumber. Abd. Madjid Akkas, Rekayasa Bahan, 1996)
8. Penetapan dosis admixture
Admixture yang digunakan berupa Superplasticizer jenis ViscoCrete 3115 ID. Dosis yang disarankan
0.8 – 2.0% dari berat semen.

Pembuatan Spesimen dan Prosedur Pemasangan Wiremeh

Benda Uji Balok Lentur


Penelitian pengujian lentur balok menggunakan 6 sampel balok beton (Gambar 11) berdimensi
(150x200x2700)mm3, dimana 2 buah sampel adalah balok normal, 2 buah sampel adalah balok normal
dengan overlapping tulangan disepertiga bentangan tanpa diperkuat dengan wiremesh dan SCC, dan 2
buah sampel adalah balok normal dengan overlapping tulangan disepertiga bentangan yang diperkuat
dengan menggunakan variasi wiremesh berdiameter tulangan 3 mm dengan spasi 50 x 50mm dimensi 150
x 2700mm.
Adapun sumber material yang digunakan pada penelitian kali ini berasal dari daerah bili-bili dan
pencampuran bahan beton ini menggunakan mixer concrete dengan kapasitas 0,3 m 3 dengan komposisi
sebagai berikut :
 Agregat kasar = 1187,75 kg/ m3
 Agregat halus = 640,94 kg/ m3
 Semen = 340,00 kg/ m3
 Air = 161,30 kg/ m3
dengan perencanaan nilai slump sebesar 11 ± 2 cm
Kemudian sampel beton diberikan perkuatan Wiremesh pada daerah lentur lalu diselimuti
dengan beton SCC setebal 25 mm.
Adapun variasi benda uji balok beton yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:
a. Balok beton normal

17
No Kode Sampel Jumlah Sampel
1 BN 2 Buah

b. Balok beton normal sambungan sepertiga bentangan


No Kode Sampel Jumlah Sampel
2 BS 2 Buah

c. Balok sambungan sepertiga bentangan yang diperkuat dengan wiremesh dan SCC

18
No Kode Sampel Jumlah Sampel
3 BS 2 Buah

Gambar 11. Sketsa Dimensi Benda Uji Balok Lentur

Pengujian Lentur Balok Beton


 Pengujian dilakukan diatas frame terbuat dari profil baja yang didesain dengan perletakan sederhana
(sendi-rol) untuk menguji kekuatan lentur balok dengan panjang bentang 250 cm dan penampang
berbentuk persegi empat berdimensi 15 cm x 20 cm dengan beban maksimum direncanakan 27.5 kN.
 Pengujian lentur pada balok beton dilaksanakan pada sampel yang telah beumur diatas 28 hari.
Benda uji ini terdiri dari 2 buah balok beton normal dan 4 buah balok beton yang diperkuat dengan
wiremesh dengan variasi benda uji terlampir.
 Pada pengujian balok beton ini untuk mengetahui kemampuan balok dalam memikul beban.
Pembacaan dial gauge untuk pengujian balok dilaksanakan setiap pembebanan 1 kN. Untuk mencatat
lendutan yang terjadi pada balok dipasang 3 dial ditempatkan pada bagian bawah balok.
 Pengujian ini membahas antara lain: hubungan beban dan lendutan, tegangan lentur, dan mode
keruntuhan.
 Dari hasil penelitian dibagi menjadi 3 Daerah yaitu:
 Daerah I, yaitu pada saat mulai dilakukan pembebanan sampai terjadinya retak awal.
 Daerah II, yaitu pada saat mulai retak sampai tulangan leleh.
 Daerah III, yaitu pada saat berakhirnya Daerah II sampai beban maksimum.
Desain Penelitian
Dimensi dan tulangan balok dianalisa dengan metode kekuatan batas (ultimate strength design)
dan pengujian balok dilakukan dengan instrumen standar umum pengujian balok. Analisa desain

19
ditempatkan pada bagian lampiran usulan penelitian LBE ini. Desain balok pada gambar 12 dan gambar
13 sebagai berikut:

20

95 cm 60 cm 95 cm

250 cm

Gambar 12. Desain Beban dan Balok

20
15
A
potongan A-A
250

Gambar 13. Desain Penampang Balok

Asumsi pengambilan dimensi sampel balok beton :


Tinggi sampel : 20 cm
a / d > 5 cm ,
Untuk tinggi sampel 20 cm,
Dimana a = 95 cm ( Jarak antara titik beban ke perletakan )
d = 18 cm ( Tinggi efektif balok )
maka 95 / 18 = 5.27 cm
a / d > 5 cm
Untuk tinggi sampel 25 cm,
Dimana a = 98,75 cm ( Jarak antara titik beban ke perletakan )
d = 21 cm ( Tinggi efektif balok )
20
maka 98,75 / 21 = 4,70 cm

Maka di ambil tinggi sampel 200mm dengan tujuan agar tidak terjadi keruntuhan geser. Panjang sampel :
2500mm ( disesuaikan dengan panjang pada alat uji ).

E.4. Analisis Data


Dalam menganalisa kapasitas lekatan dan perilaku kekuatan lentur balok beton yang diretrofit dengan
wiremesh dan SCC, diperlukan beberapa data primier antara lain hubungan beban dan defleksi, dan kuat tekan
SCC. Kemudian, setelah data primier telah didapatkan maka kapasitas lekatan dapat diperoleh dengan rumus 1
dan kekuatan lentur balok beton yang diretrofit dapat diperoleh dengan menggunakan rumus nomor 2 seperti
tertera di Tinjauan Pustaka.

F. JADWAL PELAKSANAAN
F.1. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan penelitian ini dikakukan dengan metode pelaksanaan yang terbagi atas 4 kelompok kegiatan
utama yaitu:
1. Studi pendahuluan yang terdiri dari kajian pustaka dan penyiapan material
2. Permeriksaan karakteristik material (agregat halus dan kasar)
3. Pengujian slump flow, pembuatan specimen dan perawatan specimen
4. Pengujian kuat lentur balok beton yang diretrofit dengan wiremeh dan SCC.

F.2. Organisasi Tim


Tim peneliti seperti terlihat di gambar 14 dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Dr. A. Arwin Amiruddin, ST, M.T.
Anggota : Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng.
: Prof. Dr. Rudy Djamaluddin, S.T., M.Eng.
: Dr. Hj. Rita Irmawaty, S.T., M.T.
: Mahasiswa S1

Ketua Tim

Dr. A. Arwin Amiruddin, S.T., M.T.

Anggota Tim
21
Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng.

Prof. Dr. Rudy Djamaluddin, S.T., M.T.

Dr. Hj. Rita Irmawaty, S.T., M.T.


Mahasiswa Laboran/Tenaga
S1 Pendukung

Gambar 14. Struktur Organisasi Tim Peneliti

F.3. Jadwal Kegiatan dan Rencana Luaran


Kegiatan penelitian di jadwalkan seperti pada gambar 15 di bawah ini:

Gambar 15. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Dengan mengacu kepada jadwal pelaksanaan yang direncanakan, maka pecapaian luaran utama
dijelaskan sebagai berikut:

 Evaluasi terhadap kapasitas lekatan wiremesh dan kapasitas lentur balok beton yang diretrofit dengan
wiremesh dan material self compacting concrete (SCC) akan dipublikasikan pada prosising Fakultas
Teknik Unhas. Hasil penelitian ini juga menjadi bahan skripsi dari mahasiswa S1 yang merupakan
anggota dari tim peneliti. Mengimplementasikan inovasi kekuatan lentur balok beton yang diretrofit
ke dalam pilar beton jembatan dengan metode retrofit untuk meningkatkan kekuatan terhadap
gempa/beban bolak-balik. Banyaknya jembatan di Indonesia yang ambruk akibat gempa menjadikan
dasar dari penelitian ini. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian lentur ini diharapkan dapat
berlanjut kepada skala yang lebih besar, yaitu pembuatan pilar beton jembatan yang diretrofit.

G. Personalia Penelitian
Tim peneliti dalam penelitian yang berbasis LBE ini terdiri dari 1 orang ketua dan 4 orang anggota.
Ketua dan anggota memiliki kompetensi dalam bidang Teknik Sipil dan Kegempaan.

22
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr.-Eng. A. Arwin Amiruddin, S.T., M.T.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 197912262005011001
d. Disiplin Ilmu : Struktur - Gempa
e. Pangkat/Golongan : Penata/III.c
f. Jabatan Fungsional/Struktural : Lektor
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Sipil
h. Waktu Penelitian : 15 jam/minggu

Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Prof. Dr.Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 196207291987031001
d. Disiplin Ilmu : Struktur - Gempa
e. Pangkat/Golongan : Pembina Utama/IV.e
f. Jabatan Fungsional/Struktural : Guru Besar/ASDIR III Pascasarjana-UH
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Sipil
h. Waktu Penelitian : 12 jam/minggu

H. Perkiraan Biaya Penelitian


Perkiraan anggaran yang akan digunakan selama penelitian ini ditaksir sebesar Rp. 6.000.000,- (enam
juta rupiah) seperti pada tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5. Perkiraan Biaya Penelitian

23
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. DAFTAR PUSTAKA


Akkas, Abdul Madjid. (1996), Rekayasa Bahan / Bahan Bangunan. Jurusan Sipil Unhas

American Standard for Testing and Material (2003). Annual Book of ASTM. Concrete and Aggregates. Volume
04.02. US and Canada

Amiruddin A.A, Hino S. (2008), Bonding Behavior Between Steel Reinforcement and Polymer Cement
Mortar (PCM), Japan Concrete Institute (JCI) Vol.30, No.3, Fukuoka Japan, hal. 1285-1290

Amiruddin A.A, Hino S. (2010), Bonding Capacity of CFRP Grid Embedded within Polymer Cement Mortar
(PCM), Proceedings of the First Makassar International Conference on Civil Engineering
(MICCE2010), March 9-10, 2010, ISBN 978-602-95227-0-9

Amiruddin A.A, Akkas A.M. (2012), Experimental Study of Bonding Capacity without Confinement Effect
between Steel Reinforcement and Self Compacting Concrete (SCC), Prosiding Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin

Binsar, G. Salmon Charles, Wang Chu-Kia. (1993), Desain Beton Bertulang. Edisi ke Empat. Jilid 1

Japan Road Association (2003), Specifications for Highway Bridges Part V, Seismic Design, Japan

JSCE (Japan Society of Civil Engineers) Standard (2005), Standard Specifications for Concrete Structures,
Test Method and Specifications, hal. 239-242

Kitada, T., Matsumara, M., Otoguro, Y. (2003), Seismic Retrofitting Techniques Using An Energy Absorption
Segment for Steel Bridge Piers, Journal of Engineering Structures, Vol.25, Elsevier, hal.621-635
24
Lee, H. S., Noguchi, T., Tomosawa, F. (2002), Evaluation of Bond Properties Between Concrete and
Reinforcement as A Function of The Degree of Reinforcement Corrosion, Cement and Concrete
Research Journal, Vol.32, Elsevier Science Ltd, hal.1313-1318

Mast, R. F., Dawood, M., Rizkalla, S. H., Zia, P. (2008), “Flexural Strength Design of Concrete Beams
Reinforced with High-Strength Steel Bars”, ACI Structural Journal, Vol.105, No.4, pp.570-577

Nakaba, K. et al. (2001), Bond Behavior Between Fiber-Reinforced Polymer Laminates and Concrete, ACI
Structural Journal, Vol.98, No.3, hal.359-367

Nakamura, S., Yamaguchi, K., Amiruddin, A., Taniguchi (2009), “Bending Strengthening Effect of RC Beams
used Layer of CFRP Grid with PCM Shotcrete”, Japan Concrete Institute (JCI), Vol.31, No.2,
Sapporo, Japan, pp.1429-1434 (English Translation)

Nawi, Edward. G. (1998), Beton Bertulang. Jilid 1. Bandung : Refika Aditama

Nishikawa, K., Yamamoto, S., Natori, T., Terao, K., Yasunami, H., Terada, M. (1998), Retrofitting for Seismic
upgrading of Steel Bridge Columns, Engineering Structures Journal, Vol.20, Nos 4-6, Great Britain,
hal.540-551

Okumura, H. Ouchi, M. (2003) Self Compacting Concrete. Journal of Advanced Concrete technology, Vol 1,
No 1, hal. 5-15

Saadatmanesh, H., Ehsani, M. R., Jin Limin (1996), Seismic Strengthening of Circular Bridges Pier Model
with Fiber Composites, American Concrete Institute Structural Journal, hal.639-647

Yost, J. R., Gross, S. P., Dinehart, D. W., Mildenberg, J. J. (2007), “Flexural Behavior of Concrete Beams
Strengthened with Near-Surface-Mounted CFRP Strips”, ACI Structural Journal, Vol.104, No.4,
pp.430-437

Yu, P., Silva, P. F., Nanni, O. (2008), “Flexural Strength of Reinforced Concrete Beams Strengthened with
Prestressed Carbon Fiber-Reinforced Polymer Sheets-Part II”, ACI Structural Journal, Vol.105. No.1,
pp.11-20

Xue, W., Wang, X., Zhang, S. (2008), Bond Properties of High-Strength Carbon Fiber-Reinforced Polymer
Strands, ACI Material Journal, Vol.105, No.1, hal.11-19

25
Biodata Tim Peneliti Selengkapnya dapat dilihat Lampiran 2.
Lampiran 2.A. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri (Ketua)
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Eng. A. Arwin Amiruddin, ST., MT (L)
1.2 Jabatan Fungsional Lektor
1.3 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19791226 200501 1 001
1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 26 Desember 1979
1.5 Alamat Rumah Jl. Toddupuli 15 Graha Toddopuli No.6 Mks
1.6 Nomor Telepon/ Faks (0411) 587636
1.7 Nomor hp 082190423578
1.8 Alamat KAntor Jurusan Teknik Sipil. Jl. Poros Malino Gowa,
Sulawesi Selatan
1.9 Nomor Telepon/ Fakx (04111) 587636
1.10 Alamat Email a.arwinamiruddin@yahoo.com
1.11 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S-1 = 75 Orang ; S-2 = 25 orang
S-3 = 2 orang
1.12 Mata Kuliah yg diampu 1. Struktur Beton Bertulang 1
2. Struktur Beton Bertulang 2
3. Rekayasa Struktur Gempa
4. Analisa Struktur 2
5. Metode Elemen Hingga Struktur

B. Riwayat Pendidikan
Strata S-1 S-2 S-3
26
Nama PT Universitas ITS Surabaya Kyushu University,
Hasanuddin Japan
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk- Lulus 1997-2001 2002-2004 2006-2009
Judul Tugas Akhir Studi Penggunaan Analisis Retak Balok A Study on Seismic
Asbuton sebagai Beton Takikan Retrofit Design of
Bahan Stabilisasi Copper Slag Existing RC Bridge
Tanah Ekspansive Piers using CFRP
Grid and PCM
Shotcrete
Nama Pembimbing/ Dr. Ir. M. Kasim Prof. Ir. Priyo Prof. Dr. Shinici
Promotor Pateha, DEA Subropo, MS, Ph.D HINO
Ir. Rahman Ir Kurdian, MS
Djamaluddin, MT

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan


Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2016 Sistem Retrofit Dengan Tulangan Luar Ristek Dikti, 120
Wire Mesh dan SCC PUPT 2016
Pada Balok Beton Bertulang Untuk
Mereduksi Efek Gempa
2 2014 Studi Perilaku Lentur Balok Beton BOPTN 2014 80
Dengan Retrofit Wiremesh Untuk Unhas
Mereduksi Efek Gempa
3 2013 Studi Perilaku Lekatan Tulangan Ulir BOPTN 2013 75
Terhadap Material SCC Unhas
4 2012 Studi Karakteristik Perkerasan HRS- LP2M 75
WC Menggunakan Aspal Minyak dan
Penambahan Aditif Lateks
5 2012 Studi Penggunaan Semen Portland DIPA Fakultas 6.0
Pozzolan Terhadap Karakteristik Mortar Teknik Unhas
Akibat Kenaikan Suhu
* Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti,
Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, RAPID,
Unggulan Stranas, atau sumber lainnya.
27
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan


Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011 Aplikasi deret fourier dalam analisa DIPA Fakultas 2.3
tegangan plane stress akibat beban Teknik Unhas
longitudinal pada shell silindris
2 2011 Evaluasi dan Investigasi Runtuhnya DIPA Fakultas 6.0
Tembok Villa Mutiara Teknik Unhas
3 2012 Keandalan Struktur Pasar Butung Pasca DIPA Fakultas 4.0
Kebakaran Teknik Unhas

4 2013 Keandalan Struktur Pasar Sentral Pasca DIPA Fakultas 4.0


Kebakaran Teknik Unhas
5 2015 Investigasi Kerusakan Pasar Sentral dan Pemda Takalar 2.5
Gedung Olahraga di Takalar
6 2015 Investigasi Kerusakan Rumah di Polda Sul-Sel 2.5
Gresyan
7 2016 Investigasi Penurunan Gedung Gudang Fakultas Teknik 5.0
Kopi Kapal Api Unhas
8 2016 Investigasi Kebakaran Gedung di Polda Polda Sul-Sel 2.5
Sul-Sel
9 2016 Investigasi dan klarifikasi pekerjaan Pemda Takalar 2.5
Pembangunan jalan usaha tani dan talud
Kabupaten takalar, Tahun anggaran 2016
* Tuliskan sumber pendanaan:Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI,
Sibermas, atau sumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dlm 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor Nama Jurnal

1 2007 A Numerical Analysis of Seismic Vol. 67, No.3, Memoirs of the


Retrofitting Effect on Reinforced pp.85-94 Faculty of
Concrete Piers by Using PCM Engineering,
Shotcrete Method Kyushu
University
2 2013 Studi Penambahan Adiktif Lateks ISSN 1411-6243 Jurnal Penelitian
28
Terhadap Karakteristik Campuran Volume 19 No.1 Enjiniring
Aspal Hot Roller Sheet-Wearing Fakultas Teknik
Januari – April
Course (HRS-WC) Unhas
2013; hal. 11-17
3 2014 Studi Pengaruh Sistem Pencampuran ISSN 1411-6243 Jurnal Penelitian
Terhadap Kuat Tekan Beton Volume 19 No.2 Enjiniring
Berkekuatan Tinggi Fakultas Teknik
Mei – Agustus
Unhas
2013; hal. 68-72
4 2016 Efek Sistem Retrofit dengan Wire ISSN 1411-6243 Jurnal Penelitian
Mesh Terhadap Kapasitas Lekatan Volume 20 No.2 Enjiniring
dan Lentur Balok Beton Bertulang Fakultas Teknik
November
Unhas
2016; hal. 37-43
5 2016 Finite Element Prediction on The ISSN: 1662- Applied
Post-Punching Behavior of Slab- 7482, Vol. 851, Mechanics and
Column Connections pp 714-719 Materials. Trans
Tech
Publications,
Switzerland
6 2017 Finite Element Modelling of a ISSN 0973- International
Reinforced Concrete Slab-Column 4562 Volume Journal of
Connection under Cyclic Lateral Load 12, Number 9 Applied
(2017) pp. 1987 Engineering
Research ©
-1993
Research India
Publication
7 2017 Shear Capacity of RC Beams ISSN 1819- ARPN Journal
Retrofitted with Wire Mesh and SCC 6608 Vol. 12, of Engineering
No. 7, April and Applied
2017 Sciences

F. Pengalaman Menyamapaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah


Dalam 5 Tahun Terakhir

Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/ Seminar
Makassar International Bonding Capacity of CFRP
1 Conference on Civil Grid Embedded within Polymer March 2010, Makassar
Engineering Cement Mortar (PCM)
2 The 2nd International Shear Strengthening Effect of July 19-20th, 2011,
Conference on Earthquake RC Beams Retrofitted By Surabaya
Engineering and Disaster CFRP Grid and PCM Shotcrete
29
Mitigation
The 3th International Shear Strengthening Effect Of
Conference of EACEF RC Beams Retrofitted By Steel September 20-22nd,
3
(European Asian Civil Reinforcement and PCM 2011, Yogyakarta
Engineering Forum) Shotcrete
The International Flexure Behaviour of RC
September 11-12nd,
4 Symposium on Lowland Beams Strengthened with
2012, Bali
Technology CFRP Grid
The 20th CERes
International Symposium Preliminary Study of Concrete
SOMIRES 2013 Surface Temperature Mapping 8 – 9th August 2013 at
5 (Symposium on on Structure Problems in Chiba University,
Microsatellites for Remote Makassar City with Airbone Japan
Sensing), Chiba Thermal Remote Sensing
University, Japan
Konferensi Teknik Sipil
(KonTeks) 7, Universitas Perilaku Lekatan Tulangan Ulir 24-25 Oktober 2013,
6
Negeri Surakarta (UNS) Terhadap Material SCC Solo
Solo
ISID 2014, International
Flexure Strength of RC Beams
Seminar of Infrastructure 3-4 June 2014,
7 Externally Reinforced with
Development, Balikpapan, Balikpapan
Wire Mesh
Kaltim
KONTEKS 8 2014, Metode Retrofit Dengan
Konferensi Nasional WireMesh dan SCC Untuk 16-17 Oktober 2014,
8
Teknik Sipil, ITENAS Peningkatan Kekuatan Lentur Bandung
Bandung Balok Beton Bertulang
KONTEKS 9 2015,
Perilaku Lekatan Wiremesh
Konferensi Nasional 7 – 8 Oktober, Hotel
9 Terhadap Material Self
Teknik Sipil, Unhas Clarion Makassar
Compacting Concrete (SCC)
Makassar
Proceedings of the 2nd
Experimental Study Of
Makassar International
Engineered Cementitious Makassar, Indonesia,
10 Conference on Civil
Composite Material For August 11-12, 2015
Engineering (MICCE
Structural Application
2015)
Studi Numerik Perilaku
Prosiding Konferensi
Hubungan Pelat-Kolom Pada
Nasional Pascasarjana
11 Struktur Flat Slab 12 November 2015
Teknik Sipil (KNPTS)
Menggunakan Beton Mutu
2015. ISSN 2447-0086
Tinggi
30
Analyses Behavior Of Slab-
EASEC-14 January 6-8, January 6-8, 2016, Ho
Column Connections Using
12 2016, Ho Chi Minh City, Chi Minh City,
ECC Material Based On Finite
Vietnam Vietnam
Element Approach
ISID 2016, International
Seminar of Infrastructure Shear Strengthening Effect of 22 September 2016,
13 Development, Makassar, RC Beams Retrofitted by Fakultas Teknik Gowa,
Sul-Sel. ISBN: 978-602- Wiremesh and SCC Sul-Sel
72676-7.1
KONTEKS 10 2016,
Konferensi Nasional Studi Penggunaan Wiremesh
26-27 Oktober 2016,
Teknik Sipil, Universitas dan SCC sebagai Material
14 Universitas Atmajaya
Atmajaya Yogyakarta, Retrofit Terhadap Kekuatan
Yogyakarta
Yogyakarta. ISBN: 978- Geser Balok Beton Bertulang
602-60286-0-0
The 1st Global Congress
Design of Reinforced Areas of 28-29 August 2017,
on Construction, Material
15 Concrete Column Quadratic UTHM Johor Bahru,
Structural Engineering
Polynomials Malaysia
(GCoMSE 2017)
26-27 Oktober 2017,
Evaluasi Posisi Jarak Bukaan
Konferensi Nasional Universitas
16 Balok Kastela Terhadap
Teknik Sipil (Konteks) 11 Tarumanegara, Jakarta,
Daktalitas
Indonesia
The 6th International
MATEC Web of
Conference of Euro Asia The Effects of Reduced Beam
17 Conferences 138,
Civil Engineering Forum Section on Castellated Beam
02018 (2017)
(EACEF 2017)

G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah Penerbit
No Judul Buku Tahun
Halaman
Lingkungan
1 Bahan Ajar : Analisa Struktur 1 2017 139
Internal PS
Lingkungan
2 Bahan Ajar: Analisa Struktur 2 2015 167
Internal PS
Bahan Ajar: Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
3 2016 162
Lingkngan (AMDAL) Internal PS
Lingkungan
4 Bahan Ajar: Metode Elemen Hingga Struktur 2016 110
Internal PS

31
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No Judul/ Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial lainnya Dalam 5 Tahun
Terakhir

No. Tahun Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Tempat Penerapan Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Masyarakat
1 2010 Analisa kapasitas Gedung Pasar Pasar Butung Baik
Butung Pasca Kebakaran Makassar
2 2011 Analisa kapasitas Gedung Pasar Mall Pasar Mall Baik
Pasca Kebakaran
Makassar
3 2011 Studi Kapasitas Jalan Tol Reformasi Jalan Tol Reformasi Baik
Sesi II dan IV Makassar Makassar
4 2012 Analisa penyebab runtuhnya tembok Jalan Urip Sumeharjo Baik
Villa Mutiara dan Metode Perbaikan Makassar

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau institusi lainnya)

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Sepuluh Nopember Institute
1 Cum Laude Award from Rector of ITS 2004
of Technology Surabaya
Japanese Ministry of
Education, Culture, Sports,
Mombukagakusho Scholarship 2006-2009,
2 Science and Technology.
Sertificate Japan
Scholarship for DEng study
at Kyushu University
23 Mei –
PUSLITBANG-LH
3 Sertifikat Penyusun Dokumen AMDAL 25 Juni
Universitas Hasanuddin
2011
Center for Environmental September
Researcher Certificate at Chiba
4 Remote Sensing (CERES), 27th, 2013,
University
Chiba University Japan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
32
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.

Makassar, 28 Maret 2018


Pengusul,

(Dr.-Eng. A. Arwin Amiruddin, ST, MT)

33
Lampiran 2.B. Biodata Anggota Peneliti 1

A.Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. –Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng. (L)
2 Jabatan Fungsional Guru Besar
3 Jabatan Struktural Asdir 3 Pascasarjana UNHAS
4 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19620729 198703 1 001
5 NIDN 0029076202
6 Tempat dan Tanggal Lahir Rantepao, 29 Juli 1962
7 Alamat Rumah Jl. Boulevard, Kompleks Lily C-19 Makassar
8 Nomor Telepon/ Faks/HP 0411-420409
9 Alamat Kantor Fakultas Teknik Jurusan Sipil Unhas
Kampus Tamalanrea, Makassar

10 Nomor Telepon/ Fakx 0411-587636/0411-580505


11 Alamat Email parungherman@yahoo.co.id
parungteknikunhas@gmail.com
12 Lulusan Yang Telah Dihasilkan
1. Struktur Beton Bertulang I
2. Struktur Beton Bertulang II
3. Struktur Pratekan
13 Mata Kuliah yg diampu
4. Metode Elemen Hingga Struktur
5. Dinamika Struktur
6. Rekayasa Gempa Struktur

B.Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama PT Universitas Auckland University, TU-Darmstadt,
Hasanuddin NZ Gemany
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil
Teknik Sipil (Konstruksi Tahan (Konstruksi Tahan
Gempa) Gempa)
Tahun Lulus 1986 1992 1998
Judul Tugas Perbandingan Efisiensi Non- Linear A3 – D Composite
Akhir Penggunaan Response of Frame Study Under
Gelagar Baja dan Seismicalzy Earth Quake
Beton Pratekan pada Isolated Steel Stimulating Loads.
Jembatan. Buildings.
Nama
Pembimbing/
Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terkahir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
34
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml(JutaRp)
1 2014 Experimental Study on Sub Hibah Penelitian 80
Assemblages Castellated Steel Beam – LP2M Unhas
Column using Cycliic Loading, Hibah
Penelitian LP2M Unhas
2 2013 Experimental Study on Castellated Steel Hibah Penelitian 75
Beam Using Monotonic Loading, Hibah LP2M Unhas
Penelitian LP2M Unhas
Tuliskan sumber pendanaan :PDM, SKW, Fundamental Riset, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti,
Hibah Pascasarjana, RAPID, atau sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terkahir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan


Sumber* Jml(JutaRp)
1 - Belum Ada-
2
Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan lpteks, Vucer, l'ucer Muhitahun, UJI, Sibermas, atau
sumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


(Tidak termasuk Makalah Seminar/Proceedings, Artikel di Surat Kabar)

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal


Nomor
1 2015 Effect of Marine Environment to the Vol. 7, No. IACSIT International
Concrete Beams Strengethened using 1 Feb.2015 Journal of
GFRP Sheet Enggineering and
Technology
2 2014 Behavior of Castelled Composite Vol.3 International Refereed
Beam Subjected to Cyclic Loads Issue12, Journal of Engineering
2014 and Science (IRJES)
4 2014 Durability of Concrete using Rice Vol. 4, Issue International Journal of
Husk Ash as Cement Subtitution 5 (Version Engineering Research
Exposed to Acid Rain 4), May and Application
2014, pp
144-149
5 2013 Corrosion of Concrete Using Portland Vol. 789, pp Advanced Material
Composite Cement and Rice Husk 511-514, Research
Ash Under Simulated Acid Rain 2013
Environment
6 2013 The Effect of Outer Room Design on Vol. 11 No International Journal of
the Development of Thermal Concept 06, 2013 Civil and
35
in Minahasa Tilt House Industrial Environmental Eng
Production
7 2013 Seismic Design of Buildings: Effect ISBN No. UNM Publisher
of Earthquake and Design Provisions 978-602-
9075-47-2,
2013

K. Pengalaman Menyampaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam


5 Tahun Terakhir

Nama Pertemuan Ilmiah/ Waktu dan


No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
Proceeding, Indonesian Damage Assessment on Buildings: Bandung, Nov.
1 Strucktural Engineering and Lessons Learnt from Recent 17-18 Nov.
Material Symposium Eartquakes in Indonesia Unpar
Flexural Characteristics of
2 Internasional Confence on Reinfored Concrete Beam using Jeju Island,
Civil Engineering and Material Styrofoam Filled Concrete (SCF) in Korea, 2014
Tension Zone

G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Buku Jumlah Halaman Penerbit

1 Modul Kuliah struktur Baja I, Teaching


Grant TPSDP
2 Penuntun Praktikum Laboratorium
Struktur Bahan, , Teaching Grant
TPSDP
3 Struktur Baja Komposit
4 Struktur Kayu

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul / Tema HKI Jenis Nomor P/ ID

1 - Belum Ada-

I. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL


LAINNYA
Urutkan judul rumusan kebijakan/rekayasa sosial lainnya yang pernah dbuat/ditemukanselama 5
tahun terakhir.

36
No. Tahun Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Tempat Penerapan Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Masyarakat
1 - Belum Ada-

J. PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH


Urutkan penghargaan (award) dari pemerintah atau dari asosiasi yang pernah diraih dalam I0 tahun
terakhir ; lampirkan fotokopi sertifikatnya.
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - Belum Ada-
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Dernikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalarn
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.

Makassar, 28 Maret 2018


Pengusul,

(Prof. Dr.-Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng)

37
Lampiran 2.C. Biodata Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Rudy Djamaluddin, ST, MEng
2 Jabatan Fungsional Guru Besar Fakultas Teknik Sipil Unhas
3 Jabatan Struktural Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 197011081994121001
5 NIDN 0008117003
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gowa, 8 November 1970
7 Alamat Rumah Jl. Hertasning Blok E26 No.10, Makassar
8 Nomor Telepon/Faks/HP (0411) 865 224
9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Sipil, Jl. Perintis Kemerdekaan
Km.10, Makassar
10 Nomor Telepon/Faks (0411) 587636
11 Alamat e-mail rudy0011@hotmail.com
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 80 orang ; S-2= 30 orang;
S-3= 6 orang
13. Mata Kuliah yg diampu 1. Statika
2. Analisa Struktur I
3. Analisa Struktur II
4. Beton Bertulang I
5. Beton Bertulang II
B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama PT Universitas Hasanuddin Kyushu University Kyushu University
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk-Lulus 1989-1994 1998-2000 2000-2003
Judul Tugas Akhir Perencanaan lantai Application of Fundametal study on
cendawan berdasarkan unresin continuous Application of
tata cara perhitungan carbon fiber as unresin continuous
struktur beton untuk flexural carbon fiber
bangunan gedung SK reinforcement in reinforcing system to
SNI T-15-1991-03 concrete structures concrete structures
Nama Pembimbing/ Ir.Abd Madjid Akkas Prof. Toshiaki Ohta Prof. Toshiaki Ohta
Promotor
Ir. A. Bakri Muhiddin,
MSc

C. Pengalaman Penelitian (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)


38
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2003 Development of CFRP reinforcing system JSPS Jepang 1200
for concrete structures
2 2005 Karakteristik beton menggunakan bahan Dana 1,7
daur ulang sebagai aggregat sendiri/jurusan
3 2007 Karakteristik beton yang menggunakan Dana 1.8
bahan Styrofoam sebagai pengisi (Filler) sendiri/jurusan
4 2009 Studi Hubungan balaok kolom Dana 1.8
menggunakan bahan GFRP sendiri/jurusan
5 2011 Pengaruh sabuk diagonal pada kekakuan Dana 1.8
hubungan balok kolom menggunakan bahan sendiri/jurusan
GFRP
6 2012 Perkuatan balok beton dengan Hibah Unggulan 145
menggunakan bahan GFRP PT
7 2013 Studi efisiensi penggunaan bahan beton Hibah 50
pada struktur lentur Laboratorium
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Fundamental Riset, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana,
RAPID, atau sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jml (Juta
Sumber*
Rp)
1 2006 Studi tingkat kerusakan bangunan PT.INCO 25
puskesmas pasca gempa Jogyakarta
2 2007 Program Rekovery pembangunan PT.INCO 1200
puskesmas piyungan-Jogyakarta
3 2007 Pelatihan teknik pemerikasaan infrastruktur Pemba Soppeng 1.5
bagi tenaga pemeriksa badan kepegawaian
Kab soppeng
4 2008 Tim implementasi proyek pengembangan UNHAS 4.5
fakultas teknik dana loan JICA unhas

39
5 2011 Narasumber pada Musrebang Pemda Kota Pemda Bau- 10
Bau-Bau dengan tema pemngembangan Bau
wilayah berkelanjutan dengan penerapan
kaidah-kaidah keteknikan yang berwasasan
lingkungan.
6 2012 Tim monitoring dampak lingkungan Jalan PT. Bosowa 235
Tol seksi I & II dan Tol seksi IV Makassar
7 2013 Tenaga ahli pemeriksaan fisik bangunan UNHAS -
gedung milik Pelabuhan IV, Makassar
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan Ipteks, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor

2004 Bond capacity of grid system in unresin Vol.50A JSCE Journal


1 carbon fiber reinforcement for concrete of structural
beams engineering
2006 Analytical Study of the Radial stress due Vol.14, No.1 Jurnal Media
2 to Initial Tensile Force in Manufacturing Komunikasi
of CFRP Teknik Sipil
2007 Aplikasi Bahan Lembaran Serat Karbon Vol.2, No.1 Jurnal
3 Untuk Perkuatan Dan Perbaikan Struktur Penelitian
Beton Teknik Sipil
2008 Post Cracking Strength of PVA Fibers Vol.16, No.1 Jurnal Media
4 Reinforced Concrete Komunikasi
Teknik Sipil
2009 Studi Pengikatan Awal Semen Beton Vol.4, No.2 Jurnal
5 Dengan Menggunakan Bahan Tambah Penelitian
Plastocrete Teknik Sipil

40
6 2011 Kapasitas Lentur Perkuatan Balok Beton Vol. 11, No.3 Jurnal
Bertulang yang Telah Meleleh dengan Dinamika
Menggunakan Lembaran GFRP Teknik Sipil
7 2012 Flexural Capacity of cracked concrete ISLT 2012 International
beams strengthened using GFRP sheet conference
ISLT Bali
8 2013 Mechanical behavior of the U-anchor of Online Journal of
super-CFRP rod under tensile loading Published on Composite
June 14, 2013, Material
doi:10.1177/0
02199831349
1514
9 2013 Flexural behavior of External Reinforced Elsevier Procedia
Concrete Beams 54(2013), Engineering,
pp.252-260, Elsevier
www.elsevier. 54(2013)
com/locate/pr
pcedia
10 2013 Perilaku Lentur Balok Beton bertulang Submitted on Jurnal
yang berisi styrofoam Nov. 2013 Dinamika
(under review) Teknik Sipil

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun
Terakhir

Nama Pertemuan Waktu dan


No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat

41
1 2nd ACF International Stress of CFRP U-Anchor Bali, Nov. 2006
Conference in Recent Embedded within Concrete Due to
Development of Concrete Tensile Force
Technology and Structures
2 Konferensi Nasional Perkembangan dan Disain Jalan Surakarta, Feb
Transportasi dan Geoteknik Layang 2007
3 1st International Conference Behavior of GFRP under Flexural Jakarta, 26-27
European Asian Civil Loading September
Engineering Forum (EACF) 2007
4 The 1st Makassar International Flexural Behavior of PVA Fibers Makassar, 9-10
Conference on Civil Reinforced Concrete March 2010
Engineering
5 The 3rd International of Shear Capasity of the composite Jogyakarta, 20-
European Asian Civil Styrofoam filled reinforced 22 September
Engineering Forum concrete beams 2011

6 The 8th International Flexural Capacity of cracked September


Symposium on Lowland concrete beams strengthened using 2012, Bali
Technology GFRP sheet
7 The 4th International Debonding Behavior of GFRP Singapore, June
Conference of European Asian Reinforced Concrete Beams 26-28, 2013
Civil engineering Forum
8 Proceedings of the 6th Civil Application of GFRP sheet for Jakarta 20-22
Engineering Conference in Asia strengthening of yielded reinforced August 2013
Region concrete beams

G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun

No. Tahun Judul Buku Jumlah Penerbit


Halaman
1 2007 Buku/Bahan Ajar : Material Konstruksi 77 Lingkungan
Internal PS
2 2009 Buku/Bahan Ajar : Perlindungan Struktur 68 Lingkungan
Terhadap Kebakaran Internal PS
3 2012 Buku/Bahan Ajar : Teknologi bahan lanjut 145 Lingkungan
(Bahan serat komposit) Internal PS

H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Terakhir


42
No. Tahun Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Penerapan Respons
Lainnya yang Telah Diterapkan Masyarakat
1 2008 Metode perbaikan struktur dengan Struktur gedung Baik
injeksi pada kolom yang keropos tanpa Asrama Mahasiswa
pembongkaran Balikpapan,
Makassar
2 2011 Strategi efisiensi Jurusan Sipil Baik
pengajaran/pembelajaran berbasis Univeristas
Student Center Learning Hasanuddin
3 2013 Rekayasa disain kolom tangga di atas Jalan Tol Seksi I-II, Baik
Culver Box Jembatan Penyeberangan Makassar
Orang

I. Penghargaan Yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir

No. Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun


1 Exelent Presentation Award dari Japan JSCE Jepang 2003
Society of Civil Engineers (JSCE)
2 Satya Lencana Karya Satya Kesetiaan 10 Pemerintah Republik 2007
Tahun Indonesia
3 Narasumber Diskusi INKINDO (Ikatan INKINDO Sul-Sel 2008
Konsultan Indonesia)
4 Penerima Hibah Penelitian Unggulan Universitas Hasanuddin 2012
Perguruan Tinggi
5 Penerima Hibah Penelitian Laboratorium Universitas Hasanuddin 2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.
Makassar, Februari 2018

(Prof. Dr. Rudy Djamaluddin, ST, M.Eng)


Lampiran 2.D. Biodata Anggota Peneliti 3

43
I IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Eng. Rita Irmawaty, ST., MT.
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 19720619200012 2 001
5 NIDN 0019067202
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 19 Juni 1972
7 Alamat Rumah Jl. Maccini Raya I No. 43, Makassar
8 Nomor Telepon/Faks/HP (0411) 450187 / Hp. 0811-4619-672
9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Sipil, Jl. Poros Malino Km.06,
Bontomarannu, Gowa 92171
10 Nomor Telepon/Faks
11 Alamat e-mail Rita_irmaway@yahoo.co.id
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 120 orang ; S-2= 15 orang;
S-3= 1 orang
13. Mata Kuliah yg diampu 1. Teknologi Bahan Konstruksi
2. Struktur Beton Bertulang I
3. Struktur Beton Prategang
4. Struktur Baja I
5. Rekayasa Perkuatan Struktur

II RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1 S-2 S-3
Nama PT Universitas Hasanuddin Institut Teknologi Kyushu University
Bandung
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk-Lulus 1991 - 1996 1999 - 2002 2009-2013
Judul Tugas Akhir Dasar-dasar perencanaan Perilaku mekanik A study on long- term
struktur beton bertulang Reactive Powder performance of
tahan gempa menurut SK Concrete concrete over 50 MPa
SNI T-15-1991-03 in compressive
strength
Nama Pembimbing/ Ir.H. Abd Madjid Akkas Dr. Saptahari Sugiri Prof. Hidenori
Promotor Hamada

III PENGALAMAN PENELITIAN (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

44
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2016 Perilaku lentur beton dengan limbah ban BOPTN 6
bekas sebagai agregat

2 2015 Studi kekuatan mortar dan beton BOPTN 6


yang menggunakan air laut

3 2014 Studi pengaruh tulangan sistem rangka DIPA Unhas 80


terhadap prilaku balok dengan beton
styrofoam pada sisi tarik dalam reduksi
berat struktur dan efisiensi material
alam
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Fundamental Riset, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana,
RAPID, atau sumber lainnya.

IV PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5 TAHUN TERAKHIR


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
Pemeriksaan kelayakan bangunan
1 2016 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Unhas 10
Sul-Sel Pasca Kebakaran
Investigasi Kerusakan Rumah Tinggal di
2 2016 Polda Sul-Sel 10
Kompleks Cryssant
3 2015 Audit Konstruksi Bangunan Gudang dan PT. Fastrata 40
Kantor PT. Fastrata Buana Makassar Buana
4 2015 Assessment Gedung Islamic Center Kab. APBD Kab. 30
Sinjai Sinjai
5 2014 Penyelidikan Kondisi Eksisting Bangunan PT. Kalla Inti 50
Parkir Mall Ratu Indah Makassar Perkasa
6 2013 Evaluasi kelayakan struktur stadion sepak Pemda 10
bola Takalar Takalar
7 2013 Evaluasi kondisi eksisting Mal Ratu Indah PT. Kalla Inti 30
(MaRI) dan solusi perkuatan. Perkasa
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan Ipteks, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya.

V PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

45
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor Nama Jurnal
Vol. 3 No. 1 International
May 2016 Journal of
Flexural Behavior of Styrofoam-Filled ISSN: 2406- Engineering and
1 2016
Concrete 9833@2016 Science
PPs-UNHAS, Applications
pp. 9-16
Flexural Capacity of Reinforced Concrete Vol. 692 (2016),
Key
Beams Strengthened Using GFRP Sheet pp. 66-73
2 2016 Engineering
after Fatique Loading for Sustainable
Materials
Construction

IACSIT
Bond Characteristics of GFRP Sheet on International
3 2015 Strengthened Concrete Beams due to Vol. 7 (2), 110 Journal of
Flexural Loading Engineering and
Technology

Journal of
Application of Sacrificial Point Anode for Volume 13
Advanced
4 2015 Prevention of Steel Corrosion in Cracked (2015), pp. 479-
Concrete
Concrete 488
Technology,
5 2015 Kapasitas Rekatan GFRP-S pada Balok Vol. 22 N0. 1 Jurnal Teknik
Beton Akibat Perendaman Air laut April 2015, Sipil
pp: 23-30.
ISSN : 0853-
2982
6 2015 Effect of Sea Water Submersion on GFRP-S Vol. 752-753 Applied
Bonding Capacity of Reinforced Concrete (2015), pp. 668- Mechanics and
Beam 673. Materials
ISSN: 1662-
7482
7 2014 Effect of the Truss System to the Flexural Vol. 8 No. 6, International
Behavior of the External Reinforced 2014 Journal of Civil,
Concrete Beams ISSN : 1307- Structural,
6892 Construction
and
Architectural
Engineering,
8 2014 Compressive Strength and Hydration Vol. 935 (2014) Advanced
Process of Self Compacting Concrete (SCC) pp. 242-246 Materials
mixed with Sea Water, Marine Sand and ISSN : 1662- Research
Portland Composite Cement
8985

VI PENGALAMAN PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA PERTEMUAN/ SEMINAR


46
ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Waktu dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Tempat
Konferensi Nasional Teknik Sipil Studi Perilaku Mekanik Beton Makassar, 7-8
1 (KoNTekS9), Crumb Rubber Okt 2015
ISBN: 978-602-8817-67-7
2nd International Seminar On Durability Design for Indonesian Balikpapan, 3
2 Infrastructure Development Climate Juni 2014
(ISID), ISBN: 978-979-530-131-8
Conference for Civil Engineering Effect of Seawater as Mixing Water Bandung,
3 Research Networks 2014 on the Mechanical Properties of Indonesia.
(CONCERN), ISSN: 2407-1374 Mortar and Concrete 4-5 Nov 2014
Conference for Civil Engineering Bending Capacity of Styrofoam Bandung,
4 Research Networks 2014 Filled Concrete (SFC) Using Truss Indonesia.
(CONCERN), ISSN: 2407-1374 System Reinforcement 4-5 Nov 2014
3rd International Conference on Deterioration of Prestressed 18-21 Agustus
Sustainable Construction Materials Concrete Beams Due Combined 2013, Kyoto,
5
and Technologies-SCMT3 Effects of Carbonation and Chloride Japan
Attack

VII PENGALAMAN PENULISAN BUKU DALAM 5 TAHUN


No. Tahun Judul Buku Jumlah Penerbit
Halaman

1 2013 Penuntun Lab. Struktur dan Bahan 68 Lingkungan


Internal PS
2 2013 Modul Pembelajaran : Struktur Beton 99 Lingkungan
Bertulang I Internal PS
3 2014 Bahan Ajar: Pengetahuan Struktur 76 Lingkungan
Bangunan Internal PS
4 2015 Bahan ajar Struktur Baja I 80 Lingkungan
Internal PS
5 2015 Bahan Ajar Beton Prategang 75 Lingkungan
Internal PS

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian LBE pada Fakultas Teknik Unhas Tahun 2018.

Makassar, 28 Maret 2018

(Dr. Eng. Rita Irmawaty, ST., MT.)

47
48
49

Anda mungkin juga menyukai