Anda di halaman 1dari 25

Ekistensi Perawat Anestesi dalam

memberikan Pelayanan Keperawatan Anestesi


Yang bermutu dan Berkualitas

Harif Fadilah, SKp, SH, M.Hkes


Ketua Umum DPP PPNI
ORGANISASI PROFESI PERAWAT
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 UU No. 38 tahun 2014 tentang OP PERAWAT BERFUNGSI


Keperawatan

PEMERSATU PENGEMBANG
 Yang dimaksud Organisasi
Profesi Perawat adalah
PERSATUAN PERAWAT
NASIONAL INDONESIA PEMBINA PENGAWAS
KEPERAWATAN
DI INDINESIA
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)

 Berdiri 17 Maret 1974


 Hirarki Organisasi: DPP (Pusat) , DPW (Provinsi), DPD (Kabupaten/ Kota) ,
dan Komisariat
 Terbentuk 34 DPW, 2 PPNI Cabang di LN (Qatar, Belanda), 513 DPD , >
3500 Komisariat (tempat kerja)
 BERBADAN HUKUM INDONESIA sesuai dg UU ORMAS
 MEJELIS KEHORMATAN ETIKA KEPERAWATAN PUSAT (MKEK PUSAT)
DAN MKEK PROPINSI
 BADAN KELENGKAPAN : IKATAN/HIIMPUNAN, KOLEGIUM
 BADAN BADAN LAIN
ORGANISASI PROFESI
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian


Nasional dan Penapisan IPTEK

Organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu


cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, atau
suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh negara untuk
mengembangkan profesionalisme dan etika profesi dalam
masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
ORGANISASI PROFESI
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


 Wadah untuk berhimpun tenaga Kesehatan yang seprofesi

 Nakes harus membentuk OP sbg wadah untuk meningkatkan


dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan,
martabat, dan etika profesi Nakes
 Untuk mengembangkan cabang disiplin ilmu dan standar
pendidikan tenaga Kesehatan, setiap organisasi profesi dapat
membentuk kolegium
ORGANISASI PROFESI PERAWAT
MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

 Wadah yang menghimpun Perawat secara Nasional dan berbadan


hukum sesuai dengan Peraturan perundang-undangn yangberlaku

 OP PERAWAT BERTUJUAN
 Meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, martabat dan etika profesi perawat
 Mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam rangka
menunjang pembangunan nasional
Ikatan/Himpunan Perawat

 IPKJI (Jiwa)  HIPPII (Pgdl Infeksi)


 IPKKI (Komunitas)  HPBI ( Bronchoscopy)
 IPEMI (maternitas)
 HIPEGI (endo-gastro)
 IPANI (anak)
 HPMI (Manajer)
 INKAVIN (cardi vasc)
 HIPERUDI (udara)
 InETNA (stoma & Luka)
 HIPGABI (gadar becana)  HPUI (urologi)
 HIPKABI (Km bedah)  IKPAMI (Mata)
 HIPERCCI (criticalcae)  HIPOTI (orthopaedi)
 HIPMEBI (med-Bedah)  HIPENI (neurosain)
 HIMPONI (onkologi)
 HIPANI (Perawat Anasthesi)
PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

VOKASI • MINIMAL D 3
• SPK sampai dengan tahun 2020

• SARJANA KEPERAWATAN
AKADEMIK • MAGISTER KEPERAWATAN
• DOKTOR KEPERAWATAN

PROFESI • NERS
• NERS SPESIALIS
PENGATURAN ORGANISASI PROFESI
TENAGA KESEHATAN

 Tenaga Kesehatan harus membentuk Organisasi Profesi


sebagai wadah untuk meningkatkan dan/atau
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat,
dan etika profesi Tenaga Kesehatan.
 Setiap jenis Tenaga Kesehatan hanya membentuk 1 (satu)
Organisasi Profesi.
 Pembentukan Organisasi dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(PASAL 50 (1), (2), (3) UU NO. 36 TAHUN 20014)


STANDAR PROFESI

Setiap Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik


berkewajiban untuk mematuhi
 Standar Profesi,
 Standar Pelayanan Profesi, dan
 Standar Prosedur Operasional.

STANDAR PROFESI & STANDAR PELAYANAN PROFESI


DI TETAPKAN OLEH ORGANISASI PROFESI
STANDAR PELAYANAN RS

STD
YANMED

SPO
STD
ASKEP

Penjelasan Psl 13 (3) UU No. 44 / 2009 ttg RS


NAKES DI RS BEKERJA SESUAI
Psl 13 (3) UU No. 44/2009 ttg Rumah Sakit

STD PROFESI

STD
ETIKA PROFESI
PELAYANAN RS

MENGHORMATI KESELAMATAN
HAK PASIEN PASIEN
PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Medis &
Penunjang Mdis

Non Keperawatan
Kesehatan
SDM RS
Manajemen Kefarmasian
RS

(Pasal 12 point 1 UU No. 44 tahun 2009)


Eksistensi Keperawatan UU No.36 Tahun 2009
Ttg Kesehatan
Pasal 63 (2)

Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan


pengendalian pengobatan dan/atau perawatan
Pasal 63 (3)

ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan


Medis Asuhan Keperawatan
Pasal 63 (4)

.Pelaksanaannya
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
15
kewenangan untuk itu
TENAGA KEPERAWATAN

 Tenaga Kesehatan yang termasuk kelompok tenaga keperawatan


adalah : SEMUA JENIS PERAWAT (pasal 11 (4) UU No.36/2014

Penjelasan :
Jenis perawat antara lain perawat kesehatan masyarakat, perawat
kesehatan anak, perawat maternitas, perawat medikal bedah,
perawat geriatri, dan perawat kesehatan jiwa.

Kata “antara lain” bermakna masih ada Jenis-Jenis perawat


lainnya
PERAWAT SEBAGAI TENAGA KESEHATAN

NAKES DIKELOMPOKKAN DALAM :

a. Tenaga medis
h. Tenaga Gizi
b. Tenaga Psikologi Klinis
i. Tenaga keterapian Fisik
c. Tenaga Keperawatan
j. Tenaga Keteknisian Medik
d. Tenaga Kebidanan
k. Tenaga Teknik Biomedika
e. Tenaga kefarmasian
l. Tenaga Kesehatan Tradisional
f. Tenaga kesehatan
m. Tanaga Kesesehatan lain
Masyarakat
g. Tenaga kesehatan
Lingkungan
KEPERAWATAN Adalah :

Kegiatan Pemberian Asuhan Kepada Individu, Keluarga,


Kelompok, Atau Masyarakat Baik Dalam Keadaan Sakit Maupun
Sehat.

PERAWAT adalah
Sesorang Yang Telah Lulus Pendidikan Tinggi Keperawatan, Baik
Di Dalam Maupun Di Luar Negeri Yang Diakui Oleh Pemerintah
Sesuai Dengan Peraturan Perundang-undangan
PRAKTIK KEPERAWATAN

- Di Fasyankes
Dilaksa-
nakan : - Tempat lain sesuai
Klien sasaran

1
Praktik di Fasyankes
Bentuk
Praktik
2 Praktik Mandiri

Kebutuhan Yankes/Yankep disuatu


Dasar wilayah
Praktik Keperawatan & Asuhan Keperawatan

Praktik Keperawatan : Pelayanan Yang Diselenggarakan


Oleh Perawat Dalam Bentuk Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan : Rangkaian Interaksi Perawat


Dengan Klien Dan Lingkungannya Untuk Mencapai Tujuan
Pemenuhan Kebutuhan Dan Kemandirian Klien
KOLEGIUM KEPERAWATAN

 Pengembangan Cabang Disiplin Ilmu


Keperawatan DITETAPKAN PPNI

 Telaah /Riset
 Rumusan

 Pengembangan Standar Pendidikan


Perawat Profesi
 Koordinasi Penyelenggaraan Pendidikan PENGKAWALAN PENDIDIKAN
PERAWAT PROFESI
Perawat Profesi
Kelembagaan – Proses - Output
HIMPUNAN PERAWAT ANESTESI

 Untuk Mengembangkan Kompetensi Di Area Anestesi PPNI


Perlu Membantuk Himpunan Perawat Yang Khusus Untuk Hal
Tersebut
 PPNI Sebagai Organisasi Profesi Berbadan Hukum : Berhak
Melakukan Perbuatan Hukum Termasuk Membentuk Badan
Kelengkapan Sesuai Dengan AD/ART Yang Sah.
 Segala Kegiatan/Perbuatan Hukum Yang Dilakukan Oleh
Badan Kelengkapan PPNI Adalah Menjadi Tanggung Jawab
PPNI Sebagai Satu-satunya Orgnaisasi Profesi Perawat Di
Indonesia
IKATAN/HIMPUNAN PERAWAT

Membantu PPNI Dalam Hal


DITETAPKAN PPNI
 Pengembangan Standar Kompetensi
Kekususan
 Standar Pelatihan Dan Pengembangan
Pencapaian Kompetensi Kekhususan
 Proses Pengakuan : Asesmen / Uji PROGRAM SERTIFIKASI
KEKHUSUSAN
Bidang Kekhususan
PERAWAT ANESTESI
 Pelayanan Anestesi adalah Area Praktik Perawat
 Perawat di Area Anestesi harus memiliki Kompetensi Khusus :
Mampu dalam melaksanakan ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI
 Sesuai NO. UU 38/2014 & UU NO. 36/2014 ; setiap orang yang
telah Lulus dari Pendidikan Tinggi Keperawatan adalah
PERAWAT
 Peraturan lainnya harus sesuai dengan UU 38/2014 ( jabfung,
Penyelenggraan pendidikan dll)
 Setiap Lulusan Pendidikan Perawat yang di area Anestesi tidak
dapat menghindar jadi PERAWAT
BE A PROFFESIONAL NURSE ANESTHETISTS

Anda mungkin juga menyukai