PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama yang kaaffah, yang mengatur segala perilaku
kehidupan manusia. Bukan hanya menyangkut urusan peribadahan saja,
urusan sosial dan ekonomi juga diatur dalam Islam. Oleh karenanya setiap
orang muslim, Islam merupakan sistem hidup (way of life) yang harus
diimplementasikan secara komprehensif dalam seluruh aspek kehidupannya
tanpa terkecuali.
C. TUJUAN PENULISAN
- Dalam makalah ini, penyusun akan memaparkan tentang:
- Sistem ekonomi Islam secara global
- Perkembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia
- Kendala dan tantangan yang dihadapi
- Strategi efektif pengembangan sistem ekonomi Islam di
Indonesia.
BAB II
PENERAPAN SISTEM EKONOMI ISLAM
DI INDONESIA
3
manusia dan melakukannya sebagai kewajiban kepada Allah dan
masyarakat.
4
Jika Kapitalisme menonjolkan sifat individualisme dari manusia, dan
Sosialisme pada kolektivisme, maka Islam menekankan empat sifat sekaligus
yaitu :
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)
B. PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI ISLAM DI INDONESIA
Khusus di Indonesia Indonesia,
Ketika Islam masuk ke Indonesia beberapa tahun belakangan ini,
lembaga-lembaga ekonomi yang berbasiskan syariah semakin marak di
panggung perekonomian nasional. Mereka lahir menyusul krisis
berkepanjangan sebagai buah kegagalan sistem moneter kapitalis di
Indonesia. Sejak berdirinya Bank Muamalat sebagai pelopor bank yang
menggunakan sistem syariah pada tahun 1991, kini banyak bermunculan
bank-bank syariah, baik yang murni menggunakan sistem tersebut maupun
baru pada tahap membuka Unit Usaha Syariah (UUS) atau divisi usaha
syariah.
Beberapa tokoh nasional kala itu seperti Sukarno (yang nota bene
adalah murid HOS Tjokroaminoto), Hatta, Haji Agus Salim dan lain-lain tentu
saja sangat tidak asing dengan dasar-dasar ekonomi Islam. Maka bentuk
implementasi sistem ekonomi yang mengangkat kemaslahatan bersama dan
pengelolaan sumberdaya alam untuk kepentingan umum yang
diselenggarakan oleh negara sepertinya menjadi bukti adanya muatan
ekonomi Islam dalam pembentukan Ekonomi Negara.
11
Kelahiran Bank Islam di Indonesia relatif terlambat dibandingkan
dengan negara-negara lain sesama anggota OKI. Hal tersebut merupakan
ironi, mengingat pemerintah RI yang diwakili Menteri Keuangan Ali Wardana,
dalam beberapa kali sidang OKI cukup aktif memperjuangkan realisasi
konsep bank Islam, namun tidak diimplementasikan di dalam negeri. KH
Hasan Basri, yang pada waktu itu sebagai Ketua MUI memberikan jawaban
bahwa kondisi keterlambatan pendirian Bank Islam di Indonesia
karena political-will belum mendukung.
16
BAB III
PENUTUP
Dari deskripsi tulisan di atas, dapat ditarik kesimpulan:
- Pesatnya pertumbuhan lembaga keuangan Syariah telah memperlihatkan
bahwa upaya pencarian teori dan sistem ekonomi Islam terus dilakukan
secara konsisten. Dan ini juga merupakan tanda bahwa konsep ekonomi
Islam sudah luas dan dapat diterima dalam masyarakat.
- Kesadaran masyarakat akan keunggulan sistem ekonomi Islam
menunjukkan bahwa paradigma berpikir masyarakat mulai kembali
pada ashalah.
- Sistem ekonomi Islam sangat prospek, tidak hanya untuk saat ini tetapi
untuk jangka panjang, namun ini sekaligus merupakan tantangan bagi
umat Islam untuk terus-menerus melakukan kajian, evaluasi dan mencari
solusi terhadap teori, konsep dan implementasi ekonomi Islam dalam
berbagai model dan bentuknya.
17