Anda di halaman 1dari 10

CONTOH STUDY KASUS

PERUSAHAAN TAKSI “BLUE BIRD”


Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue
Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali
dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun
mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan
sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Kesuksesan
yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam
memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang
mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta
penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah
Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di
Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan
teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak
posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara
armada taksi dengan Call Center.
Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada
komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi,
teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen
dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan
lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan
yang masuk ke pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di
kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia.
Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan armada Golden
Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994.
Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki
Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya
Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung
dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang masih
sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari
operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus diakui jika reputasi dan brand
image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi
ancaman terhadap operator taksi lainnya.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa
angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container,
yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi
primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan
manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha
service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre.
Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business
Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP
NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi
informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis
sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen
senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan
kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif,
kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas
data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna
membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP
(System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources
Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan
dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta
merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam
menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri
dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi
perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara
terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang
akurat dan aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk
memadukan proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk
menghasilkan informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang
ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat
berjalan dengan baik karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja
kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu, proses implementasi secara hirarki
dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas
juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan
yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang
panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat
untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul Financial
Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA)
Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan
“Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi
dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO
Live”.
Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan
mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan, lebih dari
70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem yang mampu
mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi
informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses
pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver
BI sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat
yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue
Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas
menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-
fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu
mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke
dalam bentuk yang dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk
mendorong proses pembuatan keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan
yang strategis dan bisnis yang solid. Kelompok usaha Blue Bird telah
mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak SAP
dalam sistem Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang
armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi
TI yang handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya sehari-
harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan,
sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi
dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk
menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak
dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak
informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia
sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk
membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan.
Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan,
controlling, sales & distribution, material management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain
untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan Operation & Reservation
Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual
Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini.
Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat
visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap
di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait
dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap
order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer,
sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi
yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-
mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system
(GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat
ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para
pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue
Bird. Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan
GPS dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp
15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi
dengan sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam
memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher
yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya
juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Pelanggan yang loyal pada Blue
Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon,
besarannya bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650
perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang
bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas
dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird
untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman
dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan
mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan
pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis
usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat
angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini
adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi
juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau
tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan
penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam
berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun.
Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para
pengemudinya yang baik dan jujur.
PERTANYAAN STUDI KASUS
1. Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang pintar dan
menyediakan jasa yang pintar ?Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?
2. Teknologi Informasi apa yang digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini untuk
membangun produk pintar dan menyediakan layanan pintar? Komponen IT apa
lagi yang dapat digunakan?
3. Apa yang menjadi batasan bagi sebuah strategi produk dan layanan pintar?

PENYELESAIAN
1. sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk
mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat
mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi
yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan
dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem
informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistem
yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan.
Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen
penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami
kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen
berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan
kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk
para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah dibuktikan
bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa,
namun bukan berarti semua perusahaan serta memutuskan untuk menggunakan
SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang
bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam
hal ini Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
· Teknologi GPS mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen
dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan
lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan
yang masuk ke pengemudi taksi.
· Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan
solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP
NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi
informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis
sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen
senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan
kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif,
kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas
data-warehousing.
· Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan,
menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu
penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP (System
Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning),
yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan
kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam
menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri
dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi
perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara
terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang
akurat dan aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk
memadukan proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk
menghasilkan informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang
ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
· Proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-
tenaga konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting
dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa
pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent akan
membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan
metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird
Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul Financial
Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA)
Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan
“Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi
dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO
Live”.
2. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang
membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem
SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki
suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di
saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik
industri. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite
merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat
memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data
tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran
management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan
efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi
fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material management dan fleet
management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue
Bird, yakni Driver Management dan Operation & Reservation Management agar
bisa disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic.
Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat
dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat
visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap
di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait
dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap
order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer,
sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi
yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-
mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system
(GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat
ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para
pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue
Bird. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas
pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk
korporat saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan
tabel diskon tertentu.

3. Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan.
Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena
tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain
sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk
mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan
nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan
mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan
pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis
usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat
angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini
adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi
juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau
tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan
penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam
berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun.
Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para
pengemudinya yang baik dan jujur.
Sumber:

http://mutiarahombing.blogspot.com/2015/03/tugas-sistem-informasi-manajemen-
studi.html

Anda mungkin juga menyukai