Anda di halaman 1dari 10

1.

Kapak Batu

Kapak Batu yang ada di musium Cipari tampak halus namun ada beberapa bagian lain
yangkasar,batuan tersebut terbuat jenis batuan tanah (selt stone).Batu Rijang,Kwarsa,Yaper
Kalsedom dan batu padas.kapak tersebut berfungsi sebagai benda upacara bekal kubur
disamping untuk alat mengolah pertanian.

2. Gelang Batu

Gelang batu dibuat dari batuan kalsedom dan kwarsadalam teknik pembuatannya sudah
halus,gelang batu tersebut ditemukan didalam Peti Kubur Batu yang difungsikan sebagai
benda upacara bekal kubur dan perhiasan.
3. Kapak Perunggu

Kapak Perunggu merupakan salah satu hasil teknologi masa perundagian yang
dominan,Kapak tersebut difungsikan benda upacara dan alat.

4. Benda Gerabah

Benda – benda erabah sebagai salah satu hasil budaya manusia merupakan unsur penting
dalam usaha menggambarkan aspek – aspek kehidupan manusia, temuan gerabah Situs Cipari
ada yang berbentuk pragmen dan ada yang masih utuh dengan bermacam – macam
bentuk.Gerabah Situs Cipari nampaknya diproduksi sendiri karena ditemukan pula bahan
yang sudah dicampur antara tanah liat dan pasir Gerabah, Gerabah terebut difungsikan
sebagai alat kebutuhan rumah tangga dan bekal kubur.
5. Peti Kubur Batu

Peti kubur batu di situs cipari khususnya umumnya di kabupaten kuningan dibuat dari jenis
batuan Andesit yang berbentuk sirap,Kontruksi peti kubur batu dikenal dengan bentuk
swastika karena bentuknya persegi panjang tapi menyerupai trapesium.Peti Kubur Batu di
Situs Cipari berorientasi ke timur laut barat daya yang menggambarkan konsep-konsep
kekuasaan alam seperti matahari dan bulan yang menjadi pedoman hidup mereka dari lahir
sampai meninggal pedoman pada terbit dan terbenamnya matahari.
Peti Kubur Batu tersebut merupakan wadahuntuk mengubur mayat,pada budaya megalit
penguburan antara lain meletakan mayat didalam Kubur Batu, karena penguburan merupakan
bagian penting dalam situs kepercayaan,sebab dalam penguburan terkandung pengertian
masyarakat tentang si mati dan untuk kesinambungan si mati.
Di dalam Peti Kubur tidak terdapat keranka manusia hanyalah bekal kubur yang didapatkan
berupa Kapak Batu ,Gelang Batu dan Gerabah, hal ini karena keberdaan Peti Kubur di Situs
Cipari berada pada ketinggian 661 m dari permukaan laut, tanah gembur subur dan
keasamannya tinggi tidak bisa mengawetkan organik terutama tulang menurut penelitian
sementara.

6. Altar Batu (Punden Berundak)


Sebuah bangunan yang berundak-undak yang dataran biasanya mengandung benda-benda
megalit atau makam seseorang yang di anggap tokoh dan di keramatkan yang berfungsi
sebagai tempat upacara dalam hubungan dengan pemujaan arwah nenek moyangnya.

7. Menhir

Menhir adalah sebuah batu tegak kasar yang tidak di kerjakan,disimpan manusia disuatu
tempat yang tinggi /bukit untuk kepentingan memperingati seseorang yang sudah mati
ataupun masih hidup.Batu tersebut dianggap sebagai medium penghormatan sekaligus
menjadi tahta kedatangan roh nenek moyangnya. Dan pada masa itu belum mengenal tentang
agama masih menggunakan kepercayaan. Yang menonjol ada dua kepercayaan yaitu
anamisme dan dinamisme, batu menhir ini bukan asli dari site taman purbakala cipari tetapi
batu menhir ini dari daerah Sukamulya, knap di simpan di sini? Karena di rafikakan.

8. Dolmen (Batu Meja)


Susunan batu yang terdiri dari sebuah batu lebar yang ditopang oleh beberapa batu lain
sehingga menyerupai (berbentuk) meja meja yang berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan
kepada arwah nenek moyangnya sekaligus tempat penyimpanan sesaji.

9. Batu Temu Gelang

Suatu susunan batu dalam bentuk lingkaran,merupakan tempat upacara dalam hubungan
dengan arwah nenek moyangnya dan tempat upacara dan musyawarah.

10. Batu Dakon

Batu Dakon/ Lumpang Batu berupa peninggalan budaya Megalit yang berlubang satu atau
lebih, lubangnya berbentuk lingkaran,fungsinya digunakan dalam upacara yang berhubungan
dengan pemujaan kepada arwah nenek moyangnya dan berfungsi sebagai pembuatan ramuan
obat-obatan.
11. .waruga

Waruga Waruga adalah peti kubur batu berukuruan kecil berbentuk kubus atau bulat yang
dibuat dari batu utuh. Waruga banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Utara.

12. Arca atau patung

Arca atau patung adalah bangunan peninggalan zaman praaksara yang terbuat dari batu
berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan.
Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di dataran tinggi pasemah Lembah bada
Sulawesi Tengah.
13. Sarkofagus

Sarkofagus atau keranda adalah peti bangunan megalith berupa peti mati tempat menyimpan
mayat. Bentuknya seperti Palung atau resume yang terbuat dari batu utuh dan diberi
penutup. salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di Bali, bisa juga di temukan di
Bondowoso Jawa Timur . Isinya tulang-belulang manusia barang-barang perunggu dan besi
serta manik-manik.

14. Pipisan

Pipisan adalah batu-batu Penggiling beserta landasannya. Pipisan ini digunakan tidak hanya
untuk menggiling makanan, tetapi juga untuk menghaluskan cat merah seperti yang terlihat
dari bekas-bekasnya. Aktivitas ini di perkirakan berkaitan dengan upacara ritual dan
kepercayaan. Alat ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di
antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
15. Kapak pendek

Kapak pendek adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah lingkaran
dan dibuat dengan mukuli dan memecahkan batu tanpa diasah. Tajamnya terdapat pada sisi
lengkung dan tidak diketahui secara pasti Apa kegunaan dari alat ini. Kapak ini ditemukan di
kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan
(Sumatera Utara).
1. Kapak genggam

Pada tahun 1935, Ralph von Koenigswald berhasil menemukan sejumlah alat di Punung
Kabupaten Pacitan. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam yang terbuat dari batu dan
Lempung. Bentuk fisiknya masih kasar. Alat-alat yang ditemukan di Pacitan tersebut disebut
chopper atau alat penetak.
alat-alat yang ditemukan di Pacitan kemudian disebut kebudayaan Pacitan. Dari hasil
penelitian kebudayaan Pacitan dibuat dan digunakan oleh jenis manusia Pithecanthropus.
Selain di Pacitan chopper juga ditemukan di Parigi dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi
(Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan). Alat ini juga ditemukan di luar wilayah
Indonesia yaitu di gua choukoutien peking.
2. Kapak Sumatera

Kapak sumatralith atau pebble adalah sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang
dipecah atau dibelah. Sisi luarnya yang sudah halus tidak diapa-apakan Sedangkan Sisi
dalamnya (tempat belah) dikerjakan lebih lanjut sesuai dengan keperluannya. Kapak ini
ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang Pantai Sumatra Timur Laut di antara Langsa
(Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
5. Kapak persegi

Nama kapak persegi berasal dari von Heine Geldern berdasarkan penampang dari alat-alatnya
yang berupa persegi panjang atau berbentuk trapesium. Alat ini bentuknya memanjang
dengan penampang Alang berbentuk persegi dan bagian pangkalnya tidak biasa sebagai
tempat ikatan tangkai.
Selain berfungsi sebagai kapak kapak persegi juga digunakan untuk keperluan lain
bergantung pada ukuran dan bentuknya.
Untuk kapak persegi yang berukuran kecil digunakan untuk memotong kayu sedangkan
kapak persegi yang berukuran lebih besar berbentuk beliung atau Pacul biasanya digunakan
sebagai alat cangkul. Kapak persegi ini dibuat dari bahan batu api dan batu chalcedon.
Berdasarkan penelitian kapak kapak persegi tersebut berasal dari Asia dan menyebar ke
wilayah Indonesia melalui jalan Barat.

6. Kapak lonjong

Nama kapak lonjong didasarkan pada penampang Alangnya yang berbentuk lonjong dengan
ujung pangkal runcing dan melebar. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapak lonjong
adalah batu kali yang berwarna kehitaman. Kapak kapak lonjong tersebut memiliki berbagai
ukuran dari yang besar sampai yang kecil.
Daerah pusat kapak lonjong adalah Papua selain itu juga ditemukan di siram gorong
Tanimbar Leti Minahasa dan Serawak. Menurut penelitian kapak kapak lonjong tersebut
berasal dari Asia dan menyebar ke wilayah Indonesia melalui jalan Timur.

Anda mungkin juga menyukai