Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan rakyat Indonesia yang menjadi salah satu bagian penting
dalam terciptanya kemajuan bangsa yang dibunyikan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan
nasional (Wardani, 2014). Melalui pendidikan seorang dapat memperoleh pengetahuan,
mengembangkan minat dan bakat sehingga terbentuk independensi diri dalam menghadapi dunia
kerja.
Proses menempuh pendidikan merupakan proses kegiatan interaksi antara dirinya dengan
lingkungannya yang yang dilakukan dari sejak lahir sampai meninggal (long life education)
karena itu belajar merupakan proses berkesinambungan dan sampai selesai sesuai satuan
kurikulum yang telah ditetapkan dalam waktu tertentu. Oleh sebab itu peserta didik harus
mempertahankan motivasi sampai penyelesaian studi dalam satuan waktu tertentu (Sukirman,
2018).
Keyakinan dalam diri manusia dapat memengaruhi daya gerak seseorang dalam melakukan
sesuatu, terutama dalam perjalanan menempuh pendidikan yang membutuhkan semangat dan
dorongan kuat untuk mencapai tujuan akhir yang disebut motivasi. Motivasi diartikan sebagai
dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat,
minat, dorongan, kebutuhan, harapan, cita-cita, penghargaan, serta penghormatan (Uno, 2011).
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melaksanakan kegiatan belajar (Sumartini & Disman, 2018).
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan
yang mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar seorang
anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi dalam belajar. Ciri– ciri siswa yang memiliki
motivasi belajar adalah memperlihatkan minat dan perhatian serius terhadap apa yang dipelajari,
memiliki orientasi masa depan, kegiatan belajar dipandang sebagai jembatan untuk mencapai
harapan masa depan, cenderung mengerjakan tugas– tugas belajar yang menantang tetapi tidak
berada di luar batas kemampuannya, memiliki keinginan yang kuat untuk terus berkembang, selalu
menyediakan waktu untuk belajar, dan tekun belajar dan cenderung berupaya menyelesaikan tugas
yang diberikan kepadanya (Rusmawati, Tripalupi, & Artana, 2014).
Hamidi, Kasih, dan Kusnetti (2007), dalam penelitiannya, menyatakan bahwa faktor-faktor
internal seperti motivasi, kemampuan menulis ilmiah, tanggungjawab akademik, adalah yang
paling berpengaruh terhadap penyelesaian pembelajaran. Ada 2 faktor yang memengaruhi motivasi
sesorang dalam belajar, yakni motivasi belajar berasal dari faktor internal dan eksternal. Motivasi
ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk
mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan sedangkan motivasi belajar dari
faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang
dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan (Slameto, 2010).
Hasil observasi lulusan 2 tahun belakangan ini, mahasiswa di Ma’had Al-Khansa memiliki
motivasi rendah sehingga ketekunan dalam belajar kurang diperhatikan. Hal ini terlihat dari 70%
presensi alpa, bahkan sebagian besar mahasiswa hanya hadir saat mid semester dan ujian akhir
semester.
Rendahnya motivasi belajar mahasiswa sering dianggap sebagai penyebab rendahnya kualitas
lulusan sebuah perguruan tinggi. Pada kebanyakan perguruan tinggi swasta, faktor ini bahkan
menimbulkan persoalan dilematis, karena dengan rendahnya motivasi belajar (Sumartini &
Disman, 2018).
Berdasarkan data yang telah di temukan banyak diantaranya mahasiswa di perguruan tinggi
memiliki motivasi belajar yang semakin menurun. Hal ini terlihat pada salah satu perguruan tinggi,
yakni Ma’had Al-Khansa yang memiliki lulusan mahasiswa yang semakin menurun. Pada tahun
2017 mahasiswa baru pada awal perkuliahan sebanyak 40 orang namun pada kenyataanya di akhir
perkuliahan mahasiswa yang lulus hanya 3 orang (1% dari jumlah awal masuk). Pada tahun 2018
dan 2019 juga mengalami hal tersebut, dimana pada akhir perkuliahan mahasiswa yang lulus hanya
10 % dari jumlah mahasiswa awal masuk.
Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan mahasiswa ma’had mereka menyatakan bahwa
metode pembelajaran kurang variatif, absensi tidak terlalu ketat dan sistem evaluasi yang kurang
baik, ditambah dengan adanya program beasiswa gratis 100% yang mengakibatkan mereka tidak
merasa rugi jika mereka mengundurkan diri dari Ma’had. Staf dosen juga menyatakan bahwa
dalam mempelajari ilmu agama harus memiliki tekad yang kuat (azzam/motivasi) serta kesabaran
yang mumpuni sehingga akan memperoleh hasil yang maksimal.
Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang paling
menentukan dalam menciptakan sarjana yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut menarik
peniliti untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa Ma’had Al-Khansa.
DAFTAR PUSTAKA
Pirman Hamidi, Fitria Kasih, & Yusnetti. (2007). Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa
Dalam Penyelesaian Skripsi ( Studi Terhadap Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling Angkatan
2006-2007 Stkip Pgri Sumatera Barat.
Rusmawati Kadek Rini, Tripalupi Lulup Endah, & Artana Made. (2014). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Terhambatnya Penyelesaian Studi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Tahun 2012/2013. Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja; Vol: 4 No: 1.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukirman Dadang. (2018). Landasan Pengembangan Kurikulum.
Sumartini & Disman. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Studi
Tepat Waktu serta Implikasinya terhadap Kualitas Lulusan. Indonesian Journal Of Economic
Education, 1 (1), 2018, 43-54.
Uno, H. B (2011). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Wardani Ahmad. (2014). Studi Tentang Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa Program Studi
Administrasi Negara Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.
eJournal Administrasi Negara, 3 ( 1 ) 2014 : 59 – 69 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-
unmul.co.id © Copyright 2014.

Anda mungkin juga menyukai