Anda di halaman 1dari 26

Ahmad Hanif Firdaus, S.T., M.T., M.Sc.

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya
“Pada hari ketika langit menjadi seperti
luluhan perak”
(QS. Al Ma’arij: 8)
 Pola adalah alat bantu yang digunakan untuk
membentuk rongga cetak atau bentuk tiruan dari
produk untuk membuat rongga pada cetakan
 Pola sangat penting, tidak ada pola tidak akan ada
benda cor
 Pola untuk pengecoran logam memiliki
fungsi utama untuk membentuk rongga
pada cetakan
 Untuk memperoleh benda cor yang baik
maka perlu beberapa fitur yang perlu
dipertimbangkan pada perancangan dan
pembuatan pola
 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membuat pola:

 Permukaan pola (baik pola benda coran, gatting system dan riser) harus
baik dan halus agar tidak merusak cetakan pada proses pelepasan pola.
 Penyusutan dan Pemesinan, Dimensi dari pola benda coran harus dibuat
penambahan + 5mm dari ukuran sebenarnya untuk mencegah penyusutan
yang terjadi dan untuk proses finishing dari benda coran.
 Ketirusan, Faktor kemiringan pola sangat diutamakan, hal ini bertujuan agar
memudahkan pengangkatan pola dari cetakan, sehingga tidak merusak
cetakan. Besar kemiringan pola +2derajat .
 Faktor ekonomi
 Kemudahan pembuatan
 Kemampuan menstabilkan inti-inti logam
 Arah kup dan drag
 Posisi permukaan pisah
 Dll
 Kayu
 Logam
 Komposit
 Material sintetis
◦ Resin, RTV rubber, dempul, lem, cat, dll
 Material tambahan
◦ Paku, sekrup, pena, amplas, dll

Gambar Pola
 Kayu
Kayu biasa digunakan karena relatif murah dan
mudah untuk di bentuk
Pola kayu rentan terhadap penyusutan dan
perubahan bentuk karena perubahan kelembaban
udara
Pola dapat juga dibentuk dari multiplek/kayu lapis
 Logam
 Pola logam digunakan untuk produksi jangka
panjang
 Pola logam biasanya lebih mahal, lebih kuat, lebih
tahan gesek dan lebih stabil terhadap perubahan
kelembaban
 Pola logam biasanya terbuat dari paduan
aluminium, besi cor, besi cor bergrafit bulat atau
dari baja
 Material Sintetis

 Epoxy resins  Lem


 RTV rubber  Cat
 Polyurethane  Polyester foam patterns
 Dempul  Gipsum
 Fiberglass  Etc.
 Kayu tiruan
 Pola tunggal,
 Pola belah,
 Pola dengan sistem saluran,
 Pola kup dan drag
 dll
 Keuntungan Pola sekali pakai :
 Sangat tepat untuk mengecor benda dlm jumlah kecil/ukuran
kecil
 Tidak memerlukan pemesinan lagi
 Menghemat bahan cor
 Permukaan mulus
 Tidak diperlukan pembuatan pola belahan kayu yang rumut
 Tidak diperlukan inti
 Pengecoran jauh lebih sederhana
 Kerugian Pola sekali pakai :

 Pola rusak sewaktu dilakukan pengecoran


 Pola lebih mudah rusak pada saat penyiapan
 Pembuatan pola tidak bisa dengan mesin mekanik
 Jumlah casting yang akan diproduksi
 Metoda pembuatan cetakan dan inti
 Casting Design
 Toleransi dimensi yang diinginkan
 Jenis dan ukuran rangka cetak dan mesin
cetak
 Digunakan untuk membuat inti
 Inti adalah bagian dari cetakan yang
berfungsi untuk membuat rongga
dalam benda coran yang tidak bisa
dibentuk dengan cetakan
 Inti menjadi bagian dari cetakan pada
saat perakitan
 Alat ukur
 Hand tools
◦ Marking tools,
◦ ketam,
◦ pahat,
◦ kikir, dll
 Machine tools: stationary and portable
◦ Mesin amplas,
◦ mesin gergaji,
◦ mesin ketam,
◦ bubut,
◦ frais, dll
 Alat ukur khusus dengan shrinkage allowance
 2 metoda pengukuran :
◦ Direct : ruler, caliper, gauge, etc
◦ Indirect

Direct Measuring Indirect Measuring


 Marking tools
 Planes
 Saws
 Chisels
 Lathe or turning tools
 Sander
 Drill press
 Band saw
 Milling machine
 Lathe
 Etc
 Portable router
 Portable circular saw
 Portable saber saw
 Portable planer
 Portable drilling
 Portable Sander
 Etc
 Surdia, Tata dan Chijiwa, Kenji. 2013. ”Teknik
Pengecoran Logam”: Jakarta, PT. Balai Pustaka (Persero)
 Nandi Widarman Syah, “Pengenalan Teknik Pola
Pengecoran Logam”

Anda mungkin juga menyukai