Anda di halaman 1dari 3

NAPKIN ECZEMA

(DERMATITIS POPOK)
No.Kode : 440-19

No.Revisi : 00

Tgl.Terbit :
SOP
Halaman : 1/3

UPT.Puskesmas ERLINCE HASUGIAN, SKM


BONANDOLOK NIP. 19710418 199103 2 003

1. Pengertian Napkin eczema sering disebut juga dengan dermatitis popok atau diaper rash
adalah dermatitis di daerah genito-krural sesuai dengan tempat kontak popok.
Umumnya pada bayi pemakai popok dan juga orang dewasa yang sakit dan
memakai popok. Dermatitis ini merupakan salah satu dermatitis kontak iritan
akibat isi napkin (popok).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan napkin eczema atau
dermatitis popok
3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas nomor : 440/19/510/PKM/IX/2017

4. Referensi Permenkes 514 tahun 2015

5. Prosedur Alat dan bahan :


a. Termometer
b. Tensimeter
c. Stetoscop
6. Langkah- Langkah A. Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas tegas mengikuti
bentuk popok yang berkontak, kadang-kadang basah dan membentuk luka.
Faktor Risiko
1. Popok jarang diganti.
2. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok.
3. Riwayat atopi diri dan keluarga.
4. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.

B. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Tanda patognomonis
1. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk mengikuti bentuk popok yang
berkontak)
2. Papul
3. Vesikel

1
4. Erosi
5. Ekskoriasi
6. Infiltran dan ulkus bila parah
7. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul, lesi satelit (bila
terinfeksi jamur).
Gambar Napkin eczema

C. Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
1. Penyakit Letterer-Siwe
2. Akrodermatitis enteropatika
3. Psoriasis infersa
4. Eritrasma

Komplikasi
Infeksi sekunder
D. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah beratnya lesi, perlu
dilakukan hal berikut:
a. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum memakaikan popok
bayi.
b. Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly absorbent.
2. Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan inflamasi dan mengatasi
infeksi kandida.
a. Bila ringan: krim/salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (hidrokortison salep 1-
2,5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
b. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali sehari selama
7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan zinc oxide diberikan 2 kali
sehari selama 7 hari.

2
Konseling dan Edukasi
1. Memberitahu keluarga mengenai penyebab dan menjaga higiene kulit.
2. Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila popok
basah.
3. Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh.

Pemeriksaan Penunjang : -
Rencana Tindak Lanjut
Bila gejala tidak menghilang setelah pengobatan standar selama 1 minggu,
dilakukan:
1. Pengobatan dapat diulang 7 hari lagi.
2. Pertimbangkan untuk pemeriksaan ulang KOH atau Gram.

Kriteria Rujukan
Bila keluhan tidak membaik setelah pengobatan standarselama 2 minggu.
Peralatan
Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan KOH dan Gram
Prognosis
Prognosis umumnya bonam dan dapat sembuh tanpa komplikasi.
D. Hal yang
perlu
diperhatikan
E. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum

F. Dokumen Rekam medis


G. Terkait Buku pengendali pasien

H. Rekaman No Halaman Yang Dirubah Perubahan Tanggal Mulai


Historis Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai