1. Definisi
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di hitung
dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2016)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh
seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan
yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2015)
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa
kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh
sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 2013).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Prawirohardjo, 2015).
b. SERVIKS UTERI
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik
terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka
serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus
serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan
tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup
seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini
mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati
dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu
kehamilan.Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil
mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini
sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan
hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen,
terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan
lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
e. SIRKULASI DARAIH
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia
kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara
keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar
hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil
mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita yang tidak hamil.
Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (± 10.500/ml), demikian juga
hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan
meningkat ± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung
tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi
denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu,
terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga
mengalami distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut
karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya
tekanan darah vena yang kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari
uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai
(dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat
hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan
aliran darah pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan
mengapa wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak
dan mengeluh kongesti hidung.
f. SISTEM RESPIRASI
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena
pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas
lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi,
sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen
meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi
progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2
arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar
sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga
menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan
badannya.
g. TRAKTUS DIGESTIFUS
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah
relaksasi, sehingga dapat terjadi reguritasi isi lambung yang menyebabkan rasa
terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih
lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan
motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
menyebabkan konstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama wanita
hamil.
h. TRAKTUS URINARIUS
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering
berkemih timbul karena kandung kemih mulai tertekan. Disamping itu, terdapat
pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai
69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produk-produk eksresi seperti
urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
i. SISTEM IMUN
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar IgG,
IgA dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini,
hingga aterm.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone
(MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormon yang juga
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit
pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
3. Perubahan psikologis ibu pada kehamilan trimester ketiga
Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak
nyaman dan ingin segera melahirkan. Pada masa ini ibu akan disibukan oleh
persiapan-persiapan kebutuhan bayi. Selain itu akan disibukan pula oleh
pengontrolan kehamilan yang lebih ketat. Menjelang dua minggu kelahiran
banyinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan menyentuh bayinya
(Hulliana,2001). Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi
karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat
dan depresi, ketika bayi membesaar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu
menjadi lelah dan menunggu terlalu lama. Reaksi calon ibu terhadap persalinan
secara umum tergantung pada persiapan dan persepsi ibu terhadap kehamilan ini
(Hamilton,1995).
Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan akan
muncul dan mulai dirasakan. Bayangan-bayangan negatif mulai menghantui,
misalnya Apakah ia bisa melahirkan normal ? Bagaimanan cara mengejan ?
Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya pada saat melahirkan ? Apakah
bayinya akan lahir normal?. Sementara itu sang suami hendaknya memberikan
dukungan yang lebih kepada istrinya. Jika kehamilan ini bukan yang yang pertama
kali sang suami dapat melakukan pendekatan terhadap kakak-kakak “si bayi” agar
tidak tergantung kepada ibu sepenuhnya. Dengan demikian, ibu tidak akan merasa
khawatir dan memikirkan kondisi putra-putrinya setelah melahirkan.
Untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode ini, berilah rasa aman
pada ibu dan dukunglah ibu untuk melakukan berbagai kegiatan, misalnya dengan
latihan senam bersama-sama, menemani saat kontrol kehamilan, dan membantu ibu
dalam memenuhi segala kebutuhannya. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya
diri ibu sehingga memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinan. Selain
dari suami dukungan dari keluarga juga sangat berarti (Hulliana,2001).
4. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester III
Usia kehamilan Tanda subjektif Tanda objektif
29-33 minggu a. Fatigue (perasaan lemah a. Rasa panas dalam perut
untuk bekerja hingga disebabkan tekanan
perasaan letih yang berat uterus, mild hiatus hernia
sesudah melakukan kerja dan muntahan asam perut
fisik dan mental). ke dalam esophagus.
b. Ansietas tentang masa b. Kontaraksi braxton-hick.
depan. c. Fundus terletak diantara
c. Mimpi buruk. umbilikus dan xipoid
d. Penurunan keinginan
seksual karena
ketidaknyamanan fisik.
34-38 minggu a. Sakit punggung, a. Heartburn (pirosis, nyeri
perubahan gaya berjalan. dada).
b. Ketidaksabaran untuk b. Konstipasi.
mengakhiri kehamilan. c. Vena varikosa (varicose
c. Perasaan buaian tentang veins).
masa depan yang d. Edema kaki.
ambivalen. e. Haemoroid (wasir).
Sebelum kelahiran a. Lightening atau tanda dini Fundus ada di bawah
dimulainya persalinan. diafragma sampai kepala
b. Sakit perut bagian bawah. janin masuk kedalam rongga
panggul, kemudian perut
kelihatan maju ke depan.
Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)
Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis
4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien tidak
mengalami gangguan pola tidur.
Kriteria hasil : melaporkan perbaikan istirahat dan melaporkan peningkatan rasa
sejahtera dan perasaan segar
No. Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang kebutuhan Membantu mengidentifikasi kebutuhan
perubahan tidur normal untuk menetapkan pola tidur yang
berkenaan dengan kehamilan. berbeda.
Tentukan pola tidur saat ini.
2. Evaluasi tingkat kelelahan. Peningkatan retensi cairan,
penambzahan berat badan, dan
pertumbuhan janin, semua memperberat
perasaan lelah, khususnya pada
multipara.
3. Kaji terhadap kejadian Ansietas yang berlebihan, kegembiraan,
insomnia dan respons klien ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
terhadap penurunan tidur. aktifitas janin dapat mempersulit tidur.
Anjurkan alat bantu untuk
tidur, seperti teknik relaksasi,
membaca, mandi air hangat,dan
penurunan aktifitas sebelum
istirahat.
4. Perhatikan keuslitan bernafas Pada posisi rekumben, pembesaran
karena posisi. Anjurkan tidur uterusserta organ abdomen menekan
pada posisi semi fowler. diafragma, sehingga membatasi
ekspansi paru. Penggunaan posisi
semifowler memugnkinkan diafragma
menurun, membantu
mengembangkanekspansi paru optimal.
5. Dapatkan sel darah merah Anemia dan penurunan kadar Hb/SDM,
(SDM) dan kadar Hb. mengakibatkan penurunan oksigenasi
jaringan serta mempengaruhi perasaan
letih berlebihan.
6. Rujuk klien untuk konseling mungkin perlu bagi klien menghadapi
bila kurang tidur atau kelelahan perubahan siklus tidur-terjaga,
mempengaruhi aktifitas mengidentifikasi prioritas yang tepat
kehidupan sehari-hari dan memodifikasi komitmen
DAFTAR PUSTAKA