Anda di halaman 1dari 12

Problematika Siswa Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Geometri

Irna Rusani
201610530211003
irnarusanimvp@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan siswa dalam meyelesaikan soal geometri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan instrumen soal tes dan
wawancara tidak terstruktur. Subjek penelitian ini adalah 10 siswa kelas VIII SMPK Marsudi Siwi
Malang. Dari hasil identikasi jawaban siswa diperoleh data bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa
meliputi kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan perhitungan. Hasil penelitian menunjukkan
secara keseluruhan siswa lebih banyak melakukan kesalahan konsep. Faktor yang mempengaruhi ketiga
kesalahan tersebut diantaranya adalah kemampuan penalaran siswa yang masih rendah, kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi bangun datar masih rendah, kemampuan siswa dalam menemukan ide
penyelesaian masalah masih rendah, siswa kurang berlatih dalam menyelesaikan soal, siswa kurang
memperhatikan proses penyelesaian soal dengan benar, kurangnya kepercayaan diri siswa sehinga tidak
yakin dengan pekerjaannya, keterampilan dasar operasi hitung siswa rendah, penguasaan materi siswa
rendah, kurangnya ketelitian siswa saat mengerjakan soal, ketrampilan hitung siswa yang rendah.

Kata kunci: geometri, kesalahan konsep, kesalahan prosedur, kesalahan perhitungan

Abstract

The purpose of this study was to identify students' errors in solving the geometry problem. This research
use descriptive qualitative approach by using instrument of test question and unstructured interview. The
subject of this research is 10 students of class VIII SMPK Marsudi Siwi Malang. From the results of
student identification answers obtained data that errors made by students include concept errors,
procedural errors and calculation errors. The result of the research shows that the whole students do
more mistake concept. Factors that affect the three errors include the students' reasoning ability is still
low, the ability of students in identifying the flat wake is still low, the ability of students to find ideas of
problem solving is still low, students do not practice in solving problems, students pay less attention to
the process of solving the problem correctly, lack of confidence so that students are not confident with
their work, basic skills of low student counting, low mastery of student material, lack of student accuracy
when doing the problem, low student counting skills.

Keywords: geometry, concept error, procedural error, calculation error

A. PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya (Hadiyanto, Susanto, & Qohar, 2016;
Khoiri, 2014). Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, banyak
permasalahan dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan ilmu matematika (Kristanti, 2014; Yuwono, 2016). Matematika terbagi dalam tiga
bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Geometri adalah cabang matematika yang
bersangkutan dengan bentuk, ukuran, dan ruang.
Geometri merupakan salah satu materi yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar yang
nantinya akan mendominasi pembelajaran matematika di SMP dan SMA (Hadiyanto et al.,
2016). Kegunaan dari geometri dapat dirasakan pada kehidupan sehari hari, sebab geometri
memiliki keterkaitan dengan pengetahuan lain dan dunia nyata (Mursalin, 2016; Rosita &
Rochmad, 2016). Pada kurikulum Indonesia pembelajaran geometri sendiri sudah diajarkan sejak
kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran geometri di Indonesia masih memiliki
permasalahan yang bermacam-macam dari siswa maupun guru, misalnya kesulitan dalam
pemahaman siswa maupun dalam pengajaran (Nursyam, 2012; Rahimah & Asy’ari, 2017;
Yuwono, 2016). Oleh karena itu, untuk mengetahui kesulitan siswa dalam pemahaman geometri
tentunya kita harus mengetahui penyebab kesulitan dengan mencari tahu kesalahan apa saja yang
sering silakukan siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal terkait geometri (Arnidha,
2015; Mutia, 2017; Rahayu, 2016; Rahmania & Rahmawati, 2016; Solfitri & Roza, 2015).
Kesulitan dalam pengerjaan soal geometri tentunya akan menyebabkan kesalahan dalam
pengerjaannya, untuk itu perlu adanya identifikasi jenis masalah atau kesalahan apa saja yang
sering dilakukan oleh siswa, untuk mengetahui penyebab kesulitan dan menganalisis gejala-
gejala yang tampak untuk mengatasi kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
geometri (Hadiyanto et al., 2016; Mutia, 2017; Rosita & Rochmad, 2016; Yuwono, 2016).
Adapun yang diidentifikasi adalah jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal geometri. Dengan diketahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa maka
dapat ditentukan alternatif penyelesaian agar siswa tersebut tidak melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal geometri.
Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri terbagi atas tiga
kesalahan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan perhitungan (Hadiyanto et
al., 2016; Kurniasari, 2013; Rahayu, 2016; Solfitri & Roza, 2015). Berikut penjelasan dari ketiga
jenis kesalahan: 1) kesalahan prosedural yaitu kesalahan yang disebabkan kurangnya
pemahaman konsep siswa, sehingga siswa melakukan dalam mengambil langkah penyelesaian,
2) kesalahan prosedur yaitu kesalahan siswa dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam
kalimat matematika yang benar, dan 3) kesalahan perhitungan yaitu kesalahan siswa dalam
melakukan perhitungan walaupun penggunaan kaidah atau aturan sudah benar (Hadiyanto et al.,
2016; Kurniasari, 2013; Rahayu, 2016; Solfitri & Roza, 2015).
Kajian ini membahas tentang kesalahan prosedural, kesalahan konsep dan kesalahan
perhitungan. Kesalahan konsep yang dimaksudkan adalah kesalahan pada saat siswa salah dalam
memahami konsep volume dari bangun datar persegi dan persegi panjang. Kesalahan prosedural
yang dimaksud adalah kesalahan dalam perhitungan, menuliskan lambang, dan lain lain.
Sedangkan materi geometri yang dimaksudkan adalah materi persegi dan persegi panjang.
B. KAJIAN PUSTAKA
Geometri merupakan salah satu materi matematika yang diajarkan mulai dari tingkat
sekolah dasar yang kegunaannya dapat dirasakan pada kehidupan sehari hari, sebab geometri
memiliki keterkaitan dengan pengetahuan lain dan dunia nyata (Hadiyanto et al., 2016; Mursalin,
2016; Rosita & Rochmad, 2016). Soal matematika secara umum diselesaikan secara berurutan
atau mempuyai tahapan yang sistematis, karena antara siswa yang satu dengan siswa yang
lainnya memiliki kemungkinan intelektual yang berbeda-beda, maka berdasarkan hal tersebut
ada kemungkinan siswa melakukan kesalahan pada tahapan tersebut (Rahmania & Rahmawati,
2016). Tes geometri merupakan tes yang dirancang untuk keperluan mendiagnosis kesulitan
mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri (Yuwono, 2016).
Menurut Hadiyanto et al (2016) siswa dikatakan melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal geometri ketika siswa melakukan penyimpangan terhadap solusi yang tepat
dari suatu masalah. Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri terbagi atas
tiga kesalahan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan perhitungan
(Hadiyanto et al., 2016; Kurniasari, 2013; Rahayu, 2016; Solfitri & Roza, 2015). Pada penelitian
ini, peneliti mengkategorikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal materi
persegi dan persegi panjang.
Jenis kesalahannya yaitu kesalahan konsep, prosedur dan perhitungan. Berikut disajikan
jenis kesalahan beserta penjelasannya: 1) kesalahan prosedural yaitu kesalahan yang disebabkan
kurangnya pemahaman konsep siswa, sehingga siswa melakukan dalam mengambil langkah
penyelesaian, 2) kesalahan prosedur yaitu kesalahan siswa dalam memahami soal-soal untuk
diubah ke dalam kalimat matematika yang benar, dan 3) kesalahan perhitungan yaitu kesalahan
siswa dalam melakukan perhitungan walaupun penggunaan kaidah atau aturan sudah benar
(Hadiyanto et al., 2016; Kurniasari, 2013; Rahayu, 2016; Solfitri & Roza, 2015).
Identifikasi kesalahan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mencari semua jenis
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal geometri.
C. METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hal ini
dilakukan dengan cara mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dengan cara
mengidentifikasi jawaban tes siswa. Dari jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa selanjutnya
akan disusun langkah-langkah agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Penelitian ini
dimulai dengan memilih 10 siswa kelas VIII untuk subjek penelitian. Selanjutnya siswa diminta
mengerjakan soal tes tentang persegi dan perseg panjang. Kemudian siswa yang memiliki
kesalahan dalam menjawab soal tersebut akan diidentifikasi. Setelah melakukan identifikasi
jawaban siswa ada dua hal yang dilakukan yakni menetukan alternatif penyelesaian dan
pendeskripsian jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Hasil dari pendeskripsian jenis
kesalahan siswa inilah yang nantinya akan ditulis dalam hasil penelitian.
D. HASIL dan PEMBAHASAN
Dari hasil analisis data diperoleh 3 jenis kesalahan dalam penyelesaian soal matematika pada
konten geometri yaitu, kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan perhitungan.
Selanjutnya akan dipaparkan pembahasan mengenai kesalahan siswa berdasarkan hasil analisis
data tes dan wawancara.
1. Kesalahan konsep
Kesalahan ini terdapat pada ketiga butir soal yang diberikan. Kesalahan terbanyak dilakukan
siswa pada butir soal nomor tiga. Banyak siswa yang tidak dapat menjawab dengan tepat
karena kurang memahami soal atau materi pada soal yang diberikan. Kesalahan konsep
terbanyak terjadi karena siswa gagal atau salah dalam mengidentifikasi masalah dalam soal,
sehingga siswa tidak mampu menentukan rumus atau prosedur penyelesaian yang tepat.
Hasil wawancara menunjukkan siswa tidak memahami rumus yang akan digunakan
sehingga hanya menuliskan apa yang tersapat pada soal. Hasil wawancara juga
menunjukkan bahwa siswa kurang menguasai materi karena kurangnya latihan pada materi
yang telah lalu, sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang telah
diberikan. Berikut hasil dari pekerjaan siswa
Soal nomor 1:
Daniel ingin memasang ubin pada beranda rumahnya yang berbentuk persegi panjang.
Panjang beranda tersebut 5 meter dan lebarnya 3 meter. Dia membutuhkan 63 ubin untuk
setiap m2. Berapakah banyaknya ubin yang dibutuhkan Daniel dalam pemasangan ubin pada
beranda rumahnya tersebut?
Jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar berikut

Jawaban yang benar :


Soal nomor 2:
Perhatikan gambar !

Jika luas daerah yang diarsir adalah 20 𝑐𝑚2 , berapakah luas daerah yang tidak diarsir?

Jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar berikut

Jawaban yang benar :

Soal nomor 3:
Sebuah kolam renang berbentuk persegi panjang mempunyai ukuran panjang 20 meter dan
lebar 10 meter. Di sekeliling kolam renang bagian luar akan dibuat jalan dengan lebar 1
meter. Jika jalan akan dipasang keramik dengan biaya Rp 60.000,00 setiap meter persegi,
maka berapakah biaya yang diperlukan untuk pemasangan keramik?
Contoh jawaban siswa yang salah untuk soal ini dapat dilihat pada gambar berikut

Jawaban yang benar :

Faktor-faktor penyebab kesalahan konsep adalah:


a) Kemampuan penalaran siswa yang masih rendah
b) Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun datar masih rendah, sehingga
sulitnya menentukan prosedur penyeleaian yang tepat
c) Kemampuan siswa dalam menemukan ide untuk menyelesaikan masalah masih rendah
d) Siswa kurang berlatih dalam menyelesaikan soal
2. Kesalahan Prosedural
Kesalahan ini terdapat pada ketiga butir soal. Banyak siswa yang tidak dapat menjawab
dengan tepat karena kurang memahami prosedur penyelesaian pada soal yang diberikan.
Kesalahan prosedural terjadi karena siswa gagal atau salah dalam langkah pengerjaan soal
dan operasi hitung, sehingga siswa tidak menemukan jawaban yang tepat. Hasil wawancara
menunjukkan siswa tidak tau langkah apa tau rumus apa yang akan digunakan. Hasil
wawancara juga menunjukkan bahwa siswa kurang memperhatikan cara penulisan prosedur
dengan benar. Siswa juga kurang percaya diri untuk mengerjakan soal sendiri sehingga
banyak dijumpai jawaban dan cara yang sama tanpa memperhatikan benar atau salah.
Berikut contoh hasil dari pekerjaan siswa
Soal nomor 1:

Soal nomor 2:

Soal nomor 3:

Faktor-faktor penyebab kesalahan prosedur adalah :


a) Siswa kurang memperhatikan proses penyelesaian soal dengan benar
b) Kurangnya kepercayaan diri siswa sehinga tidak yakin dengan pekerjaannya.
c) Ketrampilan dasar operasi hitung siswa rendah
d) Penguasaan materi siswa yang rendah karena jarang melatih diri mengerjakan soal.
3. Kesalahan Perhitungan
Kesalahan perhitungan merupakan kesalahan yang memerlukan perhatian khusus,
dibutuhkan ketelitian agar dapat menghindarinya. Guru harus membiasakan siswa untuk
menuliskan notasi matematis secara benar. Berdasarkan wawancara siswa melakukan
kesalahan karena tidak mengetahui konsep dari soal, banyak dari siswa kurang matang
dalam konsep geometri sehingga terjadi kesalahan. Kesalahan dalam perhitungan juga
terjadi karena siswa tidak teliti dalam perhitungan dan tidak mengecek kembali hasil
pekerjaannya
Berikut contoh hasil dari pekerjaan siswa
Soal nomor 1:

Soal nomor 2:

Soal nomor 3:
Faktor-faktor penyebab kesalahan perhitungan adalah :
a) Kurangnya ketelitian siswa saat mengerjakan soal
b) Ketrampilan hitung siswa yang rendah
c) Siswa tidak mengecek kembali hasil pekerjaannya
d) Kurangnya manajemen waktu dalam mengerjakan soal

E. SIMPULAN
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal geometri antara lain jenis kesalahan konsep, prosedur dan perhitungan
Jenis kesalahan terbanyak adalah jenis kesalahan konsep. Adapun Faktor-faktor penyebab
kesalahan konsep adalah: 1) kemampuan penalaran siswa yang masih rendah, 2)
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi bangun datar masih rendah, sehingga sulitnya
menentukan prosedur penyeleaian yang tepat, 3) kemampuan siswa dalam menemukan ide
untuk menyelesaikan masalah masih rendah, dan 4) siswa kurang berlatih dalam
menyelesaikan soal. Faktor-faktor penyebab kesalahan prosedur adalah : 1) Siswa kurang
memperhatikan proses penyelesaian soal dengan benar, 2) kurangnya kepercayaan diri siswa
sehinga tidak yakin dengan pekerjaannya, 3)Ketrampilan dasar operasi hitung siswa rendah,
4) penguasaan materi siswa yang rendah karena jarang melatih diri mengerjakan soal.
Faktor-faktor penyebab kesalahan perhitungan adalah : 1) kurangnya ketelitian siswa saat
mengerjakan soal, 2) ketrampilan hitung siswa yang rendah, 3) siswa tidak mengecek
kembali hasil pekerjaannya dan 4) kurangnya manajemen waktu dalam mengerjakan soal.
REFERENSI
Arnidha, Y. (2015). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung
Bilangan Cacah. Jurnal E-Dumath, 1(1), 52–63.

Hadiyanto, F. R., Susanto, H., & Qohar, A. (2016). Identifikasi Kesalahan Siswa Kelas Vii
Dalam Menyelesaikan Soal Geometri. Research Gate, (August), 332–339.

Khoiri, M. (2014). Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan Teori Van Hiele.
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jembe, (November), 262–267.

Kristanti, D. (2014). Memahamkan Siswa Tentang Materi Bangun Datar Di Kelas V Sd Negeri
Tunjungsekar Iii Malang Dengan Media Papan Berpaku. Jurnal Genta Mulia, V(2), 21–36.

Kurniasari, I. (2013). Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Materi
Dimensi Tiga Kelas Xi Ipa Sma. Prosiding Seminar Nasional Matematikapendidikan
Matematika Fmipa Uny, (November), 978–979.

Mursalin. (2016). Pembelajaran Geometri Bidang Datar Di Sekolah Dasar Berorientasi Teori
Belajar Piaget. Jurnal Dikma, 4(2), 250–258.

Mutia. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Smp Dalam Memahami Konsep Kubus Balok Dan
Alternatif Pemecahannya. Beta, 10(1), 83–102.
Nursyam, S. Z. (2012). Analisis Kemampuan Pemahaman Geometri Siswa Smp Kota Ternate
Berdasarkan Tahapan Van Hiele. Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 1(1),
45–51.

Rahayu, S. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kesebangunan.


Jurnal E-Dumath, 2(1), 1–9.

Rahimah, N., & Asy’ari. (2017). Keterampilan Dasar Geometri Siswa Kelas V Dalam
Kemampuan Matematika Di Mi Al Istiqomah Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Matematika,
3(1), 55–63.

Rahmania, L., & Rahmawati, A. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Persamaan Linier Satu Variabel. Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika,
1(2), 165–174.

Rosita, D., & Rochmad. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Ditinjau
Dari Adversity Quotient Pada Pembelajaran Creative Problem Solving. Unnes Journal Of
Mathematics Education Research, 5(2), 106–113.

Solfitri, T., & Roza, Y. (2015). Siswa Kelas Ix Smpn Se-Kecamatan Tampan Pekanbaru ( The
Analysis Of Error On Solving Geometry Problem Of Student At Class Ix Junior High
School On Tampan Subdistrict. Prosiding Semirata 2015 Bidang Mipa Bks-Ptn Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak, 295–303.
Yuwono, M. R. (2016). Analisis Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri
Berdasarkan Taksonomi Bloom Dan Alternatif Pemecahannya. Βeta, 9(2), 111–133.

Anda mungkin juga menyukai