Dasar Aturan Tentang Kapal Penangkapan Ikan
Dasar Aturan Tentang Kapal Penangkapan Ikan
Undang – undang no 31 tahun 2004 sebagaiman telah diubah dengan undang-undang no 45 tahun 2009
tentang perikanan.
Pasal 9 mengenai alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang dilarang.
a. Alat penangkapan ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan.
b. Alat penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan persyaratan atau standar yang ditetapkan
untuk tipe alat tertentu dan/atau.
c. Alat penangkapan ikan yang dilarang.
No Jenis alat tangkap Ukuran mata jaring Tali ris GT WPP Jalur
penangkapan
1. Pukat cincin ≥ 1 inci ≤ 300 meter ≤ 10 571,572,573,711,712 IB, II dan III
pelagis kecil ,713,715,716,717,718
≥ 1 inch ≤ 400 Meter 10-30 II dan III
1. Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkapan ikan berbendera
indonesia yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan
perikanan Republik Indonesia dan/atau laut lepas wajib memiliki SIPI.
2. Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkapan ikan berbendera asing
yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan di WPPRI wajib memiliki SIPI.
3. SIPI sebagaiman dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Menteri.
4. Kapal penangkapan ikan berbendera Indonesia yang melakukan penangkapan ikan di wilayah
yurisdiksi negara lain harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pemerintah.
1. Setiap kapal perikanan yang dipergunakan untuk menangkap ikan di wilayah pengelolaan
perikanan Republik Indonesia wajib di lengkapi SIPI.
2. Setiap kapal perikanan yang dipergunakan untuk mengangkut ikan di wilayah pengelolaan
perikanan Republik Indonesia wajib dilengkapi SIKPI.
Setiap kapal perikanan Indonesia diberi tanda pengenal kapal perikanan berupa tanda selar,tanda
daerah penangkapan ikan,tanda jalur penangkapan ikan, dan atau tanda alat penangkapan ikan.