Anda di halaman 1dari 3

NI PUTU WITARI IKAYANI

1402305014
Kasus Skoliosis
1. Identitas pasien :
- Nama/ Umur : Leni/ 24 tahun
- Pekerjaan : kasir dan penjahit
- Alamat : Denpasar
2. Keluhan umum : nyeri pada daerah punggung
3. RPS : pasien datang dalam keadaan sadar mengeluhkan nyeri di daerah punggung. Pasien
sudah melakukan tes kesehatan didiagnosa menderita scoliosis, dan dirujuk terlebih
dahulu untuk melakukan fisioterapi.
4. Inspeksi :
- Terdapat lengkungan pada vertebra
- Terdapat tonjolan pada permukaan punggung pada sisi kanan
5. Palpasi : Nyeri tekan (+)
6. Fungsi Gerak dasar :
- Fleksi , ekstensi lateral fleksi : untuk menyetahui keterbatasan gerak : timbul
nyeri
7. Tes Spesifik :
Forward bending test
- Shoulder kanan lebih tinggi dari yang kiri
- rotasi badan yang berkaitan dengan kurvatura lateral
- dilihat dari depan asimetri payudara dan dinding dada

Pemeriksaan sudut kelengkungan tulang belakang dengan metode Cobb


- menggambar garis tegak lurus dari lempeng ujung superior dari vertebra paling
atas pada lengkungan (mengukur dari puncak T9 )
- Dan garis tegak lurus dari lempeng akhir inferior vertebra paling bawah dari
lengkungan (mengukur dari alas L3 )
- Perpotongan dari kedua garis ini membentuk suatu sudut yang diukur.

8. Diagnosis medis : skloliosis.


9. Diagnosis fisioterapi:
- Body structure : spine
- Body function : sensasi nyeri pada punggung
- Activity limitation : hambatan ketika duduk lama, berdiri dan berjalan jauh
- Participation restriction : pasien belum mampu melakukan pekerjaan seperti
dahulu dan mengalami keterbatasan interaksi social dengan lingkungan sekitar.
Diagnosa : keterbatasan fungsional et kausa scoliosis
10. Planning
Jangka Pendek :
- Mencegah progresivitas kurva
- mengembalikan keseimbangan vertebra dan pelvis
- Mencegah gangguan fungsi respirasi
- Mengurangi Nyeri yang timbul
- Memperkuat otot yang lemah
- Rileksasi otot spasme
- Meningkaatkan fleksibilitas

Jangka Panjang :
- menjaga keseimbangan vertebra dan pelvis
- Menjaga fungsi respirasi
- Dapat melaksanankan aktifitas fungsionalnya semaksimal mungkin

11. Intervensi
 US
- Frekwensi : 1 MHz
- Intensitas kronis : 0,5-0,8 (continuous)
 IR
- Selama 15 menit
 TENS
- Selama 10 menit
 Exercise
CORE STABILITY EXERCISE
- 1-4 macam latihan dalam satu sesi
- pengulangannya dilakukan 12-20 kali
- 1-3 set, ditahan 3-10 detik untuk gerakan statis.

BREATHING EXERCISE
Tujuan pemberian breathing exercise adalah untuk memperbaiki ventilasi, meningkatkan
kapasitas paru dan mencegah kerusakan paru.
- Diafragma breathing.
- Purse lips breathing.
- Segmental breathing.

12. EVALUASI :
Tanyakan pasien bagaimana nyerinya
13. EDUKASI
Edukasi pasien untuk konsisten mengikuti program latihan karena hal ini akan
memberikan hasil yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terapinya.

Anda mungkin juga menyukai