Anda di halaman 1dari 14

NI PUTU WITARI IKAYANI

1402305014

TES SPESIFIK
SPINE
NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Tes provokasi Untuk mengetahui Pasien ekstensi leher, Positif, jika terjadi
CRS kepala dirotasikan ke nyeri kea rah
salah satu sisi dan ipsilateral sesuai
terapis beri tekanan arah rotasi kepala
kebawah pada puncak
kepala
2 Tes distraksi Untuk menegakkan Terapis menarik kepala Distraksi kepala
kepala diagnosis CRS pasien dari arah akan
bawah(dagu) ke atas menghilangkan
nyeri yang
diakibatkan oleh
kompresi radik saraf
3 Stoop test Untuk megetahui Instruksikan pasien Positif jika pasien
adanya penyakit berdiri kemudian merasakan nyeri
degeneratif lumbal, instruksikan pasien saat menegakkan
radikulopati berjalan cepat beberapa badannya setelah
entrapment, dan lama kemudian minta berjalan cepat. Hal
stenosis vertebra berhenti dengan badan ini untuk
berdiri tegak. mengetahui adanya
gangguan neurologi.
Pasien akan
cenderung
memfleksikan
tubuhnya untuk
mengurangi gejala
dan akan
terprovokasi saat
ekstensi trunk
4 Spring test Mobilitas L5 Pasien tengkurap Saat tidak ada
setengah bed, posisikan gerakan L5. Hal ini
tangan terapis finger menunjukkan bahwa
terkunci di atas L5 dan L5 tertekuk relatif
compressikan terhadap sakrum dan
menunjukkan torsi
sacral ke belakang
5 Slump test Untuk tes ketegangan Pasien duduk di ujung Positif jika pasien
saraf untuk bed dengan hip dalam merasakan nyeri
mendeteksi herniated posisi netral.Terapis berkurang saat
disc, neurodynamic, mempertahankan tekanan dipindahkan
atau sensitivitas kepala pasien dalam ke bahu kanan dan
jaringan saraf. posisi netral, lalu pasien kiri dan pasien
melakukan fleksi mampu menambah
lumbal serta diberikan gerakan ekstensi
kompresi pada bahu knee yang
kanan kiri untuk mengindikasikan
mempertahankan fleksi terjadinya tension
lumbal, selanjutnya pada saraf
pasien memfleksikan
leher sejauh mungkin
serta terapis membri
kompresi. Lalu terapis
melaukan dorso fleksi
kaki pasien dengan
pasif dan pasien
diminta ekstensi. Jika
pasien tidak dapat
melakukan ekstensi
knee penuh karena
nyeri, tekanan pada
kepala dipindah ke
bahu kanan dan kiri.

6 Gillet test Untuk menilai Instruksikan posisi Positif ketika


keterbatasan pasien berdiri, gerakan ini tidak
mobilitas di daerah fisioterapis meletakkan ada
sacroiliaca ibu jari masing-masing
pada SIPS pasien. Lalu
pasien diminta untuk
berdiri pada satu
tungkai dengan
mengangkat tungkai ke
arah dada (fleksi hip
dan knee). Saat
bersamaan ini
menyebabkan sacrum
berotasi ke posterior.
Lakukan secara
bergantian pada
keduanya
SHOULDER
NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Tes Untuk mengetahui Instruksikan pasien Jika pada posisi
Moseley/lengan ada atau tidaknya dengan abduksi 90 derajat
jatuh/drop arm kerusakan pada otot- mengabduksikan pasien menjatuhkan
tes otot ‘rotator cuff’ lengannya posisi lurus lengannya dengan
penuh dan tiba-tiba (tidak
menurunkannya secara dapat menurunkan
perlahan-lahan. secara perlahan-
lahan) = test positif
2 Tes apley Mengetahui adanya Pasien dalam posisi Hasil postif = saat
tendinitis duduk, tangan pasien pasien tidak dapat
supraspinatus, dalam posisi melakukan instruksi
bursitis akromialis menggaruk punggung yang diberikan dan
serta kapsulitis atas disekitaran terasa nyeri
adhesive bahu. angulus medialis
dengan tangan sisi
yang diperiksa.
3 Tes supraspinatus Untuk mengetahui Pasien dalam posisi Hasil positif jika
adanya cedera pada duduk, instruksikan terdapat kelemahan
otot atau tendon pasien abduksi atau nyeri pada
supraspinatus. shoulder sampai 90 pasien saat terapis
derajat dalam posisi memberi tahanan
netral, medial rotasi
shoulder 30 derajat
hingga ibu jari
menghadap ke lantai.
Terapis memeberika
tahanan pada posisi
tersebut dan pasien
mempertahankan
posisi yang
diinstruksikan.
4 Hawkins-kennedy Untuk mengetahui Instruksikan pasien Test positif jika
tes subacromial dalam posisi duduk, pasien merasakan
impingiment dengan flexi shoulder nyeri di subacromial
90 derajat dan flexi dan terdapat bunyi
elbow 90 derajat lalu klik saat
salah satu tangan pergerakan.
terapis menstabilisasi
bagian proximal elbow
dan tangan satunya
memegang proximal
wrist dan terapis
menggerakkan tangan
pasien dengan cepat
kearah
dalam(endorotasi).
5 Allen maneuver Untuk mengetahui Pasien duduk dengan Tes positif= ditandai
adanya TOCS posisi lengan keadaan dengan hilang atau
(thoracic outlet rileks disamping, salah menurunnya denyut
syndrome) satu tangan terapis nadi radialis diakhir
palpasi arteri radialis posisi dan
dan tangan satunya mengindikasikan
memegang elbow TOCS pada sisi yang
pasien. Setelah itu dites
terapis secara pasif
menggerakan lengan
pasien kearah abduksi,
ekstensi serta
eksorotasi shoulder.
Saat melakukan
gerakan tersebut
pasien menoleh kearah
berlawanan terhadap
tangan yang diperiksa.
6 Adson manuver Untuk mengetahui Pasien duduk dengan Test positif ditandai
adanya TOCS posisi lengan keadaan dnegan menurun
rileks disamping, salah dan hilangnya arteri
satu tangan terapis radialis diahir posiis.
palpasi arteri radialis
dan tangan satunya
memegang elbow
pasien. Setelah itu
terapis secara pasif
menggerakan lengan
pasien kearah abduksi,
ekstensi serta
eksorotasi shoulder.
Setelah itu pasien
diminta menoleh
kearah lengan yang di
periksa, sedikit elevasi
dagu dan bernafas
dalam dan tahan.
7 Tes roos Untuk mengetahui Pasien dalam posisi Positif jika pasien
adanya TOCS duduk, bahu retraksi nyeri dan tidak
dan depresi sejauh mampu menutup
yang bisa dan felxi dan membuka jari.
shoulder dan elbow 90
derajat setelah itu
pasien diminta untuk
menutup dan
membuka jari sekuat-
kuatnya secara
bergantian.
ELBOW
NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Cozen’s test Untuk mengetahui Stabilisasi elbow flexi Positif apabila
masalah pada 90 derajat, pasien terjadi nyeri pada
epycondylus lateralis diminta untuk epicondylus lateral
melaukan gerakan humeri
pronasi lengan bawah,
radial deviasi dan
ekstensi wrist dan
terapis memberikan
resisten pada gerakan
tersebut.
2 Mill tets Untuk mengetahui Pasien dalam posisi Positif, jika nyeri
adanya masalah pada berdiri, elbow flexi dan bertambah atau
lateral epicondylus forearm sedikit nnyeri di
elbow pronasi. Salah satu epicondylus lateral
tangan terapis berada elbow.
di elbow pasien dan
tangan satunya di
distal forearm. Pasien
diminta melakukan
gerakan supinasi
melawan tahanan dari
terapis.
3 Golfers elbow tets Mengetahui masalah Terapis palpasi Positif jika terasa
pada medial epicondylus medial nyeri dibagian
epicondylus pasien, lalu terapis epicondylus media
menggerakkan lengan pasien
pasien kearah supinasi
lengan bawah disertai
ekstensi elow dan wirst
serta terapis
memberikan tahanan.

WRIST AND HAND


NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Phalen test Untuk mengetahui Instruksikan pasien Positif jika tangan
adanya CTS untuk melakukan fleksi terasa kebas atau
90 derajat pada terbakar
pergelangan tangan
serta kedua punggung
tangan saling bertemu
dan pertahankan posisi
tersebut selama 60
detik
2 Flick sign test Untuk mengetahui Instruksikan pasien Keluhan menghilang
Carpa tunnel mengibas-ngibaskan atau berkurang saat
syndrome tangan atau akan menyokong
menggerak-gerakkan diagnosis CTS
jarinya.
3 Tinel’s sign Untuk mengetahui Tangan pasien dalam Positif jika
permasalahan CTS posisi supinasi, terapis merasakan
mengetuk diatas paresthesia di distal
terowongan carpal di dari pergelangan
pergelangan tangan. tangan.
4 Tes finkelstein Untuk menegakkan Terapis Positif jika psien
diagnosis de Quervain menginstruksikan merasakan nyeri
syndrome pasien untuk dan
mengepalkan menghentikannya
tangannya dalam posisi
ibu jari diliputi jari
lainnya dan dilakukan
deviasi ulnar ekstensi
5 Froment’s sign Untuk menentukan Instruksikan pasien Positif saat terapis
adanya kelemahan untuk memegang mengambil kertas
otot adductor policis selembar kertas dari pasien maka
karena kelumpuhan memakai ujung ibu jari terminal ibu jari
nervus ulnaris serta sisi radial jari pasien akan
telunjuk terflksikan.

HIP
NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Tes ober Untuk mengetahui Pasien tidur miring, Normal, jika hip
traktur iliotibial abduksikan kaki sejauh pada posisi tetap
mungkin dan fleksi saat tungkai
knee 90 derajat , salah dibebaskan
satu tangan terapis
memegang hip joint
pasien untuk
merileksasikan traktus
iliotibial, dan lepaskan
tungkai yang
diabduksikan
2 Tes tendelenburg Untuk mengevaluasi Terapis berdiri Sat pasien dapat
kekuatan m.gluteus dibelakang pasien, berdiri tegak
medius lihat kekakuan kecil m.gluteus medius
diatas SIPS, pada tungkai yang
instruksikan pasien mengangga
berdiri pada satu kaki berkontraksi saat
tungkai terangkat,
dan akan terlihat
jika garis pantat
turun pada kaki
yang diangkat
terjadi kelemahan
pada gluteus
minimus
3 Tes Patrick Untuk mengetahui Instruksikan pasien Positif jika terjadi
adanya kelainan di tidur terlentang nyeri
grup adductor atau lig calcaneus dextra
anterior hip menyentuh patella
sinistra serta tangan
terapis berada di SIAS
dan bagian medial
knee dan lakukan
kompresi(begitu
sebaliknya)
4 Straight leg raising Mengetahui Gerakkan kaki pasien Positif jika terjadi
(SLR) permasalahan pada fleksi hip dengan knee nyeri
n.ischiadicus tetap lurus hingga 70
derajat dan dapat
dikombinasikan
dengan fleksi leher
atau fleksi dorsal kaki

5 Phelp’s test Untuk mengetahui Instruksikan pasien Positif jika pasien


kelemahan pada berbaring posisi keterbatasan saat
rotator hip tengkurap serta melakukan abduksi
fleksikan lutut sampai hip
90 derajat dan
abduksikan hip
KNEE
NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Tes lachmann Untuk mengetahui Pasien terlentang lutut Positif jika pasien
adanya lesi lig. fleksi knee 20 derajat merasa nyeri
Kruciatum anterior lalu terapis memegang
serta kapsul sendir tungkai bawah bagian
bag.lateral proksimal serta
menggerakkannya ke
depan
2 Tes mc murray Untuk mengetahui Pasien tidur terlentang Positif bila terdapat
adanya lesi meniscus lutut maksimal fleksi, bunyi klik
medialis terapis menyangga
tungkai pada kakinya
serta menggerakkan
kearah eksorotasi dan
tangan lainnya di
samping lateral lutut
dan memberi
dorongan kea rah
ekstensi dan medial
lalu lutut perlahan
diluruskan
3 Test fluctuation Untuk mengetahui Ibu jari dan jari Positif bila terdapat
tes adanya RA/OA telunjuk pada satu carian
tangan terapis
diletakkan di patella
pasien di kanan dan
kiri. Sesekali
proc.suprapatellaris
dikosongkan memakai
tangan lainnya dan ibu
jari dan jar telunjuk
terapis seolah-olah
terdorong oleh
perpindahan cairan
4 Active anterior Untuk mengetahui Terapis menahan kai Positif jika tibia
drawer sign adanya cedera ACL pasien dalam posisi plateu bergerak ke
fleksi knee dan pasien depan
diminta meluruskan
lututnya

5 Posterior drawer Untuk mengetahui Terapis mendorong Gerakkan normal


sign adanya cairan PCL tungkai bawah bagian skitar 6 mm, > 6mm
atas ke dorsal tes positif

ANKLE AND FOOT


NO NAMA TES TUJUAN PROSEDURE HASIL GAMBAR
1 Clik varus Untuk mengetahui Pasien duduk kaki Positif jika gerakan
adanya ruftur pada menggantung , terapis cepat dan terdapat
lig.Calcaneo fibular memegang calcaneus bunyi
dan distal tibiofibula
pasien dan gerakkan
calcaneus secara cepat
kea rah varus
2 Thomson test Untuk mengetahui Pasien tengkurep, Positif , jika tidak
adanya kerobekan ankle berada di pinggir terjadi gerakan
pada tendon Achilles bed dan terapis
meremas musclebelli
gastrok dan akan
terdapat gerakan
plantar fleksi
3 Human sign test Deep vein Pasien dalam posisi Parestese atau mati
thrombophlebitis duduk atau tidur rasa saat betis di
(DVT) terlentang lutut palpasi
diluruskan, terapis
dorsifleksi pasif(tahan)
dan lutut diluruskan
Periksa palpasi betis
4 Prucussion of tibia Untuk menegtahui Pasien tidur terlentang Positif jika terdapat
tets kemungkinan terjadi dengan kaki setengan nyeri
fraktur berada di pinggir
bed/ujung bed
Terapis mengetuk tibia

Anda mungkin juga menyukai