Anda di halaman 1dari 14

Kenakalan Remaja

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali. Masa
remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan
sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai
nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya secaraf isik, pada masa remaja pula mulai
pembentukan hormon-hormon seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah
lakunya banyak dipengaruhi oleh hormon tersebut. Namun yang menjadi perhatian kita adalah
pergaulan remaja pada zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan.

Media massa baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal yang menjadi salah
satu faktor penyebab kerusakan akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Bukan masalah
akhlak saja, akibat dari itu juga menimbulkan rendahnya kualitas belajar siswa ketika mengalami
gangguan pada masa- masa remaja Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia
remaja sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya
mengetahui perkembangan fisik remaja. Selain orang tua terdapat beberapa factor yang dapat
membantu untuk memecahkan problematika remaja.

Baru-baru ini sering kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan
remaja diantaranya tawuran , pemakain narkoba dan lain-lain. Kehidupan remaja pada masa kini
mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa
lagi menjadi jaminan untuk kemajuanBangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung
merosot. Oleh karena itu , kami sebagai remaja yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja
harus segera dihilangkan, kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.

B. BATASAN MASALAH

Belakangan kita semua tahu, bahwa terdapat suatu berita yang bisa kita lihat ditelevisi maupun
disurat kabar dan internet kasus kenakalan remaja yang menimpa 2 sekolah menengah atas
dijakarta yang melakukan aksi tawuran. Sehingga dampak atas kejadian tersebut sekolah
meliburkan semua siswa dan siswanya sejenak untuk meredam masalah yang ditimbulkan dari anak
didiknya tersebut.Tentunya masalah kenakalan remaja menjadi perhatian banyak pihak baik
pemerintah, aparat hukum, komisi perlindungan anak, pengamat dan orang tua. Banyak faktor yang
mempengaruhi seorang anak berubah menjadi anti sosial ke arah kriminal. Dalam makalah ini kami
akan berusaha membahas definisi dari kenakalan remaja, dampak, sampai solusi mengatasi
kenakalan remaja.
C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ?

2. Apa saja batasan dan jenis kenakalan remaja ?

3. Apa saja contoh dari kenakalan remaja ?

4. Apa saja faktor-faktor penyebab kenakalan remaja ?

5. Apa dampak kenakalan remaja ?

6. Bagaimana cara menangani kenakalan remaja ?

7. Bagaimana peran orang tua dan lingkungan dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja ?

8. Bagaimana pengaruh pendidikan pancasila terhadap sikap remaja ?

D. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui hakikat kenakalan remaja.

2. Mengetahui batasan dan jenis-jenis kenakalan remaja.

3. Mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.

4. Mengetahui dampak kenakalan remaja.

5. Mengetahui contoh-contoh kenakalan remaja.

6. Mengetahui cara menangani kenakalan remaja.

7. Mengetahui peran orang tua dan lingkungan dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja
?

8. Mengetahui pengaruh pendidikan pancasila terhadap sikap remaja.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan
dewasa.Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :

1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya
dan sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan
keonaran dalam masyarakat.

3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia
tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah juvenile delinquencymerupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.

Santrock “Kenakalan remajamerupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya
peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Batasan dan Jenis-jenis Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan tindakan melanggar peraturan atau hukum yang dilakukan oleh anak
di bawah usia 18 tahun. Perilaku yang ditampilkan dapat bermacam-macam, mulai dari kenakalan
ringan seperti membolos sekolah, melanggar peraturan-peraturan sekolah, melanggar jam malam
yang orangtua berikan, hingga kenakalan berat seperti vandalisme, perkelahian antar geng,
penggunaan obat-obat terlarang, dan sebagainya.

Dalam batasan hukum, menurut Philip Rice dan Gale Dolgin, penulis buku The Adolescence, terdapat
dua kategori pelanggaran yang dilakukan remaja, yaitu:
1. Pelanggaran indeks, yaitu munculnya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak remaja. Perilaku
yang termasuk di antaranya adalah pencurian, penyerangan, perkosaan, dan pembunuhan.

2. Pelanggaran status, di antaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah, minum minuman
beralkohol di bawah umur, perilaku seksual, dan perilaku yang tidak mengikuti peraturan sekolah
atau orang tua.

Jenis-jenis kenakalan remaja

· Penyalahgunaan narkoba.

· Seks bebas.

· Tawuran antara pelajar.


Contoh-contoh Kenakalan Remaja

Berikut adalah gambar contoh kenakalan remaja :

Ø Membolos sekolah.

Ø Kebut-kebutan di jalanan.

Ø Penyalahgunaan narkotika.
Ø Perilaku seksual pranikah.

Ø Perkelahian antar pelajar.

Ø Menonton film porno


Ø Minum-minuman keras

Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor
dari luar (eksternal).

Faktor internal:

1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya
dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang
salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau
penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

2. Teman sebaya yang kurang baik

3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.


Faktor umum lainnya adalah :

- reaksi frustasi diri


- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan

Faktor-faktor penyebab munculnya kenakalan remaja, menurut Kumpfer dan Alvarado, yaitu :

Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.

1. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-
nilai anti-sosial.

2. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar
sekolah, dan lainnya).

3. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.

4. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.

5. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.

6. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.

7. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.

8. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.

9. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan
kenakalan remaja.

Dampak Kenakalan Remaja

Saat ini, hampir tidak terhitung berapa jumlah remaja yang melakukan hal-hal negatif.
Bahkan,dampak kenakalan remaja tersebut, banyak sekali kerugian yang terjadi, baik bagi remaja itu
sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka.Remaja adalah seorang anak yang bisa dibilang
berada pada usia tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga
bukan orang dewasa yang bisa dengan mudah akan membedakan hal mana yang baik dan mana
yang berakibat buruk. Dampak kenakalan remaja:

Kenakalan dalam keluarga: Remajayang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif,
di sinilah peran orang tua. Orang tuaharus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan
melarang hal-hal tertentu.Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah
dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan
banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan perkataan
orang tua adalah contohkenakalan remaja dalam keluarga.
Kenakalan dalam pergaulan: Dampak kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam
halpergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak
baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas.Menyeret remaja pada sebuah
pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal
negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan
keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.

Kenakalan dalam pendidikan:Kenakalan dalam bidang pendidikanmemang sudah umum terjadi,


namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang
berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar.
Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur
dalam kelas, dll.

Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia
akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk.

Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan
oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak
berguna.

Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan
kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan
dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.

Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini
tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan
menyadari tentang beban keluarganya.

Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan.
Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa
dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak
sempat memperbaikinya.

Kriminalitas bisa menjadi salah satudampak kenakalan remaja. Remaja yang terjebak hal-hal negatif
bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak kriminal. Mencuri demi
uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga.

Cara Menangani Kenakalan Remaja

Hal-hal yang bisa dilakukan / cara mengatasi kenakalan remaja:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan
prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa
yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri
setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

5. Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada
anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat
terselesaikan.

6. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.

7. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti
televisi, radio, akses internet, handphone, dll.

8. Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.

9. Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif.
Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat
terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.

"Guru yang kurang sensitif terhadap hal ini juga bisa membuat remaja menjadi semakin sulit
diperbaiki perilakunya. Demikian juga dengan guru yang terlalu keras dalam menghadapi remaja
yang bermasalah. Bisa jadi, bukannya ikut meredam kenakalan mereka, malah membuat kenakalan
mereka semakin menjadi," ujar Prof. Arif Rachman, pakar pendidikan dari UNJ.

Sementara M Faisal Magrie, konsultan psikologi remaja dari Asosiasi Berbagi, menyatakan beberapa
hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah munculnya perilaku kenakalan pada anak
remaja.

Menurut Faisal, mengasuh anak yang memasuki usia remaja dapat diandaikan seperti bermain
layangan. "Apabila orangtua menarik talinya terlalu dekat, layangan itu tidak akan bisa terbang.
Namun bila orangtua membiarkan talinya terlalu jauh, layangan tersebut akan putus karena angin
yang kencang, atau hal lain seperti menyangkut di pohon," kata Faisal.

Begitu juga dengan anak remaja, jika orangtua terlalu mengekang anak, yang terjadi adalah anak
tidak mampu berkembang secara mandiri dan mereka akan berusaha untuk melepaskan dirinya dari
kekangan orangtua. Ketika hal ini terjadi, lingkungan sosial, terutama teman sebaya, akan menjadi
pelarian utama si anak.
Apabila ternyata lingkungan sosial tempat anak biasa berkumpul memiliki kecenderungan untuk
melakukan kenakalan remaja, anak juga berpotensi besar untuk melakukan hal yang sama dengan
apa yang dilakukan kelompoknya.
Hal yang sama juga dapat terjadi apabila orangtua terlalu membebaskan anak. Perbedaannya
adalah, anak yang dibebaskan tidak merasakan tekanan sebesar apa yang dirasakan oleh anak yang
dikekang, sehingga dorongan untuk memberontak cenderung lebih kecil dibandingkan anak yang
dikekang.

Berikan batasan yang jelas.

Orangtua disarankan untuk memberikan batasan yang jelas mengenai perilaku apa yang benar-
benar tidak boleh dilakukan oleh anak, misalnya membolos, menggunakan narkoba, dan lain
sebagainya.

Berdiskusilah untuk tawar menawar.

Lakukan tawar menawar melalui diskusi mengenai perilaku lainnya yang dianggap berpotensi
membuat anak menjadi nakal, seperti pulang malam, menginap, atau bahkan memilih pacar.
Biarkan anak menentukan standar moralnya sendiri.

Proses tawar-menawar akan merangsang anak untuk menentukan standar moralnya sendiri. Di sisi
lain hal ini dapat membuat anak lebih menghormati orangtuanya karena telah diberikan kesempatan
untuk menentukan pilihannya sendiri.
Aktif berkomunikasi dengan guru di sekolah.

Pengawasan dan pemantauan orangtua di rumah bisa dilengkapi dengan pengawasan dari guru di
sekolah. Pemantauan terpadu ini akan memberikan banyak masukan yang menyeluruh bagi
orangtua mengenai perilaku anaknya di luar rumah.

Tak Ada Kata Terlambat

Menurut Faisal, tidak ada kata terlambat dalam menangani anak remaja yang terlihat 'melenceng'.
Karena di usia ini teman adalah segalanya bagi anak, ia dapat dengan mudah terpengaruh oleh
teman-teman sebayanya.

Untuk mengatasi hal ini, tindakan yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah dengan membuat
kesan bahwa mereka bisa berdamai dengan pilihan anaknya. Dengan begini, orangtua tetap bisa
mengawasi aktivitas dan pergaulan anaknya dengan pasif.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua berkaitan dengan hal tersebut. Ketika
orangtua terlalu 'masuk' ke dalam kehidupan anak, pasti anak akan merasa terganggu privasinya. Ia
akan merasa risih dan pada akhirnya justru bersikap tertutup kepada orangtuanya.

Untuk itu, orangtua harus mengusahakan agar tetap terlibat secara pasif, namun jangan sampai
terkesan terlalu ingin ikut campur.

Peran Orang tua dan Lingkungan

Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru dan
keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda
terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan
pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak
korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus
bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-
muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak dalam kenakalan
remaja.

Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat
luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh
mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa,
orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami
para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik
dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak
Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang
guru yang harus demikian ?.

Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh
hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori
akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam
kehidupan sehari-hari.
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan kesalahan
sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam
dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang
murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran
kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi
kenakalan remaja.

Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang
akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-
anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak
merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-
anak remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan
lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak
nakal sementara mereka sendiri nakal?

Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok
bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya
memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja
tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir
bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung
dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan
mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun
lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan
perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.

Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak
membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja
kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan
agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar,
bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya
jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran
apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari
oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi
di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh
sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang
berkualitas.
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme
seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan
oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia
tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.

Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita
tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing
bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid
yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak
ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yang
dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari
Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova
pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja
SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya. Kerja team yang terdiri
dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-
anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara
orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan
informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih
peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab
bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua
tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi
perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.

Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku
para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus
pandai mengelola informasi itu dengan benar.

Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan pegangan
bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, mari kita
bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak-anak dan para remaja kita para remaja belia, dengan
selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang guru bagi
para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan.

Pengaruh Pendidikan Pancasila

Pada hakekatnya pendidikan pancasila adalah upaya sadar diri suatu masyarakat dan pemerintah
suatu Negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya, selaku
warga masyarakat, bangsa dan Negara secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan
bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik) serta mampu mengantisipasi
hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,
bangsa, Negara, dan hubungan internasionalnya.

Dengan adanya pendidikan pancasila individu dapat dididik sedini mungkin agarmemiliki moral yang
baik dan memuliki karakter sesuai yang terkandung dalam pancasila. Karena pancasila memiliki nilai
nilai luhur yang berguna membentuk jati diri dan karakter individu. Pancasila juga dijadikan sebagai
sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat
diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan berkarakter pancasila ini kita bangun moral bangsa
dan kita jadikan pancasila lebih efisien dalam segala bidang yang tak pernah memandang seluk beluk
suatu warga . Karena dalam lambang negara kita burung garuda yang bertuliskan "bhineka tunggal
ika" yang berarti bahwa berbeda - beda tapi tetap satu jua .
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpangdari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilakutersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang disekitarnya.

Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor.Perilaku nakal remaja
disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal)maupun factor dari luar (eksternal).

Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasayang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasilmemperbaiki diri setelah sebelumnya gagal
pada tahap ini.

Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kenakalan remaja.

Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri.Anak yang demikian
akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.

B. SARAN

Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakanremaja di Indonesia agar
tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diriseorang remaja.

DAFTAR PUSTAKA

http://helda.info/2009/06/kenakalan-remaja/http://pusatremaja.com/2008/01/15/kenakalan-
remaja/
http://yoyooh.com/original-post/yo-ori-remaja/90-kenakalan-remaja.html

http://www.scribd.com/doc/12007831/KENAKALAN-REMAJA

http://www.anneahira.com/narkoba/index.htmhttp://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=c
om_content&view=article&id=60:pkni4209-kriminologi-dan-kenakalan-
remaja&catid=30:fkip&Itemid=75

http://www.inspiredkidsmagazine.com

http:/psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi

http://en.wikipedia.org/wiki/Juvenile_delinquency

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/pendidikan-pancasila-dan-karakter.html

http://www.scribd.com/doc/32319031/27/A-Tinjauan-KUHP-Tentang-Kenakalan-Anak-

http://www.scribd.com

http://sabda.org/c3i/faktor_pribadi_keluarga_dan_lingkungan_sosial_sebagai_penyebab_timbulnya
_kenakalan_remaja_dan_peny

Anda mungkin juga menyukai