BENDUNGAN GEROKGAK
BERDASARKAN METODE POHON KEJADIAN (EVENT TREE)
Kata kunci: Penilaian Risiko, Bendungan Gerokgak, Metode Pohon Kejadian (Event Tree),
Metode Tradisional,
Annual Probability of Failure (APF)
Abstract: Dams can be danger if failure. Beside dam safety inspection, risk assessment is also
needed for safety management. In this study, risk assessment use event tree, traditional
engineering standard and ICOLD methods. Event tree method has advantage systematically can
show dam failure potencies from the beginning event than engineering traditional standard that
absolutly based on approach standard. While ICOLD method has adventage to know the dam
risk classification. The risk failure probabilities by event tree method are 1x10-5 and 1x10-6 for
dam body, 1x10-10 of spillway, 1x10-7 of intake and 1x10-8 of foundation. Annual Probability of
Failure is 1,11101x10-5. The risk failure probabilities by traditional engineering standard are
0,1 and 0,1 of dam body, 0,001 of s pillway, 0,01 of intake, and 0,001 of foundation. Dam risk
classification by ICOLD method is high risk with value of 48.
Keywords: Risk Assessment, Gerokgak Dam, Event Tree Method, Traditional Engineering
Standard, Annual Probability of Failure (APF).
Dalam rangka menjaga keamanan bendungan untuk dapat dilakukan penanganan terlebih
serta menjaga kinerja operasi /fungsi layanan dahulu. Sistem prioritas perbaikan pada
waduk, memungkinkan adanya kegiatan komponen bendungan dapat disusun dengan
perbaikan atau rehabilitasi struktur komponen mempertimbangkan status bahaya bendungan
bendungan. Banyaknya komponen bendungan dari segi keamanan atau besarnya risiko
yang perlu diperbaiki atau direhabilitasi bisa terhadap kegagalan bendungan akibat gempa
memerlukan biaya yang besar, sehingga untuk bumi, banjir, ataupun karena air yang
efisiensi biaya dapat dilakukan sistem prioritas ditampung itu sendiri. Berdasarkan hal
perbaikan atau rehabilitasi terhadap potensi tersebut, maka perlu dilakukan penilaian risiko
risiko kerusakan atau kegagalan terbesarnya yang ada pada bendungan ataupun
7
8 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 7, Nomor 1, Mei 2016, hlm 7-16
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Bendungan Gerokgak dibangun di Sungai
Gerokgak, yang berada di Desa Gerokgak,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng
pada koordinat S 08o 12’ 43,1” dan E 114o 46’
56,5” yang berada dalam pengelolaan Balai
Wilayah Sungai Bali Penida di Provinsi Bali.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Perencanaan Embung Gerokgak
2) Penyelidikan Geologi Teknik dan
Mekanika Tanah
3) Hasil Pemeriksaan Visual Bendungan dan
Lokasi
Bangunan Pelengkapnya
4) Evaluasi dan Analisis Hidrologi Bendungan
5) Evaluasi dan Analisis Geologi Teknik Gerokgak
6) Evaluasi dan Analisis Peralatan
Hidromekanik dan Elektrik
7) Evaluasi dan Analisis Stabilitas Ben-
dungan dan Pelimpah
Gambar 2: Lokasi Bendungan Gerokgak
8) Evaluasi dan Analisis Instrumentasi pada
Tubuh Bendungan
Sumber: PT. Indra Karya Wilayah I (2013)
9) Evaluasi dan Analisis Sistem Operasi dan
Pemeliharaan Langkah Pengerjaan
10) Evaluasi dan Analisis Rencana Tindak Langkah pengerjaan secara umum adalah
Darurat melakukan analisis probabilitas risiko
11) Evaluasi dan Analisis Keamanan kegagalan bendungan berdasarkan metode
Bendungan pohon kejadian dan metode tradisional yang
kemudian dilakukan perbandingan sehingga
dapat digambarkan seperti pada diagram alir di
bawah ini:
10 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 7, Nomor 1, Mei 2016, hlm 7-16
Kebutuhan evakuasi
Potensi kerusakan hilr
Risiko bisnis pemilik
Faktor tambahan bendungan yang ada
Faktor tambahan untuk mengatasi
defisiensi struktural
b) Estimasi kelas risiko bendungan
4) Kesimpulan penilaian risiko
Sesuai rumusan masalah, diperoleh
kesimpulan:
- Nilai probabilitas risiko kegagalan
komponen Bendungan Gerokgak.
- Urutan prioritas risiko kegagalan
Gambar 3: Diagram Alir Penelitian komponen Bendungan Gerokgak.
- Nilai Annual Probability of Failure
Sebagaimana tertulis pada pedoman (APF) Bendungan Gerokgak.
Penilaian Risiko Bendungan (Kementerian 5) Saran atau rekomendasi penilaian risiko.
Pekerjaan Umum, 2011), proses penyelesaian
penelitian ini adalah: PEMBAHASAN
1) Metode pohon kejadian (event tree):
a. Penentuan tipe, tingkat, dan tahap Tubuh Bendungan
penilaian risiko. Berdasarkan Baecher (1980) disebutkan
Tipe penilaian risiko yaitu tipe bahwa penilian risiko bendungan diperoleh
kuantitatif. dengan memisahkan masing-masing kompo-
Tingkat penilaian risiko yaitu tingkat nen bendungan dalam proses analisisnya
input rekayasa teknik dasar (basic). berdasarkan kriteria yang berlaku pada tiap
Tahap penilaian risiko yaitu tahap komponennya.
pengelolaan bendungan. Pada tubuh Bendungan Gerokgak dilaku-
b. Proses penilaian risiko meliputi analisis kan identifikasi bahaya sebagai berikut:
dan evaluasi risiko. 1) Stabilitas lereng
Analisis risiko terdiri dari: Berdasarkan nilai Faktor Keamanan
Identifikasi bahaya timbunan Bendungan Gerokgak terhadap
Identifikasi model kegagalan beban gempa desain OBE dan MDE, stabilitas
Penentuan nilai risiko menggunakan kurang memenuhi.
metode pohon kejadian (event tree). Analisis kegempaan dalam penilaian risiko
Kegiatan evaluasi risiko terdiri dari: perlu ditinjau khususnya pada daerah dengan
kondisi kegempaan tinggi sehingga diperlukan
Menghitung nilai Annual Probability
of Failure (APF) sebagai hasil pemeriksaan terhadap pembebanan kegempaan
kalibrasi dan verifikasi berdasarkan saat desain dan kondisi terkini (Kostov, 2008).
kriteria risiko bendungan eksisting. Tabel 1. Kondisi stabilitas lereng pada kondisi
beban OBE dan MDE
Penentuan risiko yang dapat ditoleransi Faktor
Syarat Keterangan
berdasarkan grafik kriteria risiko sosial No Kondisi Pembebanan Keamanan
FK
yang disarankan untuk bendungan Hulu Hilir Hulu Hilir
3) Penilaian berdasarkan metode ICOLD Sumber: PT. Indra Karya Wilayah I (2013)
yaitu: 2) Deformasi Akibat Gempa
a) Penilaian faktor dan parameter Perhitungan deformasi untuk perhitungan
Kapasitas waduk ini menggunakan persamaan Swaisgood (2003)
Tinggi bendungan dibawah ini:
Dwi Y Cristina , dkk. Analisis Probabilitas Risiko Kegagalan Bendungan Gerokgak 11
0,9
0,99 Deformasi
0,1 normal
0,9
Gambar 4: Analisis Pohon Kejadian Tubuh Bendungan karena Gempa sebesar 1x10 -6
Sumber: Hasil Perhitungan
0,9
Erosi internal Bocoran jernih
Bocoran
0,9
Gambar 5: Analisis Pohon Kejadian Tubuh Bendungan terhadap Erosi Internal sebesar
1x10-5
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar di atas ini dilampirkan identifikasi tree) terhadap penentuan nilai probabilitas
model kegagalan tubuh bendungan risiko tiap status pembebanan pada interval
berdasarkan metode pohon kejadian (event batas bawah berdasarkan Skema Pemetaan
12 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 7, Nomor 1, Mei 2016, hlm 7-16
Bangunan Pelimpah
Pada bangunan pelimpah dilakukan
identifikasi bahaya sebagai berikut:
1) Kecukupan kapasitas
Kondisi banjir mempunyai peran dalam
evaluasi keamanan struktur bendungan yang
dapat menyebabkan longsoran lereng
bendungan (Zhang dkk, 2010). Beban banjir
merupakan bagian dari penilaian risiko Gambar 8: Analisis Tradisional Pelimpah
kegagalan bendungan dalam kegiatan terhadap Potensi Peluapan sebesar 0,01.
Sumber: Hasil Perhitungan
manajemen risiko bendungan (Anhalt & Meon,
2008). Identifikasi model kegagalan bangunan
Kapasitas pelimpah dan kecukupan tinggi pelimpah berdasarkan metode tradisional
jagaan terhadap kondisi terkini dianalisis untuk terhadap penentuan nilai probabilitas risiko
menghindari bahaya peluapan. Tinjauan tiap status pembebanan pada interval batas
Dwi Y Cristina , dkk. Analisis Probabilitas Risiko Kegagalan Bendungan Gerokgak 13
Gambar 9: Analisis Pohon Kejadian Pelimpah terhadap Potensi Peluapan sebesar 1x10 -10
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 10: Analisis Pohon Kejadian Bangunan Pengambilan terhadap Korosi Lapisan Pipa Konduit
sebesar 1x10-7
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 12: Analisis Pohon Kejadian Fondasi terhadap Potensi Likuifaksi sebesar 1x10-8
Sumber: Hasil Perhitungan
6. Bapak Dr. Runi Asmaranto, ST., MT., III: Desain Pondasi dan Tubuh
selaku pengkaji jurnal ini. Bendungan. Jakarta: Balai Keamanan
7. Rekan-rekan Magister Teknik Pengairan Bendungan Direktorat Jenderal Sumber
minat Manajemen Sumber Daya Air Daya Air.
angkatan 2014 atas bantuannya baik suka Kostov, Marin, et al. 2008. Seismic Risk of
maupun duka. Large Dams in Bulgaria. The 14th World
8. Serta semua pihak yang telah membantu Conference on Earthquake Engineering.
dalam penelitian ini yang tidak dapat kami PT. Indra Karya Wilayah I. 2013. Laporan
sebutkan satu persatu. Utama Fasilitasi Inspeksi Besar
Bendungan Gerokgak Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA Buleleng Provinsi Bali.
Anhalt, M. and Meon, G. 2008. Risk Based Swaisgood, J.R. Embankment Dam
Procedure for Design and Verification of Deformation Caused by Earth-quakes.
Dam Safety. 4th International Symposium 2003 Pasific Conference on Earthquake
on Flood Defence. Engineering.
Baecher, G.B., Paté, M.E. and de Neufville, R. The Japanese Institute of Irrigation and
(1980). “Risk of Dam Failure in Benefit- Drainage. 1998. Engineering Manual for
Cost Analysis”. Water Resources Irrigation and Drainage No.3.
Research. Vol. 16, No. 3, pp. 449-456. Zhang, L.M., Peng, M., and Xu, Y. 2010.
Brown, Alan and John Gosden. 2004. Risk Assessing Risks of Breaching of Earth
Assessment of Dams – Recent Dams and Natural Landslide Dams.
developments in the United Kingdom. Indian Geotechnical Conference.
Kementerian Pekerjaan Umum. 1999. Panduan
Perencanaan Bendungan Urugan Volume
1