PENDAHULUAN
Cemas sering dikenal dengan istilah perasaan cemas, perasaan bingung, was-was,
bimbang dan sebagainya, dimana istilah tersebut lebih mengacu pada keadaan normal.
mempunyai rentang yang luas dan normal sampai level yang berat. Kecemasan sendiri
dapat sebagai gejala saja yang terdapat pada gangguan psikiatrik, dapat sebagai sindroma
pada neurosis cemas dan dapat juga sebagai kondisi normal. Kecemasan normal
sebenarnya sesuatu hal yang sehat, karena merupakan tanda bahaya tentang keadaan jiwa
Istilah kecemasan dalam psikiatri muncul untuk merujuk pada suatu respon mental dan
fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam. Secara mendasar lebih berupa
respon fisiologis ketimbang respon patologis terhadap ancaman. Sehingga perilaku orang
cemas tidaklah harus abnormal, bahkan kecemasan merupakan respons yang sangat
diperlukan. Ia berperan untuk meyiapkan orang untuk menghadapi ancaman (baik fisik
maupun psikologik). Perasaan cemas atau sedih yang berlangsung sesaat adalah normal
Cemas umumnya terjadi sebagai reaksi sementara terhadap tekanan dalam kehidupan
sehari-hari. Bila cemas menjadi begitu besar atau sering seperti yang disebabkan oleh
tekanan ekonomi yang berkepanjangan, penyakit kronik dan serius atau permasalahan
keluarga maka akan berlangsung lama; kecemasan yang berkepanjangan sering menjadi
1
mengenai sistem muskuloskeletal, kardiovaskuler, gastrointestinal dan bahkan
genitourinarius.
Respon kecemasan yang berkepanjangan ini sering diberi istilah gangguan kecemasan,
dan ini merupakan penyakit. Dari aspek klinik kecemasan dapat dijumpai pada orang yang
menderita stress normal; pada orang yang menderita sakit fisik berat, lama dan kronik;
pada orang dengan gangguan psikiatri berat (skizofrenia, gangguan bipoler dan depresi);
dan pada segolongan penyakit yang berdiri sendiri yang dinamakan gangguan kecemasan.
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau
tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak
menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan
tanggapan dari sebuah ancaman nyata ataupun khayal. Individu mengalami kecemasan
Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak
jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur
tidak nyenyak, dada sesak.Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan
ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari
kecemasan yang muncul dapat berbeda pada masing-masing orang. Kaplan, Sadock, &
Grebb (Fitri Fauziah & Julianti Widury, 2007:74) menyebutkan bahwa takut dan cemas
merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. Rasa takut
3
muncul jika terdapat ancaman yang jelas atau nyata, berasal dari lingkungan, dan tidak
menimbulkan konflik bagi individu. Sedangkan kecemasan muncul jika bahaya berasal
dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi individu. Kholil Lur Rochman,
a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian
b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan
d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak
a. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak,
berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin,
4
c. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan
terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan
Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar
tergantunga pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa- peristiwa atau situasi
(2003:11) ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu :
a. Lingkungan
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya
ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman
terhadap lingkungannya.
keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika
dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama.
c. Sebab-sebab fisik
timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan,
5
semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya
yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan
dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi
Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang berlebihan. Selain itu,
sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar. Mustamir Pedak
6
(2009:30) membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu :
a. Kecemasan Rasional
misalnya ketika menunggu hasil ujian.Ketakutan ini dianggap sebagai suatu unsur pokok
b. Kecemasan Irrasional
Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini dibawah keadaan- keadaan
c. Kecemasan Fundamental
apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut. Kecemasan ini disebut
manusia.
Sedangkan Kartono Kartini (2006: 45) membagi kecemasan menjadi dua jenis
kecemasan, yaitu :
a. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan
yang lama adalah kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut
7
tidak segera mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan
b. Kecemasan Berat
Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan berakar secara
dibagi menjadi dua yaitu kecemasanberat yang sebentar dan lama.Kecemasan yang berat
kecemasan yang berat tetapi munculnya lama akan merusak kepribadian individu. Halini
kognisiindividu. Kecemasan yang berat dan lama akan menimbulkan berbagai macam
atau ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan tidak dapat secara intensif
ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Fitri Fauziah & Julianty Widuri (2007:77)
a. Fobia Spesifik
8
antisipasi terhadap obyek atau situasi yang spesifik.
b. Fobia Sosial
c. Gangguan Panik
spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat muncul pada gangguan
panik antara lain ; sulit bernafas, jantung berdetak kencang, mual, rasa sakit
didada, berkeringat dingin, dan gemetar. Hal lain yang penting dalam diagnosa
gangguan panik adalah bahwa individu merasa setiap serangan panik merupakan
berlebihan dan bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik, yang
a. Panic Disorder
Panic Disorder ditandai dengan munculnya satu atau dua serangan panik
yang tidak diharapkan, yang tidak dipicu oleh hal-hal yang bagi orang lain bukan
9
merupakan masalah luar biasa. Ada beberapa simtom yang menandakan kondisi
panik tersebut, yaitu nafas yang pendek, palpilasi (mulut yang kering) atau justru
kerongkongan tidak bisa menelan, ketakutan akan mati, atau bahkan takut gila.
b. Agrophobia
Yaitu suatu ketakutan berada dalam suatu tempat atau situasi dimana ia
merasa bahwa ia tidak dapat atau sukar menjadi baik secara fisik maupun
biologis kecemasan akibat dari reaksi syaraf otonom yang berlebihan dan terjadi
pelepasan katekholamine. Dilihat dari aspek psikoanalisis kecemasan dapat terjadi akibat
impuls-impuls bawah sadar yang masuk ke alam sadar. Mekanisme pertahanan jiwa yang
displacement dapat mengakibatkan reaksi fobia, undoing, reaksi formasi, dan dapat
a. Gejala psikologik
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut ”gila”, takut
10
b. Gejala fisik
ketegangan otot, mual, sulit bernafas, kebas, diare, gelisah, gatal, nyeri ulu hati dll.
rasa sesak nafas, dada terasa sakit, kadang merasa harus menarik nafas dalam, dada terasa
tertekan, jantung berdebar, mual, vertigo, tremor; kaki dan tangan merasa kesemutan;
kaki dan tangan tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus, kaki merasa
lemah, sehingga langkah kaki dirasakan berat kadang- kadang ada gagap dan banyak lagi
keluhan yang tidak spesifik untuk penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini
tidak semua terdapat pada pasien dengan gangguan kecemasan kronik, melainkan
seseorang dapat saja mengalami hanya beberapa gejala 1 keluhan saja. Tetapi
pengalaman penderitaan dan gejata ini oleh pasien yang bersangkutan biasanya dirasakan
cukup gawat.
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Psikofarmaka
Obat tidak akan menyembuhkan gangguan kecemasan, tetapi bisa tetap di bawah
kontrol sedangkan orang yang menerima psikoterapi. Obat utama yang digunakan untuk
mengendalikan beberapa gejala fisik. Dengan perawatan yang tepat, banyak orang dengan
a. Antidepresan
11
Antidepresan dikembangkan untuk mengobati depresi tetapi juga efektif untuk
gangguan kecemasan. Meskipun pengobatan ini mulai mengubah kimia otak setelah dosis
pertama, efek penuh mereka memerlukan serangkaian perubahan terjadi, biasanya sekitar
4 sampai 6 minggu sebelum gejala mulai pudar. Hal ini penting untuk melanjutkan
b. SSRI
neurotransmiter lain, membantu sel-sel otak berkomunikasi dengan satu sama lain.
(Paxil ®), dan citalopram (Celexa ®) adalah beberapa dari SSRIs umumnya diresepkan
untuk gangguan panik, OCD, PTSD, dan fobia sosial. SSRI juga digunakan untuk
mengobati gangguan panik ketika itu terjadi dalam kombinasi dengan OCD, fobia sosial,
atau depresi. Venlafaxine (Effexor ®), obat yang berhubungan erat dengan SSRI,
digunakan untuk mengobati GAD. Obat-obat ini dimulai dengan dosis rendah dan secara
SSRI memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan antidepresan lebih tua,
tetapi mereka kadang-kadang menghasilkan sedikit mual atau kegugupan ketika orang
pertama mulai membawa mereka. Beberapa orang juga mengalami disfungsi seksual
dengan SSRI, yang mungkin dibantu oleh menyesuaikan dosis atau beralih ke SSRI yang
lain.
c. Tricyclics
Tricyclics lebih tua dari SSRIs dan kerja serta SSRI untuk gangguan kecemasan
12
selain OCD. Mereka juga dimulai dengan dosis rendah yang berangsur-angsur
berat badan, yang biasanya dapat diperbaiki dengan mengubah dosis atau beralih ke obat
trisiklik lain.
panik dan GAD, dan clomipramine (Anafranil ®), yang merupakan antidepresan trisiklik
d. MAOIs
Oksidase inhibitor monoamina (MAOIs) adalah kelas tertua obat antidepresan. The
MAOIs paling sering diresepkan untuk gangguan kecemasan adalah phenelzine (Nardil
®), diikuti oleh tranylcypromine (Parnate ®), dan isocarboxazid (Marplan ®), yang
berguna untuk mengobati gangguan panik dan fobia sosial. Orang-orang yang mengambil
MAOIs tidak bisa makan berbagai makanan dan minuman (termasuk keju dan anggur
merah) yang mengandung tyramine atau mengambil obat tertentu, termasuk beberapa jenis
pil KB, penghilang rasa sakit (seperti Advil ®, Motrin ®, atau Tylenol ®) , suplemen
dingin dan obat alergi, dan herbal; zat-zat yang dapat berinteraksi dengan MAOIs
MAOI baru dapat membantu mengurangi risiko ini. MAOIs juga dapat bereaksi dengan
SSRI untuk menghasilkan suatu kondisi serius yang disebut "sindrom serotonin," yang
kejang, perubahan tekanan darah atau irama jantung, dan kondisi berpotensi mengancam
kehidupan lainnya.
13
e. Obat Anti-Anxiety
samping selain ngantuk. Karena orang-orang bisa terbiasa dengan mereka dan mungkin
memerlukan dosis yang lebih tinggi dan lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama,
benzodiazepine umumnya diresepkan untuk jangka waktu yang singkat, terutama bagi
orang-orang yang telah menyalahgunakan obat atau alkohol, dan yang menjadi tergantung
pada obat-obatan dengan mudah. Satu pengecualian terhadap peraturan ini adalah orang
dengan gangguan panik, yang dapat mengambil benzodiazepine sampai setahun tanpa
membahayakan.
(Ativan ®) sangat membantu untuk gangguan panik, dan alprazolam (Xanax ®) berguna
mengambil benzodiazepine tiba-tiba bukan lentik off, dan kecemasan dapat kembali
dokter untuk menghindar dari menggunakan obat atau menggunakannya dalam dosis yang
tidak memadai.
digunakan untuk mengobati GAD. Kemungkinan efek samping termasuk pusing, sakit
kepala, dan mual. Tidak seperti benzodiazepine, buspirone harus diambil secara konsisten
f. Beta-Blockers Beta-bloker
14
Beta-blocker, seperti propranolol (Inderal ®), yang digunakan untuk merawat
kondisi jantung, dapat mencegah gejala-gejala fisik yang menyertai gangguan kecemasan
tertentu, terutama fobia sosial. Ketika situasi takut dapat diprediksi (seperti memberikan
pidato), dokter mungkin meresepkan beta-blocker untuk menjaga gejala fisik kecemasan
di bawah kontrol.
2.8.2 Psikoterapi
profesional, seperti psikiater, psikolog, pekerja sosial, atau konselor, untuk menemukan
kecemasan. Bagian kognitif membantu orang mengubah pola pikir yang mendukung
ketakutan mereka, dan bagian perilaku membantu orang mengubah cara mereka bereaksi
Misalnya, CBT dapat membantu orang dengan gangguan panik belajar bahwa
serangan panik mereka tidak benar-benar serangan jantung dan membantu orang dengan
fobia sosial belajar bagaimana untuk mengatasi keyakinan bahwa orang lain selalu
mengawasi dan menilai mereka. Ketika orang siap untuk menghadapi ketakutan mereka,
mereka menunjukkan cara menggunakan teknik eksposur untuk menurunkan rasa mudah
Orang dengan OCD yang takut kotoran dan kuman yang didorong untuk
mendapatkan tangan mereka kotor dan menunggu meningkatnya jumlah waktu sebelum
15
mencuci mereka. Terapis membantu orang mengatasi kecemasan yang menunggu
menghasilkan; setelah latihan telah diulang beberapa kali, kegelisahan berkurang. Orang
dengan fobia sosial dapat didorong untuk menghabiskan waktu dalam situasi sosial takut
tanpa menyerah pada godaan untuk melarikan diri dan membuat kesalahan sosial kecil dan
amati bagaimana orang menanggapi mereka. Karena respon biasanya jauh lebih keras
daripada orang ketakutan, kecemasan tersebut berkurang. Orang dengan PTSD dapat
didukung melalui mengingat peristiwa traumatik mereka dalam situasi yang aman, yang
membantu mengurangi rasa takut itu menghasilkan. CBT terapis juga mengajarkan napas
relaksasi.
mengobati fobia spesifik. Orang yang secara bertahap menemukan objek atau situasi yang
ditakuti, mungkin pada awalnya hanya melalui gambar atau kaset, kemudian tatap muka.
Seringkali terapis akan menemani seseorang ke situasi takut untuk memberikan dukungan
dan bimbingan.
CBT dilakukan ketika orang memutuskan mereka siap untuk itu dan dengan izin
mereka dan kerja sama. Agar efektif, terapi harus diarahkan pada kecemasan tertentu
orang tersebut dan harus sesuai dengan kebutuhan nya. Ada efek samping tidak lain
CBT atau terapi perilaku sering berlangsung sekitar 12 minggu. Ini dapat
dilakukan secara individual atau dengan sekelompok orang yang memiliki masalah yang
sama. Kelompok terapi sangat efektif untuk fobia sosial. Sering kali "PR" diberikan bagi
peserta untuk menyelesaikan antara sesiAda beberapa bukti bahwa manfaat dari CBT
16
bertahan lebih lama dibandingkan dengan pengobatan untuk orang dengan gangguan
panik, dan yang sama mungkin benar untuk OCD, PTSD, dan fobia sosial. Jika gangguan
yang berulang di kemudian hari, terapi yang sama dapat digunakan untuk mengobati
dengan sukses untuk kedua kalinya. Obat dapat dikombinasikan dengan psikoterapi
untuk gangguan kecemasan yang spesifik, dan ini adalah pendekatan pengobatan terbaik
17
BAB III
PEMBAHASAN
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke klinik dokter gigi dengan keluhan
lubang pada gigi geraham kanan sejak 3 bulan yang lalu. Pada saat dokter gigi memeriksa,
dokter melihat pasien sangat cemas disertai dengan tangan gemetar dan keringat dingin.
Pasien mengatakan bahwa dirinya selalu cemas bila berhadapan dengan dokter atau rumah
sakit sejak kecil. Pasien pernah mengalami sesak nafas dan rasa tercekik saat diambil
darahnya oleh perawat. Pasien menanyakan pada dokter, apakah dirinya mengalami
gangguan jiwa sedangkan tidak ada riwayat gangguan jiwa di keluarga pasien. Dokter gigi
meyarankan pasien untuk ke dokter umum sehingga mendapat pengobatan yang sesuai.
3.2 Terminologi
a. Gangguan Jiwa: Gangguan jiwa atau mental ilnes adalah kesulitan yang harus dihadapi
(Djamaluddin, 2001)
Gangguan Jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahn pada fungsi jiwa
b.Cemas: Reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan keidupan seseorang
c. Sesak Napas: Islitalah kedokteran untuk kondisi sesak, dapat diartikan sebagai kondisi
18
3.3 Diagnosis kasus
Perilaku : Menghindar
3.5 Etiologi
a. Faktor biologis
Faktor biologis kecemasan akibat dari reaksi syaraf otonom yang berlebihan dan
b.Faktor psikologis
Dilihat dari aspek psikoanalisis kecemasan dapat terjadi akibat impuls-impuls bawah
sadar yang masuk ke alam sadar. Mekanisme pertahanan jiwa yang tidak sepenuhnya
mengakibatkan reaksi fobia, undoing, reaksi formasi, dan dapat mengakibatkan gangguan
c.Faktor social
Dari pendekatan sosial, kecemasan dapat disebabkan karena konflik, frustasi, krisis
atau tekanan.
19
3.6 Prognosis pada kasus
Prognosis pada kasus baik apabila pasien kooperatif dengan perawatan secara
farmakologis dan psikologis yang baik. Tergantung dengan tingkat keparahan cemas itu
sendiri.
a. Secara Farmakoterapi
Anti cemas
- Benzodiazepin
- Non- benzodiazepin
Hydroxyzine (Iterax)
b. Psikoterapi
- Terapi perilaku
merangsang.
20
3.8 KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) pada kasus
b. pasien harus menerima kecemasan itu sendiri, karena jika dianggap sebagai
c. Mengatur napas dan pikiran untuk membantu tubuh menjadi rileks dan mampu
21
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Gangguan kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau
ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan tidak dapat secara intensif ditampilkan dalam
cara-cara yang jelas. Gejala Cemas yang dirasakan pasien secara fisik, seperti tangan gemetar,
keringat dingin, dan berdebar. Secara perasan yaitu kegelisahan dan ketidaknyamana, Pikiran
yaitu khawatir berlebihan secara perilaku yaitu secara menghindar. Penatalaksanaan yang
diberikan yaitu dapat berupa obat anti cemas, golongan benzodiazepin dan non
22
Daftar Pustaka
1. American Psychiatric Association, Diagnostic Criteria, DSM -IV - TR, 2005 : 209 -
223
5. Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 10 th.ed.
23