BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Dalam literatur berbahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom Action
Research. Saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negera-negara
maju seperti Inggris, Amerika, Australia dan Canada. Para ahli penelitian
pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang sangat besar terhadap PTK.
Apabila dicermati, kecenderungan baru ini mengemuka karena jenis penelitian ini
mampu menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan
dampak langsung dalam bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru
dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas atau implementasi berbagai
program di sekolah dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan
hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil
implementasi berbagai program sekolah. Dengan kata lain, sebagaimana
dikemukakan di atas, bahwa melalui PTK para guru dan siswa langsung
memperoleh teori yang dibangunnya sendiri, bukan yang diberikan oleh pihak
lain sebagaimana yang telah diisyaratkan di atas, maka guru menjadi seorang
praktisi dalam berteori.
Pengertian PTK atau action research seperti yang dikemukakan oleh Stephen
Kemmis yang dikutip dalam D. Hopkins (1993) bahwa PTK dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan (guru),
yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-
praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan
tersebut, PTK itu dilaksanakan berupa proses pengkajian
berdaur (cyclical) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu merencanakan, melakukan
tindakan, mengamati dan merefleksi.
Planning Action Observation
Reflection
Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan terhadap proses serta hasil tindakan tadi,
biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat
perhatian, sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan
ulang, dan pengamatan ulang, serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Demikian
tahapan-tahapan ini dilakukan sampai sesuatu permasalahan dianggap teratasi,
untuk kemudian biasanya diikuti oleh kemunculan permasalahan lain yang juga
harus diperlakukan serupa. Hal yang demikian disebut dengan siklus dalam PTK.
Perencanaan (planning)
Tindakan (acting)
Pengamatan (observing)
Refleksi (reflecting)
Hubungan keempat konsep pokok tersebut digmbarkan dalam diagram berikut:
Acting
(Tindakan)
Planning Observing
(Perencanaan) (Pengamatan)
Reflecting
(Refleksi)
Refleksi SIKLUS I
Tindakan dan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Tidakan dan
Pengamatan
Model Kemmis & Taggart bila dicermati pada hakekatnya berupa perangkat-
perangkat atau untaian-untaian dengan suatu perangkat terdiri dari empat 4
komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Untaian-
untaia tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Oleh karena itu siklus adalah
putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas tergantung dari permasalahan
yang perlu dipecahkan, namun gambaran di atas hanya menunjukkan dua siklus.
Jika suatu penelitian mengkaitkan materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran
dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran melibatkan lebih
dari dua siklus.
3. Model Hopkins
Implementasi Evaluasi
Perencanaan,
Tindakan
Target, Tugas
Kriteria,
Keberhasilan
Menopang
Komitmen
Cek Kemajuan
Mengatasi
Problem
Konstruksi
Pengambilan Stok
Audit Pelaporan
Ambil Start
Dari beberapa model atau desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas dapat
di ambil dan dicermati salah satu dari bentuk model (umumnya yang telah
banyak dilakukan) adalah desain model Kemmis & Taggart.
BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Merasakan Adanya Masalah
Pertanyaan yang mungkin timbul bagi peneliti semula adalah: ”Bagaimana
memulai Penelitian Tindakan Kelas ?”. Untuk dapat menjawab pertanyaan
tersebut pertama-tama yang harus dilakukan guru adalah perasaan
ketidakpuasan terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya selama ini.
Manakala guru merasa puas dengan hasil yang diperoleh selama ini terhadap
apa yang dilakukannya dalam proses pembelajaran di kelas, meskipun
sebenarnya banyak hambatan yang dialami dalam pengelolaan proses
pembelajaran, sulit kiranya seorang guru untuk memunculkan pertanyaan seperti
di atas yang kemudian memicu untuk dimulainya sebuah penelitian tindakan
kelas (Suyanto, 1997).
Oleh sebab itu agar guru dapat menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dalam upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan pembelajaran
secara lebih profesional, ia dituntut keberaniannya untuk mengatakan sejujurnya
khususnya kepada dirinya sendiri mengenai sisi-sisi lemah proses pembelajaran
dalam rangka mengidentifikasi permasalahan.
Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) harus benar-benar merupakan masalah-masalah yng dihadapi oleh guru
dalam praktek pembelajaran yang dikelolanya, bukan permasalahan yang
dialami atau disarankan oleh orang lain.
Bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirasakan adanya masalah
adalah:
1. Reduksi data
1. Paparan data
Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam
bentuk paparan naratif, representasi tabulasi termasuk dalam bentuk format
matriks, refresentasi grafis, dan sebagainya.
1. Penyimpulan
Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah
terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau formulasi singkat
dan padat tetapi mengandung pengertian luas.
G. Refleksi
Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang
telah dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau apa yang belum
berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil
refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam
upaya mencapai tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas. Dengan kata lain
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam
mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka
mencapai tujuan akhir yang mungkin ditetapkan dalam rangka pencapaian
berbagai tujuan sementara lainnya.
BAB III
PENYUSUNAN PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. Judul Penelitian
Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hendaknya singkat, jelas dan sederhana
namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK, bukan sosok penelitian
konvensional. Dengan kata lain judul hendaknya singkat dan spesifik tetapi
cukup menggambarkan masalah yang akan diteliti dan tindakan untuk mengatasi
masalahnya.
B. Bidang Kajian
Tuliskan bidang kajian penelitian (misalnya Matematika, Bhs. Inggris, PS dan
sebagainya).
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
1. fakta-fakta pendukung,
2. argumen-argumen teoritik tentang tindakan yang akan dipilih,
3. hasil penelitian terdahulu (jika ada) dan
4. alasan pentingnya penelitian ini dilaksanakan.
2. Perumusan Masalah
3. Pemecahan masalah
Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Alternatif pemecahan masalah yang diajukan hendaknya
mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis
masalah. Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan
masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah
yang diteliti hendaknya sesuai dengan kaedah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
Kemukakan manfaat atau sumbangan yang diperoleh dari hasil penelitian baik
manfaat secara teoritis maupuin secara praktis yaitu baik yang menyangkut:
siswa, guru pelaksana penelitian maupun guru pada umumnya, sekolah,
pengembang kurikulum, Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
E. Metodologi Penelitian
1. Rancangan / Model Penelitian
Rancangan atau model penelitian tidakan dapat dipilih dari beberapa model
penelitian tindakan yang telah dikemukakan di atas, pilih model sesuai dengan
rencana dindakan. Jelaskan jumlah siklus yang akan digunkan.
2. Setting Penelitian
3. Rencana tindakan
Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran, seperti:
G. Rencana Anggaran
Rencana anggaran biaya dan disusun secara cermat meliputi : tahapan
persiapan, pelaksanaan penelitian dan pelaporan. Kegiatan dalam persiapan
meliputi pertemuan antara anggota tim peneliti (tim kolaborasi) untuk menyusun
dan menetapkan jadwal penelitian dan pembagia kerja, menyusun instrumen
penelitian, menetapkan indikator ketercapaian (sesuai SKBM), menetapkan
format analisa data, lembar observasai, dan analisis data.
H. Daftar Pustaka
Menunjukkan pustaka yang betul-betul digunakan dalam penyusunan proposal
dan disusun secara alfabetis.
I. Lampiran-Lampiran
Lampirkan hal-hal yang terkait dengan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
1. Kerangka Teoritis
2. Hasil Penelitian yang Relevan
3. Kerangka Berfikir
4. Perumusan Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Rancangan/Model Penelitian
2. Setting Penelitian
3. Rencana penelitian Tindakan
4. Metode Pengumpulan Data
5. Analisis Data
6. Jadwal Kegiatan
7. Anggaran/Biaya Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan
2. Deskripsi hasil Tindakan
B. Pembahasan
1. SIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA