Anda di halaman 1dari 1

Klien bernama Tn.

M, berusia sepuluh tahun, beragama Islam, pendidikan


terakhir SD. Klien adalah seorang siswa di salah satu sekolah dasar di desanya.
Ayah klien Tn. W berumur tiga puluh lima tahun, pendidikan terakhir SMP,
bekerja sebagai petani. Ibu klien Ny. A berumur tiga puluh dua tahun , pendidikan
terakhir SMP, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suku jawa, dan keluarga klien
terutama nenek klien sangat kental dengan adat dan budaya jawa, Tn. W adalah
satu-satunya tulang punggung keluarga. Selain tinggal dengan Tn. W dan Ny. A
klien juga tinggal dengan neneknya.
Seminggu yang lalu klien telah di khitan oleh mantri yang ada di sekitar
tempat tinggalnya. Setelah di khitan klien menuruti perintah orang tuanya untuk
tidak bergerak dan hanya berbaring di tempat tidur.Tiga hari kemudian klien
datang ke mantri yang ada di sekitar rumahnya untuk kontrol luka bekas jahitan
yang masih terlihat basah. Setelah mendengar pernyataan dari mantri, klien
terlihat cemas.
Kemudian dilakukan pengkajian oleh mantri tersebut untuk mengetahui
penyebab luka yang tidak kunjung mengering. Dari hasil pengkajian ternyata
didapatkan hasil bahwa klien mempunyai pantangan makan ikan dan telur karena
ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada luka bekas jahitan.Makanan
pantangan tersebut dapat digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu,
tempe, sari kedelai, kacang-kacangan, dll berfungsi untuk membangun jaringan
baru untuk menggantikan jaringan yang rusak dalam proses penyembuhan luka.
Sementara mantri memberikan rawat luka dan terapi oral antibiotik. Klien
menganggap anjuran mantri tersebut bertentangan dengan keyakinannya

Anda mungkin juga menyukai