Anda di halaman 1dari 8

Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

PENGARUH VARIASI LOBE SEPARATION ANGLE CAMSHAFT DAN


VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP DAYA PADA SEPEDA
MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2008

Yoyok Drajat Siswanto, Ranto, dan Ngatou Rohman


Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS
Kampus UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax (0271) 718419
E-mail: parciuz@gmail.com

ABSTRACT

This paper presents an experimental investigation of effect of variety lobe separation


angle camshaft to engine power. Lobe separation angle (LSA) camshaft variation used is
LSA standart camshaft (104o), LSA widened camshaft (107o), and LSA narrowed camshaft
(101o). Camshaft of Honda Supra X 125 is used for this research. This research at some speed
of engine, these are 4000, 4500, 5000, 5500, 6000, 6500, 7000, 7500, 8000, 8500, 9000 and
9500 rpm. Based on the data analysis it may be concluded that the change of LSA narrowed
camshaft (101o) produces a maximum power of increase. While the change of LSA widened
camshaft (107o) produces a maximum power of decreases. LSA narrowed camshaft which
impact on engine speed 4000 rpm – 5500 rpm generated power falls below the standard
camshaft, while the engine speed above 6000 rpm increased power over standard camshaft.
Differences that occur in this research is a positive effect because the engine power can be
increased on a lap top.

Keywords: Lobe separation angle camshaft, variations of engine speed, engine power

PENDAHULUAN sedikitnya campuran bahan bakar dan udara


Camshaft (istilah bengkel: noken as) yang masuk ke dalam ruang bakar.
merupakan salah satu mekanisme penggerak Proses mengatur ulang profil
katup (valve). Di dalam motor empat langkah camshaft memerlukan ketelitian yang
terdiri dari dua jenis katup, yaitu katub hisap lebih, untuk mendapatkan debit aliran
(intake valve) dan katub buang (exhaust udara dan bahan bakar yang maksimal ke
valve). Katub hisap berfungsi untuk ruang bakar. Maka diperlukan pengaturan
mengatur aliran campuran udara dan bahan yang tepat terhadap valve lift, valve lift
bakar masuk ke dalam silinder motor, duration, dan valve lift timing. Selain
sedangkan katub buang berfungsi untuk variabel-variabel tersebut, lobe separation
mengatur aliran gas buang ke luar dari angle (LSA) juga berperan besar terhadap
silinder motor. Katup membuka dan menutup peningkatan kesempurnaan pembakaran.
masing-masing satu kali setiap satu kali LSA merupakan jarak pemisah antara lobe
putaran camshaft dan dua kali putaran poros intake dengan lobe exhaust. LSA
engkol (crankshaft). berhubungan dengan overlap, LSA dengan
Pada sebuah camshaft terdapat overlap berbanding terbalik, dengan catatan
bagian-bagian yang masing-masing duration tetap. Dengan memperbesar LSA
mempunyai peranan penting. Bagian-bagian sama dengan memperkecil overlap,
camshaft seperti valve lift (jarak angkat sebaliknya menyempitkan LSA memperbesar
katup), valve lift duration (lama angkat overlap.
katup), valve lift timing (waktu angkat Pada saat bersambungnya akhir
katup), lobe separation angle (LSA) dan gerakan membuang akan dimulai gerakan
overlap akan mempengaruhi banyak mengisap, maka pada saat torak berada di
TMA kedua katupnya berada dalam keadaan

NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 98


Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

membuka. Keadaan dimana kedua katup bakar dan udara (O2) yang diperlukan untuk
terbuka secara bersamaan tersebut pembakaran yang menghasilkan tenaga.
dinamakan overlap. Terbukanya katup-katup
pada saat pemindahan gerakan dari gerakan
kerja ke gerakan menghisap, supaya gas yang
telah terbakar dapat ke luar seluruhnya,
sehingga pemasukan gas baru tidak
bercampur dengan gas bekas di dalam
silinder.
Melalui modifikasi atau desain
ulang profil camshaft maka dapat mengubah
waktu membuka dan menutupnya katup.
Tujuan akhir dalam modifikasi camshaft Gambar 1. Camshaft Honda Supra X 125
yaitu untuk menambah efisiensi volumetris Di dalam desain sebuah camshaft
campuran bahan bakar dan udara yang masuk terdapat berbagai bagian yang memiliki
ke dalam silinder dan memperlancar proses fungsi sendiri-sendiri yang akan
pembuangan setelah pembakaran. mempengaruhi variasi buka-tutup dari katup
Diharapkan dengan meningkatnya efisiensi masuk dan buang. Bagian-bagian dari
volumetris yang masuk ke dalam silinder dan camshaft dapat dilihat pada Gambar 2.
terbakar sempurna dapat menghasilkan
tenaga yang besar.
Putaran mesin akan mempengaruhi
putaran camshaft, semakin tinggi putaran
mesin akan mengakibatkan putaran camshaft
semakin meningkat pula. Putaran camshaft
yang semakin tinggi akan berdampak pada
pembukaan dan penutupan katup yang
semakin cepat. Dalam desain camshaft perlu
diperhatikan penggunaan mesin, digunakan
pada putaran mesin rendah atau pada putaran
mesin tinggi.

LANDASAN TEORI
Pada motor bensin empat langkah,
bahan bakar masuk ke ruang silinder setelah
Gambar 2. Bagian-bagian Chamshaft
dicampur dengan udara di karburator.
Masuknya bahan bakar diatur oleh terbuka Keterangan gambar:
dan tertutupnya katup hisap dan buang. a. Intake Lobe Lift
Katup ini terbuka dan tertutup karena kerja b. Exhaust Lobe Lift
dari camshaft yang digerakkan oleh poros c. Intake Duration
engkol (crankshaft). Mekanisme katup ini d. Exhaust Duration
dirancang sedemikian rupa sehingga e. Overlap
camshaft berputar satu kali untuk f. Lobe Separation Angle (LSA)
menggerakkan katup hisap dan katup buang
Dalam sebuah desain camshaft baik
setiap dua kali berputarnya poros engkol.
itu intake lobe maupun exhaust lobe pasti
Camshaft dapat diibaratkan seperti
memiliki puncak masing-masing. Puncak
jantung manusia, yaitu sebagai pengatur
dari lobe tersebut disebut lobe center. Puncak
sirkulasi darah dan suplai makanan yang
dari intake lobe disebut juga dengan intake
diperlukan bagi tubuh manusia. Pada
lobe centerline dan puncak dari exhaust lobe
camshaft yang diatur adalah sirkulasi bahan
disebut juga dengan exhaust lobe centerline.
NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 99
Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

Jarak pemisah antar kedua lobe dinamakan


lobe separation, karena diukur dalam derajat LSA =
{( / ) } {( / ) – }
(1)
maka disebut lobe separation angle (sudut
pemisah lobe).
Lobe separation angle (LSA) Keterangan :
disebut juga dengan jarak dalam derajat A : Durasi in
putaran camshaft antara intake lobe B : Derajat pembukaan in sebelum TMA
centerline dan exhaust lobe centerline. C : Durasi ex
D : Derajat penutupan ex setelah TMA

METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tiga buah camshaft
standar Honda Supra X 125
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Tool Set, digunakan untuk membongkar
dan memasang camshaft dan komponen
lain yang diperlukan untuk mengukur
Gambar 3. LSA pada Camshaft
daya motor.
2. Stop Watch, digunakan untuk mengukur
Untuk mendapatkan torsi dan daya
waktu pengambilan data dan selang waktu
yang maksimal dapat dilihat dari tekanan
pengambilann data.
kompresi yang dihasilkan, untuk
3. Angle Divender / Pengukur sudut
mendapatkan tekanan kompresi yang
pengapian sepeda motor, digunakan untuk
tinggi, pembukaan katup isap (intake
mengukur besar durasi camshaft dan
valve) dipercepat/pembukaan katup isap
mengukur besar sudut pembukaan/
sebelum titik mati atas (TMA) dan
penutupan katup.
penutupan katup isap diperlambat/
4. Dial Indikator, digunakan untuk
penutupan katup isap setelah titik mati
membantu dalam mencari timing valve
bawah (TMB).
pada camshaft.
LSA dan overlap saling
5. Feeler Gauge, digunakan untuk mengatur
berhubungan, dengan memperlebar LSA
celah katup ketika penggantian camshaft.
akan mengurangi jarak overlap dan
6. Dynojet 250i, digunakan untuk mengukur
sebaliknya jika mempersempit LSA akan
daya motor yang dihasilkan
menambah jarak overlap dengan catatan
lift duration yang digunakan tetap. Untuk
meningkatkan overlap dapat dilakukan
dengan cara mempersempit LSA hal ini akan
mengurangi kevakuman di dalam intake
manifold pada putaran bawah.
Untuk mengetahui besarnya LSA
harus mengetahui terlebih dahulu waktu
pembukaan dan penutupan katup. Setelah
diperoleh datanya dapat dicari besar LSA
menggunakan rumus sebagai berikut:

NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 100


Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

Mulai

Sepeda Motor Honda Supra X 125 Tahun 2008

Engine Tune Up

Pemakaian Camshaft Pemakaian Camshaft Pemakaian Camshaft


LSA Standar (104o) LSA Diperlebar (107o) LSA Dipersempit (101o)

Putaran mesin Putaran mesin Putaran mesin


(4000 rpm, 4500 rpm, (4000 rpm, 4500 rpm, (4000 rpm, 4500 rpm,
5000 rpm, 5500 rpm, 5000 rpm, 5500 rpm, 5000 rpm, 5500 rpm,
6000 rpm, 6500 rpm, 6000 rpm, 6500 rpm, 6000 rpm, 6500 rpm,
7000 rpm, 7500 rpm, 7000 rpm, 7500 rpm, 7000 rpm, 7500 rpm,
8000 rpm, 8500 rpm, 8000 rpm, 8500 rpm, 8000 rpm, 8500 rpm,
9000 rpm, 9500 rpm) 9000 rpm, 9500 rpm) 9000 rpm, 9500 rpm)

Pengukuran Daya

Analisis Data

Kesimpulan

Selesai
Gambar 4. Tahapan Penelitian

Prosedur Penelitian
1. Persiapan bahan yang digunakan dalam
penelitian adalah:
a. Pengukuran lobe separation angle
camshaft standar.
b. Menentukan variasi lobe separation
angle camshaft yang akan digunakan.
Gambar 5. Variasi LSA camshaft

NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 101


Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

c. Modifikasi camshaft. memutarkan roller pada Dynojet


250i)
g. Memutar gas hingga putaran mesin
maksimal bersamaan dengan
menekan tombol start.
h. Setelah sepeda motor telah mencapai
kemampuan maksimumnya tombol
start ditekan lagi. Pada layar PC akan
muncul hasilnya, kemudian dilakukan
print out.
i. Mengulangi langkah (6) sampai (9)
Gambar 6. Hasil Akhir Modifikasi untuk tiga kali percobaan (selang
LSA Camshaft waktu pengambilan data 5 menit).
2. Pengukuran daya motor. j. Setelah camshaft standar diuji,
a. Menaikkan sepeda motor pada alat kemudian camshaft dilepas dan
Dynojet 250i dan menempatkan roda diganti dengan LSA camshaft yang
depan pada dudukan dan roda diperlebar kemudian dilakukan
belakang pada roller. pengujian sesuai langkah pengujian
b. Memasang sabuk pengikat roda pada point d s.d i.
Dynojet 250i ke sepeda motor. k. Setelah LSA camshaft diperlebar
c. Memasang indikator rpm pada kabel diuji, kemudian camshaft dilepas dan
koil. diganti dengan LSA camshaft yang
d. Memanaskan mesin selama ± 5 dipersempit kemudian dilakukan
menit, agar mesin bekerja pada suhu pengujian sesuai langkah pengujian
optimal. point d s.d i.
e. Memasukkan transmisi pada gigi 2. 3. Analisis data.
f. Memutar gas hingga putaran mesin 4. Kesimpulan.
menjadi 4000 rpm sambil memegang
tombol start (Karena pada putaran
tersebut roda belakang baru

HASIL DAN PEMBAHASAN


8,5
8,0
7,5
7,0
Power (Hp)

6,5
6,0
5,5
5,0
4,5
4,0
3,5
4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5

Putaran Mesin (rpm x 1000)

Gambar 7. Grafik Perbandingan Daya pada Poros Roda antara LSA Camshaft
Diperlebar (107o), LSA Camshaft Standar (104o), dan LSA Camshaft
Dipersempit (101o)
NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 102
Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa proses overlap yang semakin besar dibanding
ketiga grafik menunjukkan peningkatan daya dengan LSA camshaft standar (104o) maupun
yang tidak sama. Hal ini terjadi karena dengan LSA camshaft diperlebar (107o).
perbedaan variasi LSA camshaft yang Kondisi seperti ini mengakibatkan proses
digunakan. Dengan merubah LSA camshaft pembilasan pada ruang bakar akan
maka waktu pembukaan dan penutupan bertambah, sehingga kemungkinan campuran
katup akan berubah. Pada tiap putaran mesin bahan bakar dan udara yang terbuang
daya yang dihasilkan juga akan berbeda. menjadi besar. Dengan berkurangnya
Untuk memperjelas dalam pembahasan bisa campuran bahan bakar dan udara yang
dibagi dalam dua kelompok putaran mesin. masuk ke dalam ruang bakar mengakibatkan
a. Pada putaran mesin 4000 rpm – 5500 daya yang dihasilkan menjadi menurun.
rpm b. Pada putaran mesin 5500 rpm – 9000
Pada putaran ini penggunaan LSA rpm
camshaft diperlebar (107o) menghasilkan Pada putaran mesin 5500 rpm –
daya yang lebih besar dibanding dengan 6000 rpm daya yang dihasilkan dari ketiga
dengan LSA camshaft standar (104o) maupun penggunaan LSA camshaft mengalami
dengan LSA camshaft dipersempit (101o). perubahan. LSA camshaft diperlebar (107o)
Pada LSA camshaft standar (104o), katup daya yang dihasilkan tidak mengalami
hisap membuka 28o sebelum TMA dan katup kenaikan yang tinggi, bahkan mulai bergerak
buang menutup 26o setelah TMA. Dengan turun dibanding dengan LSA camshaft
memperlebar LSA camshaft sebesar 3o yaitu standar (104o). Sedangkan LSA camshaft
menjadi LSA camshaft diperlebar (107o) dipersempit (101o) mulai terjadi kenaikan
maka waktu pembukaan katup hisap akan berada di atas LSA camshaft standar (104o).
menjadi lebih lambat yaitu menjadi 25o Pada putaran mesin di atas 6000
sebelum TMA dan katup buang akan rpm, camshaft akan berputar dengan sangat
menutup lebih cepat, yaitu menjadi 23o cepat yang berdampak pada katup hisap dan
setelah TMA. katup buang membuka dan menutup dengan
Perubahan LSA camshaft diperlebar sangat cepat pula. Dari Gambar 4.4 terlihat
(107o) mengakibatkan proses overlap yang jelas bahwa LSA camshaft dipersempit
terjadi semakin kecil dibanding dengan LSA (101o) semakin mengalami kenaikan daya
camshaft standar (104o) maupun dengan LSA dibandingkan dengan LSA camshaft standar
camshaft dipersempit (101o). Kondisi seperti (104o) maupun LSA camshaft diperlebar
ini berdampak pada proses pembilasan pada (107o). Hal ini karena LSA camshaft yang
ruang bakar menjadi berkurang, sehingga semakin sempit maka waktu pembukaan
kemungkinan campuran bahan bakar dan katup hisap menjadi lebih awal dan katup
udara yang terbuang menjadi sedikit. buang menutup lebih lambat, sehingga
Campuran bahan bakar dan udara dari overlap yang terjadi semakin besar. Pada
karburator bisa terbakar semua di dalam putaran mesin yang tinggi, kondisi seperti ini
ruang bakar sehingga pembakaran menjadi akan memberikan keuntungan pada siklus
sempurna dan menghasilkan daya yang lebih pengisian dan siklus pembuangan di dalam
tinggi. ruang bakar.
Penggunaan LSA camshaft Putaran mesin yang semakin tinggi
dipersempit (101o) menghasilkan daya yang mengakibatkan siklus pemasukan dan siklus
lebih kecil. LSA camshaft dipersempit pembuangan menjadi cepat pula dalam
mengakibatkan katup hisap membuka lebih waktu yang sama. Waktu pembukaan katup
cepat yaitu menjadi 32o sebelum TMA hisap menjadi lebih awal memungkinkan
sedangkan katup buang menutup lebih lebih banyak campuran udara dan bahan
lambat 28o setelah TMA. Perubahan LSA bakar yang masuk ke dalam ruang bakar,
camshaft dipersempit (101o) mengakibatkan sehingga tidak terjadi keterlambatan siklus

NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 103


Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

pemasukan ke dalam silinder. Sedangkan meningkat. Sedangkan perubahan LSA


katup buang yang menutup lebih lambat camshaft yang diperlebar menghasilkan daya
memberikan keuntungan proses pembuangan maksimal yang semakin menurun. LSA
atau pembilasan gas sisa pembakaran lebih camshaft yang dipersempit berdampak pada
baik karena didorong oleh gas baru. Hal ini putaran mesin 4000 rpm – 5500 rpm daya
menyebabkan proses pengisian campuran yang dihasilkan menurun dibawah camshaft
bahan bakar dan udara kedalam silinder standar, sedangkan pada putaran mesin di
menjadi lebih sempurna. Sehingga daya yang atas 6000 rpm daya meningkat di atas
dihasilkan juga meningkat. camshaft standar. Perbedaan yang terjadi
Penggunaan LSA camshaft pada penelitian ini adalah pengaruh positif
diperlebar (101o) menghasilkan daya yang karena daya motor dapat meningkat pada
lebih kecil. Hal ini dikarenakan overlap yang putaran atas.
terlalu kecil pada putaran mesin yang tinggi B. Saran
berdampak pada proses pemasukan 1. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan
campuran bakan bakar dan udara ke dalam menggunakan variabel-variabel lain dari
ruang bakar menjadi tidak sempurna. camshaft yang mempengaruhi daya
Daya poros maksimal yang dicapai motor, misalnya lift camshaft, durasi
dari ketiga penggunaan LSA camshaft berada camshaft, dan lain-lain.
di atas putaran mesin 6000 rpm. Penggunaan 2. Perlu dilakukan penelitian lanjut
LSA camshaft standar (104o) menghasilkan mengenai dampak perubahan LSA
daya maksimal pada putaran 7000 rpm yaitu camshaft terhadap konsumsi bahan bakar
sebesar 7.89 hp. Dengan memperlebar LSA maupun gas buang yang dihasilkan.
camshaft menjadi 107o mengakibatkan daya
maksimal menjadi turun berada pada putaran DAFTAR PUSTAKA
6500 rpm yaitu sebesar 7.55 hp. Sedangkan Adi. (2011). Tune Lobe Separation Angle.
dengan mempersempit LSA camshaft Diperoleh 08 November 2011, dari
menjadi 101o mengakibatkan daya maksimal http://adixablogs.blogspot. com
menjadi naik berada pada putaran 7500 rpm /2011/04/noken-as- chamshaft.
yaitu sebesar 8.31 hp. Dari data tersebut html.
membuktikan bahwa perubahan LSA
camshaft yang dipersempit menghasilkan Arends, BPM. & Berenschot, H. (1980).
daya maksimal yang semakin besar. Selain Motor Bensin. Terjemahan Umar
itu daya maksimal yang dicapai mesin Sukrisno. Jakarta: Erlangga.
bergeser ke putaran mesin yang lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan putaran mesin yang Arismunandar, Wiranto. (1988). Penggerak
tinggi yang seharusnya dayanya sudah Mula Motor Bakar Torak. Bandung:
menurun, karena LSA camshaft yang Institut Teknologi Bandung.
dipersempit mengakibatkan waktu
pembukaan katup hisap menjadi lebih awal Daryanto. (2006). Teknik Merawat
yang berdampak pada proses pemasukan Automobil Lengkap. Bandung:
campuran bahan bakar dan udara menjadi Yrama Widya.
lebih baik. Sehingga daya yang dihasilkan
bisa lebih meningkat. Hadi, Opay. (2011). Cara Menghitung
Durasi Camshaft/Kem Lewat Cam
KESIMPULAN DAN SARAN Gear. Diperoleh 06 Oktober 2011,
A. Kesimpulan dari http://opiqhidayah.blogspot.
Berdasarkan penelitian yang Com /2011/03/cara-menghitung-
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa durasi-camshaftkem.html.
perubahan LSA camshaft yang dipersempit
menghasilkan daya maksimal yang semakin

NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 104


Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...

Jama, Jalius, dkk. (2008). Teknik Sepeda Suratman, Maman. (2001). Servis dan
Motor Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Reparasi Auto Mobil. Bandung:
Departemen Pendidikan Nasional. Pustaka Grafika

Marji. (2007). Dampak Modifikasi Camshaft Suratman, Maman. (2002). Servis dan Teknik
terhadap Produksi Gas Racun HC Reparasi Sepeda Motor. Bandung:
pada Motor Racing. Jurnal Ilmiah Pustaka Grafika.
Nasional. Tahun ke-19, No.
26/DIKTI/KEP/2005. Diperoleh 17 Toyota Astra Motor. (1993). New Step I
Maret 2012, dari http:// Training Manual. Jakarta: PT.
lemlit.um.ac.id/wp- Toyota Astra Motor.
content/uploads/2009/12/FORUM_
DESEMBER- 2007.pdf Ulinnuha, Aong C. (2010). Korek Skubek.
Oki. (2011). Memanfaatkan Stroke Tinggi Jakarta: PT. Gramedia Majalah.
Honda Supra X 125. Diperoleh 14
Januari 2012, dari
http://supra125holic.blogspot.com/2
011/06/ memanfaatkan-stroke-
tinggi-honda-supra.html.
Oodiohutama. (2008). Seputar Noken As aka
Chamsaft aka Kem. Diperoleh 06
Oktober 2011, dari
http://fu150.wordpress.com/2008/10
/21/seputar-noken-as-aka-chamsaft-
aka-kem/.
Petralia, Mike. (2002). Separation of Power.
Diperoleh 22 Juli 2012, dari
http://callisto10.ggimg.com/imgsrv/
FastPDF/UBER1/RangeFetch=conte
ntSet=UBER1=prefix=PI-0BJL-
2002-FEB00-HAYSTACK-
=startPage=
46=suffix==npages=6.pdf
Ratmotorsport. (2009). Efek dari Merubah
Derajat Noken As dan LSA.
Diperoleh 14 Januari 2012, dari
http://Ratmotorsport.Wordpress.Co
m/2009 /06/01/Cara-Seting-Noken-
As/.
Sukijo, FX. (2008). Pengaruh Durasi
Camshaft terhadap Konsumsi Bahan
Bakar, Emisi Gas Buang, Torsi dan
Daya Mesin pada Mesin Bensin.
Forum Teknik Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada. Vol. 32,
No.3. Diperoleh 18 Maret 2012, dari
http://forum-
teknik.ft.ugm.ac.id/upl/32-3-9-
2008.pdf

NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 105

Anda mungkin juga menyukai