Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft Dan Variasi Putaran Mesin Terhadap Daya Pada Sepeda Motor Honda Supra X 125 Tahun 2008 PDF
Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft Dan Variasi Putaran Mesin Terhadap Daya Pada Sepeda Motor Honda Supra X 125 Tahun 2008 PDF
ABSTRACT
Keywords: Lobe separation angle camshaft, variations of engine speed, engine power
membuka. Keadaan dimana kedua katup bakar dan udara (O2) yang diperlukan untuk
terbuka secara bersamaan tersebut pembakaran yang menghasilkan tenaga.
dinamakan overlap. Terbukanya katup-katup
pada saat pemindahan gerakan dari gerakan
kerja ke gerakan menghisap, supaya gas yang
telah terbakar dapat ke luar seluruhnya,
sehingga pemasukan gas baru tidak
bercampur dengan gas bekas di dalam
silinder.
Melalui modifikasi atau desain
ulang profil camshaft maka dapat mengubah
waktu membuka dan menutupnya katup.
Tujuan akhir dalam modifikasi camshaft Gambar 1. Camshaft Honda Supra X 125
yaitu untuk menambah efisiensi volumetris Di dalam desain sebuah camshaft
campuran bahan bakar dan udara yang masuk terdapat berbagai bagian yang memiliki
ke dalam silinder dan memperlancar proses fungsi sendiri-sendiri yang akan
pembuangan setelah pembakaran. mempengaruhi variasi buka-tutup dari katup
Diharapkan dengan meningkatnya efisiensi masuk dan buang. Bagian-bagian dari
volumetris yang masuk ke dalam silinder dan camshaft dapat dilihat pada Gambar 2.
terbakar sempurna dapat menghasilkan
tenaga yang besar.
Putaran mesin akan mempengaruhi
putaran camshaft, semakin tinggi putaran
mesin akan mengakibatkan putaran camshaft
semakin meningkat pula. Putaran camshaft
yang semakin tinggi akan berdampak pada
pembukaan dan penutupan katup yang
semakin cepat. Dalam desain camshaft perlu
diperhatikan penggunaan mesin, digunakan
pada putaran mesin rendah atau pada putaran
mesin tinggi.
LANDASAN TEORI
Pada motor bensin empat langkah,
bahan bakar masuk ke ruang silinder setelah
Gambar 2. Bagian-bagian Chamshaft
dicampur dengan udara di karburator.
Masuknya bahan bakar diatur oleh terbuka Keterangan gambar:
dan tertutupnya katup hisap dan buang. a. Intake Lobe Lift
Katup ini terbuka dan tertutup karena kerja b. Exhaust Lobe Lift
dari camshaft yang digerakkan oleh poros c. Intake Duration
engkol (crankshaft). Mekanisme katup ini d. Exhaust Duration
dirancang sedemikian rupa sehingga e. Overlap
camshaft berputar satu kali untuk f. Lobe Separation Angle (LSA)
menggerakkan katup hisap dan katup buang
Dalam sebuah desain camshaft baik
setiap dua kali berputarnya poros engkol.
itu intake lobe maupun exhaust lobe pasti
Camshaft dapat diibaratkan seperti
memiliki puncak masing-masing. Puncak
jantung manusia, yaitu sebagai pengatur
dari lobe tersebut disebut lobe center. Puncak
sirkulasi darah dan suplai makanan yang
dari intake lobe disebut juga dengan intake
diperlukan bagi tubuh manusia. Pada
lobe centerline dan puncak dari exhaust lobe
camshaft yang diatur adalah sirkulasi bahan
disebut juga dengan exhaust lobe centerline.
NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 99
Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tiga buah camshaft
standar Honda Supra X 125
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Tool Set, digunakan untuk membongkar
dan memasang camshaft dan komponen
lain yang diperlukan untuk mengukur
Gambar 3. LSA pada Camshaft
daya motor.
2. Stop Watch, digunakan untuk mengukur
Untuk mendapatkan torsi dan daya
waktu pengambilan data dan selang waktu
yang maksimal dapat dilihat dari tekanan
pengambilann data.
kompresi yang dihasilkan, untuk
3. Angle Divender / Pengukur sudut
mendapatkan tekanan kompresi yang
pengapian sepeda motor, digunakan untuk
tinggi, pembukaan katup isap (intake
mengukur besar durasi camshaft dan
valve) dipercepat/pembukaan katup isap
mengukur besar sudut pembukaan/
sebelum titik mati atas (TMA) dan
penutupan katup.
penutupan katup isap diperlambat/
4. Dial Indikator, digunakan untuk
penutupan katup isap setelah titik mati
membantu dalam mencari timing valve
bawah (TMB).
pada camshaft.
LSA dan overlap saling
5. Feeler Gauge, digunakan untuk mengatur
berhubungan, dengan memperlebar LSA
celah katup ketika penggantian camshaft.
akan mengurangi jarak overlap dan
6. Dynojet 250i, digunakan untuk mengukur
sebaliknya jika mempersempit LSA akan
daya motor yang dihasilkan
menambah jarak overlap dengan catatan
lift duration yang digunakan tetap. Untuk
meningkatkan overlap dapat dilakukan
dengan cara mempersempit LSA hal ini akan
mengurangi kevakuman di dalam intake
manifold pada putaran bawah.
Untuk mengetahui besarnya LSA
harus mengetahui terlebih dahulu waktu
pembukaan dan penutupan katup. Setelah
diperoleh datanya dapat dicari besar LSA
menggunakan rumus sebagai berikut:
Mulai
Engine Tune Up
Pengukuran Daya
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
Gambar 4. Tahapan Penelitian
Prosedur Penelitian
1. Persiapan bahan yang digunakan dalam
penelitian adalah:
a. Pengukuran lobe separation angle
camshaft standar.
b. Menentukan variasi lobe separation
angle camshaft yang akan digunakan.
Gambar 5. Variasi LSA camshaft
6,5
6,0
5,5
5,0
4,5
4,0
3,5
4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5
Gambar 7. Grafik Perbandingan Daya pada Poros Roda antara LSA Camshaft
Diperlebar (107o), LSA Camshaft Standar (104o), dan LSA Camshaft
Dipersempit (101o)
NOSEL Vol. 1 No. 1, Juli 2012 102
Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi ...
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa proses overlap yang semakin besar dibanding
ketiga grafik menunjukkan peningkatan daya dengan LSA camshaft standar (104o) maupun
yang tidak sama. Hal ini terjadi karena dengan LSA camshaft diperlebar (107o).
perbedaan variasi LSA camshaft yang Kondisi seperti ini mengakibatkan proses
digunakan. Dengan merubah LSA camshaft pembilasan pada ruang bakar akan
maka waktu pembukaan dan penutupan bertambah, sehingga kemungkinan campuran
katup akan berubah. Pada tiap putaran mesin bahan bakar dan udara yang terbuang
daya yang dihasilkan juga akan berbeda. menjadi besar. Dengan berkurangnya
Untuk memperjelas dalam pembahasan bisa campuran bahan bakar dan udara yang
dibagi dalam dua kelompok putaran mesin. masuk ke dalam ruang bakar mengakibatkan
a. Pada putaran mesin 4000 rpm – 5500 daya yang dihasilkan menjadi menurun.
rpm b. Pada putaran mesin 5500 rpm – 9000
Pada putaran ini penggunaan LSA rpm
camshaft diperlebar (107o) menghasilkan Pada putaran mesin 5500 rpm –
daya yang lebih besar dibanding dengan 6000 rpm daya yang dihasilkan dari ketiga
dengan LSA camshaft standar (104o) maupun penggunaan LSA camshaft mengalami
dengan LSA camshaft dipersempit (101o). perubahan. LSA camshaft diperlebar (107o)
Pada LSA camshaft standar (104o), katup daya yang dihasilkan tidak mengalami
hisap membuka 28o sebelum TMA dan katup kenaikan yang tinggi, bahkan mulai bergerak
buang menutup 26o setelah TMA. Dengan turun dibanding dengan LSA camshaft
memperlebar LSA camshaft sebesar 3o yaitu standar (104o). Sedangkan LSA camshaft
menjadi LSA camshaft diperlebar (107o) dipersempit (101o) mulai terjadi kenaikan
maka waktu pembukaan katup hisap akan berada di atas LSA camshaft standar (104o).
menjadi lebih lambat yaitu menjadi 25o Pada putaran mesin di atas 6000
sebelum TMA dan katup buang akan rpm, camshaft akan berputar dengan sangat
menutup lebih cepat, yaitu menjadi 23o cepat yang berdampak pada katup hisap dan
setelah TMA. katup buang membuka dan menutup dengan
Perubahan LSA camshaft diperlebar sangat cepat pula. Dari Gambar 4.4 terlihat
(107o) mengakibatkan proses overlap yang jelas bahwa LSA camshaft dipersempit
terjadi semakin kecil dibanding dengan LSA (101o) semakin mengalami kenaikan daya
camshaft standar (104o) maupun dengan LSA dibandingkan dengan LSA camshaft standar
camshaft dipersempit (101o). Kondisi seperti (104o) maupun LSA camshaft diperlebar
ini berdampak pada proses pembilasan pada (107o). Hal ini karena LSA camshaft yang
ruang bakar menjadi berkurang, sehingga semakin sempit maka waktu pembukaan
kemungkinan campuran bahan bakar dan katup hisap menjadi lebih awal dan katup
udara yang terbuang menjadi sedikit. buang menutup lebih lambat, sehingga
Campuran bahan bakar dan udara dari overlap yang terjadi semakin besar. Pada
karburator bisa terbakar semua di dalam putaran mesin yang tinggi, kondisi seperti ini
ruang bakar sehingga pembakaran menjadi akan memberikan keuntungan pada siklus
sempurna dan menghasilkan daya yang lebih pengisian dan siklus pembuangan di dalam
tinggi. ruang bakar.
Penggunaan LSA camshaft Putaran mesin yang semakin tinggi
dipersempit (101o) menghasilkan daya yang mengakibatkan siklus pemasukan dan siklus
lebih kecil. LSA camshaft dipersempit pembuangan menjadi cepat pula dalam
mengakibatkan katup hisap membuka lebih waktu yang sama. Waktu pembukaan katup
cepat yaitu menjadi 32o sebelum TMA hisap menjadi lebih awal memungkinkan
sedangkan katup buang menutup lebih lebih banyak campuran udara dan bahan
lambat 28o setelah TMA. Perubahan LSA bakar yang masuk ke dalam ruang bakar,
camshaft dipersempit (101o) mengakibatkan sehingga tidak terjadi keterlambatan siklus
Jama, Jalius, dkk. (2008). Teknik Sepeda Suratman, Maman. (2001). Servis dan
Motor Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Reparasi Auto Mobil. Bandung:
Departemen Pendidikan Nasional. Pustaka Grafika
Marji. (2007). Dampak Modifikasi Camshaft Suratman, Maman. (2002). Servis dan Teknik
terhadap Produksi Gas Racun HC Reparasi Sepeda Motor. Bandung:
pada Motor Racing. Jurnal Ilmiah Pustaka Grafika.
Nasional. Tahun ke-19, No.
26/DIKTI/KEP/2005. Diperoleh 17 Toyota Astra Motor. (1993). New Step I
Maret 2012, dari http:// Training Manual. Jakarta: PT.
lemlit.um.ac.id/wp- Toyota Astra Motor.
content/uploads/2009/12/FORUM_
DESEMBER- 2007.pdf Ulinnuha, Aong C. (2010). Korek Skubek.
Oki. (2011). Memanfaatkan Stroke Tinggi Jakarta: PT. Gramedia Majalah.
Honda Supra X 125. Diperoleh 14
Januari 2012, dari
http://supra125holic.blogspot.com/2
011/06/ memanfaatkan-stroke-
tinggi-honda-supra.html.
Oodiohutama. (2008). Seputar Noken As aka
Chamsaft aka Kem. Diperoleh 06
Oktober 2011, dari
http://fu150.wordpress.com/2008/10
/21/seputar-noken-as-aka-chamsaft-
aka-kem/.
Petralia, Mike. (2002). Separation of Power.
Diperoleh 22 Juli 2012, dari
http://callisto10.ggimg.com/imgsrv/
FastPDF/UBER1/RangeFetch=conte
ntSet=UBER1=prefix=PI-0BJL-
2002-FEB00-HAYSTACK-
=startPage=
46=suffix==npages=6.pdf
Ratmotorsport. (2009). Efek dari Merubah
Derajat Noken As dan LSA.
Diperoleh 14 Januari 2012, dari
http://Ratmotorsport.Wordpress.Co
m/2009 /06/01/Cara-Seting-Noken-
As/.
Sukijo, FX. (2008). Pengaruh Durasi
Camshaft terhadap Konsumsi Bahan
Bakar, Emisi Gas Buang, Torsi dan
Daya Mesin pada Mesin Bensin.
Forum Teknik Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada. Vol. 32,
No.3. Diperoleh 18 Maret 2012, dari
http://forum-
teknik.ft.ugm.ac.id/upl/32-3-9-
2008.pdf