PERSEROAN TERBATAS
Oleh:
Kelompok 7
Devina Danayanti NIM. 1607532120
Putu Venny Yunita NIM. 1607532142
1
yang di dalamnya terdapat anggaran dasar perseroan tersebut. Pada saat proses pendirian
di depan notaris ini, maka minimal 25% (dua puluan lima persen) dan modal dasar sudah
harus ditempatkan dan disetor. Di samping itu, pada saat tersebut nama perseroan terbatas
yang definitif sudah harus ada, yang berarti sebelumnya nama perseroan terbatas tersebut
sudah harus di-reserve terlebih dahulu dari departemen ke hakiman. Mulai tahap akta
notaris ini, pihak pendiri sudah mulai boleh berbisnis dengan mengatasnamakan
perusahaan, tetapi karena badan hukumnya belum terbentuk, maka yang bertanggung
jawab kepada pihak ketiga atas kegiatan perseroan terbatas tersebut adalah pribadi para
pendiri, kecuali nantinya setelah badan hukum terbentuk, tindakan hukum para pendiri
tersebut diratifikasi oleh perseroan sehingga tanggung jawab hukumnya diambil alik oleh
pihak perusahaan.
b. Tahap Pengesahan
Akta pendirian perseroan terbatas yang dibuat oleh notaris tersebut, yang di dalamnya
terdapat anggaran dasar, haruslah diajukan kepada Menteri Hukum untuk mendapatkan
pengesahannya. Sejak disahkannya anggaran dasar tersebut, maka perusahaan telah
mendapat statusnya sebagai suatau badan hukum dan jika sejak saat ini ada tindakan hukum
yang dilakukan untuk dan atas nama perseroan, maka hal tersebut bukan lagi menjdi
tanggung jawab pihak pendiri, melainkan sudah merupakan tanggung jawab para
direksinya.
c. Tahap Pendaftaran Dalam Daftar Perusahaan
Setelah anggara dasar perusahaan disahkan oleh yang berwenang, maka perusahaan
tersebut mesti didaftarkan dalam daftar perusahaan, yakni suatu daftar yang khusus
disediakan untuk itu.
d. Tahap Pengumuman Dalam Tambahan Berita Negara
Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara merupakan tahap terakhir dalam
proses pendirian suatu perseroan terbatas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi unsur
keterbukaan kepada masyarakat bahwa suatu perseroan terbatas dengan nama tertentu serta
maksud dan tujuan tertentu sudah didirikan. Setelah proses pendaftaran dalam daftar
perusahaan dan pengumuman dalam berita negara, maka sejak saat itu, perusahaan sebagai
badan hukum telah sempurna berdiri, sehingga sejak saat tersebut, setiap tindakan hukum
2
yang dilakukan untuk dan atas nama perusahaan pada prinsipnya akan menjdi tanggung
jawab perusahaan sepenuhnya.
3
2) Modal Ditempatkan
Modal ditempatkan adalah sebagai atau seluruh dari modal dasar yang telah
diperuntukkan atau dijatah kepada pemegang saham tertentu. Jadi, pada modal
ditempatkan tersebut sudah teridentifikasi atas nama siapa saham-saham dalam modal
ditempatkan tersebut akan dipegang. Menurut hukum, setelah perseroan terbatas
berdiri (mendapat statusnya sebagai badan hukum), maka seluruh modal ditempatkan
tersebut harus sudah disetor. Dengan demikian, tidak diperkenankan lagi ada perbedaan
jumlah antara modal ditempatkan dengan modal setor.
3) Modal Setor
Modal setor adalah modal yang telah ditempatkan dan diperuntukkan bagu masing-
masing pemegang saham dan telah disetor penuh oleh pemengang saham tersebut,
sehingga uang penyetoran saham tersebut sudah dapat dipergunakan oleh perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya.
b. Penyetoran Saham
Karena pada prinsipnya yang harus membiayai perusahaan adalah pihak pemegang
saham, setidaknya-tidaknya pada saat awal berdirinya perusahaan tersebut, yakni
dengan jalan menyetor saham, maka pihak pemegang saham dalam praktek sering
disebut juga dengan istilah “permilik” dari perusahaan. Pada saat mendapat pengesahan
anggaran dasar dari yang berwenang, maka modal ditempatkan sudah harus disetor
semua, yakni berjumlah minimal 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, yaitu
minimal 25% (dua pulih lima persen) dari Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah).
c. Hak-Hak Pemegang Saham
Karena pada prinsipnya pihak pemegang saham adalah pemilij dari perseroan
tersebut, maka banyak hak oleh hukum diberikan kepada pemegang saham. Akan tetapi,
yang terpenting di antaranya adalah hak-hak :
1) Hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
2) Hak suara untuk menerima deviden
3) Hak untuk menerima sisa kekayaan dalam proses likuidasi
d. Klasifikasi Saham
Saham dari suatu perseroan terbatas dapat diklasifikasi sebagai berikut
1) Saham biasa
4
2) Saham dengan hak suara yang:
(a) Khusus
(b) Bersyarat
(c) Terbatas
(d) Tanpa hak suara
3) Saham yang setelah jangka waktu tertentu dapat::
(a) Ditarik kembali
(b) Diukur dengan klasifikasi saham lain
4) Saham yang memberikan hak kepada pemegang untuk mendaptkan:
(a) Pembagian dividen secara kumulatif
(b) Pembagaian deviden secara nonkumulatif
5) Saham yang memberikan terlebih dahulu kepada pemegangnya daripada pemegang
saham lainnya atas pembagian dividen dari sisa kekayaan perseroan dalam likudasi.
5
Karena dis amping organ direksi ada organ komisaris, maka sistem seperti ini sering
disebut dengan sistem “dewan ganda” (two tier board).
6. Pembubaran Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas dapat dibubarkan atau disebut juga dengan istilah “dilikuidasi” karena
alasana sebagai berikut:
a. Bubar karena keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Bubar karena jangka waktu berdirinya sudah berakhir
c. Bubar karena penetapan pengadilan
Apabila suatu perseroan bubar, mak harus diangkat seorang atau likuidator yang akan
membereskab pembubaran tersebut.
6
REFERENSI
Faundy, Munir. 2016. Pengantar Hukum Bisnis. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.