Anda di halaman 1dari 12

2.

1Metode Dan Proses Pemantauan (Monitoring) Kebijakan


“Monitoring lebih menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan”
(Departemen Pendidikan Nasional: 2001 ). Monitoring juga lebih ditekankan
untuk tujuan supervisi.
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: (1)
menetapkan standar pelaksanaan; (2) pengukuran pelaksanaan; (3) menentukan
kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Menurut Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:
a. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan
administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur
yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan
yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak tertentu (target) telah
mencapai mereka.
c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu
“menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat
implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
d. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu
menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara
perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan
kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang
disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan
hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat
dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk
mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan
dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat
suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian
angka dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang
dibuat”. (William N Dunn : 2000).
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai
sasaran yang diharapkan atau tidak, evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil
yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan
dalam suatu periode, sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang
dibuat dan dilaksanakan, misalnya disekolah, untuk satu caturwulan atau enam
bulan atau satu tahun pelajaran.

A. Tujuan Monitoring Evaluasi

Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam perbaikan dan
penyesuaian komponen-komponen yang tidak maksimal dalam pelaksanaan
program dan bila memungkinkan perubahan skenario dapat dilakukan karena gala
dalam pelaksanaan program, monitoring tujuannya adalah seperti yang dikemukan

1
di atas oleh karena itu monitoring sangat diperlukan untuk keberhasilan sebuah
program.
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program
yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program
akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya,
waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya
yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut.
Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan,
serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut.
Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program,
keputusan tentang komponen input pada program, implementasi program yang
mengarah kepada kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan
dampak dari program kegiatan.
Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk
melaksanakan kegiatan;
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan
hambatan- hambatan selama kegiatan;
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.

B. Fungsi Monitoring Evaluasi


Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan
sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama
kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya
adalah sebagai berikut:
a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

2
Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Evaluasi sebagai pengukur kemajuan;
b. Evaluasi sebagai alat perencanaan;
c. Evaluasi sebagai alat perbaikan.
Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring
yang pokok adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan
program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa
semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam
mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan
(Soewardji Lazaruth : 1994).

C. Prinsip-Prinsip Monitoring Evaluasi


Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi
adalah acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan
diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam
pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah
pada tujuan program itu sendiri.
Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:
1) Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2) Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program
organisasi
3) Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun
terhadap pengguna produk atau layanan.
4) Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk
berprestasi
5) Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6) Monitoring harus obyektif
7) Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah
(1996)
mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:
1) Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.
2) Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program
harus dievaluasi
3) Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.
4) Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur
yang seharusnya diukur.

3
5) Prinsip penggunaan kritis
6) Prinsip kegunaan atau manfaat

D. Pendekatan dan Teknik Monitoring Evaluasi


Teknik dalam pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan melalui
kegiatan observasi langsung atas proses, wawancara kepada sumber/pelaku utama,
dan kegiatan diskusi terbatas melalaui forum group discussion untuk memperoleh
klarifikasi pelaksanaan program.
1. Pendekatan
Ada berbagai cara untuk memonitor keluaran dan dampak. Cara itu adalah
pelaporan sistem sosial (social accounting), eksperimentasi sosial (social
experimentation), pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan bahan
untuk penelitian sosial (social research cumulation). Pendekatan ini masing-
masing mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan jenis
informasi yang diperlukan (Dunn, 1981). Hal tersebut dapat digambarkan seperti
dalam diagram di bawah ini:

Diagram Perbandingan antara Empat Pendekatan dalam Monitoring


=======================================================
Pendekatan Jenis Kontrol Jenis Informasi yang
Diperlukan
---------------------------------------------------------
Pelaporan Sistem Sosial Kuantitatif Informasi yang ada/ yang baru
Eksperimentasi Sosial Manipulasi langsung dan Informasi baru
kuantitatif
Pemeriksaan Sosial Kuantitatif dan/ Informasi baru
Kualitatif
Pengumpulan bahan untuk Kuantitatif dan/ Informasi yang ada
Penelitian Sosial Kualitatif

Keempat pendekatan ini mempunyai ciri yang bersamaan yaitu bahwa


keempatnya: (1) terpusat kepada keluaran kebijaksanaan, sehingga dalam
monitoring ini sangat diperhatikan variabel yang mempengaruhi keluaran, baik
yang tidak dapat dikontrol oleh pembuat kebijaksanaan (misalnya kondisi
sekarang yang sudah ada), dan variabel yang dapat dimanipulasikan atau
diramalkan sebelumnya; (2) berpusat pada tujuan, yaitu untuk memberikan
pemuasan kebutuhan, nilai atau kesempatan kepada klien atau target; (3)
berorientasi pada perubahan. Tiap-tiap pendekatan itu berusaha untuk memonitor
perubahan dalam suatu jangka waktu tertentu, baik dengan menganalisis
perubahan unjuk kerja antara beberapa program yang berbeda atau yang sama
beberapa variabelnya, atau kombinasi antara keduanya; (4) memungkinkan
klasifikasi silang keluaran dan dampak berdasarkan variabel-variabel lain
termasuk variabel yang dipergunakan untuk memonitor masukan kebijaksanaan
(waktu, uang, tenaga, perlengkapan) dan proses kebijaksanaan (aktivitas, dan
sikap administratif, organisasi dan politis yang diperlukan untuk transformasi

4
masukan kebijaksanaan menjadi keluaran), dan (5) berhubungan dengan aspek
pelaksanaan kebijaksanaan secara obyektif maupun subyektif. Indikator obyektif
didasarkan atas data baru yang diperoleh melalui survei sampel atau studi
lapangan (Dunn, 1981).
2. Teknik
Observasi,
Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehigga
semua kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek yang ada diobservasi dan
dapat dilihat. Semua kegiatan dan obyek yang ada serta kondisi penunjang yang
ada mendapat perhatian secara langsung.
Wawancara dan angket
Wawancara adalah cara yang dilakukan bila monitoring ditujukan pada
seseorang. Instrumen wawancara adalah pedoman wawancara. . Wawancara itu
ada dua macam, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak langsung.
Forum Group Discution (FGD)
FGD adalah proses menyamakan persepsi melalaui urun rembug terhadap
sebuah permasalahan atau substansi tertentu sehingga diperoleh satu kesamaam
(frame) dalam melihat dan mensikapi hal-hal yang dimaksud.
PERT (Program Evaluation Research Task) and CPM (Critical Path Method)
PERT CPM
Probabilistik Deterministik
Beorientasi pada kejadian Beorientasi pada kegiatan
Tidak berdasarkan pengalaman Berdasarkan pengalaman
Estimasi multi waktu Estimasi satu waktu

Diagram Gant (Pengembangan Model PBM Berbasis Pertenian)


Aktivitas/Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Prog.
Sosialisasi
Pelatihan guru
Penyusunan Ins
Monitoring evaluasi
Pelaksanaan
Monitoring
Evaluasi
Pelaporan

5
Schedulling Network

Te=A+4M+B
6
Te=Time Estimated
A= Waktu Optimis
B=Waktu Pesimis
M=Waktu yang paling mungkin

E. Proses Monitoring Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti langkah langkah,
pertama melakukan kegiatan perencanaan kegiatan, dimana langkah dan prosedur
serta komponen isi yang akan domonitoring dan dievaluasi disiapkan dengan baik,
kedua pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasinya itu sendiri, dan ketiga
melaporkan hasil kegiatan dalam bentuk laporan tertulis sebagai bahan untuk
evaluasi dan balikan atas program-program yang sudah dilakukan.
1. Tahap Perencanaan
Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan
dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator mana
yang sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang dimonitor
harus jelas dulu, serta pasti dulu batasannya dan definisinya. “Variabel adalah
karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek yang bisa dinyatakan
dengan data numerik yang berbeda-beda.” (William N Dunn: 2000).
2. Tahap Pelaksanaan
Monitoring ini untuk mengukur keterampilan guru dalam menggunakan
metode mengajar. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel yang
dimonitor serta indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut. Adapun
indikator yang diukur dalam melihat persiapan mengajar adalah :
Adanya tujuan pembelajaran umum dan khusus;
Kesesuaian memilih metode untuk tujuan pembelajaran yang disusun;
Penggunaan sarana atau media mengajar;
Kesesuaian metode dengan media yang akan digunakan;
Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya;
Kesesuaian metode dengan alat evaluasi;
Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran.

6
Monitoring pada waktu pelaksanaan program pembelajaran, indikator
dan proses yang dilakukan adalah :
Ketetapan dan pengelolaan waktu;
Ketepatan penggunaan metode yang digunakan;
Adanya penjelasan yang sesuai dengan penggunaan metode;
Penggunaan media yang sesuai dengan harapan metode;
Melaksanakan evaluasi pembelajaran;
Adanya tindak lanjut dari program tersebut;
Monitoring pada pasca program, yaitu pemantauan setelah pembelajaran selesai.
Tentu saja ini menyangkut sikap dan perbuatan siswa yang berhubungan dengan
tujuan pembelajaran.
3. Tahap Pelaporan
Nanang Fattah (1996) menyarankan langkah-langkah monitoring seperti
ada pada diagram berikut ini :

Menetapkan standar Mengukur Apakah prestasi Tidak Ambil Tindakan


untuk mengukur Prestasi Kerja memenuhi korektif
prestasi standar?

ya

Tidak Berbuat
Apa-apa

Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu


memenuhi standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan evaluasi,
yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus
dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan hasilnya menjadi
laporan tentang program.

7
2.2Metode Dan Proses Evaluasi Kebijakan
A. Evaluasi Kebijakan Publik
Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang
menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, imple mentasi
dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi kebijakan dipandang sebagai suatu kegiatan
fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja,
melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan.
Menurut William N. Dunn, (1998) evaluasi mempunyai empat karateristik, yaitu
focus nilai, interdepensi fakta-nilai, orientasi masa kini dan masa lampau, dan dualitas
nilai.
1. Fokus nilai.
Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada penilaian menyangkut
keperluan atau nilai dan sesuatu kebijakan dan program. Evaluasi terutama
merupakan usaha untuk menentukan manfaat atau kegunaan sosial kebijakan atau
program, dan bukan sekedar usaha untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil
aksi kebijakan yang terantisipasi dan tidak terantisipasi. Karena ketepatan tujuan dan
sasaran kebijakan dapat selalu dipertanyakan, evaluasi mencakup prosedur untuk
mengevaluasi tujuan-tujuan dan sasaran itu sendiri.
2. Interdependensi Fakta Nilai.
Tuntutan evaluasi tergantung baik "fakta" maupun nilai” Untuk menyatakan bahwa
kebijakan atau program tertentu telah mencapai tingkat kinerja yang tertinggi (atau
rendah) diperlukan tidalc hanya bahwa hasil-hasil kebijakan ber harga bagi sejumlah
individu, kelompok atau seluruh masyaralcat; untuk menyatakan demikian, hams
didukung oleh bukti bahwa hasil-hasil kebijakan secara aktual merupakan
konsekuensi dan aksi-aksi yang dilakukan untuk memecahlcan masalah tertentu.
Oleh karena itu, pemantauan merupakan prasyarat bagi evaluasi.
3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau.
Tuntutan evaluatif, berbeda dengan tuntutan-tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil
sekarang dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan. Evaluasi bersifat retrospektif
dan setelah aksi-aksi dilakukan (expost). Rekomendasi yang juga mencakup premis-
premis nilai, bersifat prospektif dan dibuat sebelum aksi-aksi dilakukan (exante).
4. Dualitas nilai.
Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena
mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara. Evaluasi
sama dengan rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai yang ada (misalnya,
kesehatan) dapat dianggap sebagai intrinsik (diperlukan bagi dirinya) ataupun
ekstrinsik (diperlukan karena hal itu mempengaruhi pencapaian tujuan-tujuan lain).
Nilai-nilai sering ditata di dalam suatu hirarki yang merefleksikan kepentingan relatif
dan saling ketergantungan antar tujuan dan sasaran (Francis, G. :1971).

8
B. Tipe-Tipe Evaluasi Kebijakan Publik
James Anderson (1979) membagi evaluasi kebijakan ke dalam tiga tipe. Masing-
masing tipe evaluasi yang diperkenalkan ini didasarkan pada pamahaman para evaluator
terhadap evaluasi.
Tipe evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional. Bila evaluasi
kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional, maka evaluasi kebijakan dipandang
sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan kebijakan itu sendiri. Para pembentuk-
kebijakan dan administrator selalu membuat bijakan-kebijakan, program-program dan
proyek-proyek.
Carol Weiss mengatakan bahwa :” para pembuat keputusan program melakukan
evaluasi untuk keputusan keputusan untuk membenarkan dan menge sahkan keputusan-
keputusan yang sudah dibuat; untuk membebaskan diri dari kontroversi tentang tujuan-
tujuan masa depan dengan mengelak kan tanggungjawab; mem pertahankan program
dalam pandangan pemilihnya, pemberi dan atau masyarakat; serta untuk memenuhi
syarat-syarat pemerintah atau yayasan dengan ritual evaluasi”.

C. Beberapa Langkah Evaluasi Kebijakan Publik


Untuk melakukan evaluasi yang baik dengan margin kesalahan yang minimal
beberapa ahli mengembangkan langkah-langkah dalam evaluasi kebijakan. Salah satu ahli
tersebut adalah Edward A. Suchman. Mengemukakan enam langkah dalam evaluasi
kebijakan antara lain :
1) Mengidentifikasi tujuan program yang akan dievaluasi Analisis terhadap masalah
2) Analisis terhadap masalah
3) Deskripsi dan standarisasi kegiatan
4) Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi
5) Menentukan apakah perubahan yang diamati merupakan akibat dari kegiatan tersebut
atau karena penyebab yang lain.
6) Beberapa indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.
Setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan oleh seorang evaluator dalam
melakukan evaluasi kebijakan publik antara lain adalah :
1) Evaluasi kebijakan mungkin menjelaskan keluaran-keluaran kebijakan, seperti
misalnya pekerjaan, uang, materi yang diproduksi, dan pelayanan yang disediakan.
2) Evaluasi kebijakan barangkali mengenai kemampuan kebijakan dalam memperbaiki
masalah-masalah sosial, seperti misalnya usaha untuk mengurangi kemacetan lalu
lintas atau mengurangi tingkat kriminalitas.
3) Evaluasi kebijakan barangkali menyangkut konsekuensi-konsekuensi kebijakan
dalam bentuk policy feedback, termasuk di dalamnya adalah reaksi dari tindakan-
tindakan pemerintah atau pernyataan dalam sistem pembuatan kebijakan atau dalam
beberapa pembuat keputusan (Gabriel Almond : 1998)

9
D. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi yaitu untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya dengan jalan
dan cara yang seefesien mungkin dalam perkembangan masya rakat. Dalam
melaksanakan evaluasi kebijakan tersebut, timbul kegiatan-kegiatan perbaikanperbaikan
pelaksanaan dengan :
a) Menunjukkan kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan.
b) Menunjukkan cara atau metode yang lebih sesuai dengan kondisinya, dilihat dan
sudut cost benefits.
c) Memberikan kritik-kritik yang membangun yang dapat mencegah pelaksanaan
terbawa oleh arus yang keliru.
d) Memberikan pertimbangan kepada pengambil kebijakan, agar pelaksa naan kebijakan
atau program mencapai keberhasilan sebagaimana di harapkan dengan hasil yang
semestinya.
Charles 0. Jones juga mengemukakan bahwa : "Evaluation is an activity
designed to judge the merits of goverment program which varies significaltv in the
spesification of object, the technigue of measurement, and the method of analysis".
(Evaluasi adalah kegiatan yang dipersiapkan dan ditujukan untuk menilai mutu dan
keberhasilan program pemerintah, terdiri dari kegiatan pemilahan objek, cara pengukuran
dan metode analisa).

E. Fungsi, Manfaat Evaluasi Kebijakan Publik


Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan yaitu:
1) Evaluasi memberi informasi yang valid dan tepat untuk dipercaya, di mana seberapa
jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat di capai melalui tindakan publik.
2) Evaluasi dapat memberi sumbangan klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari pemilihan tujuan dan target.
3) Evaluasi dapat memberi masukan pada penerapan metode kebijakan lainnya, dengan
menunjukkan kekurangan kebijakan sebelunmya.
Fungsi Evaluasi (samudro: 1994)
a) Eksplanasi : Menjelaskan realitas pelaksanaan program.
b) Kepatuhan : Melihat apakah pelaksanaan sesuai standar dan prosedur).
c) Auditing: Melihat apakah output sampai kesasaran. Adakah kebocoran dan
penyimpangan
d) Akunting : Apa akibat sosial ekonomi dari kebijakan. Misal seberapa jauh mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat, adakah dampak yang di timbulkan .
Evaluasi kebijakan merupakan langkah terakhir dalam proses suatu kebijakan.
Menurut Samudro (1994) evaluasi secara lengkap mengandung tiga pengertian, yaitu :
1) Evaluasi awal, sejak dari proses perumusan kebijakan sampai saat se belum
dilaksanakan (ex-ante evaluation).
2) Evaluasi dalam proses pelaksanaan atau monitoring.
3) Evaluasi akhir, yang dilakukan setelah selesai proses pelaksanaan kebija kan (ex-post
evaluation).

10
Evaluasi kebijakan menurut Samudro Wibowo(1994) dilakukan untuk
mengetahui:
1) proses pembuatan kebijakan;
2) proses implementasi;
3) konsekuensi kebijakan ;
4) efektivitas dampak kebijakan.
Menurut William N. Dunn, (2000) kriteria keputusan terdiri dari empat tipe utama
yaitu : efektifitas, kecukupan, responsivitas, dan ketepatan. Untuk lebih jelasnya penulis
akan memberikan penjelasan tentang empat tipe utama tersebut, yaitu sebagai berikut :
1) Efektifitas, yaitu apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.
2) Kecukupan, yaitu seberapa jauh hasil yang telah tercapai dapat memecahkan
masalah.
3) Responsivitas, yaitu apakah hasil kebijakan memuat preferensi atau nilai kelompok
dan dapat memuaskan mereka.
4) Ketepatan, yaitu apakah hasil yang dicapai bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Komariah, A. (2003). “Supervisi Pendidikan.” Dalam Tim Dosen


Jurusan Administrasi Pendidikan (2003). Pengantar Pengelolaan Pen-
didikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Pendi-
dikan Indonesia.

Ametembun N. A, (1971), Supervisi Pendidikan Bandung Rama

Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia. (2005). Peran Strategis Kepala Sekolah


Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: ALQAPRINT.

Hariwung A. J, (1989), Supervisi Pendidikan, Jakarta, Departemen Pendidikan


Dan Kebudayaan

Made Pidarta, (1995), Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Jakarta,
Gramedia Widia Sarana Indonesia

Mohanty, J. (1998). Educational Administration, Supervision, and School


Management. New Delhi: Deep & Deep Publication.

Nanang Fattah, (1996), Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja


Rosdakarya

Satori, Djam’an. (1990). Kendali Mutu Pendidikan Persekolahan. Panitia Seminar


Manajemen Nasional Pendidikan IKIP Bandung.

Soetisna D.A, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, DAS-IDS


Manajemen consultan

Soewardi Lazaruth, (1994), Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawab, Salatiga,


Kanisius

Suharsimi Arikunto, (1986), Pengolahan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan


Edukatif, Jakarta, Rajawali

Supriadie, D. (2000). Peran Pendidikan dalam Pengembangan Sumber Daya


Manusia : Bahan Pelatihan untuk Kepala Sekolah, Pengawas, Kepala
TU SLTP dan MTS se-Jawa Barat. Bandung : Proyek Peningkatan
Pendidikan Dasar – Basic Education Project Jawa Barat.

William N Dunn , (2003), Pengantar Analisis Kebijakan Publik (terjemahan),


Yogyakarta, Gajahmada University press

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Karunia Motivasi
    Karunia Motivasi
    Dokumen6 halaman
    Karunia Motivasi
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Terjemahan Baru
    Terjemahan Baru
    Dokumen2 halaman
    Terjemahan Baru
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Japanese Enchepalitis
    Japanese Enchepalitis
    Dokumen19 halaman
    Japanese Enchepalitis
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Perkebunan
    Perkebunan
    Dokumen51 halaman
    Perkebunan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • BUKU PERMAINAN MAUT
    BUKU PERMAINAN MAUT
    Dokumen2 halaman
    BUKU PERMAINAN MAUT
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Motivasi Pek
    Motivasi Pek
    Dokumen4 halaman
    Motivasi Pek
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen7 halaman
    1
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Dokumen8 halaman
    Ring Kasan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Perkebunan
    Perkebunan
    Dokumen3 halaman
    Perkebunan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Perkebunan
    Perkebunan
    Dokumen51 halaman
    Perkebunan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Dokumen3 halaman
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Dokumen3 halaman
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Bingb
    Bingb
    Dokumen4 halaman
    Bingb
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Air
    Air
    Dokumen4 halaman
    Air
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Bindo
    Bindo
    Dokumen2 halaman
    Bindo
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Novel
    Novel
    Dokumen1 halaman
    Novel
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Dokumen3 halaman
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Proses Terbentuk Nya Urine
    Proses Terbentuk Nya Urine
    Dokumen2 halaman
    Proses Terbentuk Nya Urine
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi
    Kumpulan Puisi
    Dokumen12 halaman
    Kumpulan Puisi
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Materi Promkes
    Materi Promkes
    Dokumen18 halaman
    Materi Promkes
    weli
    Belum ada peringkat
  • Bingaa
    Bingaa
    Dokumen4 halaman
    Bingaa
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Materi Promkes
    Materi Promkes
    Dokumen10 halaman
    Materi Promkes
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • NXZDCJVCDK
    NXZDCJVCDK
    Dokumen12 halaman
    NXZDCJVCDK
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Always You
    Always You
    Dokumen2 halaman
    Always You
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2.1
    Tugas 2.1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 2.1
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Always You2
    Always You2
    Dokumen2 halaman
    Always You2
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • GGH
    GGH
    Dokumen1 halaman
    GGH
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Tilisan
    Tilisan
    Dokumen3 halaman
    Tilisan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Novel
    Novel
    Dokumen1 halaman
    Novel
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat