Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN

KEJADIAN DIARE DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS


POASIA KENDARI

A. Rumusan masalah

1. Apakah ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian


diare di Wilayah Kerja Pukesmas poasia Kendari
2. Apakah ada hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare di
wilayah kerja puskesmas poasia kendari?
3. Apakah ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejadian
diare di Wilayah Kerja Pukesmas poasia Kendari?
4. Apakah ada hubungan pemanfaatan jamban keluarga dengan kejadian
diare di wilayah kerja puskesmas Poasia Kendari

B. Kerangka teori
Pengertian sanitasi menurut World Health Organization (WHO)
adalah usaha mengendalikan dari semua faktor-faktor fisik manusia yang
menimbulkan hal-hal yang telah mengikat bagi perkembangan fisik
kesehatan dan daya tahan tubuh (Anwar Daud, 2002)
Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis
sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana
lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang
merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
Pentingnya lingkungan yang sehat telah dibuktikan oleh WHO dengan
menyelidikan – menyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan bahwa
angka kematian (mortalitas), angka perbandingan orang sakit (mordibitas)
yang tinggi serta seringnya terjadi endemi di tempat-tempat dimana hygiene
dan sanitasi lingkungan buruk.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Sanitasi lingkungan lebih menekankan pada pengawasan
pengendalian atau kontrol pada faktor lingkungan manusia, sebagaimana
ditemukan oleh WHO ada 7 (tujuh) kelompok ruang kesehatan lingkungan
yaitu :

1. Problem air
2. Problem barang atau benda sisa atau bekas seperti air limbah kotoran
manusia dan sampah.
3. Problem makanan dan minuman
4. Problem perumahan dan bangunan lainnya
5. Problem pencemaran udara, air dan tanah
6. Problem pengawan anthropoda dan rodiatis
7. Problem dengan kesehatan kerja (Anwar Daud, 2002)

C. Hipotesis
a. Ada hubungan penyediaan air bersih dengan kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Poasia Kendari
b. Ada hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Poasia Kendari
c. Ada hubungan pengelolaan air limbah dengan kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Poasia Kendari
d. Ada hubungan pemanfaatan jamban dengan kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas Poasia Kendari

D. Metode penelitian
Design penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan
pendekatan Cross Sectional Study yaitu variabel independen dan variabel
dependen diambil pada periode waktu yang sama untuk mengetahui
hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di Wilayah kerja
Puskesmas Batua Makassar.

Populasi Dan Tekhnik Sampel


1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di wilayah
Kelurahan Tello Baru yang memeriksakan dirinya di Puskesmas Batua
Makassar pada bulan januari sampai bulan mei tahun 2010 yaitu
sebanyak 407 orang.
2. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti, jadi sampel dalam
penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu pengambilan
sampel yang dilakukan untuk tujuan tertentu. Dan besar sampel
ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut :

Rumus:
n= N
1 + N (d2)
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan
N = 407
d = 10% = (0,1)
Dalam penelitian ini akan menggunakan sampel dengan criteria sebagai
berikut :
a) Kriteria Inklusi
Adalah merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian pada
suatu populasi target dan populasi terjangkau yang diteliti. Pada
penelitian ini kriteria inklusi adalah :
1) Pasien Diare yang terkontrol di Puskesmas Batua Makassar
2) Dapat membaca dan menulis
3) Bersedia menjadi responden
b) Kriteria eksklusi
1) Tidak bersedia menjadi responden
2) Tidak bisa membaca dan menulis

Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini, penelitian melakukan pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Data primer
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara langsung
dengan responden dengan menggunakan koesioner disertai dengan
pengamatan dengan penggunaan lembar checklist.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
instansi-instansi yang berhubungan dengan penelitian ini.

Pengolahan Data
1. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data dan
keseragaman data.
2. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban
atau data perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol
tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean).
3. Tabulasi data
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam suatu
tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian,
tabel mudah untuk dianalisa tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana
maupun tabel silang.

Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel sesuai dengan
variabel yang hendak diukur. Analisa data dilakukan melalui tahap editing,
koding, tabulasi dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah
Univariat dan Bivariat dengan serta menggunakan jasa komputerisasi
(Program SPSS versi 11,5).
1. Analisa Univariat
Dilakukan dari tiap variabel dan hasil penelitian berupa distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
2. Analisa bivariat
Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dengan
tabulasi silang diantara semua variabel dependen dan variabel
independen dengan menggunakan metode Chi-Square dengan rumus :

∑(0 – E)²
ײ =
E

Di mana :
O = nilai observasi (Nilai yang diperoleh)
E = nilai expected (Nilai yang diharapkan)
α = Tingkat kepercayaan 5 %
Interpretasinya :
a. Hipotesis diterima, bila x² hitung > x² tabel atau
b. Hipotesis diterima, bila nilai p < α (0,05)

Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan
permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini
adalah Puskesmas Batua Kota Makassar.
Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan
memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi :
1. Informed consent (Lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti
yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian.
Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksakan kehendak
dan tetap menghormati hak-hak subjek.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantum nama
responden, tetapi responden tersebut diberikan kode.
3. Confidentiality ( kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

TUGAS PROPOSAL
METODOLOGI PENELITIAN

OLEH
NAMA : SHALLY ARIASNITRA
NIM : K1A116018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai