Dampak dari Rumah Pemotongan Hewan yang mengalirkan limbah hasil pemotongan hewan ke sungai Pentung yaitu Air sungai pentung menjadi tercemar dan bau. Padahal air sungai Pentung digunakan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci, mandi, aktivitas lainnya. Berdasarkan sumber dari warga sekitar, anak-anak yang mandi di sungai Pentung mengalami keluhan gatal-gatal setelah mandi di sungai tersebut. Selain itu, prakiraan dampak yang akan datang yaitu sumberr air bersih dari air tanah akan terkontaminasi dari pencemaran sungai Pentung. Apabila tidak segera ditangani, maka air sungai pentung akan mencemari sungai lain yang dialirinya seperti sungai galeh, sungai, torong, dan Rawa Pening. Penyebab/pemicu dan Saran Rekomendasi untuk kasus pencemaran yang berasal dari RPH Ambarawa tersebut yaitu : Kami merekomendasikan untuk dianggarkan dana pembuatan IPAL atau biogas untuk mengelola limbah disana. Hal ini dikarenakan limbah disana dapat dikelola yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, seperti biogas, dan juga untuk pupuk organik atau pakan ternak. Membangun bak penampungan. Bak penampungan tersebut, pertama untuk menampung darah, kedua menampung limbah padat dari pemotongan ternak.PU) Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar melakukan pengawasan dan monitoring secara rutin terhadap RPH Ambarawa serta semua RPH dan Rumah Pemotongan Unggas (PU). Memperbaiki IPAL yang sudah ada dan membangun IPAL lain karena IPAL yang sudah kurang optimal sebab kapasitasnya masih terlalu kecil dengan kapasitas yang harus dipotong setiap hari. Sebaiknya masyarakat sekitar ikut berperan aktif dalam melakukan pengawasan apabila terjadi lagi pembuangan limbah yang mencemari Sungai Pentung, masyarakat dapat langsung melaporkan kepada Pemerintah. Membuat regulais atau perturan yang lebih ketat tentang syarat pendirian Rumah Pemotongan Hewan sehingga diharapkan dengan semakin ketatnya aturan dapat mengurangi kejadian pencemaran lingkungan akibat limbah Rumah Pemotongan Hewan. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak mandi dan mencuci di sungai karena aktivitas tersebut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit atau masalah kesehatan. Mengubah perilku ini dapat melalui penyuluhan dan edukasi di daerah tersebut yang dapat dilakukan oleh Pemerintah melalui Dinas Kesehatan.