Ema Hikmaya 1 , Irma Octaviana 2 , Jesi Puspita Sari 3, Khoirul Muhtar 4, Naila
Furhatin5, Prestian Teguh Y6
*email: Irma.octahunnie@gmail.com
ABSTRAK
Desa Kingkang merupakan salah satu desa dikecamatan Wonosari Kabupaten Klaten yang
memiliki hasil pertanian yang melimpah yang berupa padi. Disisi lain, masyarakat Desa
Kingkang yang memiliki home industry yang berkaitan dengan pemanfaatan padi dalam hal
ini adalah beras dan nasi sangatlah sedikit dan hanya sebatas pembuatan karak beras atau
kerupuk karak. Dengan begitu, olahan hasil potensi padi yang dihasilkan oleh tanah Desa
Kingkang belum dimanfaatkan secara maksimal. Kondisi yang seperti inilah yang
mendorong mahasiswa KKN UNNES Lokasi Tahap I 2018 Desa Kingkang untuk
mengadakan program “Pelatihan Pemanfaatan Beras dan Nasi Onigiri Aneka Isi.”
Program ini bertujuan untuk memberi motivasi kepada masyarakat Desa Kingkang untuk
terus berinovasi dalam memanfaatkan nasi dan beras sebagai olahan makanan yang berdaya
jual tinggi. Dalam program ini, Tim KKN UNNES menyampaikan materi mengenai
bagaimana cara mengolah beras dan nasi dan cara pengemasan serta penyajian guna
menambah daya jual dan meningkatkan pendapatan masyarakat Kingkang. Beras atau Nasi
dapat diolah menjadi produk inovasi baru yakni bernama Onigiri. Dalam program ini,
metode yang digunakan ialah ceramah kreatif praktek/deonstrasi dan diskusi. Hasil dari
kegiatan ini adalah bertambahnya wawasan ibu-ibu PKK Kingkang mengenai peanfaatan
beras. Diharapkan akan memotivasi ibu-ibu PKK membuat industri rumahan onigiri aneka
isi.
Kata kunci: pelatihan; onigiri; PKK
I. PENDAHULUAN
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang
menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia karena mengandung nutrisi
yang diperlukan tubuh. Menurut Poedjiadi (1994), kandungan karbohidrat padi giling
sebesar 78,9 %, protein 6,8 %, lemak 0,7 % dan lain-lain 0,6 %. Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan
pangan tersebut (Pratiwi, 2015).
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian
kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti
sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada
3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India
sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah,
Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam. Tanaman Padi (Oryza Sativa)
merupakan kelompok yang berasal dari divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae
dan keluarga Gramineae (Poaceae) (Setyono dan Suparyono, 1994) . Terdapat 25 spesies
Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspesies yaitu Indica (padi bulu) yang
ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi
kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang
memerlukan penggenangan (AAK,1990).
Dalam hal mengolah hasil pertanian dalam hal ini adalah beras, masyarakat Desa
Kingkang masih kurang inovatif. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai bagaimana cara mengolah beras menjadi makanan yang berdaya
jual tinggi. Selama ini, beras hanya diolah oleh masyarakat Desa Kingkang sebagai
kerupuk karak. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa kerupuk karak (karak
beras) memiliki daya jual yang sangat rendah. Oleh karena itu, pemberian pengetahuan
dan wawasan serta pelatihan dalam memanfaatkan Beras dan Nasi sebagai upaya
peningkatan pendapatan masyarakat Desa Kingkang sangatlah dibutuhkan di Desa
Kingkang.
Dalam pelatihan tersebut, dijelaskan bagaimana cara mengolah beras dan nasi
dengan sebaik-baiknya guna menambah daya jual serta meningkatkan pendapatan
masyarakat Desa Kingkang. Beras atau Nasi dapat diolah menjadi produk inovasi baru
yakni bernama Onigiri. Onigiri adalah makanan berbahan dasar nasi yang telah
dipadatkan kemudian diberi isi yang beraneka sesuai dengan kreasi masing-masing.
Selain itu, guna melestarikan Kerupuk Karak yang ada di Desa Kingkang, Kerupuk Karak
tersebut diberi label atau merek agar memiliki daya jual yang lebih tinggi.
Desa Kingkang merupakan salah satu desa dikecamatan Wonosari Kabupaten
Klaten yang memiliki hasil pertanian yang melimpah. Hasil pertanian tersebut adalah
padi. Masyarakat Desa Kingkang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan
sisanya bekerja sebagai buruh pabrik. Masyarakat Desa Kingkang yang memiliki home
industry yang berkaitan dengan pemanfaatan beras dan nasi sangatlah sedikit. Jikalau
ada, itu hanya sebatas pembuatan Kerupuk Karak. Peran aktif masyarakat Desa Kingkang
khususnya ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan beras dan nasi sangatlah penting. Hal ini
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kingkang. Dengan demikian, dengan
diadakannya pelatihan dan pemberian materi ini, diharapkan masyarakat Desa Kingkang
dapat termotivasi untuk berinovasi dalam memanfaatkan nasi dan beras.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan
pemberian materi ini, diharapkan masyarakat Desa Kingkang dapat termotivasi untuk
terus berinovasi dalam memanfaatkan nasi dan beras sebagai olahan makanan yang
berdaya jual tinggi. Selain itu, peran serta masyarakat dalam melanjutkan inovasi tersebut
sangatlah penting. Dengan begitu, hasil pertanian yang berupa padi dapat dimanfaatkan
secara maksimal guna meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat Desa
Kingkang.
VI. SARAN
Setelah diadakannya pelatihan ini, diharapkan program pemanfaatan beras dan nasi
sebagai Karak Beras dan Onigiri aneka isi yang telah terencana ini dapat dilaksanakan
secara berkelanjutan. Apabila program tersebut dapat berkelanjutan, nantinya dimasa
mendatang dapat memiliki merek guna meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
masyarakat Desa Kingkang.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Pratiwi, Sri Hariningsish. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza Sativa L.) Sawah
pada Berbagai Metode Tanam Dengan Pemberian Pupuk Organik. 2015.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=456621&val=7876&title=Grow
th%20and%20Yield%20of%20Rice%20(Oryza%20sativa%20L.)%20%20on%20var
ious%20planting%20pattern%20and%20addition%20of%20organic%20fertilizers.
Diakses pada 26 September 2018
Suparyono, Dr & Agus Setyono, Dr. 1994. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wikipedia. 2018. Kabupaten Klaten.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kingkang,_Wonosari,_Klaten diakses pada 26
September 2018