Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN UMUM LAPANGAN

2.1. Sejarah Lapangan “Y”


Lapangan “Y” adalah wilayah kerja lapangan PT. PERTAMINA EP
Region Jawa, yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini
PERTAMINA E&P Region Jawa mengadakan kontrak kerja dengan PT.
Bukitapit Bumi Persada. Struktur “Y” sebagai salah satu struktur penghasil
hidrokarbon telah dikembangkan sejak 1976, dan lapisan konglomerat
adalah salah satu reservoir utama yang telah menjadi target pemboran sejak
1977.

2.2. Tinjauan Geografis Lapangan “Y”


Struktur “Y” merupakan bagian dari Lapangan Jatibarang, yang
terletak di bagian barat laut Jawa sekitar 150 km sebelah timur Jakarta atau
70 km sebelah barat Cirebon. Pada Gambar 2.1. di bawah ini menunjukkan
Peta Geografis Lapangan “Y”.

Gambar 2.1. Peta Geografis Lapangan “Y” 12)

5
6

2.3. Tinjauan Geologi Lapangan ”Y”


Secara regional Ladang Minyak “Y” termasuk kedalam Mandala
Sedimentasi Paparan Utara (Martodjojo, 1984), dan unsur-unsur tektonik
yang berkembang di daerah ini berarah NW-SE, NNE-SSW atau. N-S.
Sedangkan hasil dari analisis seismik, struktur sesar bawah-permukaan yang
berada di Daerah Cemara berarah NNE-SSW atau N-S. Struktur sesar
tersebut berkembang di daerah Cemara Timur sampai Cemara Selatan,
sedangkan beberapa sesar berarah N-S dijumpai di Cemara Barat. Gambar
2.2. dibawah ini menunjukkan Pola Sesar dan Sub-Cekungan di Cekungan
Jawa Barat Utara.

Gambar 2.2.
1. Pola Sesar dan Sub-Cekungan di Cekungan Jawa Barat Utara
12)
7

2.3.1. Stratigrafi Umum Lapangan ”Y”


Gambar 2.3. Kolom Stratigrafi Lapangan “Y” pada halaman
berikutnya, menunjukkan secara umum Stratigrafi Lapangan “Y”
berturut-turut dari arah tua ke muda adalah :
1. Formasi Basement
Formasi Basement atau batuan dasar terdiri atas batuan
metasedimen.
2. Formasi Jatibarang
Teridiri atas lapisan tuff vulkanik yang berselingan dengan batuan
ekstrusif, andesit dan basalt.
3. Formasi Talang Akar
Terdiri atas perselingan batubara, batu pasir dan serpih pada
bagian bawahnya. Pada bagian atas berubah menjadi perselingan
batu pasir, batu gamping dan serpih. Lapisan Conglomerate
berada pada bagian bawah formasi ini, dengan kedalaman sekitar
2300-2500 m (TVD), memiliki litologi dominasi kuarsa
transparan, ukuran butir halus sampai kasar, bentuk butir
membulat sampai tanggung dengan porositas sedang sampai
jelek. Selain itu, litologi yang dominan adalah tuff dengan ciri
berwarna abu-abu bersifat agak lunak sampai keras dengan
kandungan mineral kuarsa, gelas galuconit, klorit dan kalsit yang
bersifat impermeable.
4. Formasi Cibulakan
Terdiri atas perselingan batu pasir, batu gamping dan serpih. Pada
bagian bawah formasi ini didominasi oleh batu gamping dan
bagian atasnya berkembang batupasir dengan resistivitas rendah.
Formasi ini menghasilkan minyak dan gas.
5. Formasi Parigi
Terdiri atas batu gamping dengan ketebalan berkisar antara 2-10
m. Formasi ini telah terbukti sebagai reservoir penghasil gas.
6. Formasi Cisubuh
8

Terdiri atas batu pasir tipis dan serpih di bagian atasnya. Pada
struktur ”Y” formasi ini belum diketemukan adanya hidrokaron.

Gambar 2.3. Kolom Stratigrafi Lapangan ”Y” 12)

2.3.2. Struktur Geologi Umum Lapangan “Y”


Secara regional, tiga pola struktur berkembang di Jawa Barat,
yaitu pola Meratus berarah NE – SW, pola Sunda berarah Utara –
Selatan, dan pola Jawa berarah Barat – Timur. Pola Sunda
berkembang sangat dominan di Jawa Barat bagian Utara hingga Laut
Jawa terutama Sub-cekungan Sunda, sedangkan ke Timur di sekitar
Cirebon pola Meratus NE – SW dijumpai di lepas pantai dan
berpotongan dengan arah NW – SE (OO Fault). Perkembangan
9

cekungan sedimentasi di Jawa Barat bagian Utara (NW Java Basin)


dikontrol oleh perkembangan struktur batuan dasar (basement) yang
pada awalnya merupakan rangkaian half graben atau horst dan
graben.
Pola dan perkembangan struktur tersebut di atas berpengaruh
terhadap sistem hidrokarbon (petroleum system) di lapangan
hidrokarbon di Cekungan Jawa Barat Utara, baik sebagai perangkap
maupun jalan migrasi hidrokarbon dari kitchen ke reservoir (sebagai
daerah perangkap atau closure). Secara regional struktur “Y”
termasuk kedalam Mandala Sedimentasi Paparan Utara (Martodjojo,
1984), dan unsur-unsur tektonik yang berkembang di daerah ini
berarah NW-SE, NNE-SSW atau. N-S. Sedangkan hasil dari analisis
seismik, struktur sesar bawah-permukaan yang berada di Daerah
Cemara berarah NNE-SSW atau N-S. Struktur sesar tersebut
berkembang di daerah Cemara Timur sampai Cemara Selatan,
sedangkan beberapa sesar berarah N-S dijumpai di Cemara Barat.
Gambar 2.4. dibawah ini menunjukkan Peta Top Struktur Lapangan
“Y”.

Gambar 2.4. Peta Top Struktur Lapangan “Y” 12)


10

2.4. Kondisi Reservoir Sumur “X” Lapangan “Y”


Keadaan reservoir pada Lapangan “Y” terdiri dari jenis batuan
formasi, tekanan reservoir, temperatur, dan ketebalan formasi. Sejarah
produksi Sumur “X” Lapangan “Y” meliputi waktu produksi dan laju
produksi terakhir Sumur “X”.

Anda mungkin juga menyukai