Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

KASUS
Suatu perusahaan mempunyai data permintaan sbb. :
Tabel 3. 1 Data Kasus

Kwartal Demand Cum. Demand


1 220 220
2 170 390
3 400 790
4 600 1390
5 380 1770
6 200 1970
7 130 2100
8 300 2400

Data Biaya untuk yang berhubungan dengan produksi :


Biaya penyesuaian penambahan kapasitas (hiring cost) : 100
Biaya penyesuaian penurunan kapasitas (layout cost) : 150
Biaya penyesuaian persediaan (inventory hiring cost) : 50
Biaya subkontrak : 80

JAWABAN
Total produksi selama periode perencanaan
Tingkat Produksi rata-rata = jumlah periode perencanaan

= 2400 / 8 = 300

Sehingga total produksi pada selama periode perencanaan adalah sbb. :


Tabel 3. 2 total produksi

Kwartal Cum. Produksi Cum. Demand


1 300 220
2 600 390
3 900 790
4 1200 1390
5 1500 1770
6 1800 1970
7 2100 2100
8 2400 2400

Laboratorium Sistem Produksi 1


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Perbandingan antara metode heuristik pada perencanaan produksi agregat.

a. Metode Pengendalian Tenaga Kerja


Pada metode ini, jumlah yang diproduksi pada periode pertama diinisialkan
sebesar demand pada periode 1. Jika demand pada periode berikutnya
mengalami kenaikan, maka akan dilakukan penambahan kapasitas. Jika
periode berikutnya demand mengalami penurunan, maka produksi akan
diturunkan sebesar demandnya.

Tabel 3. 3 Metode Pengendalian Tenaga Kerja


220-170(hiring
cost)=50*150=7500 Kwartal Demand Hiring Layoff Biaya Total
1 220 - - -
2 170 - Rp 7,500 $ 7,500
3 400 Rp 23,000 - $ 23,000
4 600 Rp 20,000 - $ 20,000
5 380 - Rp 33,000 $ 33,000
6 200 - Rp 27,000 $ 27,000
7 130 - Rp 10,500 $ 10,500
8 300 Rp 17,000 - $ 17,000
Total $ 138,000
b. Metode Pengendalian Persediaan.
Metode ini menerapkan tingkat produksi sebesar permintaan rata-ratanya.
Jika jumlah produksi lebih besar, maka kelebihannya akan disimpan sebagai
persediaan. Jika kondisi yang terjadi sebaliknya, maka persediaan akan
dikeluarkan untuk memenuhi permintaan. Selanjutnya akan dievaluasi,
apakah selama masa perencanaan tetap akan terjadi kekurangan ? Jika masih
ada kekurangan, maka bagian produksi harus menyesuaikan persediaan
awalnya sebesar maksimal kekurangan yang terjadi selama periode
perencaan tersebut. Sehingga, tidak akan terjadi kekurangan pada suatu
periode. Kelemahan metode ini yaitu biaya persediaan yang membengkak.
Apabila hubungan antara produksi dan demand dibuat dalam suatu grafik,
maka akan tampak bahwa akan terdapat periode dimana produksi lebih besar
daripada demand dan sebaliknya
Laboratorium Sistem Produksi 2
Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

3000

2500

2000

1500

1000

500
Penyesuaian Inventori
0
1 2 3 4 5 6 7 8
*50 Biaya penyesuaian
persediaan (inventory

Gambar 3. 1 Metode Pengendalian Persediaan hiring cost)

Tabel 3. 4 Metode Pengendalian Persediaan

Cum. Cum. Inventori Penyesuaian


Kwt Demand Tingkat Biaya
Demand Produksi (CP-CD) Inventori 270
Produksi
1 220 220 300 300 80 (270+80)=350 $ 17,500
2 170 390 300 600 210 (210+270)480 $ 24,000
3 400 790 300 900 110 (110+270)=380 $ 19,000
4 600 1390 300 1200 -190 80 $ 4,000
5 380 1770 300 1500 -270 0 $ 0
6 200 1970 300 1800 -170 100 $ 5,000
7 130 2100 300 2100 0 270 $ 13,500
8 300 2400 300 2400 0 270 $ 13,500
$ 96,500

c. Metode Pengendalian Subkontrak


Metode ini akan berproduksi pada tingkat demand yang paling kecil selama
periode perencanaan. Apabila pada suatu periode demand lebih besar
dibanding tingkat produksi, maka akan dilakukan subkontrak.
Pada kasus diatas, demand minimal sebesar 130, sehingga tingkat produksi
selama 8 kuartal tsb ditatapkan sebesar 130.
90*80(biaya
subkontrak)

Laboratorium Sistem Produksi 3


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Tabel 3. 5 Metode Pengendalian Subkontrak

Kwt Demand Tingkat Jumlah Biaya


Produksi subkontrak
1 220 130 90 $ 7,200.00
2 170 130 40 $ 3,200.00
3 400 130 270 $ 21,600.00
4 600 130 470 $ 37,600.00
5 380 130 250 $ 20,000.00
6 200 130 70 $ 5,600.00
7 130 130 0 $ -
8 300 130 170 $ 13,600.00
$ 108,800.00

d. Metode Campuran
Pada metode campuran, tingkat produksi diset berdasarkan kondisi aktual.
Tingkat produksi ini ditentukan berdasarkan jumlah lintas produksi atau
mesin, jumlah hari kerja, jam kerja, tingkat efisiensi, tingkat utilitas mesin
dan jumlah shiftnya. Apabila terjadi kelebihan akan disimpan, jika
kekurangan akan menaikkan kapasitas. Kenaikkan kapasitas maksimal
sebesar 25% dari kapasitas reguler. Jika masih kekurangan, diperbolehkan
melakukan subkontrak. Jadi pada metode ini, variabel yang dikendalikan
tidak hanya satu variabel produksi, tapi bisa lebih dari 2 variabel.

Tabel 3. 6 Metode Campuran

Biaya
Penambahan Penambahan
Biaya Biaya Perubahan
Kwt Demand Produksi Unit Sesudah OT Unit Sesudah Biaya Total
Inventori OT Tenaga
RT RT+OT
Kerja

1 220 200 20 50 -30 (-30) 1500 1000 0 $ 2,500

Laboratorium Sistem Produksi 4


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

2 170 200 -30 - -30 (-60) 3000 0 0 $ 3,000


3 400 200 200 50 150 -90 0 1000 9000 $ 10,000
4 600 200 400 50 350 -350 0 1000 26000 $ 27,000
5 380 200 180 50 130 -130 0 1000 33000 $ 34,000
6 200 200 0 - - - 0 0 19500 $ 19,500
7 130 200 -70 - -70 (-70) 3500 0 0 $ 3,500
8 300 200 100 50 50 (-20) 1000 1000 0 $ 2,000
$101,500

50*(-30)Cuma yg
di( )negatif

Model Transportasi
Untuk kepentingan yang praktis, Biegel mngusulkan model perencanaan produksi
agregat dengan menggunakan teknik Transport Shipment Problem (TSP).

Tabel 3. 7 Model Transportasi

Laboratorium Sistem Produksi 5


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

DEMAND
KAPASITAS
KAPASITAS
I II III ke - n TDK
TERPAKAI
TERPAKAI
KAPASITAS

PERSE - Ci1 Ci2 Ci3 Cin


DIAAN

Crt Crt+
Crt+ci Crt+2Ci Ckttp
(n-1)Ci

I Cot Cot+ci Cot+2Ci


Cot+
(n-1)Ci
Ckttp

Csk Csk Csk Csk Ckttp

Crt +
Crt+Cb Crt Crt+Ci Ckttp
(n-2)Ci
o
Cot+
Cot Cot+Ci Cot+ Ckttp
II Cbo (n-2)Ci

Csk Csk Csk Csk Ckttp

Crt Crt+ Ckttp


Crt+Cbo Crt+Cbo
(n-3)Ci

Cot Cot+ Ckttp


Cot+Cbo Cot+Cbo
III (n-3)Ci

Csk Csk Csk Csk Ckttp

Crt+Cbo Crt + Cbo Crt+Cbo Crt Ckttp

Cot+Cbo Cot + Cbo Cot+Cbo Cot


ke - n

Csk Csk Csk Csk

Total
JML Total D1 Total D2 Total D3
Produksi

Ci : biaya inventori
Crt : biaya reguler time
Cot: biaya overtime
Csk : biaya subkontrak
Crt+ci : biaya reguler time + biaya inventori.
Crt+bo : biaya reguler time + biaya backorder

Crt+Ci dipakai misalnya, demand periode 3 memanfaatkan kapasitas reguler time


periode 1 yang masih tersisa. Maka biaya yang terjadi adalah biaya RT ditambah
inventori selama 2 periode. Karena produkny dibuat pada periode 1 tetapi baru
dipakai pada periode 3.

Laboratorium Sistem Produksi 6


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Contoh Metode Transportasi Land


Data Kapasitas dan Permintaan
Tabel 3. 8 Data Kapasitas dan Permintaan

Periode Reguler Time Overtime Subkontrak Permintaan


1 700 250 500 500
2 800 250 500 800
3 900 250 500 1700
4 500 250 500 900
Data Biaya :
- Biaya RT : 100/unit, OT : 125/unit, SK : 150/unit, Inventori :
20/unit/periode
Data Persediaan :
- Persediaan awal : 100 unit dan persediaan akhir : 150 unit.

Laboratorium Sistem Produksi 7


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Tabel 3. 9 Transportasi Land

DEMAND
KAPASITAS
KAPASITAS
I II III IV TDK
TERPAKAI
TERPAKAI
KAPASITAS

0 20 40 60
PERSE -
DIAAN
100 100

100 120 140 160 40


400 - 300 700

I 125 145 165 185


250
0

150 150 150 150 0


500

100 120 140 40


800 800

125 145 165 0


II 250 250

150 150 150 0


500

100 120 40
900 900

125 145 0
III 250 250

150 150 0
500

100 40
500 500

125 0
IV 250 250

150 0
300 200 300

JML 500 800 1700 1050 4050

Biaya Produksi yang harus dikeluarkan dengan metode transportasi land adalah :
I. (100 x 0) + (400 x 100) = 40.000
II (800 x 100) = 80.000
III (900x100) + (250x125) + (300x140) + (250x145) = 199.500
IV (500x100) + (250x125) + (300x150) = 126.250 +
445.750

Laboratorium Sistem Produksi 8


Teknik Industri Universitas Diponegoro
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Jadi, rencana produksi agregat adalah

Tabel 3. 10 Rencana Produksi Agregat

Periode 1 2 3 4
Rencana Produksi 700 1050 1150 1050

Laboratorium Sistem Produksi 9


Teknik Industri Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai