FENITOIN
FENITOIN
Sebagian besar obat-obatan dengan aksi pada sistem saraf pusat diberikan tersebut, namun pemberian dengan intratekal menyebabkan obat-obatan
dengan cara ditelan, sehingga kita harus mempertimbangkan faktor-faktor cenderung berkonsentrasi di daerah-daerah subpial dan subependimal. Proses
yang menentukan absorbsi usus. Molekul-molekul kecil biasanya masuk ke perpindahan dari plasma ke otak dengan cara difusi melalui kapiler atau
dalam plasma dengan cara difusi, sebagian besar dengan pinositosis. Absorbsi fasilitas transpor.
obat dan konsentrasinya dalam darah dipengaruhi oleh makanan, obat lain
2.1. Absorbsi
yang diminum, penyakit-penyakit usus dan umur pasien.Obat (atau racun) di
Absorbsi fenitoin tergantung cara pemberiannya apakah peroral atau suntikan.
dalam darah akan sampai ke berbagai jaringan, termasuk sistem saraf,
Absorbsi fenitoin di dalam lambung sangat sedikit karena fenitoin tidak larut
sehingga ikatan protein dalam plasma berpengaruh penting dalam
dalam lambung yang bersifat asam. Absorbsi fenitoin yang diberikan per oral
distribusinya. Banyak obat-obatan dan toksin yang berikatan dengan albumin
berlangsung lambat, dan sesekali tidak lengkap. Pemberian 10% dosis yang
serum dan protein serum lainnya, membatasi adanya bentuk ionisasi.
diberikan per oral diekskresi bersama tinja dalam bentuk yang utuh, pada
Transformasi obat-obatan dan toksin umumnya meliputi proses hidroksilasi,
duodenum yang mempunyai PH 7-7,5 fenitoin lebih mudah larut. Absorbsi
deaminasi, oksidasi dan dealkilasi, yang meningkatkan solubilitasnya dan
maksimal terjadi di duodenum sedangkan di yeyunum dan ileum lebih
eliminasinya melalui ginjal. Proses katalisis paling banyak terjadi di hepar
lambat, lalu dikolon sangat sedikit, dan di rektum tidak terjadi absorbsi.
dan menggunakan banyak enzim. Untuk masuk ke dalam ruang ekstraseluler
Kadar puncak pemberian peroral dicapai dalam 4-8 jam setelah pemberian,
sistem saraf, obat atau racun harus melewati endotel kapiler yang rapat
ada yang menyebutkan 3-12 jam. Bila memerlukan pemberian dosis awal
(dikenal sebagai Blood Brain Barier) dan sawar antara darah dan cairan
dengan bolus, diberikan dosis 600-800 mg, dalam dosis terbagi antara 8-12
jam, kadar efektif plasma akan tercapai dalam waktu 24 jam. Pemberian tubuh ternyata tidak sama, misalnya konsentrasi fenitoin di otak ternyata 1-3
fenitoin secara intra muskular menyebabkan fenitoin mengendap di tempat kali dari konsentrasi di plasma. Juga diketahui bahwa beberapa obat yang
suntikan kira-kira 5 hari, dan absorpsinya berlangsung lambat dari pada mempunyai sifat yang sama dengan fenitoin, yaitu terikat dengan protein
pemberian peroral. Hal tersebut disebabkan kelarutan dalam air sedikit plasma, apabila obat tersebut diminum bersama fenitoin maka akan menjadi
sehingga terbentuk kristal fenitoin didalam otot. Fenitoin didistribusi ke kompetisi untuk mengikat albumin, tergantung afinitas terhadap albumin
berbagai jaringan tubuh dalam kadar yang berbeda-beda, setelah suntikan mana yang lebih kuat. Keadaan ini akan mengakibatkan peningkatan bentuk
intra vena, kadar yang terdapat dalam otak, otot skelet dan jaringan lemak bebas dari fenitoin, akibat ikatan dengan albumin diduduki oleh obat lain.
lebih rendah daripada kadar yang berada di dalam hati, ginjal dan kelenjar Obat obat tersebut antara lain : tiroksin, triidotironin, asam salisilat,
fenitoin lebih kurang 64% dari berat badan, tapi sekitar 7 (tujuh) kali lebih
2.2. Distribusi dan Biotransformasi
besar bila dihitung dengan kadar obat bebas. Waktu paruh pemberian fenitoin
Pengikatan fenitoin oleh protein, terutama oleh albumin plasma kira-kira
peroral 18-24 jam sedangkan untuk mencapai kadar optimal (steady state)
90%. Orang sehat, termasuk wanita hamil dan wanita pemakai obat
adalah 5-10 hari.Fenitoin terikat kuat pada jaringan saraf sehingga kerjanya
kontrasepsi oral, fraksi bebasnya kira-kira 10%, sedangkan diketahui bahwa
dapat bertahan lebih lama, tetapi mula kerja lebih lambat daripada
efek farmakologik fenitoin hanya tergantung dari bentuk bebasnya. Pasien
fenobarbital. Biotransformasi terutama berlangsung dengan cara hidroksilasi
dengan penyakit ginjal, penyakit hati atau penyakit hepatorenal dan pada
oleh enzim mikrosom hati. Hasil metabolitnya berupa parahidrobutanil yang
neonatal fraksi bebasnya rata-rata di atas 15%. Pada pasien epilepsi, fraksi
sudah tidak mempunyai kasiat anti epilepsi. Fenobarbital mempunyai sifat
bebas berkisar antara 5,8%-12,6%. 8,21 Distribusi obat keberbagai bagian
enzimatic inducer, sehingga mengakibatkan penurunan aktivitas fenitoin, dan Berbagai obat antiepilepsi diketahui mempengaruhi berbagai fungsi
inilah salah satu kerugian pemberian poli terapi, demikian juga dengan neurofisiologi otak, terutama yang mempengaruhi sistem inhibisi yang
karbamazepin dan valproat, dikatakan menurunkan kadar fenitoin. melibatkan GABA dalam mekanisme kerja berbagai antiepilepsi. Golongan
predisposisi untuk terjadinya interaksi obat fenitoin. Dalam kaitan dengan ini,
Gambar 1. Fenitoin memblokade pergerakan ion melalui kanal Na+
faktor renal justru tidak merupakan faktor penting oleh karena sebagian besar
menjadi lebih tinggi, dan waktu paruhnya lebih panjang. Cara kerja utama
natrium dengan menurunkan aliran ion Na+ yang tersisa maupun aliran ion
Na+ yang mengalir selama penyebaran potensial aksi, selain itu fenitoin
saraf perifer dan mungkin bekerja pada membran yang eksitabel (mudah
terpacu) maupun yang tidak eksitabel. Fenitoin juga dapat menghambat kanal
kalsium (Ca+) dan menunda aktifasi aliran ion K keluar selama potensial
cetusan ulangan.
Gambar.2 Fenitoin bekerja menghambat kanal kalsium (Ca+). 1.URAIAN OBAT
Na+, dengan panjang yang optimal dari rantai alifatik yang sesuai dengan
dosis pemeliharaan: awal: 5 mg/kg/hari pada 2 dosis terbagi; Baca Panduan Pengobatan yang disediakan oleh apoteker Anda sebelum
Dewasa:dosis awal:15-25 mg/kg; dosis pemeliharaan: 300 mg/hari atau 5-6 Anda mulai mengambil Phenytoin dan setiap kali Anda mendapatkan isi
mg/kg/hari pada 3 dosis terbagi atau 1-2 dosis terbagi untuk pelepasan ulang. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
bertahap.
Tablet dapat dikunyah secara menyeluruh sebelum ditelan atau dapat ditelan
Antikonvulsi:
secara menyeluruh.Konsumsi obat ini biasanya 2 atau 3 kali sehari, atau
anak-anak dan dewasa:oral Dosis awal: 15-20 mg/kg; tergantung pada
seperti yang diarahkan oleh dokter Anda. Produk ini tidak dianjurkan untuk
konsentrasi serum fenitoin dan riwayat dosis sebelumnya. Pemberian dosis
digunakan sekali sehari. Anda dapat mengonsumsinya dengan makanan jika
awal oral pada 3 dosis terbagi diberikan setiap 2-4 jam untuk mengurangi
terjadi sakit perut. Konsumsi obat ini dengan segelas penuh (8 ons atau 240
efek yang tidak dinginkan pada saluran pencernaan dan meyakinkan bahwa
mililiter) air kecuali dokter Anda mengarahkan Anda sebaliknya.Gunakan
dosis oral terabsorpsi sepenuhnya.
obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat paling banyak. Konsumsi
semua dosis secara tepat waktu untuk menjaga jumlah obat dalam tubuh Anda
Pembedahan saraf (profilaksis):
pada tingkat yang konstan. Ingatlah untuk menggunakannya pada waktu yang
100-200 mg pada kira-kira interval 4 jam selama pembedahan dan selama
sama setiap hari. Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respon
periode setelah pembedahan.Penyesuaian dosis pada kerusakan ginjal
terhadap terapi.Produk yang mengandung kalsium (misalnya antasid, Hirsutisme jarang terjadi, tetapi bagi wanita mida hal ini dapat sangat
menurunkan penyerapan Phenytoin. Jangan menggunakan produk ini pada Susunan Saraf Pusat
saat yang sama dengan konsumsi dosis Phenytoin Anda. Gunakan produk
Efek samping fenitoin tersering adalah diplopia, ataksia, vertigo,
nutrisi terpisah cair setidaknya 1 jam sebelum dan 1 jam setelah konsumsi
nistagmus, sukar berbicara (slurred speech) disertai gejala lain, misalnya
dosis Phenytoin Anda, atau seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.Jangan
tremor, gugup, kantuk, rasa lelah, gangguan mental yang sifatnya berat, ilusi,
berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda. Kejang
halusinasi sampai psikotik. Defisiensi folat yang cukup lama merupakan
dapat menjadi lebih buruk ketika penggunaan obat ini tiba-tiba dihentiksn.
faktor yang turut berperan dalam terjadinya gangguan mental. Efek samping
Dosis Anda mungkin perlu diturunkan secara bertahap.Informasikan dokter
susunan saraf pusat lebih sering terjadi dengan dosis melebihi 0,5 gram
Anda jika kondisi Anda tidak membaik atau memperburuk.Ikuti aturan yang
sehari.
diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda
sedangkan yang lebih berat mempengaruhi kulit, hati dan sumsum tulang.
Proliferasi epitel dan jaringan ikat gusi dapat terjadi pada penggunaan kronik, 1.5 Inteaksi Obat
dan menyebabkan hiperplsia pada 20 % pasien. Edema gusi mudah terjadi a) Dengan Obat Lain: :
Analgetik : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh asetosal,
gingivitis, terutama bila kebersihan mulut tidak terjaga. Pengobatan tidak
azapropazon dan fenilbutazon.
perlu dihentikan pada gangguan gusi; dapat diringankan bila kebersihan
Antasida : Menurunkan absorpsi fenitoin.
mulut dipelihara. Antiaritmia : Amiodaron menaikkan kadar
Antibakteri : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh
Pada wanita muda, pengobatan fenitoin secara kronik menyebabkan keratosis menaikkan kadar plasma fenitoin; fenitoin menurunkan
kadar plasma mianserin, paroksetin, dan trisiklik.
dan hirsutisme, karena meningkatkan aktivitas korteks suprarenalis.
Antidiabetik : Kadar plasma fenitoin untuk sementara
ditingkatkan oleh tolbutamid (kemungkinan toksisitas)
Antijamur : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh kontrasepsi)
flukonazol dan mikonazol; kadar plasma itrakonazol dan Simpatomimetik : Kadar plasma fenitoin dinaikkan oleh
ketokonazol diturunkan metilfenidat
Antimalaria : Antagonisme efek antikonvulsan; Teofilin : Metabolisme teofilin dipercepat
peningkatan risiko efek antifolat dengan pirimetamin Obat - obat antiulkus : Simetidin menghambat
Antipsikotik : Antagonisme efek antikonvulsan (ambang metabolisme (menaikkan kadar plasma fenitoin)
kejang direndahkan); fenitoin mempercepat metabolisme Urikosurika : Kadar plasma fenitoin ditingkatkan oleh
klozapin dan sertindol (menurunkan kadar plasma) sulfinpirazon
Antivirus : Kadar plasma fenitoin dinaikkan atau Vaksin : Efek dinaikkan oleh vaksin influenza
diturunkan oleh zidovudin Vitamin : Kadar plasma fenitoin kadang diturunkan oleh
Ansiolitik dan hipnotik : Diazepam dan mungkin asam folat; kebutuhan akan vitamin D mungkin meningkat
benzodiazepin lain menaikkan atau menurunkan kadar b). Dengan Makanan : Makanan dapat mempengaruhi
plasma fenitoin. kadar obat dalam darah. Jika diberikan bersamaan dengan
Kortikosteroida : metabolime kortikosteroida dipercepat nutrisi enteral, bioavailabilitas fenitoin akan turun. Nutrisi
(menurunkan efek) enteral diberikan 2 jam sebelum atau sesudah pemberian
Siklosporin : Metabolisme siklosporin dipercepat fenitoin. Dapat menurunkan kadar kalsium, asam folat dan
(menurunkan kadar Plasma) vitamin D yang berasal dari makanan.
Sitotoksika : Mengurangi absorpsi fenitoin; efek antifolat c) Dengan Minuman : Konsumsi minuman yang
dinaikkan dengan metotreksat mengandung vitamin D dengan fenitoin akan
Disulfiram : Kadar plasma fenitoin dinaikkan meningkatkan kebutuhan akan vitamin D.
Estrogen dan progesteron : Metabolisme gestrinon, tibolon,
dan kontrasepsi oral dipercepat (menurunkan efek
d). Dengan Obat Herbal :Pengunaan bersamaan fenitoin
dengan obat herbal akan menghambat kerja obat fenitoin
itu sendiri.