Anda di halaman 1dari 3

RHD

Manifestasi Klinis
 Murmur baru atau berubah
Murmur pada demam rematik akut secara tipikal dikarenakan insufisiensi katup. Murmur berikut ini
adalah yang paling sering ditemukan selam demam rematik akut :

a.Murmur pansistolik apikal : bernada tinggi, murmur denganblowing quality darimitral regurgitasi yang
beradiasi ke aksila kiri. Tidak dipengaruhi oleh respirasi dan posisidengan intensitas bervariasi tetapi
grade 2/6 atau lebih besar. Mitral insufisiensi berhubungandengan disfungsi katup, korda dan muskulus
papilaris

b.Murmur diastolik apikal ( Carey-Coombs murmur ) : didengar pada karditis aktif danmitra insufisiensi
yang berat. Mekanisme murmur ini ada mitral stenosis ketika volume
yang banya dari aliran regurgitasi melewati katup mitral selama pengisian ventrikel. Terdengar paling
baik dengan stetoskop bell, dengan posisi pasien lateral kiri dan menahan nafas selama ekspirasi

c.Murmur diastolik basal : diastolik awal (early diastolic) murmur dari regurgitasiaorta, bernada tinggi,
blowing , decrescendo dan terdengan paling baik sepanjang kanan atasdan kiri tengan garis sternal setelah
ekspirasi dalam dengan pasien duduk badan maju kedepan.

Gagal Jantung Kongestif


Gagal jantung kongestif dapat terjadi sekunder akibat insufisiensi katup yang berat ataumiokarditis. Pada
pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan gagal jantung meliputi takipnea,ortopnea, distensi vena
jugularis, rales, hepatomegali, ritme galop, edema dan pembengkakanekstremitas.

Perikarditis
Pada pemeriksaan fisik adanya adanya perikardial friction rub mengindikasinya adanya perikarditis.
Perkusi menjadi semakin redup pada jantung dan suara jantung yang bergumam,konsisten dengan edusi
pericardial

Deformitas Katup
Mitral stenosis muncul pada 25% dari pasien dengan RHD kronik dan 40%lainnya berhubungan dengan
insufisiensi mitral. Fibrosis progresif, seperti penabalan dan klasifikasi dari valve, mengakibatkan
pembesaran atrium kanan dan pembentukan trombi mural pada atrium.

Thromboemboli
Terlihat sebagai komplikasi stenosis mitral. Lebih sering terlihatsaat atrium kiri dilatasi, cardiac output
menurun, dan pasien dengan fibrilasi atrial.Tromboemboli akan menurun jika dilakukan penanganan
dengan anti koagulandan melakukan operasi pembenaran abnormalitas katup.

Anemia hemolitik
Anemia hemolitik kardiak berhubungan dengan gangguan dari sel darah merahkarena deformasi katup.
Peningkatan penghancuran dan penggantian platelet juga mungkin dapat terjadi.
Aritmia Atrial
Berhubungan khusus dengan pembesaran atrium kiri kronis (dariabnormalitas katup mitral).

Komplikasi
 Kambuh demam reumatik
 Gagal jantung
 Endokarditis bakterial subakut
 Fibrilasi atrium
 Pembentukan trombus yang dapat lepas atau menimbulkan obstruksi
 Robekan korda tendiena

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan demam reumatik aktif atau reaktivasi kembali diantaranya adalah :
1. Tirah baring dan mobilisasi (kembali keaktivitas normal) secara bertahap
2. Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian antibiotic penisilin atau
eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan dapat diberikan antibiotic penisilin benzatin atau
sulfadiazine
3. Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat dapat dipakai pada demam
reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung)

Karena demam rematik berhubungan erat dengan radang Streptococcus beta-hemolyticus grup A, maka
pemberantasan dan pencegahan ditujukan pada radang tersebut. Ini dapat berupa :
 Eradikasi kuman Streptococcus beta-hemolyticus grup A
Pengobatan adekuat harus dimulai secepatnya pada DR dan dilanjutkan dengan pencegahan.
Erythromycin diberikan kepada mereka yang alergi terhadap penicillin.

 Obat anti rematik


Baik cortocisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna untuk
mengurangi/menghilangkan gejala-gejala radang akut

 Diet
Makanan yang cukup kalori, protein dan vitamin.

 Istirahat
Istirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk jantung mengecil pada kasus-
kasus kardiomegali. Biasanya 7-14 hari pada kasus DR minus carditis. Pada kasus plus carditis,
lama istirahat rata-rata 3 minggu – 3 bulan tergantung pada berat ringannya kelainan yang ada serta
kemajuan perjalanan penyakit.

 Obat-obat Lain
Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi kordis diberikan digitalis,
diuretika dan sedative. Bila ada chorea diberikan largactil dan lain-lain.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
 LED tinggi sekali
 Lekositosis
 Nilai hemoglobin dapat rendah
2. Pemeriksaan bakteriologi
 Biakan hapus tenggorokan untuk membuktikan adanya streptococcus.
 Pemeriksaan serologi. Diukur titer ASTO, astistreptokinase, anti hyaluronidase.
3. Radiologi
Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya pembesaran pada jantung.
4. Pemeriksaan Echokardiogram
Menunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi
5. Pemeriksaan Elektrokardiogram
Menunjukan interval P-R memanjang.

Bukti-bukti infeksi streptococcus :


 Kultur positif
 Ruam skarlatina
 Peningkatan antibodi streptococcus yang meningkat

Anda mungkin juga menyukai