PENDAHULUAN
1
LEPPENAS, Kumpulan Tulisan, Sutan Sjahrir, Sosialisme Indonesia Pembangunan : Danau Singkarak
Offset, 1982., 1982. Hal.60.
2
Listiyono Santoso dkk. Epistemology kiri. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. 2007.Hal. 16
3
Joseph Losco dan leonard Williams. Political Theory. 2003. Raja Grafindo perssada. Jakarta Hal. 547
4
Frans Magnis Suseno , Etika Politik (Prinsip-prinsip moral dasar kenegaraan modern) , Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama, 2003, Hal. 15
Perbedaan kedua bentuk Sosialisme ini terutama terletak pada kondisi yang
terdapat pada masyarakat. Bentuk Sosialisme yang pertama tumbuh di masyarakat
yang masih mengalami penghisapan dan penindasan antara yang satu dan yang
lainnya. Sedankan bentuk Sosialisme yang kedua terdapat di dalam masyarakat
yang tingkat kesewenang-wenangngannya relatif lebih kecil. Sosialisme bentuk
kedua ini berkembang setelah proletar di dunia memperoleh kedudukan
ekonomi,sosial dan politis yang jauh lebih baik dibutuhkan Partai Politik untuk
mewujudkannya.
5
Ibid., Hlm 17.
6
P.Y Nur Indro, Pemikiran Politik Sutan Sjahrir dan Partai sosialis Indonesia, Bandung : Inisiatif
Warga,2009,hal 113
7
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 1992, hal. 171.
8
Ben, Anderson, Revoloesi Pemoeda : Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946, Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan, 1988, hal, 219
9
Ibid., hal 231-232.
10
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal. 97
11
Bibit Suprapto, Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan Di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, Hal.
26
12
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal.102
13
Ibid., Hal. 115
Soetan Sjahrir sebagai salah satu tokoh utama dalam Partai Sosilais
Indonesia (PSI) yang memberikan banyak sumbangan dalam berbagai bentuk
pemikiran politik berkaitan dengan perumusan dan pencapaian tujuan bangsa
Indonesia pada tahun 1945-1965. Pemikirannya dianggap memberikan banyak
menentukan arah dan situasi pada masa-masa di era awal Revolusi Kemerdekaan
Indonesia, seorang perdana mentri pertama, dan juga seorang diplomat yang ulung
14
Ibid., Hal. 117
15
George Mc Trunan Kahin, RefleksiPergumulan Lahirnya Republik Nasional dan Revolusi di Indonesia, :
UNS Press, 1995, Hal., 406
16
LEPPENAS, Op.Cit., Hal. 155
Adapun tujuan dari penulis membuat penelitian ini adalah sebagai berikut:
17
Arief Budiman, Teori Negara, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997. Hal.109.
1.6.1. Marxisme
18
Sustarjo Adisusilo,JR, Sejarah Pemikiran Barat Dari Yang Klasik Sampai Yang Modern, Jakarta: Rajawali
Perss 2013, Hal. 247
19
Ibid., Hal. 253
20
Ibid., Hal. 254
21
Ibid., Hal. 256
22
Ernest Mandel, Tesis Tesis Pokok Marxisme, Yogyakarta: Resist Book, Agustus 2006, Hal. 72
23
Sustarjo Adisusilo, Jr, Op.cit, Hal. 256
24
Ernest Mandel, Op.cit., Hal. 82
1.6.2. Sosialisme.
25
Ibid., Hal., 83
26
Ibid., hal. 256
27
Ibid., Hal. 257
28
Ian Adams, Ideologi Politik Mutakhir Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depanny, Yogyakarta: Qalam,
2004. Hal, 160
29
Ibid., Hal. 166
Keadaan buruk yang menimpa kaum buruh di Eropa pada awal abad ke-19
ini telah menggugah hati orang banyak. Cendekiawan-cendekiawan seperti Robert
Owen, Saint Simon dan Fourier mencoba memperbaiki masalah-masalah yang
terjadi pada sistem kapitalis tersebut. Orang-orang ini terdorong oleh perasaan
peri-kemanusiaan, tanpa disertai tindakan-tindakan manapun konsepsi yang nyata
mengenai tujuan dan strategi dari perbaikan itu, sehingga oleh orang lain teori-
teori mereka dianggap angan-angan belaka. Karena itu mereka lalu disebut kaum
Sosialis Utopi. 31 Teori sosialis modern benar-benar dimulai dengan sekelompok
individu dan pemikir yang sangat individualistic, yang secara umum menjadi
terkenal karena imajinasi mereka dibandingkan kepraktisan mereka. Karl Marx
terus-menerus menolak mereka sebagai `sosialis Utopian’ dan label ini telah
melekat pada mereka. 32
1.6.2.2. Saint-Simon
30
Ibid., Hal. 167
31
Miriam Budiardjo, Op.cit, Hal. 78
32
Ian Adams, Op.cit., Hal. 168
Ia menegaskan bahwa hidup dan kerja harus dijalani dengan bahagia dan
menyenangkan. Untuk mencapai ini, orang harus membangun komunitas yang
33
Ibid., Hal. 169
34
Ibid., Hal. 170
35
Ibid., Hal. 172
36
Ibid., Hal. 174
Tahun 1848 adalah salah satu tahun revolusi di seluruh Eropa. Pada tahun
inilah terbit sebuah karya/dokumen sosialisme abad ke-18, Communist Manifesto,
oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Ini bukanlah karya mereka yang pertama,
tetapi merupakan yang pertama di mana Marxisme benar-benar mengkristal
sebagai sebuah doktrin yang lengkap. Ini juga merupakan karya di mana Marx
dengan begitu enteng menolak Saint-Simon, Fourier dan Owen sebagai ‘kaum
sosialis utopian’. Apa yang dimaksudkan oleh Marx dengan ini adalah bahwa
37
Ibid., Hal. 175
38
Ibid., Hal. 177
39
LEPPENAS, Op.cit, Hal. 43
40
Zulkifri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Kompas: Jakarta 2010, Hal., 112
41
P.Y Nur Indro, Op.cit, Hal. 110
42
Thomas Meyer, Dari Partai Kepemimpinan Otoriter ke Partaim Massa, Friedrich-Ebert-Stiftung: Jakarta
2008, Hal., 111
43
Lyman Tower Sargent, Ideologi-Ideologi Politik Kontemporer: Sebuah Analisis Komparatif, Jakarta:
Erlangga 1984, Hal., 55
44
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal 110-111
45
Lyman Tower Sargent, Op.cit, Hal. 56
46
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal 112
47
Jhon E. Roemer, A Future for Socialism, London: Verso, 1994, hal. 110-111. Dalam P.Y Nur Indro, Ibid.,
Hal. 112
48
Ibid., Hal 89-90
49
LEPPENAS, Op.cit, Hal.,84-85
50
Ibid., hal. 28
51
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal 90
52
LEPPENAS, Op.cit., hal. 78
53
Ibid., Hal. 92
54
Ibid., Hal., 29
55
P.Y. Nur Indro, Op.cit, Hal., 91
56
LEPPENAS, Op.,cit. hal., 21
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ini adalah
teknik pengumpulan data kepustakaan (library research). Dengan mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan judul penelitian dan juga
permasalahan penelitian dari berbagai literatur, seperti buku, jurnal, situs internet
dan bentuk literatur lainnya yang terkait.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa atas masalah yang
ada sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan
kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
57
P.Y Nur Indro, Op.cit., Hal. 92
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang biografi singkat dan objek yang diteliti yaitu
Sutan Sjahrir mulai dari lahir, pendidikan yang ditempuh, keluarganya,
pengalaman hidup dan perjuangannya sampai pada akhir hidupnya.
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dan penelitian yang
dilakukan penulis mengenai Pemikiran dan Peran Sutan Sjahrir Dalam Dinamika
Politik Indonesia.
BAB IV : Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari penjelasan yang
telah tercantum pada bab-bab sebelumnnya dan di akhiri dengan saran.