MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AZZAHRA TENTANG PENERAPAN IDENTIFIKASI PASIEN
DENGAN BENAR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AZZAHRA;
Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal: 09 Juni 2018
DIREKTUR RSIA Azzahra,
Lampiran
Keputusan Direktur RSIA Azzahra
Nomor : /Dir/RSIA.AZ/I/2018
Tanggal : 09 Januari 2018
TENTANG PENERAPAN IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AZZAHRA
Kebijakan Umum
Kebijakan Khusus
1. Identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberiaan obat, saat memberikan produk
darah/ tranfusi, saat pengambilan spesimen darah, atau pengambilan spesimen lain, dan
sebelum melakukan tindakan medis.
2. Prosedur identifikasi bertujuan untuk :
a. Memastikan identitas pasien secara benar pada saat pemberiaan obat, saat
memberikan produk darah/ tranfusi, saat pengambilan spesimen darah, atau
pengambilan spesimen lain, dan sebelum melakukan tindakan medis.
b. Menghindari kesalahan tertukarnya pasien pada saat pemberiaan obat, saat
memberikan produk darah/ tranfusi, saat pengambilan spesimen darah, atau
pengambilan spesimen lain, dan sebelum melakukan tindakan medis.
3. Identifikasi dilakukan dengan dua identitas dari tiga: dengan menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir untuk pasien rawat jalan dengan mencocokkannya melalui
kartu berobat pasien dan rekam medis pasien.
4. Identifikasi dilakukan dengan dua identitas dari tiga identitas: dengan menanyakan
nama lengkap dan tanggal lahir untuk pasien rawat inap dengan mencocokkannya
melalui gelang identifikasi pasien.
5. Untuk pasien yang akan dilakukan proses rontgen, pengambilan darah atau spesimen,
maka proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan melalui gelang identifikasi
pasien untuk pasien rawat inap dan mencocokkan dengan kartu berobat pasien, formulir
pengantar rontgen, maupun formulir pengantar laboratorium untuk pasien rawat jalan.
6. Gelang identitas dibedakan berdasarkan jenis kelamin yaitu gelang warna biru untuk
pasien laki-laki, gelang warna pink (merah muda) untuk pasien perempuan.
7. Gelang identitas dipasang di pergelangan tangan pasien, yang tidak terpasang infus
dengan arah tulisan yang ada pada label identitas menghadap ke luar untuk
memudahkan petugas saat membacanya. Lakukan pemasangan pada kaki bila pada
tangan tidak memungkinkan, pasang pada pakaian bila tangan dan kaki tidak
memungkinkan atau pasien alergi gelang.
8. Gelang identitas dipasang pada pasien IGD yang akan dilakukan pemberian obat,
pengambilan spesimen maupun darah, tindakan medis, dilakukan observasi, dan di
rawat inap, seluruh pasien rawat inap, seluruh pasien rawat bersalin, serta semua bayi
baru lahir.
9. Penanda berisiko terdiri dari penanda berisiko berwarna merah untuk pasien alergi,
penanda berisiko berwarna kuning untuk pasien dengan risiko jatuh, dan penanda
berisiko berwarna ungu untuk pasien DNR.
10. Pasien tidak sadar dan tanpa keluarga, beri nama: Tn. X / Ny. X, tanggal dan jam
masuk rumah sakit, serta nomor rekam medik pada gelang identitas sampai pasien dapat
teridentifikasi dengan benar.
11. Bayi baru lahir dipasang gelang pada pergelangan tangan bila tidak memungkinkan
pada pergelangan kaki dengan warna sesuai jenis kelamin dan ditulis nama ibu, tanggal
lahir bayi, dan nomor rekam medis bayi bila sudah diregistrasi.
12. Identifikasi bayi kembar dilakukan dengan nama bayi Ny A 1 dan bayi Ny. A 2,
tanggal lahir, dan nomor rekam medis.
13. Pasien tidak sadar, pasien anak atau pasien yang mengalami keterbatasan lainnya,
prosedur identifikasi ditanyakan kepada penunggu pasien atau keluarga pasien dan
dicocokkan dengan gelang identitas pasien.
14. Gelang identitas dilepas saat pasien dipulangkan, bila pasien meninggal dunia gelang
dilepas di kamar jenazah dan telah dipastikan diterima oleh keluarganya. Penanda
berisiko untuk pasien alergi (warna merah) dilepas saat pasien keluar atau pulang dari
rumah sakit, sedangkan penanda berisiko untuk risiko jatuh (warna kuning) dilepas saat
pasien dinyatakan tidak berisiko untuk jatuh.