Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan
dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak
penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Gigi
merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada
mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Salah satu factor yang dapat merusak gigi
adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada
Mengingat pentingya fungsi gigi maka sejak dini kesehatan gigi anak-
merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangka tindakan
merupakan kegiatan yang sudah umum namun masih ada kekeliruan baik dalam
1
Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan merupakan
penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh sebagian besar penduduk
Indonesia. Penyebab karies gigi adalah adanya interaksi dari berbagai factor,
diantaranya adalah factor perilaku dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut,
factor diet, atau kebiasaan makan dan factor ketahanan dan kekuatan gigi
dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies
yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari asma. Karies
Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari limapuluh tahun
mengalami karies.
penduduk Indonesia memiliki gigi rusak karena berbagai sebab. Namun yang
paling banyak ditemui adalah karies gigi atau gigi berlubang dan periodontal
kelompok umur, golongan umur muda lebih banyak menderita karies gigi
dibanding usia 45 tahun keatas, usia 10-24 tahun karies giginya adalah 66,8-
2
69,5% dan usia 45 tahun keatas sebesar 43,8% keadaan ini menunjukkan karies
gigi banyak terjadi pada golongan usia produktif (Depkes, 2000). Pada angka
nasional untuk kaies gigi usia 12 tahun mencapai 76,62% dengan indeks DMF-
dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 terdapat 76,2 % anak
gigi berlubang. Hal ini jelas menandakan adanya permasalahan yang cukup
penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia.
Dilihat dari kelompok umur, golongan umur muda lebih banyak menderita karies
gigi dibanding umur 45 tahun keatas umur 10-24 tahun karies giginya adalah 66,8-
69,5% umur 45 tahun keatas 53,3% dan umur 65 tahun keatas sebesar 43,8%
keadaan ini menunjukkan karies gigi banyak terjadi pada golongan usia produktif
(Depkes, 2000).
masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor
perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut teruta. Hal tersebut
mulut. Anak masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam hal menjaga
kesehatan gigi dibanding orang dewasa. Anak usia antara 6-12 tahun atau anak usia
3
sekolah masih kurang mengetahui dan mengerti memelihara kebersihan gigi dan
mulut, terbukti pada angka nasional untuk karies gigi usia 12 tahun mencapai
(Depkes, 1999).
Data ini pun sesuai dengan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT)
merupakan salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat.
Gigi yang berlubang tentu memang tidak sehat. Masyarakat di Indonesia masih
belum mempertimbangkan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini terlihat dari separo
orang Indonesia berusia di atas 10 tahun mengidap masalah karies (lubang) gigi
yang belum teratasi. Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita
penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif. Artinya daerah yang
menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama yang
tangga servei kesehatan nasional (SKRT) tahun 2001 yang menyebut penyakit
4
termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang
kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada
kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus sebab pada usia ini
anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan
Tabunganen Batola didapatkan data murid yang memiliki gigi berlubang yaitu
mengenai hubungan kebiasaan gosok gigi dengan terjadinya karies gigi pada
1.3 Tujuan
5
Diketahuinya hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan
b. Bagi Peneliti
6
c. Bagi Siswa
siswa dalam menggosok gigi yang benar untuk mencegah terjadinya karies
gigi.
Karies Gigi pada anak sekolah dasar kelas V dan VI SD wilayah kerja
dilakukan oleh peneliti yaitu variabel yang diukur hanya di fokus kan pada
7
kebiasaan menggosok gigi dan tempat dilakukan penelitian adalah Sekolah
dengan Timbulnya penyakit Karies Gigi pada anak Pra sekolah usia 4-6 tahun
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu variable yang di ukur di
fokus kan pada kebiasaan menggosok gigi serta sampel penelitian adalah
dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Kelas I dan II di SD Kertak hanyar I
Variable penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah variable yang diukur
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Definisi
anak, anak adalah seseorang yang berusia di bawah 21 tahun dan belum
anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak
a. janin
dan masa fetal. Masa embriologik mecakup kurun waktu antara 12 minggu
sampai 40 minggu.
9
b. Neonatus
dengan proporsi pada janin, balita, anak besar atau dewasa. Ukuran
relative lebih buncit, ekstremitas relative lebih pendek. Titik tengah tinggi
bayi baru lahir kira-kira terletak sejajar dengan umbilicus, sedangkan pada
Toodler
Usia toodler berkisar dari 1 sampai 3 tahun. Selama tahun kedua kehidupan
anak terjadi perlambatan lagi dalam laju pertumbuhan rata-rata berat badan
anak akan bertambah dengan 2,5 kg dan panjang nya bertambah kira-kira 12
cm sesudah umur 10 bulan selera makan anak berkurang dan hal ini
berlangsung sampai tahun kedua. Akibatnya adalah selama tahun kedua anak
montok berubah menjadi kurus. Lordosis ringan dan perut yang menonjol
10
Pra-sekolah
Selama tahun ketiga, keempat dan kemila pertambahan berat, tinggi badan
relatif tetap yaitu kira-kira 2,0 kg, dan sekitar 6-8 cm/tahun. Pada umur 2 ½
tahun 20 buah gigi susu biasanya telah erupsi. Selama sisa periode pra-
sekolah wajah anak cenderung untuk tumbuh secara proporsional lebih besar
ketimbang rongga otak, dan rahang melebar sebagai persiapan untuk erupsi
umur mereka, dan dapat menyebutkan apakah mereka perempuan atau laki-
laki.
agresi di dalam tingkah laku, pikiran, dan fantasi anak. Pada umur 6 tahun
Definisi
Menurut nelson, anak sekolah adalah antara 6-12 tahun, periode yang kadang-
11
Awal masa sekolah merupakan periode pertumbuhan yang relative tetap
(untuk anak wanita) dan sekitar umur 12 tahun (untuk anak pria) (Markum,
2002:28)
Perkembangan fisik
Pertumbuhan berat badan rata-rata selama periode ini adalah sekitar 3-3,5 kg
kira-kira 51 cm (21 inci) menjadi 52-54 cm (21 inci) antara umur 5-12 tahun.
Pada akhir periode ini sebenarnya otak anak tersebut telah mencapai ukuran
otak orang dewasa. Selama tahun-tahun ini jaringan limfe mencapai puncak
Pertumbuhan gigi
Gigi pertama, gigi molar ke satu, paling sering erupsi pada umur 7 tahun.
Dengan apa yang sering disebut sebagai gigi molar 6 tahun pada tempatnya,
mulai terjadi penanggalan gigi susu kira-kira mengikuti urutan yang sama
12
gigi/tahun selama 5 tahun selanjutnya. Gigi molar permanen kedua biasanya
erupsi pada umur 14 tahun, gigi molar ketiga mungkin tidak muncul sampai
di dunia luar.
Perkembangan emosi dan social berlanjut pada tiga komponen yaitu rumah,
guru dan siswa. Dengan dipindahkannya sebagian besar kehidupan anak dari
13
secara bebas dan mencari tujuan dan standar tingkah laku di luar rumah.
Peralihan minat ini sering menimbulkan kecemasan pada orang tuanya, dan
Suatu tangung jawab yang besar dalam masa sekolah ini adalah menanamkan
pada diri anak perasaan kewajiban, bertanggung jawab, dan mencapai prestasi
realistic.
Usia remaja
Masa remaja ditandai oleh kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk
pubertas muncul dan berkembang dalam rentang usia kronologis yang lebar
dan berbeda menurut Janis kelaminny. Untuk mendapat pola individual yang
14
2.2 Konsep gigi
Gigi merupakan salah satu organ penguyah yang terdiri dari dari gigi-
gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidsah serta saluran-saluran penghasil
air ludah. Kalau diperhatikan sebuah gigi di luar mulut maka dapat kita bagi
Bagian-bagian lain tertutup oleh gusi dan tertanam di dalam tulang rahang.
1. Jaringan keras gigi
Tiap gigi mempunyai 3 bagian jaringan keras. Mahkota gigi
diselubungi oleh jaringan terkeras dalam tubuh yang disebut email gigi.
Kekerasan ini tentu saja amat diperlukan, karena seluruh kekuatan pengunyah
yang rata, tapi berlekuk-lekuk seperti parit-parit kecil yang dinamai fisur.
Di bagian luar akar gigi kita temui jaringan semen gigi, jaringan yang
dijumpai pada bagian dalam mahkota gigi dan akar gigi disebut dentin.
Dentin merupakan jaringan pengikat yang mengalami pengapuran
serta memberikan kekuatan elastis pada gigi, serta warnanya agak kekuning-
kuningan.
Tulang gigi atau dentin tidak terdiri dari jaringan keras yang padat,
tapi terdiri dari jaringan yang agak lunak yang dinamakan tubula dentin.di
15
dalam tubula dentin ini dijumpai ujung-ujung saraf yang berasal dari pulpa
disebut pulpa atau sumsum gigi. Pulpa ini dijumpai mulai dari mahkota gigi
mengecil. Di antara semen pada akar dengan tulang rahang masih dijumpai
rahang. Bagian tulang yang merupakan tempat tertanamnya akar gigi disebut
tulang alveolar.
Gusi merupakan bagian mukosa mulut, dimana di antara gigi-gigi,
mukosa ini berbentuk menonjol yang disebut papila. Gusi dilapisi oleh lendir
sudah tumbuh, keadaan ini dianggap tidak normal dan jarang terjadi. Gigi
susu mulai tumbuh ketika bayi berumur 6 bulan. Bila si bayi telah berumur 2
tahun seluruh gigi susu yang bejumlah 20 buah, sudah tumbuh sempurna.
Pada setiap daerah rahang terdapat 5 buah gigi, yang terdiri dari 2 gigi seri, 1
gigi taring dan 2 geraham kecil. Gigi susu ukurannya lebih kecil daripada gigi
16
tetap terutama dalam dimensi vertikal. Mahkota gigi susu lebih bulat,
seri, 1 buah gigi taring, 2 buah gigi geraham kecil dan 3 buah gigi geraham
besar. Gigi seri bentuknya seperti pahat dan berfungsi untuk memotong
geraham ini terbagi atas 2 jenis yakni: gigi geraham kecil dan gigi geraham
besar.
Gigi geraham kecil tidak dijumpai pada gigi susu. Gigi geraham ini
terakhir yang tumbuh, sering tumbuhnya miring, bahkan sama sekali di dalam
rahang. Bahkan mungkin pada generasi yang akan datang gigi geraham ini
tidak tumbuh sama sekali. Gigi geraham pertama, merupakan geraham yang
17
amat penting, karena merupakan gigi tetap pertama tumbuh di belakang gigi
dirawat sebaik mungkin, karena sering orangtua menganggap gigi ini masih
merupakan gigi susu yang ada penggantinya. Padahal gigi geraham ini tidak
ada penggantinya.
5. Pertumbuhan gigi
Di dalam tulang rahang terdapat gigi-gigi susu yang telah siap
dibentuk, yang dibatasi oleh tulang rahang dan gusi yang tipis, dengan bagian
rongga mulut yang lain. Gigi-gigi tersebut terdapat dalam saku-saku gigi.
Pada saat gigi mulai tumbuh, akan timbul tekanan yang dapat mengoyak saku
gusi, tulang rahang dan akhirnya gusi, tekanan kearah rongga mulut dan gigi
disebut juga sebagai gigi yang diganti. Pada umur 6 sampai 7 tahun dimulai
manusia purba. Bahkan mungkin suatu ketikagigi ini secara evolusi tidak akan
dan lebih kecil dibandingkan dengan molar ketiga manusia purba. Gigi molar
18
ketriga yang miring atau terpendam ini sebaiknya dicabut saja untuk menjaga
ada delapan buah, terletak didepan. Tugasnya untuk memotong dan menggunting
mulut. Bentuk mahkotanya runcing, guna mencabik makanan. Akar gigi ini
hanya satu.
3. Geraham kecil. Gigi ini merupakan pengganti gigi geraham sulung. Sepeti kita
ketahui pada gig sulung tidak memiliki geraham kecil. Jadi hanya geraham saja.
Letak gigi geraham kecil di belakang gigi taring. Ada delapan, atas empat dan
menghaluskan makanan. Akar gigi geraham kecil ini semua satu, kecuali yang
atas enam dan bawah enam.masing-masing sisi tiga buah. Permukaannya lebar
dan bertonjol-tonjol. Gunanya untuk menggiling makanan. Gigi ini yang bawah
akarnya dua, yang atas akarnya tiga. Sedangkan gigi geraham terakhir, seringkali
19
Karies merupakan suatu penyakit jaringan karies gigi, yaitu email,
dentil dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam
bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta
jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure dan daerah interproximal)
ubi, jagung, nasi, adalah makanan yang digolongkan dalam zat tepung atau
karbohidrat. Disebut juga zat gula sebab setelah dicerna di dalam usus akan
menjadi zat gula yang manis, yakni glukosa. Maka dari itu gula sendiri dan
gigi, oleh kuman-kuman yang terdapat di dalam mulut, akan berubah menjadi
20
permukaan gigi atau sela-sela gigi-gigi tersebut deengan bahan-bahan yang
perawatan, maka akan meluas makin dalam. Gigi yang berlubang, tidak bisa
menjadi utuh lagi, seperti jaringan lain yang lunak seperti kulit, gusi, bibir,
kalau terluka akan sembuh dengan sendirinya. Gigi tidak demikian, email
email. Sekali berlubang akan tetap berlubang bahkan akan makin dalam.
Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu
permukaan gigi atau lebih dan dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari
gigi, misalnya : dari email ke dentin atau ke pulpa. Karies karena berbagai
1. Karbohidrat
2. Mikroorganidme dan air ludah
3. Permukaan dan bentuk
1. Keturunan
21
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan
gigi yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki
tinggi, hanya 1 pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik, 5 pasang
ini, sebetulnya factor keturunan dalam proses terjadinya karies tersebut telah
dapat dikurangi.
2. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit di tentukan.
Tetapi keadaan tulang rahang sesuatu ras bangsa mungkin berhubungan
gigi pada rahang sering tumbuh tidak teratur, tentu dengan gigi yang tidak
teratur ini akan mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan mempertinggi
Karies
MI Kanan MI Kiri
Laki-laki 74,5 % 77,6%
Perempuan 81,5 % 82,3 %
4. Umur
Sepanjang hidup dikenal 3 pase umur dari sudut gigi geligi:
22
a. Periode gigi campuran, disini Molar 1 paling sering terkena karies.
b. Periode pubertas (remaja) umur antara 14 s/d 20 tahun. Pada masa
dibagi menjadi 2 :
a. Isi dari makanan yang menghasilkan energi
Misalnya : Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin serta mineral-mineral.
Unsure tersebut diatas mempengaruh pada masa pra-erupsi serta pada
flour.
7. Air ludah
Pengaruh air ludah terhadap gigi sudah lama diketahui terutama dalam
kelenjar submandibularis..
23
Komposisi kimia
Komposisi kimia air ludah amat bervariasi. Biasanya terdiri dari :
- 99,0-99,5% air
- Mucin (glikoprotein air ludah)
- Putih telur
- Mineral-mineral seperti : K, Na dan lain sebagainya
- Epithel
- Leukosit dan limposit
- Bakteri-bakteri
- Enzim-enzim
Sejak tahun 1901 oleh Rigolet, telah diketahui bahwa pasien dengan
sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali memiliki presentasi
Therapy Radiasi kanker ganas, xerostomia, pasien dalam waktu singkat akan
Mikroorganisme mulut
maximum bakteri-bakteri ini dijumpai pada pagi hari atau setelah makan.
dijumpai bakteri tetapi bakteri akan memulai berdiam di mulut begitu si bayi
24
Setelah beberapa jam, melalui pernapasan dan udara sekitar, bakteri
- Staphilolokus
- Neiseria
- Streptokokus
- Laktobakterium
- Korinebakterium
- Enterobakteri
- Spirillum
- Basilus
- Klostridium
- Fusobakterium
- Aktinomises
- Jamur-jamur seperti : kandida dst
8. Plak
Akhir-akhir ini penelitian terhadap plak lebih intensif dilakukan, untuk
gigi. Seperti dikatakan oleh Kantorowicf : gigi yang bersih akan sulit rusak.
25
Pencegahan karies gigi bertujuan untuk mempertinggi taraf hidup dengan
a. Pra erupsi
b. Pasca erupsi
daerah dentin atau gigi pada umumnya. Seperti kita ketahui yang
pembentukan matriks gigi, juga terutama vitamin dan zat mineral yang
Pada fetus 5 bulan, mineralisasi sudah dimulai pada gigi susu dan gigi
tetap. Hal ini berlangsung terus sampai ± 5-6 tahun dan erupsi selesai pada
umur 12 tahun.
Anak yang lahir didaerah yang kadar fluor nya tinggi, kadar fluor
didalam gigi susu lebih rendah daripada gigi tetap. Kadar fluor yang terlalu
26
Tindakan pascaerupsi
ditambah dengan :
- Kebersihan mulut dan gigi yang harus diperhatikan supaya tetap sehat
- Pemeriksaan berkala 6 bulan sekali
- Makanan yang menguatkan gigi dan gusi
- Kesehatan badan
a. Pangaturan diet
b. Plak control
c. Penggunaan fluor
d. Anti enzyme
e. Anti bacterial
a. Pengaturan Diet
Tidak ada diet yang mengandung karbohidrat yang tidak
fermentasi karbohidrat.
Makin sering makan karbohidrat yang mudah dipecah makin cepat
terjadi proses demineralisasi dari jaringan karies gigi. Dari sini dapat
harus sangat dikurangi. Ditinjau dari segi kesehatan gigi maka yang
27
diartikan dengan mengurangi frekuensi makan, adalah suatu reduksi dari
sekitarnya.
Suatu program yang berhasil mengurangi plak akan berpengaruh
alat-alat hal ini kurang efektif. Hasil yang terbaik didapat bila gigi
giginya.
Fluor selain mempunyai pengaruh pada gigi sebelum erupsi (pra-
proses sesudah erupsi, karena sesudah erupsi proses ini dipengaruhi oleh
28
kekuatannya. Fluor juga menghambat kehidupan bakteri yang ada pada
plak.
29
Sebagai ancar-ancar paling besar sama dengan jumlah lebar keempat gigi
bawah. Kenapa harus kecil, sebab kalau besar tidak dapat masuk ke bagian-
Sesudah bersikat gigi maka harus dicuci bersih. Setelah itu digantung
dengan kepala di bawah. Bila ditaruh, maka air tidak segera kering dan kuman
yang tinggal akan berkembang biak. Tetapi dengan digantung maka sikat gigi
biak.
Cara Bersikat Gigi yang Benar dan Kapan Waktu yang Tepat
Bersikat gigi yang tepat waktunya ialah sesudah makan dan hendak
tidur. Jadi empat kali sehari semalam. Kebiasaan bersikat gigi dua kali sehari
semalam, yakni pada saat mandi saja, itu tidak betul dan salah besar. Sebab
sesudah bersikat gigi pagi di saat mandi, orang akan makan pagi.
Setelah makan pagi, kalau hanya kumur-kumur akan kotor. Jadi pergi
ke sekolah atau kekantor giginya dalam keadaan kotor. Terutama dikotori oleh
plak. Demikian juga bila bersikat gigi pada saat mandi sore, masih akan
menghadapi makan malam dan makanan kecil lainnya pada sore hari. Padahal
30
menurut beberapa ahli, kuman paling aktif dapat merusak email gigi, ialah
sekitar setengah jam sejak saat selesai makan. Pada saat itu sisa makanan
segera dirubah oleh kuman menjadi asam yang dapat melunakkan email itu,
Karena itulah bersikat gigi yang betul adalah setiap habis makan,
ditambahkan hendak tidur. Bila hanya tiga kali, yang terakhir sebaiknya
menjelang tidur, sebab antara saat makan malam dan hendak tidur, mungkin
Plak
Plak berasal dari kata plague. Plak adalah lender yang melekat pada
permukaan gigi. Dalam plak ini terdapat kuman-kuman dari ludah dan mulut.
Plak ini tidak tampak bila dilihat sebab berwarna seperti kaca putih amat tipis.
Tujuan bersikat gigi adalah membuang plak ini bersih mungkin, sebab
permukaan gigi sampai bersih dan plak juga hilang sempurna. Gerakan
bersikat gigi pendek-pendek saja. Jangan buru-buru . bersihkan salah satu sisi
dulu baru pindah. Untuk menyikat permukaan samping baik luar maupun
31
dalam jangan melawan arah permukaan gusi (ujung pinggir gusi). Jasi kalu
Sebaliknya untuk gigi bawah jangan menyikat kea rah bawah. Ini
untuk menghindarkan diri agar gusi tidak terkelupas. Tetapi bulu-bulu sikat
harus dikenakan gusi. Tujuannya ialah agar supaya gusi terpijat oleh bulu-
bulu halus itu. Dengan demikian merangsang aliran darah gusi menjadi lebih
tak berguna pada jaringan dapat berjalan cepat dan lancer, sehingga gusi
32
8. Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi tegak, dengan
33