Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Nur Apriani
NIP. 199904292017122001
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
COACH, MENTOR,
Disetujui,
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Kelas IIA Palembang
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
COACH, MENTOR,
Disahkan,
an.Kepala BPSDMD Provinsi Sumsel
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial
Hj. Holijah.,S.H.,M.H
Pembina Tingkat I /IVb
NIP. 196909071996032004
iii
KATA PENGANTAR
Nur Apriani
NIP. 199904292017122001
iv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ….. i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... ….. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. …. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. …. Iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... …. V
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. …. vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
C. Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………… 2
D. Ruang Lingkup …………………………………………………………... 4
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi ……………………………………………………. 5
1. Profil Organisasi ……………………………………………………… 5
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi …………………………………….. 8
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik ………………………………………. 10
C. Analisis Isu .....……………………….………………………………….. 15
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ……………………………... 18
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS .....………………………………………… 20
F. Matrik Rancangan ……………………………………………………….. 21
G. Jadwal Kegiatan …………………………………………………………. 34
H. Kendala dan Antisipasi ………………………………………………….. 35
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pendalaman Core Isu Terpilih …………………………………………...
B. Capaian Kegiatan Habituasi ……………………………………………..
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..
B. Saran .....…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….
DAFTAR REFERENSI ……………………………………………………………..
LAMPIRAN ………………………………………………………………………….
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan instansi pemerintah untun wajib memberikan pendidikan
dan pelatihan terintegrasi bagi calon pegawai negeri sipil selama 1 tahun
masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayan publik yang
professional dan berkualitas guna mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI.
Setelah disahkannya undang-undang ASN, aparatur Negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas
tinggi non persial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non
parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan
SDM.Peraturan baru tentang ASN sudah secara implisit menghendaki
bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk
kepada jenis pekerjaan tetapi lebih menuju kepada sebuah profesi
pelayanan publik.
Sesuai peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI
nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan
prajabatan golongan I dan II dan golongan III maka penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) prajabatan dilaksanakan dengan pola
baru. Adanya DIKLAT prajabatan dengan pola baru ini juga diharapkan
dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-
nilai dasar yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang dapat diakronimkan menjadi
1
ANEKA. Dengan demikian pesarta diklat prajabatan dapat menjadi
Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa.
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan pola baru
menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh
atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan
diklat prajabatan, setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan
makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada setiap
pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta diklat prajabatan
di tempat tugas.
Disini saya mengangkat judul aktualisasi di Lapas Perempuan Kelas IIA
Palembang yaitu “Optimalisasi Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi WBP
yang Melanggar Aturan Permenkumham No.6 tahun 2013”
Mengapa saya mengangkat judul ini karena di sini saya melihat bahwa
kurangnya penegakan hukuman disiplin bagi warga binaan yang
melanggar hukum sesuai dengan Permenkumham No.6 Tahun 2013
terkedang mereka masih diberi kelonggaran atau tidak ada penindakan
tegas dari petugas untuk yang melanggar aturan tersebut, oleh karena itu,
saya berniat untuk menertibkan hukuman bagi WBP yang melanggar
hukum tersebut guna menimbulkan efek jera bagi WBP untuk melanggar
aturan Permenkumham No. 6 Tahun 2013 guna terciptanya ketertiban di
Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang..
1. Tujuan
Tujuan umum dari aktualisasi pelatihan dasar CPNS kemenkumham
RI ini yaitu:
a. .Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam diri setiap
peserta demi terbentuknya jajaran PNS yang professional.
2
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam bentuk
kegiatan kerja di tempat tugas untukmenyelesaikan permasalahan
yang muncul dari isu di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang
Tujuan khusus dari aktualisasi pelatihan dasar CPNS kemenkumham
RI ini yaitu :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai AKUNTABILITAS sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mampu menerapkan nilai-nilai NASIONALISME sehingga bekerja atas
dasar semangat nilai-nilai pancasila
c. Mampu menerapkan nilai-nilai ETIKA PUBLIK sehingga menciptakan
lingkungan kerja yang harmonis dan kondusif.
d. Mampu menerapkan nilai-nilai KOMITMEN MUTU sehimgga dapat
mewujudkan pelayanan yang prima terhadap masyuarakat.
e. Mampu menerapkan nilai-nilai ANTI KORUPSI sehingga dapat
mewujudkan sikap jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan
kepentingan piuhak tertentu.
2. Manfaat
Adapun manfaat dari aktualisasi pelatihan dasar CPNS
kemenkumham RI yaitu :
a) Manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi penulis yaitu memberikan
kemampuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
(ANEKA) di dalam setiap kegiatan kerja sehingga penulis
diharapkan dapat menjadi PNS profesional yang mampu
menjalankan fungsi dan peranannya didalam menyelenggarakan
pelayanan publik yang prima dan bertanggungjawab.
b) Manfaat kegiatan aktualisasi bagi organisasi yaitu menguatkan
nilai-nilai dasar organisasi dan berkontribusi dalam pelaksanaan
misi organisasi guna tercapainya visi organisasi di masa yang akan
datang.
3
c) Manfaat kegiatan aktualisasi bagi bangsa dan negara adalah
berkontribusi dalam membentuk pelayanan publik yang baik dan
percepatan pemberantasan korupsi dengan melahirkan PNS baru
yang didalam dirinya terinternalisasi nilai-nilai ANEKA.
d) Manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi Unit Pelaksana Teknis adalah
terciptanya ketertiban sehingga tidak ada lagi warga binaan yang
melanggar aturan di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang
C. Ruang Lingkup
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II.A Palembang
yang dipimpin oleh Kepala Lapas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia di bawah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Palembang disahkan pendiriannya
melalui Keputusan berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI Nomor: M.03.PR.07.03 Tahun 2007 Tanggal 23 Februari
2007.
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palembang
terletak di jantung ibu kota Palembang, Sumatera Selatan. Kota
Palembang yang sejatinya berada di pulau Sumatera yang budaya
masyarakatnya relatif “keras” berpengaruh pada tingkat kriminalitas yang
terjadi di kota Palembang.
Sejalan dengan perkembangan kota Palembang yang semakin maju
yang dibuktikan dengan penataan ruang bangunan gedung kantor dan
venue-venue olahraga yang dipusatkan di daerah Jakabaring. Dengan
demikian, berdampak pada perilaku dan budaya masyarakat yang ada di
kota Palembang sehingga tingkat kriminal yang terjadi sekarang ini
cenderung menurun.
Gedung Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA
Palembang merupakan gedung peninggalan pada jaman penjajahan
Belanda yang didirikan pada tahun 1917 yang sebelumnya merupakan
gedung Rumah Tahanan Kelas I Palembang yang terletak di jalan
Inspektur Marzuki Km. 4,5 Kel. Siring Agung Palembang. Pada tanggal 01
Juni 2009 Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Palembang mulai
5
beroperasi sendiri tetapi bangunannya masih merupakan bagian gedung
Lembaga.
Alih fungsi bangunan dari Gedung Rumah Tahanan Klas I
Palembang menjadi Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA
Palembang sejak tanggal 16 Mei 2011 dengan surat keputusan Kepala
Kantor Wilayah Sumatera Selatan Nomor : W5.Ew5.PL.04.01-473. Letak
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palembang sangat
strategis yaitu di Jln. Merdeka No. 12 Palembang sebelah timur Masjid
Agung SMB II Palembang dan Jembatan Ampera sehingga sangat mudah
dikenali dan saat ini jumlah penghuni di Lembaga Permasyarakatan
Wanita Kelas II.A Palembang mencapai ± 474 orang.
TABEL 1
6
Terdiri dari :
Ruang Perkantoran (Ruang Tata Usaha, Umum, Kepegawaian &
Keuangan, Pertemuan, Kalapas, Adm. Kamtib, Keamanan, Portatib
Kegiatan Kerja, Bimker& Lolahasker, Ruang Besukan, Warung
Informasi, KPLP, P2U, Binadik, Register, Bimaswat, Komandan dan
Dapur).
Blok Hunian (Narapidana dan Tahanan sebanyak 4 Blok) 40.
Ruang Ibadah, Ruang Pertemuan, Koperasi, Bimker,
Perpustakaan, Wartel, Ruang Poliklinik dan Gudang.
7
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi
Untuk membentuk dan merubah perilaku dan pola pikir perlu ditetapkan
nilai-nilai yang menjadi Budaya Kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
yang berkinerja produktif melalui “PASTI” yang mempunyai makna :
Profesional:
Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras
untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integritas profesional.
Akuntabel:
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang berlaku.
8
Sinergis:
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat dan berkualitas.
Transparan:
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaanya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif:
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaran tugas dan fungsinyapenyelenggaraan pemerintahan
dapat dipertanggung jawabkana kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
9
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik
10
Dalam kaitannya terhadap isu aktual yang terjadi di Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palembang khususnya Penjaga
Tahanan, rancangan aktualisasi ini akan didasarkan pada beberapa
identifikasi isu atau masalah yang penulis temukan pada instansi tempat
penulis ditugaskan yaitu Pada Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Kelas IIA Palembang khusus Penjaga Tahanan.
Penulis mengidentifikasi beberapa isu terkait di Penjaga Tahanan
di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA sebagai berikut:
11
tersebut malah rusak tanpa ada perduli ataupun melaporkan kepada
atasannya untuk tindak lanjut.
12
Terkadang ada barang inventaris yang ada di dalam Lapas yang
tidak dipergunakan dengan semestinya. Maka dari pada itu hal ini
terlihat mubazir mengingat jika tidak dikelola dengan baik.
13
aturan
Permenkumham
no.6 tahun 2013
3. Kurangnya rasa peduli Barang inventaris Manajemen ASN 1. Tidak ada
dan tanggung jawab di Lapas harus pengecekan
pada barang inventaris. dipergunakan kelengkapan barang
dan dirawat per inventaris saat serah
masing masing terima saat apel
bagian dari regu.
pegawai yang
menerima 2. Kurang disiplinnya
amanah untuk dalam menjaga
menjaga dan barang inventaris
menggunakannya tersebut.
sesuai dengan
peruntukannya. 3. kurang nya
kepedulian dan
kesadaran dari
dalam diri pegawai
tersebut dalam
menjaga dan
merawat barang
inventaris yang ada.
3. Kurangnya alokasi
dana untuk
penambahan
beberapa alat
penunjang yang ada.
Penambahan 3. Ketidaknyamanan
14
atau membuat pengunjung untuk
kantong parkir memarkirkan
yang nyaman kendaraan nya di
bagi pengunjung tempat yang jauh
maupun tamu dari Lapas
yang akan mengingat tingginya
berkunjung ke tingkat kriminalitas.
Lapas. 4. Kurang disiplinnya
pengunjung dalam
parkir.
2. Sosialisasi kepada
pegawai untuk
memanfaatkan
barang inventaris
tersebut.
C. Analisis Isu
15
memenuhi kriteria berdasarkan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kekhalayakan), yaitu isu yang mengandung kriteria sebagai
berikut:
1. Aktual (Terjadi/akan Terjadi). Isu yang sedang terjadi atau dalam
proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Bukan isu
yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah
basi.
2. Kekhalayakan. Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan
bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.
3. Problematik. Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab
dan pemecahannya.
4. Kelayakan. Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.
16
Tabel 2.
Bobot Keterangan
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
17
Analisis Isu dengan menggunakan alat ukur AKPK, merupakan
analisis final dari Isu yang ditentukan. Berdasarkan analisis di atas maka
ditemukan isu yang paling tinggi urgensinya untuk dicarikan solusi yaitu
“OPTIMALISASI PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN BAGI WBP
YANG MELANGGAR ATURAN PERMENKUMHAM NO.6 TAHUN 2013”.
18
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Pemecahan core issue pada rancangan aktualisasi (habituasi)
dilakukan dalam bentuk kegiatan. Setiap kegiatan yang dilakukan
dijabarkan menjadi tahapan-tahapan kegiatan. Kegiatan-kegiatan
pemecahan core issue hendaklah mengandung nilai-nilai dasar mata
pelatihan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi). Serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
pada tahap habituasi diharapkan menghasilkan sebuah capaian dan dapat
memberikan kontribusi terhadap visi, misi, tujuan organisasi, dan
penguatan nilai-nilai unit kerja di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Kelas IIA Palembang tempat penulis berkarya.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan diharapkan akan memberikan
kontribusi serta manfaat dan bisa menjadi acuan daar terhadap
lingkungan di tempat kerja penulis yaitu Penjaga Tahanan Pada Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palembang.
Sebagai proses penerapan yang akan dilaksanakan di Lapas
Perempuan Kelas IIA Palembang selama program habituasi nanti, maka
penulis diharapkan bisa menyusun matrik rancangan aktualisasi dan
jadwal rancangan aktualisasi yang dapat menjelaskan penerapan nilai-
nilai ANEKA dan dihubungkan dengan visi, misi serta nilai yang ada di
Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang selama Pelatihan berlangsung
yang akan dituangkan dalam matrik rancangan aktualisasi berikut ini ;
19
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
20
Gagasan pemecahan Isu :
1. Melakukan konsultasi dengan Ka, KPLP terkait rancangan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
2. Mengelompokkan jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan WBP berdasarkan
aturan Permenkumham No.6 Tahun 2013
3. Menyusun hukuman yang akan diberikan berdasarkan pelanggaran yang
dilakukan WBP
4. Menyampaikan kepada WBP tentang hukuman disiplin yang akan diberikan
berdasarkan Permenkumham No.6 tahun 2013
5. Mengaplikasikan aturan Permenkumham no.6 tahun 2013 dalam bentuk banner
6. Membuat buku catatan WBP yang melakukan pelanggaran
7. Bekerja sama dengan rekan kerja dalam menyampaikan peraturan penjatuhan
hukuman kepada WBP
21
Tabel 4 rancangan aktualisasi habituasi
22
Efektif atau berhasil
guna dalam
melakukan koordinasi
dengan Kepala KPLP
Anti Korupsi
Jujur, bertanggung
jawab, dan berani
dalam melakukan
koordinasi dengan
Kepala KPLP
2 Mengelompokkan 1. Mencari referensi Adanya Akuntabilitas Mengelompokkan Mengelompokkan
tentang pengelompokan Tanggung jawab dan jenis-jenis jenis-jenis
jenis-jenis kejelasan dalam
Permenkumham no.6 jenis-jenis pelanggaran yang pelanggaran yang
pelanggaran yang tahun 2013 pelanggaran mengelompokkan dilakukan WBP dilakukan WBP
2. Mempelajari dan hukuman jenis-jenis berdasarkan berdasarkan
dilakukan WBP pelanggaran yang
memahani aturan disiplin yang aturan aturan
dilakukan WBP
berdasarkan aturan hukuman displin dilakukan WBP Permenkumham Permenkumham
berdasarkan aturan
yang dilakukan WBP no.6 tahun 2013 no.6 tahun 2013
Permenkumham Nasionalisme
sesuai aturan merukan adalah bentuk
Dibutuhkan
No.6 tahun 2013 permenkumham no.6 Bukti : disiplin, kerja
perwujudan dari pencerminan
tahun 2013 Foto keras, dan rela visi dan misi nilai-nilai
3. Mengelompokkan berkorban dalam Lapas Perempuan organisasi
jenis-jenis mengelompokkan Kelas IIA Kemenkumham
pelanggaran yang jenis-jenis Palembang yaitu yaitu Profesional
dilakukan WBP pelanggaran yang melaksanakan dan akuntabel
dilakukan WBP registrasi,
sesuai aturan klasifikasi dan
Etika Publik sistem keamanan
Memiliki sesuai ketentuan
23
kemampuan dalam yang berlaku
melaksanakan
kebijakan dan
program pemerintah
dan memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika yang
luhur
Komitmen Mutu
Menjaga kualitas
mutu dengan
menegakkan jenis-
jenis pelanggaran
yang dilakukan
WBP sesuai aturan
Anti Korupsi
Mandiri, bertanggung
jawab, dan berani
dalam
mengelompokkan
jenis-jenis
pelanggaran yang
dilakukan WBP
sesuai aturan
24
pelanggaran kepada WBP pelanggaran pelanggaran
permenkumham berdasarkan aturan Permenkumham permenkumham
no.6 tahun 2013 Bukti: Nasionalisme no.6 tahun 2013 no.6 tahun 2013
Buku Dibutuhkan merukan adalah bentuk
disiplin, kerja perwujudan dari pencerminan
keras, dan rela visi dan misi nilai-nilai
berkorban dalam Lapas Perempuan organisasi
menyusun
Kelas IIA Kemenkumham
hukuman yang
akan diberikan Palembang yaitu yaitu profesional,
kepada WBP melaksanakan akuntabel dan
sesuai dengan registrasi, sinergi
aturan klasifikasi dan
Etika Publik sistem keamanan
Memiliki sesuai ketentuan
kemampuan dalam yang berlaku
melaksanakan
kebijakan dan
program pemerintah
dan memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika yang
luhur
Komitmen Mutu
Menjaga kualitas
mutu dengan
menegakkan
hukuman yang akan
diberikan kepada
WBP yang
25
melanggar aturan
Anti Korupsi
Mandiri, bertanggung
jawab, dan berani
dalam menyusun
hukuman yang akan
diberikan kepada
WBP sesuai aturan
26
Menjaga kualitas
mutu dengan
menegakkan
hukuman yang akan
diberikan kepada
WBP yang
melanggar aturan
Komitmen Mutu
Kerjasama,
profesional, tepat
waktu, melakukan
yang terbaik, cermat,
dalam
menyampaikan
aturan
Permenkumham no.6
tahun 2013
Anti Korupsi
Mandiri, bertanggung
jawab, dan berani
dalam
menyampaikan
aturan
permenkumham no.6
tahun 2013
27
dalam bentuk 2. Menempelkan konsisten, dalam bentuk dalam bentuk
banner banner tersebut di Bukti: berintegritas dalam banner banner adalah
setiap blok WBP Banner mengaplikasikan merupakaan bentuk
aturan perwujudan dari pencerminan
Permenkumham no.6 visi dan misi nilai-nilai
tahun 2013
Lapas Perempuan organisasi
Nasionalisme Kelas IIA Kemenkumham
Menjaga disiplin,
kerja keras, dan rela
Palembang yaitu yaitu profesional,
berkorban dalam melaksanakan akuntabel dan
mengaplikasikan registrasi, sinergi
Permenkumham no.6 klasifikasi dan
tahun 2013 kepada sistem keamanan
WBP sesuai ketentuan
Etika Publik yang berlaku
Memiliki
kemampuan dalam
melaksanakan
kebijakan dan
program pemerintah
dan memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika yang
luhur
Komitmen Mutu
Menjaga kualitas
mutu dengan
menegakkan
hukuman yang akan
diberikan kepada
28
WBP yang
melanggar aturan
Anti Korupsi
Mandiri, bertanggung
jawab, dan berani
dalam
mengaplikasikan
aturan
permenkumham no.6
tahun 2013
6 Membuat buku 1. Menyiapkan buku Tersedianya Akuntabilitas Membuat buku Membuat buku
yang akan digunakan buku catatan Bersikap dengan catatan WBP catatan WBP yang
catatan WBP yang penuh melakukan
untuk menjadi buku WBP yang yang melakukan
melakukan melakukan tanggungjawab, pelanggaran pelanggaran
catatan
pelanggaran konsisten, merupakaan adalah bentuk
pelanggaran 2. Mencatat WBP yang
berintegritas dalam perwujudan dari pencerminan
melakukan membuat buku
Bukti : visi dan misi nilai-nilai
pelanggaran catatan WBP yang
Buku Lapas Perempuan organisasi
melakukan Kemenkumham
pelanggaran Kelas IIA
Palembang yaitu yaitu profesional,
Nasionalisme akuntabel dan
Menjaga disiplin, melaksanakan
registrasi, sinergi
kerja keras, dan rela
berkorban dalam klasifikasi dan
membuat buku sistem keamanan
catatan WBP yang sesuai ketentuan
melakukan yang berlaku
pelanggaran
Etika Publik
Memiliki
29
kemampuan dalam
melaksanakan
kebijakan dan
program pemerintah
dan memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika yang
luhur
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu
dengan adanya buku
catatan WBP yang
melakukan
pelanggaran
Anti Korupsi
Mandiri, bertanggung
jawab, dan berani
dalam membuat buku
catatan WBP yang
melakukan
pelanggaran
7 Bekerja sama 1. Mengajak rekan Terjalinkan Akuntabilitas Bekerja sama Bekerja sama
dengan petugas sejawat untuk kerja sama Bersikap dengan dengan petugas dengan petugas
untuk berkontribusi dalam untuk penuh untuk untuk
menyampaikan menegakkan aturan menegakkan tanggungjawab, menyampaikan menyampaikan
peraturan hukuman konsisten, peraturan peraturan
penjatuhan berintegritas untuk penjatuhan penjatuhan
bekerja sama dengan
hukuman kepada Bukti: hukuman kepada hukuman kepada
rekan sejawat dalam
WBP Foto WBP WBP adalah
30
menyampaikan merupakaan bentuk
aturan perwujudan dari pencerminan
Nasionalisme visi dan misi nilai-nilai
Menjaga disiplin, Lapas Perempuan organisasi
kerja keras, dan rela Kelas IIA Kemenkumham
berkorban untuk Palembang yaitu yaitu Profesional
bekerja sama dengan
melaksanakan dan sinergi
petugas dalam
menyampaikan registrasi,
aturan klasifikasi dan
Etika Publik sistem keamanan
Memiliki sesuai ketentuan
kemampuan dalam yang berlaku
melaksanakan
kebijakan dan
program pemerintah
dan memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika yang
luhur
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu
dengan bekerja sama
bersama rekan kerja
untuk menyampakian
aturan
Anti Korupsi
Mandiri, bertanggung
jawab, dan berani
untuk bekerja sama
31
dengan petugas
dalam menegakkan
aturan
32
Jadwal Kegiatan
Bulan/Minggu
No. Kegiatan
Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Melakukan konsultasi dengan ka. KPLP terkait
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan
33
A. Kendala dan Antisipasi
Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi Aktualisasi Peningkatan Prosedur Pelayanan Kunjungan
34
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
35
BAB III
PELAKSANAAN HABITUASI
36
1. Pemahaman nilai dasar ASN
a. Akuntabilitas
Transparan dan Tanggung Jawab
Dalam mengajukan rancangan kegiatan kepada atasan terkait,
diperlukan ide-ide yang harus dipertanggung jawabkan. Adapun
ide- ide tersebut diketik sedemikian rupa sehingga atasan lebih
mengerti dan adanya keterbukaan pada saat pengajuan terhadap
atasan.
b. Nasionalisme
Adanya diskusi antar pegawai bersama atasan
Mengajukan dan mendiskusikan ide rancangan terhadap atasan
merupakan salah satu nilai nasionalisme yang dapat dipetik,
Kegiatan musyawarah untuk mencapai mufakat pun terjadi pada
tahap ini.
c. Etika Publik
Bekerja sesuai keahlian, tanggung jawab, berkomunikasi antar
pegawai.
Adapun ide- ide yang telah dirancang dibuat bedasarkan tupoksi
yang berlaku, dilaksanakan secara bertanggung jawab dan harus
dilakukan komunikasi antar pegawai demi kelancaran kegiatan.
d. Komitmen Mutu
Keterbukaan terhadap pimpinan
Diskusi yang dilakukan menunjukan adanya keterbukaan penulis
dengan atasan, sehingga taasan dapat mengetahui segala
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh penulis.
e. Anti korupsi
Jujur, transparan dan tepat waktu pelaksanaan
Adanya sikap kejujuran dan transparan yang didapat secara
bersamaan dalm mendiskusikan dan mengajukan ide rancangan
37
kepada atasan. Pelaksanaan pun dilaksanakan secepat mungkin
mengingat aktualisasi ini harus segera dilaksanakan.
2. Deskeripsi proses dan kualitas produk kegiatan
Deskripsi proses.
Tahapan yang dilakukan untuk mencapai kegiatan ini.
a. Mengetik ide- ide yang akan diajukan kepada atasan.
b. Menemui Ka.KPLP sebagai atasan langsung
c. Mengajukan ide dan mendiskusikan kepada atasan
Kualitas produk kegiatan
Setelah tahapan kegiatan dilakukan maka diperoleh persetujuan
atasan beserta surat perintah untuk melaksanakan habituasi.
3. Kontribusi kegiatan terhadap pencapain visi misi Organisasi
Kontribusi kegiatan ini untuk Lapas Perempuan Klas IIa Palembang
yaitu untuk mencapai visi sebagai Lapas yang terdepan dalam
pelayanan, professional. Religious, bersih dan produktif. Misi
melaksanakan pelayanan pembinaan kepribadian dan kemandirian
terhadapa WBP ataupun pegawai.
4. Analisis dampak
Dampak dari kegiatan ini dilaksanakan dapat menumbuhkan rasa
bertanggung jawab, jujur, nasionalisme dan keterbukaan terhadap
pimpinan ataupun orang lain
38
Lampiran 1.Lembar pengelompokan jenis-
jenis pelanggaran hukuman disiplin
2.Dokumentasi kegiatan
.
b. Nasionalisme
Rela Berkorban, Adil
Dalam mengelompokkan jenis- jenis pelanggaran petugas harus
adil dan rela berkorban
c. Etika Publik
Jujur, Bertanggungjawab, Taat pada Peraturan
Dalam mengelompokkan jenis-jenis pelanggaran, petugas harus
jujur, bertanggung jawab dan taat pada peraturan
Permenkumham no.6 tahun 2013
.
d. Komitmen Mutu
Keterbukaan dan Cermat
Dalam mengelompokkan jenis-jenis pelanggaran, petugas
wajibkan untuk cermat
39
e. Anti korupsi
Tanggung jawab, mandiri, berani
Dalam mengelompokkan jenis-jenis pelanggaran warga binaan,
petugas wajib bertanggung jawab, mandiri, dan berani dalam
mengambil keputusan
40
Kegiatan Menyusun Hukuman yang akan
Diberikan Kepada WBP
berdasarkan aturan
Permenkukham no.6 tahun 2013
Tanggal 26 Agustus – 01 September 2018
Lampiran 1.Lembar Hukuman yang akan
diberikan kepada WBP
2.Dokumentasi kegiatan
.
b. Nasionalisme
Rela Berkorban, Adil
Dalam menyusun hukuman yang akan diberikan kepada warga
binaan petugas harus rela berkorban dan adil dalam
pelaksanaannya.
c. Etika Publik
Jujur, Bertanggungjawab, Taat pada Peraturan
Dalam menyusun hukuman yang akan diberikan kepada warga
binaan, petugas harus jujur, bertanggung jawab dan taat pada
peraturan Permenkumham no.6 tahun 2013
41
d. Komitmen Mutu
Keterbukaan dan Cermat
Dalam menyusun hukuman yang akan diberikan kepada warga
binaan, petugas wajibkan untuk cermat
e. Anti korupsi
Tanggung jawab, mandiri, berani
Dalam mengelompokkan jenis-jenis pelanggaran warga binaan,
petugas wajib bertanggung jawab, mandiri, dan berani dalam
mengambil keputusan
42
D. Pendalaman core issue dan Analisis dampak Menyampaikan
Kepada WBP tentang Aturan yang Terdapat di Permenkumham no.6
Tahun 2013
Kegiatan Menyampaikan kepada WBP
tentang Aturan yang Terdapat di
Permenkukham no.6 tahun 2013
Tanggal 09 – 22 September 2018
Lampiran Surat Tugas
Dokumentasi Kegiatan
b. Nasionalisme
Musyawarah kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.
Mensosialisasikan adalah bentuk perwujudan nasionalisme yang
ada pada masyarakat Indonesia.
c. Etika Publik
Memiliki kemampuan untuk melaksanakan kemampuan dari atasan
dan berkomunikasi dengan baik untuk khalayak banyak.
Memberikan pengarahan tentang aktualisasi yang akan
43
dilaksanakan tentunya mendapat perintah dan amanat dari atasan
terlebih dahulu, dan berkomunikasi yang baik diperlukan untuk
membuat Warga Binaan lebih mengerti.
.
d. Komitmen Mutu
Keadilan dan Keterbukaan terhadap publik
Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud keadilan terhadap Warga
Binaan Pemasyarakatan tentang terbuka nya pegawai tentang idE
yang akan dilaksanakan.
e. Anti korupsi
Disiplin, tanggung jawab dan Peduli.
Tahapan kegiatan ini secara tidak lansung menunjukan rasa
disiplin, tanggung jawab dan peduli antar Warga Binaan
Pemasyarakatan maupun pegawai karena secara tidak lansung
melalui sosialisasi iniI, maka akan dibuat tata tertib yang harus
mereka taati.
44
klasifikasi dan sistem keamanan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Analisis dampak
Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dihasilkannya daftar
rangkuman hukuman yang akan diberikan kepada WBP. Sehingga
dapat menghasilkan ketertiban Warga Binaan yang akan keluar dari
kamar dan meminimalisir hal- hal yang tak diinginkan
b. Nasionalisme
Diperlukan disiplin, kerja keras dan rela berkorban petugas dalam
mengaplikasikan Permenkumham no.6 tahun 2013 kepada warga
binaan
c. Etika Publik
Memiliki kemampuan dalan melaksanakan kebijakan pemerintah
45
dan program pemerintah dan memelihara serta menjunjung tinggi
standar etika yang luhur dalam mengaplikasikan aturan kepada
warga binaan
.
d. Komitmen Mutu
Menjaga kualitas mutu dengan menegakkan hukuman yang akan
diberikan kepada warga binaan
e. Anti korupsi
Mandiri, bertanggung jawab dan berani dalam mengaplikasikan
aturan permenkumham no.6 tahun 2013 kepada warga binaan
46
F. Pendalaman core issue dan Analisis dampak Membuat Buku
Catatan WBP yang Melakukan Pelanggaran
Kegiatan Membuat Buku Catatan WBP yang
Melakukan Pelanggaran
Tanggal 14 – 27 Oktober 2018
Lampiran Buku Catatan Nama WBP yang
Melanggar Hukuman Disiplin
Dokumentasi Kegiatan
b. Nasionalisme
Disiplin, kerja keras dan rela berkorban dalam membuat buku
catatan warga binaan yang melakukan pelanggaran
c. Etika Publik
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah dan memelihara serta menjunjung tinggi
standar etika yang luhur
.
d. Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu dengan adanya buku catatan warga binaan
47
yang melakukan pelanggaran
e. Anti korupsi
Mandir, bertanggung jawab dan berani dalam membuat buku
catatan warga binaan yang melakukan pelanggaran
48
Peraturan
Tanggal 28 Oktober – 3 November 2018
Lampiran .Dokumentasi kegiatan
b. Nasionalisme
menjaga disiplin, kerja keras, dan rela berkorban untuk bekerja
sama dengan petugas lain dalam menyampaikan aturan
c. Etika Publik
memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah dan memelihara serta menjunjung tinggi
standar etika yang luhur
.
d. Komitmen Mutu
meningkatkan mutu dengan bekerja sama dengan rekan kerja
untuk menyampaikan aturan
e. Anti korupsi
Mandiri dan bertanggung jawab dan berani untuk bekerja
samadengan petugas lain dalam menegakkan aturan
49
Deskripsi proses.
Tahapan yang dilakukan untuk mencapai kegiatan ini.
1. Mengajak rekan sejawat untuk berkontribusi dalam menegakkan
aturan
2. Memberikan buku laporan pelanggaran kepada petugas.
Kualitas produk kegiatan
3. Kontribusi kegiatan terhadap pencapain visi misi Organisasi
Kontribusi kegiatan ini untuk Lapas Perempuan Klas IIa Palembang
yaitu untuk mencapai visi sebagai melaksanakan registrasi,
klasifikasi dan sistem keamanan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Analisis dampak
Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dihasilkannya daftar
rangkuman hukuman yang akan diberikan kepada WBP. Sehingga
dapat menghasilkan ketertiban Warga Binaan yang akan keluar dari
kamar dan meminimalisir hal- hal yang tak diinginkan
50