Anda di halaman 1dari 12

JURNAL TEKNIK SIPIL

EVALUASI TIKUNGAN DI RUAS JALAN DEKSO – SAMIGALUH,


KABUPATEN KULON PROGO

Muhammad Nurdin
Ir. Surahmad Mursidi
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
Email : mnurdin43@yahoo.com

Abstrak

Ruas jalan Dekso – Samigaluh terletak di daerah perbukitan dengan kondisi jalan
memiliki tikungan – tikungan yang tajam sehingga sering terjadi kecelakaan, maka
perlu dilakukan survei dan evaluasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan serta
dapat mengetahui geometrik jalan tersebut sudah sesuai dengan pedoman – pedoman
yang ada.

Untuk melakukan evaluasi pada tikungan ruas jalan Dekso - Samigaluh dibutuhkan
data – data dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya
Mineral dan dengan data yang diperoleh hasil survei sendiri. Perhitungan geometrik
jalan menggunakan metode menurut pedoman dari Bina Marga. Dari hasil desain
perhitungan kemudian di bandingkan dengan data geometrik di lapangan.

Berdasarkan hasil evaluasi tikungan di ruas jalan Dekso – Samigaluh dapat diperoleh
: 1). Jari – jari Tikungan sebasar 37 m, sedangkan Radius Minimum yang diijinkan
Bina Marga sebesar 26,00592 m. 2). Pelebaran Perkerasan pada Tikungan tidak ada
yang sesuai dengan desain perhitungan. 3). Landai Relatif tidak ada yang memenuhi
syarat dengan perhitungan menurut pedoman dari Bina Marga.

Kata kunci : Geometrik Jalan Raya, Evaluasi Tikungan


Abstrsct

Dekso roads - Samigaluh located in the hills to the road conditions had a
bend - a sharp bend so often an accident, it is necessary to survey and evaluation to
determine the cause of the accident and to determine the geometric road has been in
accordance with the guidelines - guidelines.

To evaluate the road bends Dekso - Samigaluh required data - data from the
Department of Public Works, Housing and Energy and Mineral Resources with data
obtained survey results alone. The geometric calculation method according to the
guidelines of Highways. From the results of the design calculations and then
compared with the geometric data in the field.

Based on the evaluation of the bend in the road Dekso - Samigaluh can be
obtained: 1). Finger - the finger bend sebasar 37 m, while the minimum allowable
radius of 26.00592 m Highways. 2). Pavement widening of the curve does not exist
according to he design perhitungan.3). Relative ramps no qualified calculated under
the guide lines of highway.

Keywords: Geometric highway, Curve Evaluation

A. Pendahuluan maupun berat bebanya. Untuk


Perkembangan jalan raya merupakan mendukung hal tersebut perlu
salah satu hal yang selalu beriringan dilakukan suatu perencanaan yang
dengan kemajuan teknologi dan baik, yaitu menyediakan prasarana
pemikiran manusia yang yang berfungsi untuk mendistribusikan
menggunakannya, karena jalan berbagai kebutuhan masayarakat.
merupakan fasilitas penting bagi Dengan semakin meningkatnya
manusia supaya dapat mencapai suatu pertumbuhan perekonomian di daerah
daerah yang ingin dikehendaki. – daerah, khususnya di daerah
Pembuatan jalan raya bertujuan untuk Kabupaten Kulon Progo, maka harus
pemerataan perekonomian suatu pula diikuti dengan peningkatan sarana
daerah dan sebagai jalur penghubung dan prasarana transportasi yang ada.
antara suatu daerah dengan daerah Untuk itu Dinas Pekerjaaan Umum
yang lain. bermaksud meningkatkan ruas – ruas
Secara umum laju pertumbuhan dan jalan di daerah yang dipandang
perkenomian biasanya tidak terlepas penting untuk mencapai sasaran agar
dari tuntutan pengembangan wilayah, lebih memudahkan dan meningkatkan
akan membawa perubahan pada transportasi pada ruas jalan yang ada
kondisi angkutan barang dan jasa yang guna memperlancar dan
semakin meningkat pula baik volume
mempermudah hubungan antar dan kendaraan yang mengangkut
wilayah. barang dari suatu tempat ketempat
Dengan peningkatan pertumbuhan lalu lainya dengan mudah dan cepat. Jalan
– lintas kendaraan Kabupaten Kulon dalam arti yang luas adalah sepias
Progo ruas jalan Dekso – Samigaluh ruang baik di daratan maupun di atas
menjadi sangat penting, dikarenakan permukaan air atau diudara yang
jalan ini merupakan jalan yang khusus, patut dan dipergunakan untuk
menghubungkan wilayah Kulon Progo perhubungan lalulintas antara tempat
dan Purworejo yang dijadikan akses dipermukaan bumi ( Lubis, 1973 ).
utama bagi penduduk di wilayah Mengingat definisi ini, maka jalan
tersebut. Hal ini menimbulkan masalah dibedakan atas 3 jenis yaitu :
baru yang serius bila tidak dilakukan a. Jalan udara yaitu jalan untuk
penanganan yang baik. Masalah lalu lintas pesawat terbang
tikungan misalnya, perencanaan b. Jalan air ( laut, sungai danau
tikungan yang tidak sesuai dengan dan saluran ) yaitu jalan untuk
pedoman – pedoman dari Bina Marga lalu lintas dengan kapal atau
dan pedoman – pedoman akan perahu.
menimbulkan masalah yang serius bila c. Jalan darat yaitu jalan yang
tidak ditangani dengan baik. Untuk itu dipergunakan untuk orang yang
perlu adanya observasi / peninjauan berjalan kaki, hewan dan
ulang untuk mengetahui masalah – kendaraan didaratan.
masalah yang ada dan kemudian Jalan dapat dibedakan atas jalan umum
mencari solusinya. dan jalan khusus. Jalan umum adalah
Berdasarkan survai ruas jalan Dekso – jalan yang dibuat dan dipelihara oleh
Samigaluh merupakan jalan yang pemerintah dan dipakai untuk umum.
berada pada daerah pegunungan, jalan Jalan khusus adalah jalan yang dibuat
tersebut memiliki tanjakan yang cukup dan dipelihara oleh perusahaan –
tinggi yang mempengaruhi jarak perusahaan swasta atau perorangan
pandang bagi pengguna jalan tersebut. dan tidak untuk umum. Misalnya jalan
Jalan tersebut memiliki banyak perkebunan, jalan – jalan dalam suatu
tikungan yang sangat tajam dan kompleks perusahaan dan sebagainya.
terdapat banyak jurang pada titik 1. Klasifikasi dan Fungsi Jalan
tertentu sepanjang jalan Dekso – a. Pengelompokan Jalan menurut
Samigaluh. Sistem
1) Sistem Jaringan Jalan
A. Pengertian Jalan Raya Primer
Jalan raya adalah jalur – jalur tanah di Jaringan Jalan dengan
atas permukaan bumi yang dibuat oleh peranan pelayanan jasa
manusia dengan bentuk, ukuran – distribusi untuk
ukuran dan jenis konstruksinya, pengembangan semua
sehingga dapat digunakan untuk wilayah, yang
menyalurkan lalu lintas orang, hewan menghubungkan simpul
jasa distribusi yang c) Jumlah jalan masuk
berwujud kota. tidak dibatasi
2) Sistem Jaringan Jalan 2. Pengelompokan Jalan menurut
Sekunder Status
Jaringan Jalan dengan a. Jalan Nasional
peranan pelayanan jasa 1) Jalan umum dengan fungsi
distribusi untuk masyarakat arteri primer
di dalam kota, yang 2) Menghubungkan antara
menghubungkan antar dan ibukota propinsi
dalam kawasan di dalam 3) Menghubungkan antar
kota. negara
b. Pengelompokan berdasarkan 4) Jalan yamg bersifat
fungsi jalan strategis nasional
1) Jalan Arteri b. Jalan Propinsi
Jalan yang melayani 1) Jalan umum dengan fungsi
angkutan utama, dengan kolektor primer
ciri – ciri sebagai berikut : 2) Menghubungkan ibukota
a) Perjalanan jarak jauh propinsi dengan ibukota
b) Kecepatan rata – rata kabupaten atau kota
tinggi 3) Menghubungkan antara
c) Jumlah jalan masuk ibukota kabupaten atau
dibatasi secara efisien antar kota
dengan memperhatikan 4) Jalan yang bersifat strategis
kapasitas jalan masuk. regional
2) Jalan Kolektor c. Jalan Kabupaten
Jalan yang melayani 1) Jalan umum dengan fungsi
angkutan pengumpul / kolektor primer
pembagi dengan ciri – ciri 2) Menghubungkan antara
sebagai berikut : ibukota kabupaten dengan
a) Perjalanan jarak sedang ibukota kecamatan
b) Kecepatan rata – rata 3) Menghubungkan antara
sedang ibukota kecamatan dengan
c) Jumlah jalan masuk ibukota kecamatam lainya.
dibatasi 4) Menghubungkan ibukota
3) Jalan Lokal kabupaten dengan pusat
Jalan yang melayani kegiatan lokal.
angkutan setempat dengan 5) Jalan strategis lokal di
ciri – ciri sebagai berikut : daerah kabupaten
a) Perjalanan jarak dekat 6) Jaringan jalan sekunder di
b) Kecepatan rata – rata luar daerah perkotaan
rendah 3. Karakteristik Lalu Lintas
a. Karakteristik Kendaraan
Kendaraan dibuat sebagai salah kebebasan pengemudi untuk
satu tujuan dari 3 tujuan dasar mengemudikan kendaraannya
angkutan : sangat besar. Sedang
1) Angkutan Pribadi, yaitu sebaliknya, pada kondisi jalan
angkutan untuk masing- yang kondisi geometrik buruk
masing individu/ keluarga, dan volume lalu lintas padat,
yang memiliki kendaraan kebebasan pengemudi untuk
sebagai sarana angkutan. mengendarai kendaraannya
2) Angkutan Umum, yaitu sangat sempit.
angkutan yang tersedia c. Karakteristik Volume Lalu
untuk umum atau Lintas
masyarakat dengan Pada dasarnya lalu lintas
mengenai biaya / tarif jalan raya terdiri dari
angkutan. kombinasi kendaraan
3) Angkutan Barang, yaitu lambat, cepat, ringan, berat,
untuk memuat segala jenis kendaraan bermotor dan tak
barang. Karakteristik bermotor. Dalam
kendaraan berdasrkan hubungannya dengan
fisiknya terdiri dari : kapasitas jalan, pengaruh
a) Dimensi dari setiap jenis kendaraan
b) Berat tersebut terhadap
c) Kinerja keseluruhan arus lalu lintas,
Dimensi kendaraan diperhitungkan dengan
mempengaruhi lebar lajur membandingkannya
lalu lintas, lebar bahu jalan terhadap pengaruh dari
yang diperkeras.Dimensi suatu mobil penumpang.
kendaraan meliputi ukuran Untuk menilai setiap
terhadap panjang, lebar, kendaraan kedalam satuan
tinggi, radius putar, dan mobil penumpang ( smp ),
daya angkut. untuk jalan didaerah
b. Karakteristik Pengemudi perbukitan dan
Dalam perjalanannya seorang penggunungan digunakan
pengendara ingin koefisien dibawah ini :
mempertahankan kecepatan Tabel II.1. Satuan Mobil
kendaraannya selama mungkin. Penumpang ( SMP )
Akan tetapi hal ini tidak bisa N Jenis Datar Pegun
selamanya untuk dilaksanakan, o Kend / ungan
sangat tergantung pada kondisi araan Perbu
lalu lintas dan kondisi jalan kitan
yang dilewati. Jalan dengan 1 Seped 0,5 0,5
kondisi geometri yang baik dan a
volume lalu lintas yang sedikit, Motor
2 Sedan, 1,0 1,0
Jeep, Jalan dibagi dalam kelas –
Statio kelas yang penetapannya
n didasarkan pada fungsinya juga
Wago dipertimbangkan pada besarnya
n volume serta sifat lalu lintas
3 Pick 1,2 – 1,9 –
yang diharapkan akan
Up, 2,4 3,5
Bus
menggunakan jalan yang
Kecil, bersangkutan. Volume lalu
Truck lintas dinyatakan dalam satuan
Kecil mobil penumpang (smp) yang
4 Bus 1,2 – 2,2 – besarnya menunjukkan jumlah
dan 5,0 6,0 lalu lintas harian rata-rata
Truck (LHR) untuk kedua jurusan.
Besar
Kelas jalan dibedakan atas dua
Didaerah perbukitan dan tipe yang berdasarkan fungsi
pegunungan, koefisien jalan dapat dilihat dalam tabel
untuk kendaraan bermotor dibawah ini :
diatas dapat dinaikan,
Tabel II.2. Klasifikasi menurut
sedangkan untuk kendaraan
kelas jalan
tak bermotor tak perlu
dihitung. Muatan
Volume lalu lintas Sumbu
merupakan perwujudan dari Fungsi Kelas
Terberat
kapasitas jalan, dan (Ton)
kebutuhan akan pemakai I > 10
jalan, akan berubah secara Arteri II 10
kualitas serta menunjukkan IIIA 8
berbagai macam variasi.
IIIA 8
Volume lalu lintas yang
Kolektor IIIB 8
bervariasi tergantung pada
IIIC 8
waktu dan ruang. Variasi
volume lalu lintas menurut b. Medan Jalan
waktu sangat berkaitan Medan jalan diklasifikasikan
dengan aktifitas manusia berdasarkan kondisi sebagian
yang biasanya beraturan besar kemiringan medan yang
dengan interval waktu diukur tegak lurus dengan garis
selama sehari, seminggu kontur. Keseragaman kondisi
atau setahun. medan jalan yang
4. Klasifikasi dalam Perencanaan diproyeksikan harus
mempertimbangkan
a. Kelas Jalan
keseragaman kondisi medan
menurut rencana trase jalan Tabel II. 3. Klasifikasi menurut
dengan mengabaikan medan jalan.
perubahan – perubahan pada
bagian kecil dari segmen Jenis Kemiringan
No Notasi
rencana jalan tersebut. medan medan (%)
Klasifikasi menurut medan 1 Datar D <3
jalan untuk perencanaan 2 Perbukitan B 3 - 25
geometrik dapat dilihat pada 3 Pegunungan G >25
tabel dibawah ini

B. Metode Kajian survei sendiri. Perhitungan geometrik


jalan menggunakan metode menurut
Untuk melakukan kajian pada tikungan
pedoman dari Bina Marga. Dari hasil
ruas jalan Dekso - Samigaluh
desain perhitungan kemudian di
dibutuhkan data – data dari Dinas
bandingkan dengan data geometrik di
Pekerjaan Umum, Perumahan Dan
lapangan.
Energi Sumber Daya Mineral dan
dengan data yang diperoleh hasil

1. Metode Inventarisasi Data


Data diperoleh dengan 3. Metode Analisis Data
inventaris data yang berasal dari Perhitungan yang digunakan
survei sendiri dilapangan dan dalam metode ini adalah :
intansi terkait yaitu : Pemerintah 1. Radius Minimum
Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Dinas
PekerjaanUmum, Perumahan Dan
Energi Sumber Daya Mineral ( 2. Pelebaran Perkerasan pada
Dinas PUP – ESDM ). Tikungan
2. Penentuan Objek
Objek yang akan dikaji pada B= { R2c – 64 + 1,25 }2 +
ruas jalan Dekso – Samigaluh 64 – ( R2c – 64) + 1,25
sepanjang 8 km, akan tetapi
tikungan yang di eveluasi hanya
pada STA. 3+000 sampai dengan 3. Landai Relatif
STA. 4+700. Hal – hal yang
berkaitan dengan geometrik jalan
di tikungan yang meliputi : Radius l/m =
Minimum, Pelebaran Perkerasan
pada Tikungan, dan Landai
Relatif.
4. Data Umum Ruas Jalan Dekso Lebar perkerasan jalan : 5,60
m
– Samigaluh.
Lebar bahu jalan : 1,50
Ruas jalan Dekso – Samigaluh m
termasuk dalam kategori jalan
kabupaten karena jalan yang Kecepatan rencana : 30
menghubungkan antara ibukota km/jam
kecamatan di kabupaten Kulon
Kondisi permukaan jalan :
Progo dengan ciri – ciri
kondisi baik.
perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata – rata sedang, 5. Data Geometrik Ruas Jalan
jumlah jalan masuk dibatasi Dekso – Samigaluh.
secara efisien. Ruas jalan Dekso –
Samigaluh terdiri dari satu jalur, Data yang digunakan diperoleh
tanpa median, dua lajur dan dua dari data DED ruas jalan Dekso –
arah. Samigaluh yang didapat dari
Pemerintah Provinsi Daerah
Kondisi perkerasan ruas jalan Istimewa Yogyakarta Dinas
Dekso – Samigaluh di lapangan PekerjaanUmum, Perumahan Dan
adalah sebagi berikut : Energi Sumber Daya Mineral (
Dinas PUP – ESDM D.I.Y).
Tipe jalan : Jalan
Kolektor , 1 jalur – 2 lajur – 2
arah

No.
34 35 36 37 38 39 40 41 Satuan
PI

Sta. 2+948 3+056 3+135 3+225 3+313 3+376 3+441 3+551

∆ 16,76 27,52 63,04 61,15 70,26 58,32 11,61 21,89 °

Ls 10 20 19 10 5 29 6 10 m

ϴs 2,84 3,58 14,71 4,41 7,16 12,78 1,23 3,58 °

V 50 60 30 20 20 40 60 50 km/jam

R 101 160 37 65 20 65 140 80 m


Ts 20 49 33 43 17 51 17 20 m

Es 1,13 4,83 6,89 10,57 4,52 10,06 0,73 1,53 m

Lc 20 57 22 59 20 37 22 21 m

Ltot 40 97 60 79 30 95 34 41 m

e 9,3 9,1 10 10 10 10 9,5 10 %

No. PI 42 43 44 45 46 47 48 49
Satuan
Sta. 3+559 3+618 3+677 3+881 3+946 4+046 4+106 4+150

∆ 27,70 71,49 49,55 22,57 3,15 20,68 18,19 16,82 °

Ls 13 11 15 23 20 5 18 5 m

ϴs 4,14 2,60 10,74 5,99 0,80 2,05 4,30 1,68 °

V 50 20 20 60 120 40 60 50 km/jam

R 90 25 40 110 720 70 120 85 m

Ts 29 24 26 34 30 15 28 15 m

Es 2,78 6,05 4,32 2,37 0,30 1,17 1,64 0,94 m

Lc 31 20 20 20 20 20 20 20 m

Ltot 57 42 50 66 60 30 56 30 m

e 9,7 10 10 10 9,5 10 9,9 9,9 %

No. PI 50 51 52 53 54 55 56 57
Satuan
Sta. 4+186 4+251 4+300 4+352 4+404 4+460 4+577 4+619

∆ 43,31 25,64 40,13 67,52 26,55 46,43 90,21 19,59 °


Ls 5 14 10 7 5 8 14 5 m

ϴs 2,98 5,35 5,21 5,01 2,70 6,55 16,04 1,99 °

V 30 40 40 30 40 30 20 40 km/jam

R 48 75 55 40 53 35 25 72 m

Ts 22 24 25 30 15 19 33 15 m

Es 3,67 2,03 3,64 8,18 1,48 3,15 10,89 1,08 m

Lc 31 20 29 40 20 20 25 20 m

Ltot 41 48 49 54 30 36 53 30 m

e 10 10 10 10 10 10 10 10 %

Pada pembahasan ini setiap tikungan


hanya dibahas 3 permasalahan dari
geometrik yang ada di tikungan,
adalah jari – jari tikungan ( R ),
Pelebaran Perkerasan pada Tikungan (
∆b ), Landai Relatif ( l/m ). Untuk
perhitungan 5 tikungan diatas adalah 78,11523 m
sebagai berikut :
Dari perhitungan
1. Tikungan di PI 34 – STA. 2+948 didapatkan radius minimum (
a. Radius Minimum ( R min ) R min ) sebesar 78,11523 m,
Data masukan : radius dilapangan sebesar 101
m. Dengan demikian R yang
V = 50 km/jam ada di tikungan PI 34 – STA.
2+948 sudah memenuhi syarat
R = 101 m
b. Pelebaran Perkerasan pada
e = 0,093
Tikungan ( ∆b )
f maks = - 0,00065 V + 0,192 Data masukan :

= ( - 0,00065 x 50 ) + R = 101 m
0,192
Ri = 98,45 m
= 0,159
V = 50 km/jam = 2 ( 2,821 + 0,50 ) +
0,529
b = 2,50 m
= 7,171 m
Bn = 5,60 m
∆b = Bt – Bn
Lebar perkerasan sisi dalam
tikungan di lapangan = 2,80 m = 7,171 – 5,60
Rc = Ri + ½ lebar = 1,571 m
perkerasan + ½ b
Dari perhitungan
= 98,45 - 1,40 + 1,25 didapatkan lebar tambahan
perkerasan pada tikungan
= 98,60 m rencana sebesar 1,571 m,
sedangkan dari hasil survei
∆b lap =-
dilapangan, tidak ada
tambahan perkerasan di
tikungan PI 34 – STA. 2+948.
√ √ √
Berarti penambahan lebar
perkerasan di tikungan PI 34 –
STA. 2+948 tidak memenuhi
syarat
√ √ √
c. Landai Relatif ( l/m )
Data masukan :
B = 99,846 – 97,025
V = 50 km/jam.
B = 2,821 m
Ls = 10 m
U = B–b
B = 2,80 m
= 2,821 – 2,50
e = 0,093
= 0,321 m
en = 0,02
Z =

=

= 0,529
C = 0,50 m = 0,03164
Bt = n(B+C)+Z Dari perhitungan
didapat landai relatif di
tikungan PI 34 – STA. 2+948 3. Nilai Landai Relatif pada
sebesar 0,03164 dengan ruas jalan Dekso –
kecepatan rencana 50 km/jam, Samigaluh dari titik PI 34 –
sedangkan menurut pedoman STA. 2+948 sampai dengan
Bina Marga kecepatan PI 57 – STA. 4+619 tidak
rencana 50 km/jam landai ada yang memenuhi syarat
relatif maksimumnya adalah dengan desain perhitungan
1/115 = 0,0086956. Berarti menurut pedoman dari Bina
landai relatif pada tikungan PI Marga.
34 – STA. 2+948 tidak
memenuhi syarat. Dari hasil evaluasi yang
dilakukan menunjukkan ruas jalan
C. KESIMPULAN Dekso – Samigaluh cukup
berbahaya karena banyak
Berdasarkan hasil pembahasan perhitungan geometrik tikungan
dapat disimpulkan sebagi berikut : yang tidak memenuhi syarat
dengan pedoman dari Bina Marga.
1. Jari – jari tikungan pada
ruas jalan Dekso – DAFTAR PUSTAKA
Samigaluh dari titik PI 34 –
,( 2008 ),Departemen
STA. 2+948 sampai dengan
Pekerjaan Umum Skertariat Jendral
PI 57 – STA. 4+619 semua
Pusat Pendidikan Dan Pelatihan,
nilai radius di lapangan
Perencanaan Geometrik, Road Safety
sudah memenuhi syarat
dan Lalu Lintas.
antara desain perhitungan
Radius Minimum. Alamsyah, A.A.( 2001 ). Rekayasa
Jalan Raya. Malang : UMM Press.
2. Pelebaran Perkerasan pada
Tikungan yang ada di ruas Direktorat Jendral Bina Marga.( 1997
jalan Dekso – Samigaluh ). Tata Cara Perencanaan Geometrik
dari titik PI 34 – STA. Jalan Raya Antar Kota.
2+948 sampai dengan PI 57
– STA. 4+619 semua tidak Sukirman, S. ( 1994 ). Dasar – Dasar
memenuhi syarat dengan Perencanaan Geometrik Jalan.
desain perhitungan. Bandung : Nova.

Anda mungkin juga menyukai