Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN LOGISTIK

Nama : Abdul Haris


Nim : 16003706
Kelas : A/RS/V
UTS : Manajemen Logistik
Tanggal: Selasa, 06 November 2018
Dosen pengampu : Ary Subiantoro, S.E., M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI


KONSENTRASI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
AKADEMI MANAJEMEN ADMINISTRASI YOGYAKARTA
1. Kasus kriminal-kriminal dalam pengelolaan logistik (corporate fraud) tidak bisa Anda
pandang sebelah mata. Hal ini bisa merusak kredibilitas bahkan karier Anda. Banyak
eksekutif yang kariernya ambruk seketika karena masalah corporate fraud yang mungkin
tidak dilakukan olehnya, namun karena kurangnya perhatian dan kecermatan terhadap potensi
terjadinya kecurangan itu. Contoh yang bagus adalah mantan Menteri Keuangan SMI.
Korupsi Bank Century yang terjadi mungkin tidak dilakukan olehnya. Namun karena
kurangnya kecermatan terhadap potensi itu, karier sebagai menteri keuangan harus ia
tinggalkan.
Solusinya diperlukan strategi yang tepat untuk bisa menyelesaikan/menidak lanjuti
masalah dalam kasus kriminal ini dengan tepat, cepat, dan baik. Strategi apa saja yang
mungkin dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal dalam pengelolaan logistik?
Dengan penegakan peraturan, kebijakan, dan prosedur yang tegas; memperluas rentang
kendali dan tanggung jawab manajer; sistem dan standar pelaporan harian, bulanan, tiga
bulanan, hingga tahunan; dan analisis kuantitatif potensi kerugian dalam menentukan
kebijakan.
2. Adapun beberapa pengelolaan logistik

A. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara khusus
perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan
oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di setiap
organisasi (Mustikasari:2007). Subagya menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman
dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan
yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan
pedoman tindakan.
Contohnya :
a) Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepat.
b) Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang tepat.
c) Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepat.
d) Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang tepat.
e) Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan orang atau
unit yang tepat.
f) Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang tepat.
g) Mengapa dibutuhkan (why) untuk memeriksa apakah keputusan yang diambil sudah tepat

B. Fungsi Penganggaran

Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian
penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah
biaya (Subagya & Mustikasari).
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan
dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana yang tersedia. Dengan
mengetahui hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut
merupakan anggaran yang dapat dipercaya.
Contohnya :
Alokasi anggaran logistik Rumah Sakit 40 %-50 % dalam bentuk obat dan bahan farmasi, alat
tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan, alat kebersihan dan suku cadang

C. Fungsi Pengadaan

Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan
barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang
tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap
mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas efisiensi. (Subagya: 1994). Sedangkan
Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi atau
mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
Contohnya:
a) Kode etik pengadaan
b) Pelanggaran pengadaaan barang

D. Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengelolaan barang
persediaan di tempat penyimpanan. (Mustikasari: 2007) Penyimpanan berfungsi untuk
menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi sebelumya dengan pemenuhan
yang tepat dan biaya serendah mungkin. Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai
pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah: kualitas barang
dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan
barang yang aman dari pencuri.
Contohnya :
a) Pemilihan lokasi
b) Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)
c) Pengaturan ruang
d) Prosedur atau sistem penyimpanan
e) Penggunaan alat bantu
f) Pengamanan dan keselamatan

E. Fungsi Penyaluran (Distribusi)

Contohnya :
a) Proses Administrasi
b) Proses penyampaian berita (data informasi)
c) Proses pengeluaran fisik barang
d) Proses angkutan
a) Proses pembongkaran dan pemuatan
b) Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

F. Fungsi Penghapusan

Contohnya :
a) Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang
salah, tercecer atau tidak ditemukan.
b) Teknis dan ekonomis: setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Keadaan
tersebut disebabkan beberapa faktor: kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki, obsolete
(meningkatkan efisiensi atau efektivitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh
dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu
barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena tidak memenuhi
spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.
c) Surplus dan ekses
d) Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
e) Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara.

G. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap tahapan manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung
(Mustikasari: 2007).
Contohnya :
a) Struktur organisasi yang baik
b) informasi yang memadai
c) Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi
d) Pendidikan dan pelatihan
e) Anggaran yang cukup memadai

3. Contoh Pengelolaan Logistik Dalam Dalam Rumah Sakit

A. Rumah sakit merupakan suatu usaha yang melakukan produksi jasa sehingga logistik
dalam rumah sakit bukan logistik pendistribusian barang, tetapi hanya menyangkut
manajemen persediaan bahan barang serta peralatan yang dibutuhkan untuk
memproduksi jasa tersebut. Logistik dalam rumah sakit bermula dari perolehan
(procurement) dan berakhir dengan dokumen penuh dari usaha pembedahan dan
pengobatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen logistik dalam lingkungan
rumah sakit adalah suatu proses pengolahan secara strtegis terhadap pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, serta pemantauan persediaan barang (stock, material,
supplies, inventory, etc) yang diperlukan bagi produksi jasa rumah sakit.
Menurut bidang pemanfaatannya bahan dan barang yang harus disediakan di rumah sakit
dapat dikelompokkan menjadi :
a) Logistik Obat
Meliputi aktivitas logistik yang terkait dengan obat yang digunakan dalam proses
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Obat merupakan salah satu komponen utama
pendapatan rumah sakit. Tantangan dalam melaksanakan logistik obat di rumah sakit
secara baik tergolong tinggi. Berbagai pihak terlibat dalam logistik obat di rumah sakit.
b) Logistik Alat Kesehatan
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan alat kesehatan yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Masalah utama yang sering terjadi adalah
manajemen inventaris yang kurang baik, sehingga mengakibatkan alat kesehatan yang
disimpan berlebihan.
c) Logistik Food and Baverages
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan pelayanan gizi, baik untuk pasien atau untuk
karyawan rumah sakit. Masalah yang sering muncul adalah barang hilang atau berkurang
dan mutu proses yang bervariasi.
d) Logistik Bahan Habis Pakai
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan-bahan yang dikategorikan sebagai
bahan habis pakai. Masalah yang paling sering dihadapi adalah sediaan bahan habis pakai
yang berlebihan.
e) Logistik Barang Kuasa
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan barang kelengkapan administrasi rumah
sakit. Masalah yang sering terjadi adalah sediaan barang kuasi ynag terlalu banyak.
f) Logistik Peralatan Medis dan Non Medis
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan peralatan medis dan non medis yang
digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Masalah yang sering dihadapi adalah
penyimpanan alat dan persediaan suku cadang.
g) Logistik Sarana dan Prasarana Gedung
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan sarana dan prasarana gedung rumah sakit.
Nilai sarana dan prasarana gedung rumah sakit dapat mencapai sekitar 40% dari nilai aset
total rumah sakit. Masalah yang sering muncul :
1) Pembangunan sarana dan prasarana yang tidak efisien
2) Pemeliharaan saran dan prasarana yang tidak sesuai standar yang tidak ditentukan.
h) Logistik Linen
Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan kelompok linen. Masalah yang
dihadapi adalah sediaan yang berlebihan dan proses yang bervariasi.

GAMBAR SIKLUS LOGISTIK

RENCAN
A

HAPUS ANGGA
RAN

ADM,PEL,MEDIK, PENGAD
PELIHAR LABORATURIUM, AAN
A
KEBIDANAN,RANAP

MANFA CATAT
AT
DISTRIB
USI

Anda mungkin juga menyukai