Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 1
FADHLI RAHMAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Kardiomiopati”.
Penyusunan proposal ini tidak banyak mendapatkan kesulitan, maka dari itu
diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai suatu amal baik dan mendapatkan
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih belum sempurna dan bayak
kekurangannya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
penulis dapat menghasilkan proposal yang lebih baik. Permohonan maaf penulis
ucapkan jika ada kesalahan dalam penulisan proposal ini. Semoga proposal ini dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak lepas dari yang namanya kesehatan, kesehatan hanya dapat terjadi
jika seluruh komponen mulai dari sel sampai dengan individu berjalan sesuai anatomi dan
fiologinya, organ yang bekerja paling penting dalam tubuh adalah otak dan kemudian jantung
kenapa demikian, kerana fungsi dari otak adalah mengorganisir semua kegiatan yang ada
dalam tubuh sementara jantung memberikan makanan organ seluruh tubuh karena fungsinya
Dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas kardiomiopati dimana itu adalah salah satu
kelainan jantung. Jantung adalah sebuah ronggga, rongga organ berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah
satu organ manusia yang berperan dalam sistem perdarahan. Ukuran jantung manusia kurang
lebih sebesar kepalan tangan. Jantung terletak dirongga torak di balik tulang dada. Struktur
jantung berkelok kebawah dan sedikit kearah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
sangat erat pada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gesekan memompa
konstan jantung.
Jantung dijaga ditempatnya oleh pembuluhpembuluh darah yang meliputi daerah jantung
yang merata/datar, seperti didasar dan di samping. Dua garis pembelah pada lapisan luar
jantung menunjukkan dimana dinding pemisah diantara serambi dan bilik jantung. Sementara
kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang tidak diketahui dan bukan diakibatkan
oleh penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan, hipertensi atau penyakit katup.
Kardiomiopati yang secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot jantung, ditandai
dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara normal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
dengan kardiomiopati
2. Tujuan Khusus
kardiomiopati
d. Mampu dan mengetahui tanda dan gejala pada pasien dewasa dengan
kardiomiopati
kardiomiopati
h. Mampu membuat rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai
j. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan
dilaksanakan.
BAB II
KONSEP TEORI
A. KONSEP KARDIOMIOPATI
1. Definisi
Kardiomiopati adalah penyakit otot yang tidak diketahui sebabnya (Jota, Shanta,
1996).
Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai miokardium secara primer dan bukan
sebagai akiba hipertensi, kelainan congenital, katup koroner, arterial dan perikardial.
Kardiomiopati adalah setiap penyakit atau cedera pada jantung yang tidak
Kardiomiopati dapat terjadi setelah suatu infeksi jantung, akibat penyakit otoimun,
atau setelah individu terpajan toksin tertentu, termasuk alcohol dan banyak obat anti
(miokard) dan penyebabnya tidak diketahui. Akan tetapi, hampir pada setiap
juga pada penyakit jantung bawaan atau yang didapat, bisa menyebabkan terjadinya
(Muttaqin, 2009).
2. Anatomi fisiologi
3. Etiologi
Sebagian besar penyebab kardiomiopati tidak diketahui ada beberapa sebab yang
metabolic misalnya pada buruknya gizi dan dapat pula diturunkan (Muttaqin, 2009).
4. Klasifikasi
Menurut Goodwin, berdasarkan kelainan pathofisiologinya, terbagi atas terbagi atas
a. Kardiomiopati dilatasi/kongsetif
gagal jantung kongestif akibat berkurangnya fungsi pompa sistolik secara progresif
serta meningkatkan volume akhir diastolic dan sistolik.
b. Kardiomiopati hypertrofi
c. Kardiomiopati restriktif
lebih kaku sehingga pengisian kapiler kiri terganggu, mengurangi curah jantung,
Kardiomiopati dapat terjadi pada setiap usia dan menyerang pria maupun wanita.
Kebanyakan orang dengan kardiomiopati pertama kali datang dengan gejala dan
tanda gagal jantung. Dispnu saat beraktifitas, parosikmal nocturnal dispnu (PND),
batuk, dan mudah lelah adalah gejala yang pertama kali timbul.Pada pemeriksaan
fisik biasanya ditemukan kongesti vena sistemik, distensi vena jugularis, pitting
(Smeltzer, 2001).
6. Patofisiologi
Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati merupakan sekelompok penyakit
ini dikelompokkan menjadi (1) kardiomiopati dilasi atau kardiomiopati kongestif; (2)
dan penyebabnya, penyakit ini dapat mengakibatkan gagal jantung berat dan bahkan
kematian.
Kardiomiopati dilasi atau kongistif adalah bentuk kardiomiopati yang paling sering
terjadi. Ditandai dengan adanya dilasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama
dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri, dan stasis darah dalam
elemen kontraktil serat otot. Komsumsi alkohol yang berlebihan sering berakibat
septum yang dapat menghambat aliran darah dari atrium ke ventrikel; selanjutnya,
Kardiomiopati restritif adalah jenis terakhir dan kategori paling sering terjadi. Bentuk
ini ditandai dengan gangguan regangan ventrikel dan tentu saja volumenya.
merupakan urutan kejadian yang progresif yang diakhiri dengan terjadinya gangguan
pemompaan ventrikel kiri. Karena volume sekuncup makin lama makin berkurang,
ventrikel kiri akan membesar untuk mengakomodasi kebutuhan yang kemudian juga
akan mengalami kegagalan. Kegagalan ventrikel kanan biasanya juga menyertai
proses ini.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto toraks, pada kardiomiopati dilatatif akan didapatkan kardiomegali dan edema
paru
b. EKG akan tampak left ventrikel hypertropi pada jenis kardiomiopati hipertrofi
(Muttaqin, 2009).
8. Penatalaksanaan
diastolic akhir. Terapi yang lain untuk gagal jantung mungkin diperlukan.
bahwa ximelagatran memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan obat lain dan
kecepatan denyut jantung, sehingga waktu pengisian diastolic meningkat. Obat – obat
Dapat diusahakan reseksi bedah pada bagian miokardium yang mengalami hepertrofi.
konraktilitas jantung.
(Corwin, 2009).
9. Komplikasi
a. Dapat terjadi infark miokard apabila kebutuhan oksigen ventrikel yang menebal
b. Dapat terjadi gagal jantung pada kardiomiopati dilatasi apabila jantung tidak
(Corwin, 2009).
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama, umur, no mr, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
b. Riwayat kesehatan
Biasanya klien datang dengan keluhan adanya sesak. Sesa yang dirasakan
bertambah bila dilakukan aktivitas dan tidur terlentang dan berkurang bila
diistirahatkan dan memakai 2-3 bantal. Sesak dirasakan pada daerah dada dan
seperti tertindih benda berat. Skala sesak 0-4 dan dirasakan sering pada siang dan
malam hari.
Kehamilan dan kelainan post partum, toxic proses (alkohol dan chemoterapi),
infeksi seperti TB dan hepatitis. Kaji adanya riwayat penyakit hipertensi, jantung
c. Pemeriksaan fisik
Kepala
1) Rambut : biasanya rambut klien bersih, tidak ada lesi dan tidak ada ketombe
2) Mata : biasanya konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, mata simetris kiri
dan kanan
5) Wajah : biasanya wajah tidak ada edema, lesi atau bekas luka lainnya.
Leher : biasanya tidak ada pembesaran kelenjer tyroid dan getah bening
Dada / Thorak
medikasi)
Jantung
Perut / Abdomen
5-35 kali/menit
hepatomegali
Sistem Integumen : Pittimg edema pada bagian tubuh bawah, dan kulit teraba
dingin, adanya kebiruan, pucat, abu-abu dan sianotik , dan adanya kulit yang
lecet.
a. Nutrisi
dengan kondisi sekitarnya, hubungan klien dengan perawat, dokter dan tim
kesehatan lainnya. Biasanya klien akan ikut serta dalam aktivitas sosial atau
menarik diri akibat adanya dispneu, kelemahan dan kelelahan
e. Data Psikososial
Biasanya kaji adanya kecemasan, gelisah dan konsep diri dan koping klien
f. Data Penunjang
ventrikel kiri. Juga ditemukan adanya bendungan paru dan efusi pleura
dan kelainan katup mitral waktu diastolik, akibat complience dan tekanan
bisa terjadi lebih dini dari normal. Trombus ventrikel kiri dapat ditemukan
dengan pemeriksaan 2D-ekokardiografi, juga aneurisma ventrikel kiri dapat
2. Diagnosa keperawatan
b. Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan pengembangan paru tidak
.
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa
No. NOC NIC
Keperawatan
1. Penurunan Tujuan : Setelah dilakukanCardiac Care :
mmHg.
Kelemahan ekstermmitas
tidak ada
2. Pola napas tidakSetelah dilakukan asuhan 1. Monitoring RR, Irama, Kedalaman, dan
optimal,
kelebihan cairan
di paru
berhubungan jam status nutrisi klien baik, 2. Berikan periode istirahat selama aktifitas
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. et.al .(2000). Kapita Selekta kedokteran. Ed.3 Jakarta; Media aesculapius
Muttaqin, Arif. (2099). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Jakarta: EGC