Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.3 Sasaran
1. Bagi fungsional medis dan keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan
pelayanan kebidanan di RSU Karya Bakti Ujung Bandar
2. Bagi manajemen medis dan keperawatan sebagai pengelola pelayanan
kebidanan di RSU Karya Bakti Ujung Bandar
3. Bagi direksi RSU Karya Bakti Ujung Bandar sebagai pedoman untuk
mengevaluasi kinerja pelayanan medis dan keperawatan
1.5 Pengertian
1. Kebidanan
Adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui,
masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
menopause, bayi baru lahir, balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia
serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan keluarga dan
komunitas.
2. Pelayanan Kebidanan
Adalah bagian integral dan sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan yang telah teregistrasi yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
3. Praktik Kebidanan
Adalah implementasi dari ilmu kebidanan yang bersifat otonom
kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya didasari etika dan
kode etik.
4. Manajemen Asuhan Kebidanan
Adalah pendekatan dan kerangka fikir yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis
mulai dari pengumpuln data, analisa data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
5. Asuhan Kebidanan
Adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
1.6 Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
1. Poliklinik Kebidanan
Melaksanakan pemeriksaan kehamilan, seleksi dan pencegahan
kehamilan resiko tinggi
Melaksanakan kegiatan penyuluhan, imunisasi dan senam hamil
Melaksanakan pelayanan post partum lanjutan
Melakukan deteksi dini terhadap kejadian infeksi luka operasi
2. Kamar Bersalin
Melayani ibu bersalin normal maupun patologis
Melayani ibu postpartum sebelum pindah ke rawat gabung atau
rawat inap khusus
Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Melakukan pemeriksaan bayi baru lahir
1.7 Batasan Operasional Pedoman Pelayanan Kebidanan
1. Administrasi dan pengelolaan pelayanan kebidanan
2. Sumber daya manusia, staf dan pimpinan
3. Fasilitas dan peralatan
4. Kebijakan dan prosedur
5. Pengendalian mutu
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Meja
Pintu
Perawat
KM
6.1 Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety)adalah suatu sistem dimana rumahsakit
membuat asuhanpasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Assesmen resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untukmeminimalkan timbulnya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahanakibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
6.2 Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadiantidak diharapkan
7.1 Pendahuluan
HIV/AIDS telah menjadi ancaman global.Ancaman tersebut menjadi lebih
tinggi danberbahaya karena penderita HIV/AIDS tidak menampakan gejala dan
yang lebihmengkhawatirkan hal tersebut banyak terjadi di negara-negara
berkembang yang belum mampumenyelenggarakan berbagai kegiatan pencegahan
dan penanggulangan secara memadai.
Penderita penyakit HIV/AIDS terus meningkat sejalan dengan semakin
tingginya potensipenularan dimasyarakat.Hal ini di tunjang dengan perilaku seks
bebas tanpa pelindung,pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum
ditetapkannya kewaspadaan umum denganbaik dan penggunaan bersama
peralatan yang menembus kulit, tato, tindik dan lain-lain.
Selain HIV/AIDS, juga wajib diwaspadai Penyakit Hepatitis B dan C yang
keduanyapotensial menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan. Kedua
penyakit ini sering tidakdapat terkenali secara klinis karena tidak menampakan
gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit-penyakit tersebut di atas
memperkuat keinginanuntuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang
bisa melindungi semua pihak daripenyebaran infeksi.Upaya pencegahan
penyebaran infeksi dikenal melalui “UniversalPrecaution”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan yang melakukan
kontak 24 jam denganpasien mempunyai resiko terpajan lebih besar, oleh sebab
itu tenaga kesehatan wajib menjagakesehatan dan keselamatan dirinya dari resiko
tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
7.2 Tujuan
1. Petugas kesehatan dapat melindungi dirinya sendiri, pasien,dan
masyarakat dari penularaninfeksi dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya.
2. Petugas kesehatan harus menerapkan prinsip universal precaution
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga dapat
mengurangi resiko terpajan atau terinfeksipenyakit menular.