Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PERORGANISASIAN UNIT RUANG

BERSALIN RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

RUMAH SAKIT KARYA BAKTI UJUNG BANDAR


2018
SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

No:....../SK/DIR/RSU-KBUB/KKS/VI/2018

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA RUANG BERSALIN

DI RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

Menimbang : Bahwa Pedoman pengorganisasian unit kerja ruang bersalin di rumah


sakit merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang saat ini
peranannya berkembang dengan cepat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 129/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Undang – Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Pedoman pengorganisasian unit kerja ruang bersalin di Rumah Sakit


Umum Karya Bakti Ujung Bandar bertujuan untuk memberi acuan bagi
pelaksanaan dan pengembangan serta meningkatkan mutu pelayanan di
Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar.

Kedua : Pedoman pengorganisasian unit kerja ruang bersalin di Rumah Sakit


Umum Karya Bakti Ujung Bandar sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Surat Keputusan Direktur.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka
akan diadakan perbaikan & perubahan seperlunya.

Ditetapkan : Di Rantauprapat

Tanggal : 18 Juni 2018

RSU Karya Bakti Ujung Bandar

dr. Rilie Ritonga Sp. OG

Direktur
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang ada di indonesia. Angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi di
ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450/100.000 kelahiran hidup yang
jauh diatas angka kematian ibu di filipina yang mencapai 170/100.000 kelahiran hidup, Thailand
44/100.000 keahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010) dan menurut data survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi sebesar 34/1000
kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global MDG’s tahun 2015 diharapkan angka kematian
ibu menurun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun menjadi
23/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2011).
Masa persalinan merupakan salah satu periode yang mengandung resiko bagi ibu hamil.
Kematian ibu, kematian bayi dan juga berbagai komplikasi lainnya pada umumnya terjadi pada
masa persalinan, setelah melahirkan dan 1 minggu pertama setelah melahirkan.
Salah faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian yaitu penyediaan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas. Pelayanan kebidanan dalam hal ini
memiliki peran yang sangat penting. Pelayanan kebidanan yang berkesinambungan berfokus
kepada aspek pencegahan, promosi kesehatan dan berlandaskan kemitraan adalah hal penting
yang dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan serta kematian bayi.
Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang bermutu di RSU Karya Bakti Ujung
Bandar, maka disusunlah pedoman perorganisasian ruang bersalin ini dengan harapan dapat
menjadi acuan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan .
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1. Sejarah Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar


Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar ( RSU KBUB) berdiri pada tahun
2017. RSU KBUB pada awalnya adalah gedung sekolah. Dengan adanya rencana perubahan
jenis kegiatan menjadi gedung rumah sakit, maka pihak management PT ARLIE IMRAN
RITONGA , merenovasi bangunan sekolah tersebut menjadi sebuah fasilitas kesehatan yaitu
RSU KBUB. Sebagaimana yang dimaksud pada pasal 16 PENMENKES No 340 tahun 2010
tentang jumlah tempat tidur minimal 100 tempat tidur tergolong sebagai RSU kelas C dan
PEMENKES No 56 tahun 2014 tentang klarifikasi Rumah sakit. Sesuai dengan tuntutan
pelayanan dan standar yang diatur oleh pemerintah, maka RSU KBUB terus berkembang dan
meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit RSU KBUB yang akan ditetapkan
sebagai rumah sakit kelas C perlu melakukan penyempurnaan sistem perizinan dan klarifikasi
RSU sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang RS dan
peraturan menteri kesehatan RI Nomor 56/Menkes/Per/III/2014 tentang klarifikasi Rumah
Sakit. Kriteria fasilitas dan kemampuan rumah sakit tipe C sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) meliputi pelayanan medik umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dasar,
pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis Gigi Mulut, pelayanan
keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik dan pelayanan penunjang non klinik.
Pelayanan gawat darurat harus dapat memberikan pelayanan 24 jam dan 7 hari
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat
melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standart. Pelayanan medik spesialis dasar
terdiri dari pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obgyn. Pelayanan
keperawatan dan kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
Pelayanan penunjang rumah dakit terdiri dari perawatan intensif, pelayanan darah, gizi,
farmasi, sterilisasi instrumen dan rekam medik.
Pelayanan penunjang non medik rumah sakit terdiri dari pelayanan laundry jasa
boga/dapur teknik dan pemeliharaan fasilitas pengelolaan limbah, gudang, ambulance,
komunikasi, kamar jenazah, pemadam kebakaran, pengelolaan gas medik dan penampungan
air bersih.
Selanjutnya, pengembangan SDM di RSU KBUB akan diarahkan sesuai dengan visi
dan rencana strategis RSU KBUB tahun 2018 – 2023. Sesuai dengan visi dan rencana
strategis tersebut, maka RSU KBUB akan mengembangkan berbagai pelayanan spesialisasi
dan unit-unit khusus yang dapat mendorong RSU KBUB menjadi rumah sakit rujukan.
Untuk mencapai visi dan rencana strategis tersebut, maka pengembangan SDM yang
memiliki kompetensi sesuai spesialisasi dan unit pelayanan yang dikembangkan perlu
pengembangan dan pemetaan pola ketenagaan yang sesuai.

1. Lokasi
Nama : Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar
Alamat : Karya Bakti No. 20 KEL. Ujung Bandar Kec. Rantau Selatan
Rantauprapat.
No. telepon/Fax : (0624) 600413

2. Fasilitas
Pelayanan di RSU Karya Bakti Ujung Bandar meliputi:

a. Fasilitas pelayanan medis


1). Rawat Jalan
Beberapa poliklinik yang tersedia yaitu :
 Poliklinik Umum
 ODC ( One Day Care/ Pelayanan Perawatan Sehari)
 Poliklinik Gigi dan Bedah Mulut
 Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam/hari
 Poliklinik Spesialis
 Poliklinik Penyakit Dalam,
 Poliklinik Bedah Umum
 Poliklinik Kebidanan
 Poliklinik Anak
1) Rawat Inap
Fasilitas rawat inap terdiri dari:
 Kamar perawatan kelas utama (VIP)
 Kamar perawatan kelas I
 Kamar perawatan kelas II
 Kamar perawatan kelas III
2) Kamar Perawatan Khusus
 ICU
 Perinatologi
 NICU
3) Kamar Bedah central
4) Kamar Bersalin.
b. Fasilitas penunjang Medis
1. Unit Radiologi
2. Unit Laboratorium
3. Unit Farmasi
4. Unit Gizi
5. Unit IPSRS
6. Pendidikan dan pelatihan (DIKLAT)
7. Fasilitas perlengkapan medis
8. Unit CSSD
9. Unit Laundry

c. Prasarana
1. Kapasitatas tempat tidur
2. Luas bangunan
3. Incenerator
4. Sumber air rumah sakit
5. Sistem pendingan ruangan
6. Fire warning dan alarm
7. Power plant
8. Sistem komunikasi
9. Sistem informasi rumah sakit
BAB III
VISI, MISI, dan TUJUAN RSU KBUB

3.1. Visi Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar


Rumah Sakit UmumKARYA BAKTI UJUNG BANDARmenjadi rumah sakit pemberi layanan
bermutu sesuai dengan kebijakan dan standart nasional tahun 2023
3.2. Misi Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar
a. Memberikan pelayanan kesehatan mengacu pada kebijakan nasional serta standart
organisasi profesi.
b. Memberikan pelayanan mengacu pada peningkatan mutu dan mengutamakan
keselamatan pasien.
c. Mengembangkan komunikasi SDM yang efektif melalui tata kelola rumah sakit yang
baik.
d. Meningkatkan mutu SDM melalui pendidikan dan pelatihan.

3.3. Tujuan Rumah Sakit Umum Karya Bakti Ujung Bandar

a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Lanjutan

b. Meningkatkan Pelayanan Administrasi dan Manajemen

c. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.


BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

RSU Karya Bakti Ujung Bandar dipimpin oleh seorang Direktur Rumah Sakit yang membawahi
3 (tiga) Wakil Direktur (Wadir). 3 (tiga) Wadir tersebut adalah: Wadir Pelayanan Medis dan
Keperawatan, Wadir Penunjang medis dan pendidikan dan Wadir Umum dan Keuangan.

Wadir Pelayanan Medis

Membawahi Bidang Pelayanan Medis dan Bidang Keperawatan. Masing-masing Kepala


Bidang membawahi Kepala Seksi.
1. Wadir Penunjang Medis
Membawahi Bidang Penunjang medis. Masing-masing Kepala Bidang membawahi Kepala
Seksi.
2. Wadir Umum dan Keuangan
Membawahi Bagian Umum, Bagian Keuangan dan Bagian Perencanaan serta Rekam medis.
Masing-masing Kepala Bidang membawahi Subbagian.
3. Komite Medik
Membawahi Staf Medik Fungsional ( SMF ) atau disebut juga Staf Medik Fungsional (SMF)
DIREKTUR DEWAN PENGAWASAN
DAN PERTIMBANGAN

KOMITE PROFESI Ka. DPPKD Kota Cirebon


SATUAN
PENGAWASINTERN

Dr.H.Djadjat.AS, Sp.B
KOMITEMEDIS KOMITE
KEPERAWATAN

WAKIL WAKIL DIREKTURPENUNJANG WAKIL DIREKTUR


DIREKTURPELAYANAN MEDIS DAN PENDIDIKAN
MEDIS DANKEPERAWATAN UMUM DAN KEUANGAN
Dr. SAID FAHMI
Dr. H. BUNADI, MKM
BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG PENDIDIKAN DAN BAGIAN BAGIAN
PELAYANAN MEDIS KEPERAWATAN
Drs.YAYAT SUDARYAT, M.Si
PENUNJANGMEDIS PENGEMBANGAN U M U M PERENCANAANDAN
REKAM MEDIS
Andi Azis, S.IP
Dra. Hj. Indriawati, Apt, MKM
Drg Liliana Muliadi Hj. Suherlin, SKP H. Edi Supriatman,S.Kom Roja’i Lugisanto, S.Sos

KELOMPOK SEKSI SEKSIASUHAN DAN SEKSI SEKSI SUB BAGIAN SUBBAGIAN PROGRAM
JABATANFUNG PELAYANAN MEDIS PELAYANAN PENUNJANG DIAGNOSTIK PENDIDIKANDAN TATA USAHA DANEVALUASI
SIONAL KEPERAWATAN PENELITIAN PELAPORAN

Dr. Dian Novitasari


SEKSISARANA DAN SEKSISumaedi,
H. Dedy Ahmad SEKSI SEKSI SUBBAGIAN SUBBAGIANREKAM
SARANA DAN PENUNJANGNONDIAGNO
H.Ujeng, S.Kep.Ners, M.Kes
PENGEMBANGAN MUTU KEPEGAWAIAN MEDIS DAN HUKUM
PRASARANA MEDIS S.Kep.Ners. M.Kep
PRASARANA Drs. Wiryat, M.Si
STIKDANKEFARMASIAN DANPEMASARAN Dewi Sutanti, S Kep
KEPERAWATAN

HJ. HerawatiI, S.Kep, Ners HJ. Atin Masrati, SKM Dr. Katibi, MKM Ibnu Khaldun, S.Sos
SUBBAGIANRUMAH SUB BAGIAN
Hj. Ade Puspitasari, S.Kp TANGGA DAN SISTEM INFORMASI
PERLENGKAPAN MANAJEMEN DAN
HUMAS
Sahudin, S.Sos
INSTALASI INSTALASI INSTALASI Yayat Supriatna, SE
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNITRUANG BERSALIN

RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR


. A. TUGAS POKOK

Unit Ruang Bersalin berada di bawah Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan. Unit ini
memiliki tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan operasional pada Instalasi Rawat Inap
RSU Karya Bakti Ujung Bandar.
B. FUNGSI

a. Penyusunan rencana operasional di Unit ruang bersalin

b. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Unit Ruang
Bersalin

c. Penyediaan terhadap SDM dilingkungan Unit Ruang Bersalin.

d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan Unit Ruang


Bersalin

e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup tugasnya.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Unit Ruang Bersalin, berikut dijabarkan
dalam gambar di bawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA RUANG BERSALIN

DIREKTUR
Dr. Rilie Ritonga, SpOG

WADIR MEDIS

Dr. Hedy Tan, MARS, MOG, SpOG

KABID PELAYANAN

Dr. Sherli Monica

KARU VK

Hotmauli Sitanggang, STr.Keb

PERAWAT PELAKSANA

1.Saindah, AMd.Keb

2. Dewi, AMd.Keb
BAB VI

URAIAN JABATAN UNIT RUANG BERSALIN


RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

Penjabaran tugas masing-masing jabatan sebagai berikut.

JABATAN : KEPALA UNIT RUANG BERSALIN

TUGAS POKOK : Membantu Wakil Direktur Pelayanan Medis dan


Keperawatan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
pengelolaan urusan operasional ruang bersalin RSU Karya
Bakti Ujung Bandar

Persyaratan : Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah DIIIkebidanan


Kursus/pelatihan: 1. Memiliki sertifikat APN
2.Memiliki sertifikat MU
Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani

Tanggung jawab. : Bertanggungjawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis


dan Keperawatan.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Instalasi mempunyai


wewenang sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana operasional di Unit ruang bersalin.


b. Pengorganisasian Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Ruang bersalin.
c. Penyediaan terhadap SDM dilingkungan Unit Ruang
Bersalin.
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program
dan kegiatan Unit Ruang Bersalin.
e. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang
dianggap perlu
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan
atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

Uraian tugas : 1. Menyusun rencana operasional di Unit Ruang Bersalin


2. Mengorganisir Sumber Data dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Unit Ruang Bersalin
3. Melakukan penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Unit
Ruang Bersalin
4. Melaksanakan pengendalian, pengawasan, evaluasi
program dan kegiatan Unit Ruang Bersalin
5. Menyampaikan laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang
dianggap perlu (antara lain: Laporan Indikator Mutu
Pelayanan, dll)
6. Membuat usulan kebutuhan yang diperlukan di Unit
Ruang Bersalin
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya berdasarkan
arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

JABATAN : KEPALA RUANGAN

RUANG / INSTANSI : RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

Pengertian : Seorang SDM Kebidanan yang diberi tanggung jawab dan


wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
pelayanan di Ruang bersalin.

Persyaratan : a. Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah D.III


Kebidanan.
b. Kursus/pelatihan: pelatihan APN
c. Pengalaman kerja: sebagai perawat pelaksana sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun
d. Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani

Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung


jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan dalam hal:

a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga


keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan
pelayanan kebidanan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
kebidanan
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat/ bidan baru.
e. Kebenaran dan ketepatan protap/SOP pelayanan
kebidanan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanana kebidanan
g. Kebenaran dan ketepatankebutuhan penggunaan alat
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai
wewenang sebagai berikut:

a. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan


b. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
pelaksana keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di ruangan
d. Menandatangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kepala
Seksi/ Kepala Bidang Keperawatan/ Wadir Pelayanan
Medis & Keperawatan/ Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Uraian tugas : a. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan


(P1) meliputi :
1. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan keperawatan dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
3. Melakukan orientasi kepada tenaga keperawatan
baru/tenaga lain yang akan kerja di ruangan.
4. Memberikan orientasi kepada mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang menggunakan
ruangannya sebagai lahan praktek..
5. Memeberikan orientasi kepada pasien/keluarganya
meliputi: penjelasan tentang peraturan rumah sakit ,
tata tertib di ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
menggunakannya serta kegiatan rutin sehari-hari.
6. Membimbing tenaga keperawatan untuk
melaksanakan keperawatan sesuai standar.
7. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu
dengan dengan staf keperawatan dan petugas di ruang
rawatnya.
8. Memberikan kesempatan/ijin kepada staf keperawatan
untuk mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan
koordinasi kepala Instalasi/Kepala Seksi/Kepala
Bidang Keperawatan.
9. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan/kebijakan rumah sakit.
10. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat
agar selalu dalam keadaan siap pakai.
11. Mendampingi Visit/pemeriksaan dokter dan mencatat
instruksi dokter, khusus bila ada perubahan program
pengobatan pasien.
12. Mengelompokkan pasien dan mengaturketempatannya
di ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/non
infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan .
13. Mengendalikan kwalitas system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
secara tepat dan benar . hal ini penting untuk tindakan
keperawatan.
14. Memberikan motivasi kepada petugas dalam
memelihara lingkungan ruang rawat.
15. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di
ruang rawat.
16. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan
makan pasien berdasarkan macam dan jenis makan
pasien.
17. Meneliti/memriksa ulang pada saat penyajian
makanan pasien sesuai program dietnya.
18. Menyimpan berkas catatan medic pasien dalam masa
perawatan di ruang rawatnya dan melanjutkan
mengembalikan berkas tersebut ke bagian Medical
Record bila pasien keluar/pulang dari ruang rawatnya.
19. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan
asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya di ruang
rawat, disampaikan kepada atasannya.
20. Membimbing mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek.
21. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar batas
kewenangannya.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dalam pelaksanaan


(P2) meliputi :
8. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
9. Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan
program bimbingan yang telah ditentukan.
10. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
11. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
obat-obatan.
12. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku secara mandiri atau
koordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan.

NAMA JABATAN : PERAWAT PELAKSANA DI RUANG BERSALIN

RUANG / INSTANSI : RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR

Pengertian : Seorang tenaga kebidanan yang diberi wewenang untuk


melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di ruang bersalin.

Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal kebidanan dan semua jenjang
pendidikan yang disahkan oleh pemerintah/yang berwenang

B. Kursus/Pelatihan:
-APN
C. Pengalaman Kerja:
-Minimal 1 Tahun
D. Kondisi fisik:
- Sehat jasmani rohani

Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya bidan pelaksana di ruang


perawatan bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan/ Kepala
Instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan


persalinan normal.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasi
pelaksanaan asuhan keperawatan / kegiatan lain yang
dilakukan.
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang
perawatan mempunyai wewenang sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.


2. Memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan dan batas
kewenangannya.
Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
diagnose keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
kemampuannya
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai
kebutuhan dan batas kemampuannya antara lain:
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melatih/ membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain,retensio plasenta, pendarahan,atonia uteri& henti
jantung) sesuai protap yang berlaku selanjutnya segera
melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada
dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
batas kemampuan.
10. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi
tersebut, sesuai bats kemampuannya.
11. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dalam upayah meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
12. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang rawat.
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan antara lain melaui pertemuan ilmiah dan
penataran atas izin / persetujuan atasan
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan
16. Melaksnakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti kepada lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
17. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada kepada
paien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit,
Puskesmas atau Institusi kesehatan lainnya.
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan keadaan social ekonomi
e. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan
f. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah misalnya.
- Merawat luka
- Melatih anggota gerak.
18. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
19. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi,
seperti :
- Surat ijin pulang
- Surat keterangan istirahat sakit.
- Petunjuk diet
- Resep obat untuk di rumah, jika diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang (Kontrol)
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Pola hubungan Kerja


Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok pelayanan, Unit Ruang Bersalin menjalin
kerjasama dengan unit/ instalasi RS terkait lainnya. Beberapa contoh kerjasama yang
terjalin diantaranya seperti kerjasama dengan IGD dalam hal penerimaan pasien yang
masuk melalui IGD termasuk rujukan dari RS lain, kerja sama dengan laundry sebagai
sarana penunjang pemenuhan kebutuhan linen dan pencucian alat tenun, kerja sama
dengan CSSD sebagai sarana penunjang penyeterilan alat-alat kesehatan, dan kerja sama
lainnya denganunit terkait lainnya.

Pola kerja sama tersebut diatur melalui sebuah ketentuan tertulis yang memuat
mekanisme dan ketentuan standar pola hubungan kerja sama Unit Ruang Bersalin
dengan bagian/instalasi lain di RSU Karya Bakti Ujung Bandar. Hal tersebut ditujukan
untuk memberikan kejelasan dan batasan yang jelas dalam melaksanakan kerja sama
antar instalasi sehingga dapat memberikan pelayanan dengan baik dan dapat
mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
B. Design Tata Hubungan Kerja Unit Ruang Bersalin

RS WILAYAH SEKITAR

OK/CSSD LABORATORIUM
UGD

ICU/NICU/PERINA Ruang Bersalin


TOLOGI RADIOLOGI

FARMASI
R. Inap
GIZI
Hubungan Unit Ruang Bersalindengan bagian/Instalasi lain

NO Unit / bagian Hal / Tujuan


1. IGD Penerimaan pasien yang masuk melalui
IGD termasuk rujukan RS lain
2. CSSD Penunjang kebutuhan penyeterilan alat-
alat kesehatan
4. Farmasi Penunjang obat-obatan dan alat
kesehatan
5. Laboratorium & Radiologi Penunjang pemeriksaan diagnostik
6. Gizi Penunjang pemenuhan kebutuhan
nutrisi
8. Ruang Jenazah Penunjang untuk pemulasaraan jenazah
9. ICU/NICU/Perinatologi Merujuk pasien yang memerlukan
penatalaksanaan di Intensif (ICU/
/NICU/Perinatologi)
10 Rawat Inap Perawatan lanjut setelah bersalin
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL


UNIT RUANG BERSALIN RSU KARYA BAKTI UJUNG BANDAR
Salah satu perspektif dalam Balance Score Card adalah Sumber daya manusia yang
memegang peranan penting dalam pergerakan organisasi. SDM di Karya Bakti Ujung Bandar
dikelola secara terstruktur oleh Sub. Bagian Kepegawaian, Tim Penerimaan dan Penilaian
Pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi manajemen SDM berupa perencanaan Kota
Rantauprapat, rekrutmen dan seleksi, penempatan, pengembangan karir, penggajian dan
pemberhentian pegawai.
A . Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM
Pasien yang berada di Ruang Bersalin adalah pasien yang melahirkan generasi baru dan
yang mempertaruhkan nyawa. Pelayanan yang diberikan semestinya harus lebih sabra dan
lebih baik. Tenaga-tenaga yang ada di RSU Karya Bakti Ujung Bandar adalah tenaga yang
dipilih dapat memberikan pelayanan dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pasien.

Pola Ketenagaan Ruang bersalin


RSU Karya Bakti Ujung Bandar

No Profesi Spesifikasi Jumlah Tenaga


1. Kepala Instalasi Dokter spesialis 1
2. Kepala Ruangan S1 Kebidanan 1
3. Dokter Spesialis Spesialis Obgyn 1
DIII
4. Bidan Pelaksana 2

Berdasarkan klasifikasi pasien

 Untuk partus normal menggunakan rumus sebagai berikut:Keterangan : 6 jam


adalah konstanta : Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan normal
mencakup kala I s/d kala IVContoh soal :
Dasar perhitungan Kamar Bersalin adalah :

a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d


IV= 8 jam/pasien
b. Jam Efektif kerja bidan 7 jam /hari
c. Rata – Rata jumlah pasien setiap hari misal 2 pasien
Contoh : Jumlah Bidan yang diperlukan

2 X 8 = 3 orang + loss day (78x3) = 1 orang


7 286

3+1= 4 orang
Jadi jumlah bidan yang dibutuhkan diruangan bersalin adalah 4 orang
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

A. Program Orientasi RSU Karya Bakti Ujung Bandar


Sesuai dengan visi rumah sakit RSU KBUB untuk memberikan pelayanan prima,
maka sumber daya manusia di ruang bersalin harus memiliki sumber daya manusia
professional yang memiliki wawasan menyeluruh meliputi persoalan fisik dan
biopsikososial, spiritual, memiliki kemampuan pengelolaan jalan napas termasuk
intubasi trachea dan penggunaan ventilator, resusitasi jantung paru, terapi oksigen,
pemantauan elektrokardiogram, pemberian nutrisi enteral dan parenteral, pemeriksaan
laboratorium khusus, pemakaian alat-alat seperti infus pump dan syring pump untuk
menunjang pelayanan kesehatan.

Sesuai dengan Ketentuan peningkatan sumber daya manusia RSU KBUB, setiap
pegawai baru yang masuk akan menjalani masa orientasi. Selaras dengan ketentuan
tersebut, guna mendukung pelayanan prima yang berkesinambungan, setiap pegawai
baru yang masuk akan menjalani masa orientasi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk
mengenalkan kondisi lingkungan kerja beserta aturan-aturan yang harus ditaati
sehingga pegawai yang baru dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing.

1. Pelaksana Kegiatan Orientasi dilakukan pihak berikut:


a. Kepala Ruangan VK
2. Kegiatan Orientasi dilakukan melalui Metode berikut:
1. Penyampaian Meteri
2. Diskusi
3. Praktek lapangan
3. Rincian Kegiatan Orientasi dilakukan sebagai berikut.
NARA
WAKTU MATERI
SUMBER

1. Orientasi Organisasi Rumah Sakit


a. Penjelasan Visi dan Misi falsafah dan tujuan RSU Kepala
Hari ke I KBUB Ruangan
b. Penjelasan tentang struktur organisasi Rumah Sakit
c. Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas
d. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku di
Rumah Sakit
e. Orientasi lingkungan RS
f.
Hari ke II 2. Orientasi Organisasi Ruang Bersalin
a. Penjelasan Misi, falsafah dan tujuan
b. Penjelasan tentang struktur organisasi Penjelasan Kepala
Tugas pokok dan uraian tugas Ruangan
c. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku
d. Orientasi lingkungan
Hari ke III 3. Orientasi Lingkungan dan Pasien Kepala
a. Pengenalan kantor di lingkungan RSU KBUB
Ruangan
yakni ruang kepala instalasi, ruang kepala ruangan,
ruangan dokter, nurse station, kamar ganti baju
perawat, ruang obat, ruang alat, gudang, dapur dll
b. Pengenalan kapasitas pasien, ruang bersalin dan
ruangan tunggu keluarga
c. Pengenalan persiapan alat untuk setiap tindakan
medis bagi pasien
d. Pengenalan inform consent kepada keluarga pasien
e. Pengenalan pembagian jaga shief perhari
Hari ke IV 4.Orientasi Prosedur Keperawatan
a. Prosedur penerimaan pasien baru
b. Prosedur administrasi pasien umum.
c. Prosedur penggunaan flow sheet, laporan kematian
dan laporan keperawatan
d. Prosedur pemasangan infuse, persiapan dan
perawatan alat bantu nafas, ETT, CVP, WSD dll.
e. Prosedur pengukuran CVP
Hari ke V 5. Prosedur Pemeriksaan dan persiapan alat Keperawatan
a. Formulir pemeriksaan Laboratarium, Ro, USG,
CT-Scan
b. Pengenalan lembar observasi
c. Pengenalan laporan keperawatan terpadu dan
persentasi kamatian
d. Mengenalkan daftar dinas dan pembagia tugas serta
tanggung jawab kerja dalam ruangan
Hari ke VI
– hari XII 6. Pelatihan Keterampilan Keperawatan
a. Keterampilan menjaga Airway dan melakukan
RJP dan suction
b. Keterampilan pemasangan infuse Keperawatan
c. Keterampilan pemasangan NGT
d. Keterampilan pemasangan chateter
e. Keterampilan pengambilan sample laboratorium
f. Presentasi dan diskusi pasien sulit
Hari ke VII 7. Orientasi Organisasi rawat intensif
a. Penjelasan Misi, falsafah dan tujuan rawat
intensif Kepala
b. Penjelasan tentang struktur organisasi rawat
Ruangan
intensif
c. Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas rawat
intensif
d. Penjelasan tentang kebijakan yang berlaku di rawat
intensif
e. Orientasi lingkungan rawat intensif

Hari ke 8. Orientasi Lingkungan dan Pasien Keperawatan


a. Pengenala ruang kepala ruangan, ruangan dokter,
VIII
kamar ganti baju perawat, ruang obat, ruang alat,
mushola, dapur dll
b. Pengenalan kapasitas pasien dan ruangan tunggu
keluarga
c. Pengenalan persiapan alat untuk setiap tindakan
medis bagi pasien
d. Pengenalan inform consent kepada keluarga pasien
e. Pengenalan pembagian jaga shief perhari
Hari ke IX 9.Orientasi Prosedur Keperawatan
a. Prosedur penerimaan pasien baru
b. Prosedur administrasi pasien jamkesmas, pasien
umum dan askes
c. Prosedur penggunaan flow sheet, laporan kematian
dan laporan keperawatan
d. Prosedur pemasangan infuse, persiapan dan
perawatan alat bantu nafas
Hari ke X 10. Prosedur Pemeriksaan dan persiapan alat
a. Formulir pemeriksaan Laboratarium, Ro, USG,
CT-Scan
b. Pengenalan lembar observasi Keperawatan
c. Pengenalan laporan keperawatan terpadu dan
persentasi kamatian
d. Mengenalkan daftar dinas dan pembagia tugas serta
tanggung jawab kerja dalam ruangan
Hari ke XI
11. Pelatihan Keterampilan Keperawatan
g. Keterampilan menjaga Airway dan melakukan
RJP dan suction
h. Keterampilan pemasangan infuse Keperawatan
i. Keterampilan pemasangan NGT
j. Keterampilan pemasangan chateter
k. Keterampilan pengambilan sample laboratorium
l. Presentasi dan diskusi pasien sulit.
4. Ketentuan Pelaksanaan Kegiatan Orientasi
a. Setiap ada personil baru diorientasikan oleh pembimbing klinik Kepala ruangan yang
bertugas
b. Tempat pelaksanaan di ruang bersalin
c. Pembimbing membuat laporan orientasi yang telah dilaksanakan meliputi :
- Tanggal pelaksanaan
- Pelaksanaan orientasi
- Hasil yang telah diorientasikan
- Nama dan absensi personil yang mengikuti orientasi
- Evaluasi Harian
- Evaluasi direkomendasikan kepada kepala ruangan
5. Untuk mengukur hasil pelaksanaan orientasi, maka dilakukan evaluasi kegiatan
melalui metode berikut:
a. Pre test
b. Post test
Nilai batas lulus 60 pada hasil post test
BAB IX
PERTEMUAN / RAPAT

9.1 Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingandan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
9.2 Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Kamar bersalin yang profesional di
RSU Karya Bakti Ujung Bandar
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
Kamar bersalin
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan diKamar bersalin
9.3 Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kebidanan yang dipimpin oleh Sub Bidang
PelayananKeperawatan dan Kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya.
Rapat yang diadakan ada2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Sub Bidang Pelayananan
Keperawatandan kepala ruang di Kamar bersalin setiap bulan 1 kali dengan
perencanaan yang telah dibuatselama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Ka ru.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
kepala ruanguntuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Kamar
bersalin dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
BAB X
PELAPORAN

10.1 Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatanyang ada terkait dengan pemberian pelayanan Kamar bersalin.
10.2 Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang Kamar bersalin. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiridari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift
dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin
b. Laporan SDM Kamar bersalin
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Kamar bersalin
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu Kamar bersalin dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dandiserahkan kepada Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
setiap tanggal 1 - 10. Adapunhal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin yang meliputi :
 Jumlah kunjungan pasien Kamar bersalin berdasarkan kasus (Gawat
darurat, gawat tidakdarurat/darurat tidak gawat, tidak gawat darurat)
 Jumlah kunjungan pasien Kamar bersalin berdasarkan kasus (Pulang,
Rawat, Konsul,Rujuk, Observasidan menolak rawat)
 Jumlah Pasien Meninggal
 Jumlah kasus penyakit terbanyak di Kamar bersalin
 Jumlah pemeriksaan penunjang pasien Kamar bersalin
b. Laporan SDM Kamar bersalin yang meliputi :
 Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar bersalin)
 Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar bersalin)
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar bersalin yang meliputi :
 Kelengkapan Alat dan Fasilitas
 Kondisi alat dan Fasilitas
d. Laporan Mutu Pelayanan Kamar bersalin meliputi :
 Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani >5
menit)
 Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time
rate).
e. Laporan pemasukan dan pengeluaran Kamar bersalin meliputi:
 Laporan pendapatan Kamar bersalin
 Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock Kamar
bersalin
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada SubBidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Per tiap tanggal yang telah
ditentukan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin dan Evaluasi dalam 1 tahun
b. SDM / Ketenagaan di Kamar bersalin dan evaluasi dalam 1 tahun
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar bersalin dan evaluasi dalam1
tahun
d. Laporan mutu pelayanan Kamar bersalin.

Anda mungkin juga menyukai