JPIO8905 0caa62a473fullabstract
JPIO8905 0caa62a473fullabstract
DIREKTORAT PENDIDIKAN
Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo Surabaya
page 1 / 4
UNIVERSITAS AIRLANGGA
DIREKTORAT PENDIDIKAN
Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo Surabaya
EDITORIAL BOARD
empty
page 2 / 4
UNIVERSITAS AIRLANGGA
DIREKTORAT PENDIDIKAN
Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo Surabaya
Table of Contents
No Title Page
1 Penerimaan Diri pada Atlet Bola Basket yang Telah Mengalami Career-Ending Injury 65 - 71
2 Perbedaan Kualitas Hidup pada Dewasa Awal yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja 102 -
107
3 Pengaruh Hardiness dan Coping Stress Terhadap Tingkat Stres pada Kadet Akademi 72 - 78
TNI-AL
4 Hubungan antara Adversity dan Ketidakberdayaan yang Dipelajari pada Anak yang 108 -
Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Rumah Tahanan Surabaya 116
5 Resiliensi pada Wanita Dewasa Awal Pasca Kematian Pasangan 117 -
122
6 Gambaran Kebahagiaan pada Wanita Bekerja Usia Dewasa Madya yang Belum 79 - 86
Menikah
7 Psychological Well-being pada Ibu Usia Dewasa Madya yang Berada pada Fase 87 - 95
Sangkar Kosong
8 Pengaruh Pelatihan Neuro-Linguistic Programming (NLP) terhadap Penurunan 96 - 101
Tingkat Stres Kompetitif pada Atlet Pelajar
page 3 / 4
UNIVERSITAS AIRLANGGA
DIREKTORAT PENDIDIKAN
Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo Surabaya
Author :
Fitri Andriani | fitria.andriani@psikologi.unair.ac.id
Fakultas Psikologi
Alrisa Naufaliasari | alrisa_snbixi_2006@yahoo.com
Fakultas Psikologi
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resiliensi pada wanita dewasa awal yang
menjadi janda untuk dapat bangkit dari segala persoalan yang mereka hadapi serta berbagi
pengalaman hidup sebagai janda di usia muda. Penelitian ini dilakukan kepada tiga orang wanita
pasca kematian pasangannya. Data diperoleh melalui wawancara terhadap subjek yang
bersangkutan disertai wawancara significant other. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi dari
Luthar dkk., (2000). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
tematik. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketiga subjek mengalami masa-masa sulit setelah
kematian suami. Dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek adalah individu yang resilien, karena
faktor-faktor protektif (internal dan eksternal) yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik
sehingga ketiga subjek tidak terpuruk dalam kesedihan.
Daftar Pustaka :
1. Henley, R., (2010). Resilience enhancing psychosocial programmes for youth in different
cultural contexts : Evaluation and research.. 10 (4), 295-307 : Progress in Development Studies
journal.unair.ac.id/filerPDF/jpio10b2b33ecafull.pdf
page 4 / 4
Alrisa Naufaliasari
Fitri Andriani
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
Abstract.
This study aims to determine how the resilience of early adult women who become widows to
be able to rise from all the problems they face and share the experience of living as a widow at a
young age. This study was conducted at three women after their spouse’s death. The data obtained
through interviews with the concerned subject accompanied by significant other interviews.
This study used resilience theory from Luthar etc., (2000) which is consists of risk factors and
protective factors. Analysis of the data used in this study is thematic analysis data. The result
states that the three subjects experiencing hard times after the death of their husband. It can be
concluded that all three subjects is individual who resilient, because the protective factors they
have (internal and external) can be utilized properly so the three subjects are not lost in grief.
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resiliensi pada wanita dewasa awal yang
menjadi janda untuk dapat bangkit dari segala persoalan yang mereka hadapi serta berbagi
pengalaman hidup sebagai janda di usia muda. Penelitian ini dilakukan kepada tiga orang
wanita pasca kematian pasangannya. Data diperoleh melalui wawancara terhadap subjek yang
bersangkutan disertai wawancara significant other. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi
dari Luthar dkk., (2000). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data tematik. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketiga subjek mengalami masa-
masa sulit setelah kematian suami. Dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek adalah individu
yang resilien, karena faktor-faktor protektif (internal dan eksternal) yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dengan baik sehingga ketiga subjek tidak terpuruk dalam kesedihan.
Korespondensi:
Alrisa Naufaliasari, email: alrisa_snbixi_2006@yahoo.com
Fitri Andriani, email: fitria.andriani@psikologi.unair.ac.id
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286,Telp. (031)
5032770, (031) 5014460, Fax (031) 5025910.
ditantang untuk segera bangkit dari kesedihan terjadinya masalah perilaku. Beberapa contoh
dan berhadapan serta melaksanakan tugas dan dari faktor resiko adalah kehilangan pekerjaan,
peran baru dengan membangun kemampuan kesulitan ekonomi, perceraian, kematian,
resiliensi agar hidupnya menjadi lebih kuat dan penyakit kronis, ketidaksuburan, dan lain-lain.
dapat mengatasi serta belajar dari segala kondisi-
kondisi tidak menyenangkan yang sedang Faktor Protektif
dihadapi. Faktor protektif dapat bertindak sebagai
Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian pengganti (dengan langsung mengurangi risiko)
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui atau penyangga (berinteraksi dengan risiko atau
bagaimana resiliensi pada wanita dewasa awal akibat) (Cicchetti and Toth 1998, Freitas & Downey
pasca kematian pasangannya untuk dapat bangkit 1998, Pollard dkk., 1999, dalam Kalil, 2003).
dari segala persoalan yang mereka hadapi serta Cowan dkk. (1996, dalam Kalil, 2003) menyatakan
berbagi pengalaman hidup sebagai janda di usia bahwa individu yang resilien memanfaatkan
muda. faktor protektif untuk membatalkan dampak
negatif dari risiko. Faktor-faktor protektif yang
Resiliensi dapat membantu individu menghindari efek
Resiliensi didefinisikan sebagai suatu proses negatif dari risiko dapat berupa aset atau sumber
dinamis meliputi adaptasi positif terhadap daya tertentu. Aset adalah faktor-faktor positif
keadaan yang sulit (Luthar dkk., 2000a, 2000b, yang ada dalam diri individu, seperti kompetensi,
dalam Kalil, 2003). Sebagai respon terhadap kemampuan coping dan self-efficacy. Sumber daya
peristiwa yang membuat stres, resiliensi berfokus juga merupakan faktor positif yang membantu
pada pemulihan, kemampuan untuk pulih dari orang mengatasi risiko, tetapi bersifat atau
stres, sehingga individu dapat mengembalikan berada di luar individu. Yang termasuk di dalam
keseimbangan dan kondisi kesehatan mental sumber daya adalah dukungan dari keluarga
seperti semula dengan cepat (Reich dkk., 2010). atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
Resiliensi adalah suatu proses dinamis yang mendorong perkembangan positif individu
multi-dimensi. Hal ini berarti bahwa resiliensi (Fergus & Zimmerman, 2005).
dapat terjadi pada seseorang dalam sejumlah
cara dan waktu yang berbeda, serta mempunyai METODE PENELITIAN
respon berbeda dalam menanggapi stressor dan
kondisi tertentu (Luthar & Cicchetti, 2000 dalam Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian
Henley, 2010). kualitatif karena melibatkan data kualitatif dan
menguji beragam ciri atau tampilan dari sejumlah
Faktor Resiko dan Faktor Protektif dalam kecil kasus baik dalam jangka waktu pendek atau
Resiliensi panjang. Penelitian kualitatif adalah penelitian
Windle (1999, dalam Kalil, 2003) berpendapat yang mendalam, bersifat kritis, mengikuti jalur
bahwa resiliensi muncul dari interaksi antara penelitian nonlinear, dan berbicara mengenai
faktor resiko dan faktor pelindung. Keberadaan kasus dan konteks yang muncul secara alami dari
faktor resiko dan faktor pelindung membantu kehidupan sosial.
membawa hasil positif serta mengurangi atau Penelitian ini meggunakan tipe penelitian
menghindari hasil negatif (Fergus & Zimmerman, studi kasus. Tipe studi kasus yang digunakan
2005). dalam penelitian ini adalah studi kasus intrinsik
karena penelitian yang dilakukan dilandaskan
Faktor Resiko oleh ketertarikan atau kepedulian terhadap suatu
Kaplan (1999, dalam Kalil, 2003) kasus. Penelitian dilakukan untuk memahami
mendefinisikan resiko sebagai prediktor awal dari kasus secara utuh, tanpa bermaksud untuk
hal atau peristiwa yang tidak menguntungkan menggeneralisasi dan menghasilkan konsep
dan sesuatu yang membuat orang rentan atau teori (Poerwandari, 2011).Teknik penggalian
terhadap peristiwa tersebut. Luthar (1999, dalam data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kalil, 2003) berpendapat bahwa faktor resiko wawancara, yang dilakukan terhadap subjek dan
adalah mediator atau variabel yang memfasilitasi significant other.
SIMPULAN DAN SARAN dapat meneliti janda yang berusia lebih muda
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik karena hasil yang didapat mungkin akan berbeda
kesimpulan bahwa masing-masing subjek adalah dan bisa menjadi bahan pembelajaran bersama.
individu yang resilien. Faktor-faktor protektif Bagi keluarga, apabila memiliki anggota
(internal dan eksternal) seperti dukungan sosial keluarga yang menjadi janda karena suaminya
serta aspek religiusitas tinggi yang dimiliki dapat meninggal, beri perhatian pada mereka.
dimanfaatkan dengan baik sehingga ketiga subjek Berdasarkan pengalaman penulis selama
tidak terpuruk dalam kesedihan. melakukan penelitian, dukungan yang bersifat
Diharapkan banyak orang yang tertarik positif dan sikap proaktif dari keluarga dapat
membahas lebih lengkap mengenai janda membantu mereka supaya tidak larut dalam
berusia muda sehingga memperbanyak literatur kesedihan dan memberi semangat agar tetap
dan membuat masyarakat mengerti pada bertahan. Tidak perlu malu pada status anggota
permasalahan mereka, sehingga tumbuh rasa keluarga yang menjadi janda dan tidak perlu ikut
peduli dan empati. Usia subjek pada penelitian ini mencela mereka.
berumur diatas 35 tahun. Penelitian selanjutnya
PUSTAKA ACUAN