Anda di halaman 1dari 11

Perlu diingat bahwa tidak semua investasi membutuhkan tambahan modal kerja neto.

Beberapa investasi benar-benar dapat menurunkan modal kerja neto.

TAMPILAN 12.3 Data Arus Kas Setelah Pajak

MENDOZA COMPANY
Data Arus Kas Setelah Pajak
Keputusan Penggantian Mesin (dalam ribuan)
Tahun
0 1 2 3 4
Inisiasi Proyek
Biaya perolehan setelah mesin baru (a) $(480)
Tambahan modal kerja neto $(200)
Penjualan (pelepasan) mesin lama:
Hasil penjualan aset lama sebelum pajak(b) 70
Pengaruh pajak atas penjulan mesin lama (c) 20
Arus kas keluar neto awal, setelah pajak $(590)
Operasi Proyek
Pendapatan Kas $1.000 $1.000 $1.000 $1.000
Beban Utama:
Item kas(d) 783,33 733,33 733,33 733,33
Depresiasi(e) 120 120 120 120
Total beban usaha 903,33 853,33 853,33 853,33
Pendapatan operasi sebelum pajak 96,67 146,57 146,67 146,67
Pajak penghasilan atas laba operasi 38,67 58,67 58,67 58,67
Pendapatan operasional setelah pajak 58 88 38 88
Plus : beban non kas 120 120 120 120
Pendapatan operasional kas setelah pajak $178 $208 $208 $208
Proyek Pelepasan
Modal kerja neto dilepas $200
Penerimaan setelah pajak dari penjualan mesin(f) 3
Biaya relokasi karyawan setelah pajak (G) (90)
Arus Kas neto setelah pajak, pada proyek pelepasan $113
Arus kas neto (setelah pajak) $(590) $178 $208 $208 $321
Catatan:
(a) Biaya neto mesin baru = Harga pembelian bruto + biaya instalasi + biaya pengujian
= $465.000 + $ 5.000 + $10.000 = $480.000
(b)Biaya penjualan neto mesin lama = Harga pembelian bruto – komisi penjualan – biaya
pelepasan mesin
= $80.000 – (10% x $80.000) -$2.000 = $70.000 sebelum pajak
(c) Efek pajak pada penjualan mesin lama: laba (rugi) x tarif pajak
= (harga jual neto – NBV)x t
=[$70.000-($320.000)] x0,40
= $20.000 simpanan pajak
(d)Untuk tahun 1, jumlah = $733.333 + $ 50.000 (biaya pelatihan karyawan satu kali)
=$783.333; untuk tahun lainnya, jumlah $733.333
(e) Depresiasi tahunan (basis SL) = biaya depresiasi/daur hidup dalm tahun = $480.000/4
tahun =$120.000(perlu dicatat bahwa kita mengasumsikan untuk tujuan perpajakan nilai
sisa adalah $0)
(f) - Pendapatan setelah pajak = harga jual neto + efek pajak;harga jual neto
= %100.000- $95.000= $5.000
- Efek pajak = (harga jual neto – NBV) x t = ($5.000-$0) x 0,40 = $2.000 pajak
karena aset akan dijual pada saat perolehan;
-Maka penghasilan setelah pajak = $5.000 - $2.000 = $3.000
(g) Biaya relokasi pekerjaan setelah pajak = jumlah sebelum pajak x (1-t) = $150.000 x 0,60
= $90.000
Pengaruh Neto Pelepasan Aset pada Arus Kas Setelah Pajak, Tahun 0
Istilah
Nilai buku neto ( net book – NBV) = Biaya Asal – Akumulasi depresiasi
Penerimaan neto = harga penjualan (pelepasan) aset – biaya pelepasan (komisi penjualan dll)
Keuntungan pelepasan: jika hasil neto > NBV
Kerugian pelepasan: jika hasil neto < NBV
Efek kas neto (arus kas masuk):
 Untuk situasi untung : efek kas neto = penerimaan neto – (keuntungan pelepasan x
tarif pajak)
 Untuk situasi rugi : efek kas neto = penerimaan neto + (kerugian pelepasan x tarif
pajak)
Singkatnya, penurunan modal kerja neto merupakan pemulihan modal kerja neto (
konversi kembali ke kas); dengan demikian, diperlakukan sebagai arus kas yang tidak
dikurangi pajak. Semua peningkatan modal kerja neto selama tahun berjalan adalah investasi;
dengan demikian, peningkatan dianggap sebagai arus kas keluar yang tidak dikurangi pajak.

Penerimaan setelah pajak dari Penjualan Aset yang Ada


Arus kas pada waktu 0 juga dipengaruhi oleh penerimaan setelah pajak terkait
penjualan aset yang sedang diganti. Penerimaan kas neto (harga jual dikurangi biaya
penjualan yang terkait, seperti komisi penjualan) dari penjualan disesuaikan dengan efek
pajak pendapatan transaksi: pajak dibayar atas pendapatan diperlakukan seperti arus keluar
kas; pajak yang disimpan dikurangkan dari kerugian ditunjukan sebagai arus masuk kas pada
saat penjualan aset tersebut.
Sebagaimana ditunjukkan pada Tampilan 12.3, hasil sebelum pajak dari penjualan
aset terkini untuk Mendoza Company diperkirakan $70.000 ( $80.000 harga jual - $8000
komisi penjualan - $2000 biaya pengeluan aset). Karena aset ini dijual dengan kerugian
$50.000, pajak pendapatan pada 40% adalah sebesar$20.000. dengan demikian pajak neto
arus kas masuk pada waktu nol adalah sebesar $90.000( $70.000 + $20.000).

Operasi Proyek
Penerimaan Operasi Kas Setelah Pajak
Jumlah setelah pajak untuk penerimaan kas yang terkena pajak adalah ditentukan
dengan cara mengurangkannya dari arus masuk kas bruto.
Rumus : penerimaan kas kena pajak x (1- Tarif Pajak)

Beban Usaha Kas Setelah Pajak


Sebagaimana ditunjukkan dalam Tampilan 12.2, peningkatan pendapatan akan
memerlukan $733.333 dari biaya operasi kas per tahun. Dengan asumsi bahwa beban
sepenuhnya dapat dikurangkan dengan tujuan pendapatan pajak, transaksi tahunan memiliki 2
efek kas: pengeluaran kas sebesar $733.333, dan pengurangan penghasilan sebesar $293.333
($733.333 x 0,40). Dengan demikian efek neto biaya adalah $440.000.
Rumus : beban Kas Sebelum Pajak x (1- Tarif Pajak)
Pendapatan Operasi Kas Setelah Pajak
Analisis dapat menggabungkan peningkatan pendapatan kas operasional ( atau
penghematan biaya) dan peningkatan beban operasional untuk menghasilkan pendapatan kas
tambahan yang berhubungan dengan investasi. Dalam kasus Mendoza, peningkatan yang
diharapkan pada Pendapatan Operasi Kas Sebelum Pajak pada tahun 1 adalah $216.667
($1.000.000 - $783.333). Pada landasan setelah pajak, pendapatan kas operasi sebelum pajak
akan menghasilkan $130.000.
Rumus : Pendapatan operasional kas sebelum pajak x (1- Tarif Pajak)

Pendapatan Nonkas
Pendapatan non kas yang memiliki efek pajak juga mempengaruhi arus kas karena
pengaruhnya terhadap kewajiban pajak perusahaan pada tahun yang bersangkutan. Karena
kewajiban pajak pendapatan ditentukan atas dasar akuntansi akrual, pendapatan non kas
seperti penjualan kredit, rencananya akan dikumpul pada tahun berikutnya, tidak
meningkatkan kas yang tersedia pada perusahaan tahun ini, tetapi meningkatkan pajak
pendapatan perusahaan pada tahun berjalan. Pada gilirannya, transaksi ini meningkatkan arus
kas (pajak) untuk tahun berjalan. Dengan demikian pendapatan non kas untuk tahun berjalan
menurunkan, bukan meningkatkan, kas yang tersedia bagi perusahaan. Jumlah penurunan
tersebut adalah kenaikan pajak yang dihasilkan dari pendapatan non kas.

Beban Nonkas
Biaya non kas meningkatkan, peningkatan beban non kas ( misalnya biaya amortisasi
dan depresiasi) tidak mengurangi arus kas. Pengurangan beban non kas untuk keperluan
pajak pendapatan mengurangi kewajiban pajak yang jika tidak demikian akan ada.

Perhitungan Depresiasi untuk keperluan Pajak Penghasilan


Depresiasi untuk tujuan pajak pendapatan ditentukan menggunakan prosedur yang
ditetapkan dalm Sistem Pemulihan Peningkatan Biaya yang Dimodifikasi (Modified
Accelerated Cost Recovery System - MACRS). MACRS menetapkan semua aset tetap pada
salah satu dari 8 kelas, yang disebut sebagai periode pemulihan. Dalam Tampilan 12.2 dan
12.3, kita membuat asumsi penyederhanaan bahwa Mendoza memilih metode SL opsional
berdasarkan MACRS tetapi tidak tunduk pada konvensi pertengahan tahun, yang terakhir
tidak sesuai dengan hukum perpajakan yang berlaku. Namun asumsi ini meyederhanakan
analisis anggaran modal berikut. Ingat bahwa dalam kebanyakan situasi, perusahaan tidak
akan memilih pendekatan SL opsional dan tanpa keputusan ini akan tunduk pada konvensi
setengah tahun. Seperti yang ditunjukan Tampilan 12.3, pengurangan depresiasi untuk
Mendoza, dengan asumsi penyederhanaan yang telah disebutkan, adalah $210.000 per tahun.
Mengingat 40% tingkat pajak, pengurangan ini memberikan penghematan tahunan pajak
penghasilan $48.000.
TAMPILAN 12.5 kelas aset (Periode Pemulihan) Berdasarkan MACRS
Kelas Metode Depresiasi Contoh
Properti 3 tahun 200% saldo menurun peralatan ringan dan penanganan perlengkapan
Properti 5 tahun 200% saldo menurun komputer dan peralatan perawatan mesin kantor
Mobil, truk ringan
Properti 7 tahun 200% saldo menurun perabot kantor, peralatan, karpet, dan furniture dalam
sewa properti perumahan dan aset apapun yang tidak
memiliki kelas yang ditetapkan.
Properti 10 tahun 200% saldo menurun Aset manufaktur untuk produk makanan, penyulingan
Minyak bumi, tembakau
Properti 15 tahun 150% saldo menurun jalan dan jalur, jalur distribusi telepon
Properti 20 tahun 150% saldo menurun struktur pertanian
Properti 27,5 tahun SL sewa properti permukiman
Properti 31,5 tahun SL Properti Non permukiman, bangunan kantor, gudang

TAMPILAN 12.6Tarif Depresiasi MACRS


Tahun 3 Tahun 5Tahun 7Tahun 10 Tahun 15 Tahun 20 Tahun
1 33,33 20,00 14,29 10,00 5,00 3,75
2 44,45 32,00 24,49 18,00 9,50 7,22
3 14,81 19,20 17,49 14,40 8,55 6,68
4 7,41 11,52* 12,49 11,52 7,70 6,18
5 11,52 8,93* 9,22 6,93 5,71
6 5,76 8,92 7,37 6,23 5,28
7 8,92 6,55* 5,90* 4,89
8 4,47 6,55 5,90 4,52
9 6*,56 5,31 4,46*
10 6,55 5,90 4,46
11 3,28 dan lain-lain dan lain-lain
*Tahun peralihan pertama ke metode SL
Persentase ini mencerminkan penggunaan metode percepatan depresiasi-150% atau 200%
dari gurus lurus (SL) tingkat depresiasi; bergantung pada kelas properti.

Pengeluaran Proyek
Pengeluaran investasi pada tahap pengeluaran proyek, ada kemungkinan efek arus
kas harus dimasukkan kedalam analisi modal investasi. Dalam beberapa situasi ada biaya kas
akhir proyek yang harus disertakan atas dasar setelah pajak. Biaya ini meliputi biaya
pengeluaran aset, biaya restorasi dan setiap biaya yang berhubungan dengan karyawan.
Dalam kasus Mendoza (Tampilan 12.3), masuknya kas setelah pajak dari penjualan aset 4
tahun ini di proyeksikan menjadi $3.000 yaitu; $5.000 hasil penjualan bersih dikurangi
$2.000 pajak penghasilan yang dibayarkan atas pendapatan.

Pemulihan Investasi dalam Modal Kerja Neto


Ingat bahwa Mendoza menyediakan $200.000 dalam modal kerja tambahan neto pada awal
investasi, yang pada akhir tahun 4 tidak lagi diperlukan. Dengan demikian, pada akhir tahun
ke-4 kita memasukkan arus kas $200.000 untuk konversi modal kerja neto ini kembali ke kas.

Masalah-masalah Pengukuran Lainnya


 Inflasi Tingkat diskonto yang digunakan dalam model penganggaran modal adlah
penyesuaian tingkat inflasi. Jadi, untuk mencapai konsistensi dalam proses diskonto,
arus kas yang sedang didiskontokan harus memasukkan antisipasi efek inflasi.
 Biaya Kesempatan-Sertakan Biaya Ini dalam Analisis Arus Kas Anda Biaya
kesempatan selalu relevan dalam pengambilan keputusan, termasuk analisis
pembelanjaan modal yang diusulkan. Biaya kesempatan adalah sama dengan jumlah
setelah pajak dimana perusahaan bisa mendapatkan dengan cara menjual barang yang
dimiliki seperti tanah.
 Biaya Tertanam – Abaikan Biaya yang tidak relevan dalam pembuatan keputusan,
biaya ini harus diabaikan dalam tujuan penganggaran modal.
 Alokasi Biaya Overhead-Hati-hati dengan ini! Ada beberapa keadaan dimana
akuntan harus mengalokasikan biaya umum, atau bersama, perusahaan. Aturan dasar
disini adalah menanyakan apakah biaya overhead (administrasi dan/atau manufaktur)
akan meningkat jika proyek tertentu diterima, atau apakah biaya ini akan sangat
terpengaruh secara total. Dalam kasus yang pertama tambahan overhead harus
dimasukkan(sebagai arus kas keluar setelah pajak) untuk keperluan penganggaran
modal. Dalam kasus terakhir terlepas dari jumlah yang dialokasikan untuk proyek
dengan tujuan akuntansi, biaya ini tidak boleh debebankan pada proyek untuk
keperluan pembuatan keputusan.

Ikhtisar-Informasi Arus Kas Setelah Pajak untuk Proposal Investasi Mendoza


Company Diringkas dalam Tampilan 12.3. Data dalam tampilan ini telah dibagi berdasarkan
3 tahap utama dari proyek yang diusulkan: (1) inisiasi proyek, (2)operasi proyek dan (3)
pengeluaran proyek

ARUS KAS TERDISKONTO MODEL KEPUTUSAN PENGANGGARAN


MODAL

Jenis – jenis Model Keputusan Penganggaran Modal


Model Keputusan penganggaran modal terbagi menjadi dua bagian yaitu model arus
kas terdiskonto dan model non DCF. Pada model arus kas terdiskonto mempresentasikan
keputusan penganggaran modal yang memadukan nilai sekarang dari arus kas masa depan
atau disebut dengan Discounted Cash Flow (DCF). Sedangkan pada model Non DCF dalam
penganggaran modal merupakan model yang tidak berbasis nilai sekarang dari arus kas masa
depan.

Model DCF: Menentukan Tingkat Diskonto


Tingkat diskonto merupakan istilah umum yang mengacu pada kurs yang digunakan
dalam penganggaran modal untuk mengkonversi arus kas masa depan dengan dasar nilai
sekarang. Dalam mengevaluasi investasi modal, model DCF secara eksplisit
mempertimbangkan nilai waktu uang. Penganggaran modal tingkat diskonto dijadikan
sebagai biaya modal rata-rata tertimbang ( Weighted Average Cost of Capital_WACC).
Risiko aset dan operasi perusahaan yang ada, WACC digunakan untuk mengevaluasi risiko
rata-rata proyek investasi. Untuk penganggaran modal tingkat diskonto , tingkat rintangan
merupakan tingkat minimum yang dapat diterima pada laba atas investasi yang disebut
sebagai tingkat pengembalian.
Tampilan 12.7 penggunaan Relatif Berbagai Model Penganggaran Modal oleh
Perusahaan – perusahaan Besar
Persentase Perusahaan yang”selalu” atau Hampir
selalu/sering” menggunakan Metode yang Disebutkan
Graham & Harvey (2002) Ryan & Ryan (2002)
Metode/Model (N = 392 CFO) (N = 205 CFO)
Pengembalian 57 53
Pengembalian terdiskonto 30 38
Tingkat pengembalian (buku) akuntansi 20 15
NPV 75 85
IRR 76 77
PI* 12 12
*
PI = NPV per dolar yang diinvestasikan

Seperti yang ditunjukkan oleh hasil survei pada perusahaan – perusahaan besar yang
dilaporankan dalam tampilan diatas, 2 dari model DCF (NPV dan IRR) digunakan secara luas
dalam praktik ini: sekitar tiga perempat perusahaan “selalu” atau “hampir” selalu”
menggunakan NPV dan IRR dalam penganggaran modal.

Tampilan 12.8 penggunaan relatif Berbagai Model Penganggaran Modal oleh


Perusahaan Kecil
Persentase Responden yang mengindikasikan Bahwa ini adalah Perangkat
Utama yang digunakan dalam menilai Sebuat Proyek
Model Keputusan
“Gut feeling” 29%
periode Pengembalian 22
Tingkat pengembalian (buku) akuntansi 16
Metode – metode DCF (NPV/IRR) 14
Kombinasi berbagai metode 12
Lain lain 8
Sebagaimana ditunjukan dalam tampilan diatas, bukti survei terbaru dari pemilik
usaha kecil (dengan 20 karyawan atau kurang) menunjukan bahwa bisnis tersebut tidak
secara rutin menggunakan model DCF modern ketika menganalisis proposal investasi modal.
Sebaliknya, para pemilik cendrung mengandalkan model keputusan informal (firasat) atau
informasi pengembalian untuk keperluan pengambilan keputusan.

TAMPILAN 12.9 Bukti Survei Terkait Definisi “Tingkat Diskonto” untuk keperluan
penganggaran modal (N=205)
Persentase yang Mempertimbangkan Definisi ini
sebagai Definisi Terbaik untuk “Tingkat Diskonto”
Definisi “Tingkat Diskonto”
WACC 83,2
Biaya Utang setelah Pajak 7,4
Laba ditahan 1,5
Biaya ekuitas baru 1,0
Lain-lain 6,9
Total 100,0
Tampilan diatas emnunjukkan bahwa mayoritas perusahaan dizaman sekarang menentukan
tingkat diskonto untuk tujuan penganggaran modal secara WACC.

Memperkirakan WACC
Secara umum WACC ( Weighted Average Cost of Capital ) merupakan tingkat
diskonto yang sesuai untuk digunakan dalam arus kas masa depan terkait proyek – proyek
“berisiko”. WACC dapat ditetapkan sebagai tingkat pengembalian yang diperkirakan akan
dituntut oleh para investor pada portofolio yang terdiri atas semua sekuritas perusahaan.
Bobot dalam menentukan WACC didasarkan pada struktur modal perusahaan , yaitu
gabungan utang dan modal, dinyatakan dengan istilah nilai pasar.

Biaya Utang Setelah Pajak ( Kd )


Biaya utang setelah pajak digunakan untuk menentukan beban yang melekat pada
masing- masing jenis sekuritas (termasuk instrument utang). Sehingga perlu adanya perkiraan
hasil saat ini /hasil jatuh tempo.
Kd = suku bunga efektif x (1 – t) dimana t=tarif pajak penghasilan marginal

Biaya Ekuitas Umum ( Ke )


Pengembalian yang disesuaikan dengan risiko diperlukan untuk menarik investor agar
membeli saham biasa perusahaan. Penjelasan intuitif dari CAPM adalah bahwa tingkat
pengembalian saham yang diharapkan adalah fungsi dari dua faktor yaitu tingkat bebas risiko
saat kembali dan premi risiko pasar yang sama.
Ke = rf + β (rm – rf ) dimana
rf = Tingkat risiko bebas , rm = persentase pengembalian ( dividen + keuntungan
modal) pada portofolio pasar sekuritas , β = koefesien beta (beta coefecient) perusahaan
(indeks bagaimana harga sekuritas tertentu bergerak seiring pergerakan harga pasar).

Biaya saham yang Diinginkan ( Kp )


Biaya dari saham yang diinginkan secara konseptual sama dengan hasil terkini yaitu
permintaan saham pemegang yaitu investor atau disebut juga sebagai hasil dividen pada
saham atas nama.
Kp = Dividen saat ini pada saham/harga pasar per saham saat ini

Menetukan Bobot
Nilai pasar, bukan nilai buku (akuntansi), secara konseptual diperlukan untuk
menentukan beban yang berkenaan dengan setiap sumber dana dalam penentuan WACC.

Model Keputusan Nilai Sekarang Bersih


 Menentukan NPV Proyek
Nilai sekarang bersih (NPV) investasi sama dengan selisih antara nilai sekarang
(PV) dari arus kas masuk proyek dan PV dari arus kas proyek. Nilai Sekarang (PV) dari arus
kas masa depan adalah niali dolar setara yang berlaku, menggunakan tingkat diskonto yang
tepat, misalnya menggunakan WACC Perusahaan. Jika proyek memiliki NPV positif, maka
proyek menambah nilai pemegang saham.

 Menentukan NPV dengan Arus Kas Masuk Neto yang Sama


Beberapa proyek pembelanjaan modal yang ditandai dengan pengeluaran investasi
pada tahun 0 diikuti anuitas yaitu kesamaan aliran arus kas masa depan.
1. Metode 1 : Tabel Anuitas  Untuk mengonversikan aliran arus kas masa depan
kembali ke nilai sekarang. Perhitungan ini berdasarkan tabel NPV yang terdiri dari masa
periode yang diharapkan dan jumlah presentasi yang ditentukan.
2. Metode 2 : Formula Excel  Dengan menggunakan fungsi built-in dalm excel untuk
memperkirakan proyek NPV.
 Menentukan NPV dengan Arus Kas Masuk yang Tidak Sama
Lihat data arus kas Mendoza Company pada Tampilan 12.3. pengeluaran
investasi neto pada waktu 0 adalah $590.000. Arus kas setelah pajak dari investasi
yang diusulkan adalah: $178.000 (tahun ke-1), $208.000 (tahun ke-2), $208.000
(tahun ke-3), dan $321.000 (tahun ke-4). Mengingat tingkat diskonto (WACC) 10%,
kami menghitung NPV dari investasi yang diusulkan ini sebesar $119.240.

Model Keputusan Tingkat Pengembalian Internal (IRR)


 Tingkat pengembalian Internal atau Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan
perkiraan tingkat (ekonomis) sesungguhnya dari laba atas investasi. Secara matematik
IRR didefinisikan dalam pengambilan keputusan yaitu jika melebihi tingkat diskonto
perusahaan maka investasi diterima.
 Menentukan IRR Proyek: Arus Kas Masuk yang Sama jika proyek ini teridir atas
pengeluaran investasi awal diikuti dengan aliran arus kas yang konstan, IRR proyek
didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang memenuhi persamaan berikut.

Anda mungkin juga menyukai