NIM : 1820161011
Prodi : D3 Keperawatan
SOAL
JAWAB :
1. Kelompok Semu. Yaitu kelompok sosial yang terbentuk secara spontan, tidak
direncanakan, dan tidak terorganisir. Karena cara terbentuknya tersebut, diantara
anggotanya biasanya tidak terjadi interaksi secara terus menerus, tidak ada kesadaran
berkelompok, serta kehadirannya tidak konstan. Kelompok semu dibagi lagi menjadi
tiga, yaitu:
1. Paguyuban (Gemeinschaft)
Hubungan antaranggota kelompok sosial paguyuban (gemeinschaft )
mempunyai tiga ciri-ciri utama yaitu bersifat intim (dekat), privat (pribadi), dan
eksklusif (hanya melibatkan dua pihak tanpa pihak ketiga). Dasar pembentukan
gemeinschaft terdiri dari tiga macam, yaitu karena ikatan darah (blood), tempat
tinggal (place), dan karena kesamaan pikiran (mind). Contoh kelompok sosial yang
termasuk paguyuban antara lain, kelompok keluarga, kekerabatan, masyarakat desa,
dan teman bermain.
2.Patembayan (Gesellschaft)
Kelompok sosial patembayan (Gesellschaft) bersifat lebih semu dibandingkan dengan
kelompok sosial paguyuban. Hubungan ataranggota dalam kelompok gasellscaft ini
cenderung bersifat jangka pendek (sementara) berdasarkan kontrak-kontrak tertentu,
hanya terikat secara lahiriah tanpa adanya ikatan batin (tidak intim), serta para
anggotanya berhubungan secara resmi berdasarkan hubungan timbal balik. Kelompok
sosial seperti ini biasanya terjadi pada masyarakat modern yang menganut sistem
solidaritas organis contohnya adalah sistem kepengurusan pada sebuah perusahaan
modern.
1. Kelompok primer
Sifat utama yang dimiliki kelompok sosial jenis ini adalah hubungan
antaranggotanyayang akrab, informal, personal, dan total. Contoh kelompok primer
(primary group) antara lain keluarga dan klik (kelompok bermain/geng).
2.Kelompok Sekunder
Kelompok sosial sekunder (secondary group) adalah kelompok sosial yang anggota-
anggotanya berhubungan secara formal, impersonal, segmental (terpisah-pisah), dan
berdasarkan azas manfaat. Contoh kelompok sekunder antara lain Komite Sekolah,
PGRI, TNI, dan kelompok profesi formal lainnya.
2. Tipe-tipe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi
formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau
derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi
formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi informal
Budaya harus di bedakan dengan kebudayaan, budaya adalah “ daya dari budi “ yang
berupa cipta, karsa dan rasa itu.
Tylor ( dalam J Vaan Baal, 1970 ) memdefinisikan kulture (budaya) sebagai keseluruhan
ketrampilan, kebiasaan dan pengertian yang di dapatkan dan belajar yang berlaku untuk
kelompok tertentu.
Koetjaraningrat ( 1989 ) mendefinisikan sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dengan belajar.
Sedangkan Kluckon ( 1949 ) menyatakan bahwa kebudayaan berarti sejumlah cara hidup
orang, warisan sosial individu yang ia peroleh dari kelompoknya.
hubungan manusia dan kebutuhannya dapat di katakan bahwa kebudayaan itu merupakan
respon manusia terhadap kebutuhan dasarnya. Kebudayaan adalah prilaku yang harus di
pelajari seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan dapat juga di katakan
sebagai cara hidup manusia yang di rancang sebagai pedoman hidupnya. Cara hidup
tersebut merupakan warisan sosial yang di pelajari dan di miliki oleh kelompok manusia.
Berdasarkan uraian di atas kebudayaan dapat di definisikan sebagai cara hidup yang di
pelajari dan di miliki oleh kelompok manusia. Berdasarkan uraian di atas kebudayaan
dapat di definisikan sebagai cara hidup yang di pelajari dan di miliki bersama- sama
secara kemasyarakatan di teruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Meskipun
kebudayaan yang satu berbeda dengan kebudayaan lainnya, semua kebudayaan berisi ciri
atau unsur-unsur yang bersifat universal.
Tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal menurut para sarjana adalah :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia ( pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, dll )
2. Mata pencaharian hidup dan system ekonomi ( pertanian, peternakan, system produksi,
dsb )
3. Sistem kemasyarakatan ( system kekerabatan, system perkawinan dan system hukum )
4. Bahasa ( lisan maupun tertulis )
5. Kesenian.
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi/ Kepercayaan.
Kebudayaan dapat di bagi menjadi 3 bagian utama yaitu (1) adat istiadat, (2) system
kepercayaan dan (3) benda hasil karya manusia.
Adat istiadat berarti kelompok kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan itu adalah cara yang
sesungguhnya dari anggota masyarakat bertingkah laku. Anak-anak mulai belajar adat
istiadat ketika mereka masih kecil, cara komunikasi, cara supaya tetap bersih dan lain-
lain.
Sistem kepercayaan adalah seperangkat ide atau gagasan yang menetapkan standar
prilaku yang baik dan buruk, serta memberikan makna dan maksud hidup. Termasuk
dalam pengertian system kepercayaan adalah religi dan norma yang menetapkan cara
seseorang harus berprilaku. Pada masyarakat yang belum menganut agama Islam atau
Kristen di pedalaman Kalimantan, religi dan norma saling melengkapi bagaimanapun
juga system kepercayaan merupakan bagian dari kebudayaan terutama berguna bagi
individu sebab memberikan bimbingan dan arahan untuk menentukan tindakan.
Benda hasil karya adalah objek yang di hasilkan dan di pakai masyarakat, termasuk alat-
alat yang di pakai untuk memproduksi benda-benda lain. Benda-benda tersebut di
kembangkan oleh masyarakat sendiri atau di tiru dari masyarakat lain.
4. Peran organisasi dan institusi
Peran organisasi:
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama yang di inginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang
ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan
bersama,agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berdasarkan arti dari organisasi yang diungkapkan oleh orang beberapa diatas, peran
organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan
didirikanuntuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut
dibutuhkan aktifitas, kerja sama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas
tersebut atau sumber dayamanusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah
organisasi. Suatu perusahaan untuk menmcapai tuujuan tertenntu membutuhkan
organisasi didalamnya agar bisa tercapai tujuan terssebut.
Peran institusi
Peran institusi pendidikan dan kesehatan masyarakat buat kita yang sudah tau dengan
pentingnya kesehatan maka perlu kiranya kita kaji pentingnya kesehatan dalam
kehiduopan sehari-hari. Ilmu kesehatan masyarakat didalam perguruan tinggi
dijadikan sebagai salah satu program studi. Di beberapa universitas bahkan telah
menjadi suatu fakultas, yakni fakultas kesehatan masyarakat atau yang lebih dikenal
dengan FKM.
Weaver, (1968)
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani
berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.
Hochstrasser dan Tapp (1970)
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya,
yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan.
Fabrga (1972)
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan berbagai faktor yaitu
mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi cara-cara
dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap
sakit dan penyakit, dan juga mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan
penekanan terhadap pola-pola tingkahlaku.
Lieban (1977)
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis yang dipengaruhi oleh
sosial dan kultural, dan fenomena sosial dan kultural diterangi oleh aspek-aspek medis.
Faktor-faktor sosial dan kultural membantu menentukan etiologi penyakit dan
penyebaran melalui pengaruh mereka dalam hubungan antara populasi manusia dan
lingkungan alamnya, atau melalui pengaruh langsung pada kesehatan populasi.
Dalam pemahaman Lieban, kesehatan dan penyakit adalah pengukuran efektivitas
dengan dimana kelompok manusia menggabungkan sumber daya kultural dan biologikal,
menyesuaikan dengan lingkungan mereka. Lieban menyebutkan bahwa pada hakekatnya
ada empat macam area utama dalam atropologi kesehatan yaitu ekologi dan epidemi,
ethnomedicine, aspek medis dari sistem sosial, dan perubahan medis dan kultural.
Landy (1977)
Antropologi Kesehatan adalah studi mengenai konfrontasi manusia dengan penyakit
dan keadaan sakit, dan mengenai susunan adaptif (yaitu sistem medis dan obat-obatan)
dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan dengan bahaya penyakit pada manusia
sekarang ini.
Landy juga menyatakan bahwa terdapat tiga generalisasi yang pada umumnya
disetujui oleh ahli antropologi, yaitu: 1) penyakit dalam beberapa bentuk merupakan
kenyataan universal dari kehidupan menusia. Ini terjadi dalam keseluruhan waktu, tempat
dan masyarkaat, 2) kelompok manusia mengembangkan metode dan peran-peran yang
teralokasi, sama dengan sumber daya dan struktur mereka untuk meniru dengan atau
merespon penyakit, 3) kelompok manusia mengembangkan beberapa set kepercayaan,
pengertian dan persepsi yang konsisten dengan matriks budaya mereka, untuk
menentukan atau menyadari penyakit. Menurut Landy, Masyarakat yang berbeda, dengan
budaya yang berbeda, memiliki pandangan yang berbeda pula terhadap kesehatan dan
penyakit, dan juga berbeda ketika memperlakukan si pasien.
Sumbangsih antropologi
Secara teoris dan praktis, antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu
sumbangan pada pengembangan pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi
sosial. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara pandang atau
bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan, berdasarkan
perspektif yang bebeda dengan sesuatau yang telah dikenal pada petugas kesehatan saat ini.
Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk mengurangi proses
sosial budaya bidang kesehatan. Sumbangan terhadap metode penelitihan dan hasil kesehatan.
Baik dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.
http://iwak-pithik.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-kelompok-sosial-dan-
klasifikasinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
http://redo12324.blogspot.co.id/2010/05/pengaruh-budaya-terhadap-asuhan.html
http://adhyajha7.blogspot.co.id/2013/06/ruang-lingkup-antropologi-kesehatan.html
http://amahabas.wordpress.com/diary/teori-organisasi-umum/tugas-1/method
mylifeinrouge.blogspot.co.id/2017/02/2210-peran-institusi-pendidikan-dan.html?m=1
http://kalamenau.blogspot.co.id/2011/05/antropologi-kesehatan-sebuah-definisi.html
https://lyaasskim.wordpress.com/2014/03/17/antropologi-kesehatan/
keperawatansemester1.blogspot.co.id/2011/04/perkembangan-antropologi-kesehatan.html?m=1
googleweblight.com/?lite_url=http://rezaziaudin.blogspot.com/2012/12/peranan-ilmu-antropologi-
dalam-bidang.html?m