Oleh Kelompok 6
1. Yulista Arum (201310060311174)
2. Risa Arisanti (201310060311185)
3. Rizki Dwi Noviasari (201310060311186)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang Berwatak Tajdid yang dibimbing
oleh bapak Muhammad Kamaludin, S.Pdl.,M.Si.
Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam yang Berwatak Tajdid, Penulis menuliskannya dengan
mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat
gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai
dihadapan pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah lahir oleh proses panjang, paduan semangat dan percikan
permenungan yang tak Cuma milik seorang. Muhammadiyah menampilkan
gerakan islam yang murni dan berkemajuan, itu dihadirkan bykan lewat jalur
perorangan , tetapi melalu sebuah system organisasi. Menghadirkan gerakan Islam
masih dibingkai oleh kultur tradisional yang lebih mengandalkan kelompok-
kelompok local. Pendirian awal Muhammadiyah memiliki melakukan gerakan
Islam melalui organisasi didasarkan pada rujukan keagamaan
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam merumuskan gerakan
pembaharuanya dalam bentuk purifikasi dan dinamisasi. Muhammadiyah dalam
gerakan pembaharuanya dilakukan bersama antara gerakan purikasi dengan
gerakan dengan gerakan muamalah . purifikasi dalam bidang aqidah memiliki
keterkaitan dengan aspek social kemayarakatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi tajdid menurut faham muhammadiyah
2. Bagaimana model-model tajdid dalam muhammadiyah
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang muhammadiyah sebagai gerakan
islam yang berwatak ajdid
2. Diharapkan mahasiswa mampu memahami secara mendalam tentang
muhammadiyah sebagai gerakan islam yang berwatak tajdid.
D. Manfaat
Adapun yang manfaat dari makalah ini yaitu memberikan penjelasan kepada
mahasiswa mengenai gerakan muhammadiyah yang berwatakkan tajdid, model-
model tajdid dalam muhammadiyah, serta bidang-bidang yang menjadi tempat
gerakan tajdid muhammadiyah
E. Batasan Masalah
Batasan Makalah Ini yaitu hanya mengacu pada judul makalah “
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Yang Berwatak Tajdid”.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Bidang pendidikan
Dalam bidang ini Muhammadiyah mempelopori dan meyelenggarakan
sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata. Bagi Muhammdiyah
pendidikan memiliki arti yang penting dalam penyebaran ajaran islam,
karena melalui bidang pendidikan pemahaman tentang islam dapat
diwariskan dan ditanamkan dari generasi kegenerasi.
Pembaharuan dari segi pendidikan memiliki dua segi yaitu
a. Segi cita-cita
Dari segi ini ingin membentuk manusia muslim yang baik budi,
alim dalam agama, luas dalam pandangan dan paham masalah ilmu
keduniaan, dan bersidia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
b. Segi teknik pengajaran
Dari segi ini lebih banyak berhubungan dengan cara
penyelenggaraan pengajaran. Dengan mengambil unsur-unsur yang
baik dari sistem pendidikan barat dan sistem pendidikan tradisonal,
muhammadiyah berhasil membangun sistem pendidikan sendiri.
Seperti sekolah model barat yang dimasukkan pelajaran agama
didalamnya, sekolah agama dengan menyertakan perlajaran umum.
Selain pembaharuan dalam pendidikan formal, Muhammadiyah juga
telah mempebaharui pendidika tradisional non formal yaitu pengajian.
Dimana yang semula pengajarnya hanya mengajar ngaji dan ibadah oleh
muhammadiyah diperluas dan pengajian di sistematiskan dan diarahkan
pada masalah kehidupan sehari-hari.
Begitupula muhammadiyah telah mewujudkan bidang bimbingaan
dan penyuluhan agama dalam masalah-masalah yang diperlukan dan
mungkin bersifat pribadi.
3. Bidang sosial masyarakat
Muhammadiyah merintis bidang sosial kemasyarakatan dengan
mendirikan rumah sakit, piklinik, panti auhan, rumah singgah, panti jompo,
Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), posyandu lansia yang dikelola
melalui amal usahanya dan bukan secara individual sebagai mana dilakukan
orang pada umumnya. Usaha pembaharuan dalam bidang sosial
kemasyarakatan ditandai dengan didirikannya Pertolongan Kesengsaraan
Oemoen (PKO)di tahun 1923. Perhatian terhadap kesengsaraan orang lain
merupakan kewajiban orang muslim, sebagai perwujudan tuntunan agama
yang jelas untuk ber amal ma’ruf dan juga sebagai bentuk pengamalan
firman Allah dalam surat Al-ma;un 107: 1-7
Yang artinya
“ Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, itulah orang yang
menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makanan orang
miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang
yang lalai dari sholatnya, orang-orang berbuat riya dan enggan(menolong
dengan) barang berguna.”.
Pesan yang terkandung dalam surat Al-Ma’un adalah ajaran tolong
menolong sebagai bentuk dari amal shaleh yang dapat menunculkan
solidaritas yang berujung pada mahabbah atau saling mencintai yang
dimulai dari ta’aruf(mengenal), tafahum(memahami), lalu tadhamun (saling
menghargai). Tadhamun akan melahirkan trahum dan akhirnya terbentuklah
suasana ta’awun saling tolong menolong. Pembaharuan sosial masyarakatan
yang dilakukan oleh muhammadiyah merupakan salah satu wujud dari
ketaatan beragama dalam dimensi sosialnya unutk tujuan menegakkan dan
menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang
sebenar benarnya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat difahami, bahwa tajdid dalam
Muhammadiyah mengalami perubahan yang sangat berarti. Tajdid dalam
Muhammadiyah pada tataran praktis dan gerakan aksi yang mengarah pada
pemurnian akidah dan ibadah, sebagai reaksi terhadap penyimpangan yang
dilakukan oleh umat Islam.
Model model Tajdid dalam Muhammadiyah digolongkan dalam tiga
bidang diantaranya (a) bidang keagarmaan yaitu Pembaharuan dalam
bidang keagamaan adalah penemuan kembali ajaran atau prinsip dasar yang
berlaku abadi, yang karena waktu lingkungan situasi dan kondisi mungkin
menyebabkan dasar-dasar tersebut kurang jelas dan tertutup oleh kebiasan
dan pemikiran tambahan lain. (b) bidang pendidikan yaitu Muhammadiyah
mempelopori dan meyelenggarakan sejumlah pembaharuan dan inovasi
yang lebih nyata dimana bidang pendidikan dipandang sangat penting dalam
penyebaran ajaran agama islam. (c) bidang sosial masyarakat
Muhammadiyah merintis bidang sosial kemasyarakatan dengan mendirikan
rumah sakit, piklinik, panti auhan, rumah singgah, panti jompo, Pusat
kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), posyandu lansia yang dikelola
melalui amal usahanya dan bukan secara individual sebagai mana dilakukan
orang pada umumnya.
2. Saran
Tajdid atau pembaharuan dalam Islam khususnya dalam
Muhammadiyah memang perlu terus dilakukan oleh kader–kader
Muhammadiyah. Hal ini untuk melindungi ajaran–ajaran agama yang
semakin hari luntur oleh fenomena modern yang berkembang di
masyarakat. Pola kehidupan masyarakat modern yang memiliki budaya
baru yang lebih bebas cenderung melupakan ajaran – ajaran agama
yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA