BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum .
b. Agar tidak terjadi bahaya maut atau cacat terhadap korban/penderita yang
ditolong, maka pertolongan darurat di lapangan harus diberikan secara segera, tepat
dan akurat oleh personel kesehatan TNI Angkatan Darat di daerah garis depan.
a. Maksud. Untuk dapat dipergunakan sebagai Bahan Ajaran bagi Gumil dalam
memberikan pelajaran tentang pertolongan darurat di lapangan (Longdarlap) serta
sebagai referensi bagi para siswa Sekolah Dasar Kecabangan Kesehatan.
b. Tata Urut. Naskah Departemen ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Pendahuluan
2) Pengetahuan Longdarlap
3) Berbagai kasus Longdarlap & penanganannya
4) Praktek Longdarlap
5) Evaluasi
6) Penutup
RAHASIA
2
4. Referensi
a. Basic Trauma and Cardiac Life Support Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118.
b. Pertolongan pertama dan RJP (First Aid and CPR) Jones and Bartlett
Publishers, Inc Alih bahasa K.G. Soma Prasada, S.P.
BAB II
PENGETAHUAN LONGDARLAP
b. Pada waktu melakukan penilaian terhadap korban, penolong harus dengan cepat
mencari informasi dari saksi kejadian tentang penyebab, tentang apa yang terlihat pada
korban dan apa yang dikatakan oleh korban. Namun perkiraan cedera utamanya tidak
boleh dibuat hanya dengan menyimpulkan keterangan saksi dan dari apa yang dilihat
dari korban, perkiraan cedera utama tetap harus ditentukan berdasarkan pemeriksaan
fisik dengan cepat dan benar.
7. Tujuan Longdarlap.
f. Mengurangi Rasa Sakit. Pada korban dengan patah tulang pembidaian dan
immobilisasi yang tepat akan mengurangi pergerakan tulang yang patah dan akan
mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya.
a. Bersikaplah dan bertindaklah dengan tenang dan percaya diri. Sikap panik dan
tidak percaya diri akan memperburuk kondisi kejiwaan korban dan prajurit lainnya
serta menyebabkan tindakan pertolongan tidak dapat berlangsung dengan baik.
1) Bagaimana kesadarannya ?
2) Bagaimana jalan napasnya ?
3) Bagaimana pernapasannya ?
4) Bagaimana sirkulasi darahnya dan apakah ada perdarahan ?
5) Apakah ada cedera dan patah tulang ?
d. Buat perencanaan pertolongan secara cepat sesuai hasil penilaian korban dan
segera lakukan pertolongan darurat secara tepat dan cepat sesuai perencanaan
tersebut.
e. Apakah korban memerlukan pertolongan lanjutan oleh tenaga yang lebih ahli,
segeralah meminta bantuan. Sambil menunggu bantuan dan tenaga yang lebih ahli
segera lakukan tindakan Longdarlap.
4
f. Semua tindakan medis dalam rangka Longdarlap harus dicatat dan dilaporkan ke
penolong selanjutnya. Bila Longdarlap dilakukan di daerah operasi maka pencatatan
dan pelaporan kegiatan Longdarlap dilakukan dengan mengisi kartu luka serta
menyelipkan kartu yang telah diisi tersebut di kantong baju korban sebelah kiri.
g. Setelah selesai memberikan pertolongan, isilah kartu luka dan ikatkan atau
masukkan dalam saku kiri baju penderita. Beri tanda kedudukan korban sehingga
memudahkan dalam pencarian. Kirim berita ke belakang (misal ke Poslongyon)
melalui alat komunikasi yang tersedia.
h. Korban dengan luka ringan dan dapat berjalan sendiri, cukup diberikan petunjuk
untuk pergi ke Poslongyon (setelah ditolong seperlumya).
9. Evaluasi.
BAB III
BERBAGAI KASUS LONGDARLAP DAN PENANGANANNYA
10. Umum. Terdapat berbagai macam kasus trauma yang harus ditolong secara darurat,
mulai dari gangguan kesadaran hingga penanganan luka dan pendarahan. Dalam bab ini
akan dijelaskan tentang berbagai maacam kasus longdarlap dan penanganannya.
11. Gangguan keadaan umum. Adalah gangguan dari keadaan umum seseorang yang
meliputi gangguan kesadaran dan fungsi vital manusia yang dapat mengancam jiwa orang
tersebut apabila tidak segera diberikan pertolongan untuk diatasi. Gangguan kesadaran akan
meyebabkan terjadinya kekurangan zat asam (oksigen) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia, terutama otak yang sangat membutuhkan, apabila dalam waktu 3 menit saja tidak
mendapatkan oksigen, dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi otak yang meliputi
hilangnya kesadaran, terhentinya pernapasan, dan disusul dengan berhentinya denyut
jantung secara mendadak.
a. Lena (Collapse)
2) Sebab-sebabnya :
(2) Gejala-gejalanya :
(3) Pertolongannya :
b. Gugat (Syok).
1) Gugat atau Syok adalah penurunan kesadaran yang lebih berat dari Lena,
dan diakibatkan oleh kegagalan pengaliran darah ke jaringan tubuh.
2) Sebab-sebabnya :
3) Gejala-gejalanya :
4) Pertolongannya :
c. Pingsan.
2) Sebab-sebabnya :
e) Karena penyakit :
a) Gejala-gejala umum :
b) Gejala-gejala khusus :
c) Berkeringat dingin.
(a) Kejang-kejang.
(b) Menggigit-gigit.
(c) Warna muka pucat dan membiru.
(d) Denyut nadi cepat, sampai lebih dari 120 x per menit.
(e) Biji mata berputar ke atas.
(f) Suhu badan naik.
4) Pertolongannya :
d. Mati Suri
1) Mati suri adalah suatu keadaan yang menyerupai seseorang yang telah mati,
tetapi belum ditemukan tanda-tanda kematian yang pasti.
2) Penyebabnya :
3) Gejala-gejalanya :
a) Tidak sadar.
b) Denyut nadi atau jantung tidak teraba.
c) Tidak terlihat tanda-tanda pernapasan.
d) Warna muka pucat kelabu.
9
4) Pertolongannya :
b) Tanda-tandanya :
(1) Lebam mayat. Yaitu darah yang membeku, berwarna biru ungu,
yang terdapat pada bagian tubuh yang terendah sesuai dengan posisi
mayat. Timbulnya 2 jam setelah seseorang meninggal, dan baru
terbentuk secara lengkap setelah korban meninggal 6 – 8 jam.
(2) Kaku mayat. Yaitu kekakuan yang timbul pada mayat, karena
adanya kontraksi otot-otot, mulai timbul 2 jam setelah orang meninggal
dan maksimal kekakuan didapatkan setelah 6 – 8 jam setelah
meninggal. Kekakuan ini terlihat pada rahang.
13. Perdarahan
a. Volume darah manusia dewasa rata-rata 5-6 liter, kehilangan darah sampai
dengan ½ liter secara umum masih aman. Tetapi kehilangan darah > 1 liter dapat
menyebabkan Syok dan kematian .Pada anak-anak kehilangan > ½ liter dapat
menyebabkan Syok / kematian.
b. Kehilangan darah dapat terjadi akibat robekan pada pembuluh darah Arteri, Vena
maupun Kapiler.Kebanyakan perdarahan terjadi akibat robekan lebih dari satu macam
pembuluh darah.Perdarahan dari Arteri berwarna merah terang dan
memancar.Perdarahan Arteri menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah banyak
dan cepat, paling sulit dikontrol dan paling berbahaya.Perdarahan yang berasal dari
Vena dan Kapiler berwarna merah agak gelap dan merembes agak pelan.
1) Jantung
2) Pembuluh darah nadi (Arteri)
3) Pembuluh darah rambut (Kapiler)
4) Pembuluh darah balik (Vena)
10
a. Perdarahan keluar Tubuh. Adalah perdarahan yang tampak nyata keluar dari
tubuh, dan pada umumnya perdarahan ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah
yang letaknya dekat dengan permukaan tubuh. Permukaan tubuh itu sendiri mengalami
luka pula kerusakan hingga darah dapat mengalir keluar.
1) Pucat
2) Denyut nadi teraba kecil dan cepat
3) Pernapasan menjadi cepat
4) Berkeringat dingin
5) Penderita menjadi gelisah, penglihatan gelap/kabur seperti mau pingsan.
6) Penderita merasa haus.
a. Bagian atau anggota tubuh yang berdarah ditinggikan, bila tidak disertai dengan
patah tulang.
d. Apabila dengan pembalut penekan ini perdarahan masih terus ada, tambah lagi
pembalut penekan diatasnya, tanpa membuka pembalut penekan yang pertama. Bila
sudah berhasil menghentikan perdarahan, maka penekan pembuluh nadi pada point b
di atas dapat dilepaskan.
e. Bila sekalipun sudah ditambah penekan dengan pembalut penekan yang baru,
masih ada juga perdarahan, bila tersedia klem arteri, carilah pada luka pembuluh nadi
yang putus, kemudian jepitlah, selanjutnya klem itu dibalut bersama-sama dengan
lukanya.
g. sahakan agar korban yang dipasang penasat darah, agar segera dilanjutkan
dengan tindakan evakuasi untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
1) Bagian atau anggota badan yang luka ditinggikan, bila tidak terjadi patah
tulang.
2) Pasang segera pembalut penekan yang bersih.
3) Dengan tindakan ini saja, perdarahan biasanya sudah dapat diselesaikan.
e. Perdarahan pada Lengan Atas atau Siku. Tekanlah pembuluh nadi pada kira-kira
pertengahan sebelah lengan atas, pada tulang lengan atas.
i. Perdarahan pada Tungkai Bawah. Tekanlah pembuluh nadi pada pelipatan lutut
bagian belakang dengan kepalan tangan, sambil menekan lutut di depan dengan
tangan yang lain.
j. Perdarahan pada Kaki. Tekanlah pembuluh nadi dengan cara memegang dan
menekan sedikit di atas pergelangan kaki.
19. Luka.
a. Luka adalah terputusnya hubungan jaringan tubuh satu dengan yang lainnya
akibat suatu trauma atau penyakit.
b. Umumnya luka disebabkan karena pukulan / benturan oleh benda dari luar yang
dapat berupa benda tajam, benda tumpul atau benda panas.
a. Jangan sekali-kali menyentuh luka dengan tangan atau alat yang kotor.
b. Jangan mencuci luka dengan air yang tidak steril, karena sangat berbahaya
sehingga dapat terjadi infeksi.
e. Kemudian tutup luka dengan kasa steril, lalu balut dengan pembalut cepat, dan
jangan sekali-kali menaruh kapas langsung di atas luka.
f. Jika ada perdarahan, ikatkan pembalut cepat tadi erat-erat, dan anggota badan
yang terluka tadi ditinggikan.
h. Bila di lapangan tidak ada lagi pembalut cepat atau kain kasa steril, secara
improvisasi dapat digunakan kain yang bersih, pucuk daun pisang atau daun yang
panjang.
i. Tunjanglah anggota badan yang mendapat luka tersebut, baik dengan gendongan
(untuk lengan) atau bidai (untuk tungkai).
a. Luka Iris
3) Pertolongannya :
b. Luka Memar
1) Luka memar adalah luka yang disebabkan karena tumbukan keras dengan
benda tumpul, dan perdarahannya umumnya karena pembuluh darah hanya
tergencet.
2) Penyebabnya. Benda keras dan tumpul, misalnya batu, kayu, batang besi
dan sebagainya.
4) Pertolongannya :
c. Luka Tusuk.
1) Luka tusuk adalah luka yang disebabkan oleh tusukan benda tajam, dan
kerusakannya lebih hebat daripada luka yang terlihat karena jaringan rusak.
2) Penyebab.
a) Pisau
b) Sangkur
c) Paku, jarum dan lain-lain.
3) Gejala-gejalanya.
4) Pertolongannya
b) Pada luka tusuk di dada, perut, leher dan kepala segera kirim berita ke
belakang.
d. Luka Tembak
a) Lokasi luka
b) Jarak tembakan
c) Jenis peluru
d) Arah peluru.
3) Gejala-gejalanya :
a) Terdapat luka tembak termasuk peluru, dan mungkin juga luka tembak
keluar.
4) Pertolongannya :
b) Jika korban tersebut terlihat pucat, nadi cepat dan kecil, mungkin
kesadaran menurun, maka kemungkinan adalah perdarahan ke dalam, dan
segera kirim berita ke belakang.
e. Luka Bakar.
1) Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan karena suhu
tinggi. Tiap persentuhan yang intensif dan cukup lama antara kulit dengan benda
panas (lebih dari 600 Celcius) atau bahan kimia yang menmbulkan panas dapat
menyebabkan luka bakar.
2) Penyebab
a) Api
b) Cairan / benda panas
c) Bahan kimia seperti lysol, kreolin, dsb.
d) Sinar terik matahari
e) Listrik
f) Radiasi
18
3) Gejala-gejalanya
c) Tingkat III . Pembakaran sampai pada kulit jangat atau lebih dalam,
dan terjadi luka hitam keputih-putihan yang disebut Escharotica. Bila hebat
sekali bisa terjadi luka hitam mengarang yang disebut Carbonisation. Tidak
terdapat rasa nyeri syaraf nyerinya mengalami kerusakan.
Pembagian daerah ini dikenal dengan Hukum Sembilan ( The Rule of Nine)
19
(1) Bila lebih dari 10% permukaan tubuh terkena luka bakar maka hal
ini dapat membahayakan jiwa penderita.
(2) Bila lebih dari 40% yang terkena, maka angka kematian bisa
mencapai sampai 50%.
(3) Bila yang terkena luka bakar lebih luas lagi, maka angka kematian
dapat mencapai 100%.
d) Mereka yang sembuh dari luka bakar, akan mengalami cacat kulit
untuk selama-lamanya, bahkan mereka yang telah tertolong dari
bahaya maut karena luka bakar yang berat harus mengalami masa
penyembuhan yang lama (berbulan-bulan), bahkan sampai bertahun-
tahun.
f. Luka Gigitan
Pengobatan
b) Pertolongannya :
(2) Apabila hal ini belum berangkat segera, maka luka gigitan
dibersihkan dengan air sabun, kemudian dibilas lagi dengan air
garam yang hangat.
c) Agar diperhatikan.
d) Pertolongannya :
a) Kalajengking
b) Kelabang
c) Laba-laba
d) Tawon, dan lain-lain
e) Pengobatannya. Di tempat yang digigit dan sekitarnya diolesi
dengan ammonia atau kapur sirih.
a. Luka di Kepala
(1) Luka ini hanya mengenai kulit kepala saja sampai mengenai
tulang kepala (tengkorak).
23
a) Korban pingsan.
b) Darah atau cairan bening keluar dari mata, hidung atau telinga.
c) Anak mata tidak sama benar kiri dan kanan.
3) Pertolongannya :
b. Luka pada Mata. Luka pada mata, selalu harus kita anggap penting.
1) Sebab-sebabnya :
2) Gejala-gejalanya :
b) Bila kita melihat pada mata korban ada lukanya, penglihatan kabur atau
berkurang, gerakan mata tidak ada lagi, keluar cairan dari mata, maka hal ini
tergolong pada luka mata yang berat.
3) Pertolongannya :
1) Luka pada rahang dan muka, merupakan luka yang perlu mendapatkan
perhatian khusus, karena letaknya berdekatan dengan jalan pernapasan bagian
atas. Kerusakan jaringan di sini mudah menyumbat jalan pernapasan tersebut,
sehingga korban dapat meninggal karena tidak dapat bernapas.
3) Gejala-gejalanya :
4) Pertolongannya :
c) Bila korban tidak pingsan dan ia memilih ingin duduk, suruh korban
bersandar ke depan dengan kepala menunduk ke bawah, agar darah dapat
leluasa keluar dari mulutnya.
1) Bila mengalami luka yang hebat pada leher, maka biasanya korban mudah
atau segera meninggal, karena luka di leher ini akan terkena jaringan penting yang
lain, yaitu sum-sum tulang leher dan kerongkongan.
3) Gejala-gejalanya :
4) Pertolongannya :
d) Bila ada patah tulang pada tulang leher, korban harus diletakkan
dengan posisi telentang dengan kepalanya ditunjang.
1) Rongga dada berisi alat yang sangat penting, yaitu jantung, pembuluh darah
yang besar dan paru-paru, sehingga bila terdapat luka berat pada dada, tentu
akibatnya fatal (mematikan).
2) Paru-paru dilapisi oleh dua lapisan (pleura), yang satu melapisi langsung
paru-parunya, dan yang satu lagi terletak dekat dinding dada sebelah dalam, dan
ruangan yang terdapat di antara kedua lapisan itu disebut ruangan pleura yang
mempunyai tekanan udara negatif. Dengan adanya tekanan negatif itu, maka
paru-paru akan mudah mengembang dan mengempis pada waktu pernapasan.
Bila tekanan yang terdapat di ruangan pleura itu berubah, maka akan terjadi
kesukaran bernapas. Akibat dari pada luka pada dada antara lain adalah
masuknya udara kedalam ruangan pleura (disebut dengan pneumothorax),
dengan akibatnya terjadi kesukaran dalam pernapasan.
3) Sebab-sebabnya
a) Luka tembak
b) Luka tusuk
c) Benturan yang keras pada daerah dada
5) Pertolongannya
f. Pneumothorax Tertutup
3) Pertolongannya.
1) Luka pada perut merupakan luka yang penting diperhatikan, karena di dalam
rongga perut ini terdapat alat dan jaringan yang penting, antara lain pembuluh
darah yang besar, lambung, usus, hati, limpa dan sebagainya, karenanya bila ada
luka pada perut akan mudah terjadi perdarahan di dalam rongga perut, yang sukar
diatasi dengan Longdarlap, serta perdarahan di dalam rongga perut mudah
menimbulkan sobek.
Di samping itu, luka pada perut ini mudah mengalami infeksi, bila usus ikut
luka, bagian ada selaput rongga perut (disebut peritoneum) sangat peka terhadap
timbulnya infeksi dengan segala akibatnya. Luka pada perut ini dapat disebabkan
oleh benda tajam maupun benda tumpul.
29
2) Sebab-sebabnya :
a) Luka tembak
b) Luka terkena senjata tajam
c) Benturan yang keras pada daerah perut
3) Gejala-gejalanya :
4) Pertolongannya :
5) Harus diperhatikan :
a) Usus yang sudah keluar dari perut tidak boleh dimasukkan kembali ke
dalam rongga perut, karena bisa menimbulkan infeksi dan mengganggu
gerakan (peristaltik) usus tersebut.
23. Patah tulang. Patah tulang adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan pada
tulang sehingga kesinambungan tulang tersebut tidak utuh lagi.
1) Patah tulang terbuka (Fractura Complicata), yaitu patah tulang dimana salah
satu dari kedua ujung tulang yang patah tersebut merusak kulit hingga menonjol
keluar dan berhubungan dengan dunia luar. Jadi disini terdapat luka disamping
patah tulang.
2) Patah tulang tertutup (Fractura Incomplicata), yaitu patah tulang yang kedua
ujungnya tetap berada di dalam badan, dan tidak merusak kulit. Jadi tidak ada
luka di tempat patah tulang.
1) Yang terlihat.
c. Sebab-sebabnya :
d. Pertolongannya :
a) Kerjakan pembidaian
b) Bila rasa sakit hebat, berika Antalgin 2 tablet
c) Anggota badan yang mengalami patah tulang ditinggikan.
3) Tujuan pertolongan
a) Mencegah perdarahan
b) Mencegah syok
c) Mencegah cacat
d) Mengurangi rasa sakit
e) Mencegah gerakan pada tulang yang patah
24. Tanda-tanda atau Gejala-gejala Patah Tulang dari Anggota Badan tertentu. Di
sampingnya gejala umum patah tulang yang sudah ditentukan di atas, maka perlu juga
diketahui beberapa gejala/tanda khusus dari beberapa patah tulang anggota badan antara
lain :
a. Patah Tulang pada Tengkorak. Pada keadaan ini, dijumpai cairan bening keluar
dari hidung, mulut atau telinga, ukuran pupil mata berbeda pada kedua mata, denyut
nadi berubah dan pernapasan susah, serta korban biasanya sudah tidak sadar. Setelah
beberapa waktu, di sekitar kedua mata, terlihat berwarna biru (hematom).
b. Patah Tulang Leher/Tulang Belakang. Bila dalam hal ini sumsum tulang
belakang ikut terluka, maka dapat dijumpai terjadinya kelumpuhan dari anggota tubuh di
bawah tempat patah tulang.Korban akan kehilangan kemampuan untuk menahan berak
dan kencing.
c. Patah Tulang Rahang. Gigi tidak dapat dikatupkan dengan sempurna, dan
tidak dapat menelan atau berbicara, dan tidak tampak perdarahan dari rongga mulut.
Bila terjadi patah tulang dari kedua rahang, maka jaringan di dalam rongga mulut dapat
tertarik ke belakang dan bisa menyumbat kerongkongan korban.
32
d. Patah Tulang Selangka. Ujung tulang yang patah biasanya dapat diraba di
bawah kulit, dan bahu yang bersangkutan kelihatan lebih rendah dari yang sebelah,
korban tidak dapat mengangkat lengan pada sisi yang sakit.
e. Patah Tulang Iga. Korban merasa sakit pada waktu menarik napas atau pada
saat batuk, ujung tulang yang patah kadang-kadang dapat diraba di bawah kulit, dan
bila iga yang patah ini melukai jaringan paru-paru, maka korban akan batuk darah yang
berwarna merah muda. Hal ini sangat berbahaya.
f. Patah Tulang Panggul. Korban tidak dapat berdiri atau berjalan, dan merasa
sakit pada daerah panggul. Bila ginjal atau kandung kencing ikut terkena, maka korban
akan kencing darah (hematuria).
25. Petunjuk Penting pada Pertolongan Patah Tulang Anggota Badan tertentu.
a. Langkah Pertama.
1) Dengan cepat melihat seberapa hebat dan luas luka yang dideritanya.
2) Bila keadaan membahayakan jiwa korban seperti :
a) Henti napas
b) Henti jantung
c) Perdarahan yang hebat. Maka tindakan pertama harus mengatasi
keadaan yang membahayakan jiwa korban tersebut, misalnya dengan
tindakan Resusitasi.
5) Untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut, tulang yang patah harus
segera diistirahatkan (immobilisasi), yaitu dengan melakukan pembidaian yang
meliputi dua sendi daripada tulang yang patah tersebut.
6) Bidai yang akan dipakai itu dibalut dulu dengan perban sebelum digunakan,
yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, dan mencegah kerusakan pada kulit,
serta mencegah terganggunya peredaran darah. Di lapangan, bila tidak ada
perban, maka dapat dipergunakan daun-daun, rumput-rumput sebagai pembalut
bidai, dan harus diingat agar jangan terlalu erat mengikatkan bidai pada anggota
badan sampai ikatan itu berubah kerjanya menjadi terikat.
a) Sepotong kayu
b) Papan
c) Bambu
d) Senjata panjang korban, yang sudah diamankan.
e) Pelepah pisang
Sebagai penahan pada bidai, dapat digunakan selimut atau gulungan kertas
(Koran), dan sebagai pengikat dapat digunakan tali, sabuk atau kopellrim dan
sebagainya.
c) Di lapangan untuk tandu dapat digunakan daun pintu, atau tandu biasa
yang dialasi dengan papan.
(1) Satu bidai yang panjangnya dari ketiak sampai ujung kaki korban.
(2) Bidai yang lain panjangnya dari sela paha sampai ujung kaki
korban.
(1) 2 buah untuk mengikat bagian atas dan bagian bawah dari tulang
yang patah
(2) 2 buah untuk mengikat pada bagian betis.
(3) 2 buah untuk mengikat pada bagian pinggang dan punggung.
(4) 1 buah untuk mengikat kedua kaki.
2) Setelah selesai mengerjakan pembidaian, anggota badan yang patah
tersebut ditinggikan.
a) Sebuah bidai yang panjangnya dari pangkal paha sampai tumit sebelah
dalam korban.
b) Satu bidai yang serupa untuk sebelah luar.
c) Empat helai mitella untuk mengikat :
(1) 2 buah untuk mengikat di bagian atas dan bagian bawah dari
tulang yang patah.
(2) 1 buah untuk mengikat di bagian paha
(3) 1 buah untuk mengikat di bagian tumit.
(4) Setelah selesai mengerjakan pembidaian, tungkai bawah yang
patah itu ditinggikan.
36
(1) 2 buah untuk mengikat di atas dan bawah dari tulang yang patah
(2) 1 buah untuk mengikat di ujung jari (telapak tangan)
(3) 1 buah untuk menggendong
(1) 2 buah untuk mengikat di bagian atas dan bawah dari tulang yang
patah
(2) 2 buah untuk mengikat bagian lengan bawah
3) 1 buah untuk memfiksasi seluruh lengan.
2) Lengan atas yang patah tersebut tidak bergerak karena difiksasi rapat
ketubuh korban.
37
h. Dislokasi/trauma Sendi.
27. Pembidaian.
a. Bidai atau Spalk. Adalah suatu alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain
yng pada prinsipnya harus kuat tetapi ringan, yang digunakan untuk menahan atau
menjaga agar kedua bagian tulang yang patah tidak dapat bergerak (tetap pada
tempatnya).
c. Syarat-syarat Pembidaian
2) Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah, dan sebelum
dipasang, diukur terlebih dahulu pada anggota badan si peniolong atau anggota
badan penderita yang tidak sakit.
5) Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat
yang patah.
d. Tujuan Pembidaian
28. Keracunan. Keracunan adalah akibat daripada masuknya racun, yang dapat berupa
benda padat, benda cair maupun gas ke dalam tubuh dengan jalan :
39
29. Racun yang Masuk Melalui Jalan Pernapasan. Racun yang masuk ke dalam
tubuh manusia melalui jalan pernapasan, adalah bentuk gas.
1) Gas perang
2) Gas industri, antara lain :
a) Gas lampu
b) Gas tambang
c) Gas belerang
d) Gas asam arang
1) Kepala pusing
2) Rasa mau muntah
3) Lena
4) Pingsan
5) Mati suri
c. Pertolongan Umum.
1) Analine
2) Bensol
3) Nicotine
b. Macam-macamnya :
c. Gejala-gejalanya :
a) Obat tidur
b) Morfin
c) Candu
d) Makanan busuk, antara lain daging busuk,tempe bongkrek dan jamur.
d. Pertolongan Umum. Jika ada racun termakan, sedangkan tidak diketahui racun
apa yang termakan, maka pertolongannya yang dilakukan secara umum adalah :
1) Usahakan agar racun yang termakan tersebut dapat keluar dari lambung
dengan cara memasukkan jari telunjuk ke tenggorokan, digoyang-goyangkan agar
korban menjadi muntah.
2) Bila dengan usaha tersebut belum dapat muntah, minumlah air garam hangat
dengan ukuran 2 sendok makan garam dapur dalam 1 gelas air yang hangat,
kemudian ulangi masukkan jari ke tenggorokan sampai mulut.
a. Sebab-sebabnya :
1) Listrik
2) Petir
b. Gejala-gejalanya :
1) Gejalanya :
a) Otot-otot berkontraksi
b) Pingsan atau mati suri
2) Gejala setempat. Pada tempat yang terkena arus listrik timbul luka bakar,
sehingga pengobatannya tidak berbeda dengan luka bakar yang lain.
1) Persiapan
a) Memakai sarung tangan karet atau kain yang tebal dan kering.
b) Berdiri di atas karpet tebal atau pada kain yang tebal dan kering
c) Dengan sepotong kayu atau tongkat yang kering diusahakan
membebaskan korban dari kawat listrik. (Ingat hal ini bahaya sekali bagi
penolong).
42
2) Pelaksanaan.
a) Aliran listrik diputuskan dulu, dan bila hal ini tidak mungkin dikerjakan,
maka diusahakan untuk mengalirkan arus listrik ke tanah, sehingga korban
bebas dari arusnya. Hal ini dapat dikerjakan sebagai berikut :
(1) Sebatang besi dihubungkan dengan tiang listrik, atau dengan pipa
air leding.
(2) Kemudian besi tersebut dijatuhkan ke kawat listrik yang putus tadi.
3) Perawatan lanjutan
a) Bilamana masih ada tanda hidup (muka kemerahan, bernapas dan ada
denyut nadi) :
33. Tenggelam. Korban tenggelam, apabila seseorang jatuh kedalam air yang dalam
(seperti sungai, kolam renang, danau atau laut), dan tidak dapat menguasai keadaan, atau
tidak bisa berenang, maka dia akan tenggelam.
b. Sebab-sebabnya :
c. Pertolongannya :
(4) Apabila korban tidak sadar, henti napas dan henti jantung, segera
dilaksanakan pertolongan Resusitasi Jantung Paru (RJF) oleh satu atau
dua orang penolong.
44
35. Gas perang Dalam perang, segala macam senjata digunakan untuk melumpuhkan
lawan, sehingga kita mengenal senjata Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika), yaitu yang kita
sebut Gas Perang.
Istilah “Gas” disini sebenarnya sebagai satu kata pengumpulan saja, karena dalam
penggunaan senjata kimia ini, tidak hanya digunakan bahan yang berbentuk gas saja, tapi
juga menggunakan bahan kimia yang berbentuk padat maupun yang berbentuk benda cair.
Senjata kimia ini digunakan untuk meracuni, melumpuhkan dan memusnahkan lawan, yang
biasanya ditembakkan dengan cara menyemprotkan ke udara sebagai asap atau sebagai
uap sehingga akan jatuh korban dalam jumlah massal.
a. Perusak Paru-paru (Lung Irritant). Inilah bahan kimia yang bila terhirup dengan
udara pernapasan akan mengakibatkan kerusakan pada selaput lendir dari saluran
pernapasan, sampai ke dalam paru-paru, sehingga korban akan mengalami henti
napas.
b. Penyebab Lepuh dan Gelembung (Vesicant). Inilah bahan kimia yang merusak
mata, menyebabkan kulit kemerah-merahan dan melepuh, dan bila terhirup oleh
pernapasan akan merusak selaput lendir pernapasan.
c. Penyebab Air Mata (Lacrimator). Inilah bahan kimia yang terutama bekerja
pada mata, sehingga menyebabkan pengeluaran air mata dan sangat sakit pada mata.
45
d. Asap yang Merangsang (Irritant Smoke). Inilah bahan kimia yang disem-protkan
sebagai asap atau debu yang bila terhirup dengan udara pernapasan akan
mengakibatkan batuk, bersin, keluar air mata yang berlebihan, sakit kepala dan mual.
Ini semua menyebabkan perasaan yang sangat melelahkan bagi korban.
e. Perusak Sel Darah Merah (Systomic poison). Inilah bahan kimia yang apabila
diserap dari udara pernapasan dan masuk ke dalam peredaran darah sehingga akan
merusak sel-sel darah merah, maka pengangkutan oksigen menjadi terganggu dengan
segala akibatnya.
a. Phosgene
1) Sifatnya, pada suhu rendah berbentuk cairan yang jernih dan tidak berwarna
sedangkan pada suhu tinggi akan cepat menguap dan berbentuk gas yang tidak
berwarna.
2) Ciri-cirinya, Phosgene cepat dapat dikenal karena baunya yang spesifik yang
keras.
3) Gejala. Penderita/korban yang menghisap bahan kimia ini akan batuk, rasa
tertekan di dada dan mengeluarkan air mata. Kemudian 2 – 24 jam kemudian
akan timbul gejala edema pada paru-paru, sehingga pernapasan jadi cepat dan
dangkal, batuk dan menyebabkan korban kelihatan kebiru-biruan, dapat pula
disertai dengan mual dan muntah. Gejala ini menghebat dan akhirnya korban
pingsan, apabila edema pada paru-paru ini bertambah hebat.
4) Pertolongan pertama.
b. Chlorporin
1) Sifatnya. Chlorporin adaah cairan minyak yang tak berwarna dan tidak dapat
larut dalam air, maka ia sudah dipisahkan dari air.
2) Ciri-cirinya. Bahan Kimia ini mempunyai bau yang spesifik manis. Kadang-
kadang sebelum kita sempat membau bahan kimia ini, kita sudah mengeluarkan
air mata, dan hal ini juga dipakai sebagai tanda pengenal bahan kimia ini.
c. Chlorine
2) Ciri-cirinya. Chlorine cepat dapat dikenal karena baunya yang menusuk kuat
dan tidak enak.
3) Gejala. Daya perusaknya pada paru-paru lebih tinggi dari pada yang
sebelumnya. Pada konsentrasi yang tinggi bila terhirup dengan pernapasan, maka
cepat terjadi kerusakan pada paru-paru dan timbul edema paru-paru. Chlorine
juga menyebabkan mata terasa sakit sekali dan begitu banyak mengeluarkan air
mata. Terdapat ula goresan seperti terbakar pada tenggorokan, batuk hebat dan
seperti tercekik. Pada konsentrasi yang rendah pun cepat terjadi edema paru-
paru, yaitu kira-kira 20 menit setelah terhirup.
d. Asap Nitras.
3) Gejala. Bila bahan kimia ini terhirup dengan pernapasan, maka gejala
pertama dapat sangat ringan sekali, bahkan korban sendiri tidak merasakan apa-
apa, tapi dapat pula disertai dengan batuk dan kadang-kadang juga diikuti sakit
kepala, mual dan muntah. Setelah beberapa saat timbul edema paru-paru.
47
38. Penyebab Lepuh atau Gelembung. Bahan kimia yang mempunyai daya perusak
seperti ini adalah :
a. Mustard
1) Sifat. Mustard adalah bahan kimia berupa minyak berat, dan sukar
menguap. Penguapan dapat dipercepat dengan cara menyemprotkan ke udara
dengan pesawat terbang, atau dengan menembakkan granat yang berisi Mustard.
Ia tidak larut dalam air, tetapi larut dalam minyak seperti bensin, kerosene dan
minyak motor.
a) Mata. Bila mata terkena, segera dicuci dengan air bersih, atau
rantang dapat digunakan untuk merendam mata dengan air bersih. Setelah
itu, mata tidak boleh diperban, karena tekanan perban dapat mengakibatkan
iritasi pada selaput mata dan juga mata harus dihindarkan dari pengaruh
sinar terang.
b. Lewisite
3) Gejalanya. Akibat yang ditimbulkan pada kulit dan mata, lebih berat daripada
Mustard, dimana mata sangat sakit dan terdapat peradangan, bersin, pilek yang
hebat serta sakit pada hidung. Dalam 15 sampai 30 menit setelah terkena
Lewisite, kulit kemerah-merahan seperti terbakar, kemudian dengan terjadinya
gelembung-gelembung yang berisi cairan keruh, dan sekitar gelembung-
gelembung itu tampak kemerah-merahan. Terbakar karena Lewisite ini sangat
sakit rasanya. Bila keadaan ini dibiarkan, maka lama-kelamaan akan timbul tanda-
tanda umum keracunan Arsen.
4) Pertolongan pertama.
Juga bulu mata, agar kelopak mata dan kulit sekitar mata diberikan zalf BAL
tipis-tipis.
Ingat. Jangan sekali-kali mengoles mata dengan BAL bila tidak terkena
Lewisite, yaitu dengan adanya tanda-tanda sakit mata yang hebat. Mata
yang sehat bila diberi zalf BAL justru akan terasa sakit dan kemerah-
merahan pada mata sampai beberapa jam. Mata yang sedang terkena
Lewisite dan terasa sakit sekali justru dengan zalf BAL akan hilang sakitnya.
b) Kulit. Bila kulit yang terkena uap Lewisite, maka uap tersebut
jarang menyebabkan terbakarnya kulit. Bila pakaian terkena tetesan uap
Lewisite, maka dapat merusak kulit di bawah pakaian yang terkena tadi,
sehingga bila pakaian terkena segera tanggalkan dan ganti yang baru. Bila
kulit terkena cairan Lewisite, maka cairan tersebut harus segera dihilangkan
dengan mengisapnya dengan kain, perban atau pengisap lainnya, kemudian
dapat diberikan zalf BAL. Seperti halnya korban yang terkena Mustard,
korban dengan Lewisite pun harus segera diungsikan ke belakang untuk
perawatan selanjutnya yang tidak mungkin dilakukan di depan.
1) Nitrogen Mustards.
2) Ethidchlorrasine.
1) Chloracetphenone
2) Larutan Chloracetphenone
3) Brombenzyzcyanida
b. Sifatnya. Bahan kimia ini berbentuk gas, dan sengaja digunakan untuk
mengeluarkan air mata pada lawan. Sekalipun demikian pada udara yang panas
dimana pori-pori kulit melebar, bahan kimia ini dapat juga merusak kulit.
c. Ciri-cirinya. Sukar untuk dikenal, kecuali bila korban mengeluarkan air mata.
berbentuk cairan. Selain daripada mata, bahan kimia ini dapat menyebabkan kulit
korban terbakar, dan memerlukan pengobatan di belakang.
40. Asap yang Merangsang. Bahan kimia ini mempunyai daya perusak/merangsang
selaput lendir dari hidung, tenggorokan dan mata. Bahan ini disemprotkan ke udara sebgai
asap atau debu yang terdiri dari bintik kecil, makin kecil bintik debu/asap ini, makin kuat daya
perangsangnya pada jaringan tersebut di atas. Sekalipun akibat daripada penghirupan
asap/debu ini tidak mematikan, tapi mempunyai akibat pada jaringan tubuh korban, sehingga
terpaksa bersin, batuk dan mengeluarkan air mata yang berlebihan, sakit kepala yang sangat
dan mual. Akibatnya tidak segera terjadi sesudah menghirup asap ini, tapi mula-mula tidak
merasa apa-apa, kemudian baru timbul gejala-gejalanya. Bahan-bahan kimia yang dimaksud
antara lain :
a. Adamsite.
1) Sifatnya. Bahan bakunya berwarna kuning, larut dalam air sebanyak dan
agak sukar larut dalam air dan minyak. Hydralisis dari bahan ini sangat berbahaya,
karena terbentuk Oksida Arsen yang mematikan apabila tertelan.
3) Gejalanya. Rasa sakit dan rasa penuh di hidung dan sekitar hidung,
kepala sangat sakit dan tenggorokan seperti terbakar dan dda terasa sakit. Mata
juga terangsang hingga mengeluarkan banyak air mata, bersin hebat terus
menerus, dan sering korban merasa mual dan terus muntah. Mental korban
sangat menurun.
41. Perusak Sel Darah Merah. Bahan kimia ini jarang dipakai sebagai senjata kimia
karena sukarnya menyemprotkannya di lapangan dengan konsentrasi yang cukup. Bahan
kimia ini antara lain :
a. Hydrocyanic Acid.
1) Sifatnya. Bahan kimia ini berbentuk cairan yang mudah menguap tidak
berwarna dan jernih. Uapnya mudah sekali tercampur dengan udara dan mudah
larut, baik dalam air maupun dalam alkohol.
3) Gejalanya. Gejala timbul segera setelah uap dari bahan kimia tersebut
terhisap, yaitu pusing, sakit kepala, jantung berdebar-debar, sesak napas,
kemudian segera disusul dengan pingsan, kejang-kejang, kekurangan oksigen
dan akhirnya meninggal. Bila yang terhirup ada dalam konsentrasi yang rendah,
maka korban merasa seperti tercekik di kerongkongan, mulut terasa pahit,
bingung, pusing dan sukar bernapas.
b. Arsine
2) Ciri-cirinya. Gas ini berbau seperti bau bawang putih, dan rasanya seperti
logam. Gas ini berbau seperti bawang putih. Kadang-kadang hal ini tidak sempat
diketahui pada gas dengan konsentrasi yang tinggi, hingga baru diketahui setelah
korban jatuh.
3) Gejalanya. Bila yang terhirup hanya gas dengan konsentrasi yang rendah,
maka gejalanya yang timbul ringan, yaitu kelelahan umum, sakit kepala, kadang-
kadang menggigil, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang tinggi, terdapat
gejala yang disebabkan karena rusaknya sel darah merah, yaitu terjadi sesak
napas, kebiru-biruan pada seluruh kulit, pingsan, afiksia (tercekik dan tidak bisa
bernapas) kemudian korban akan meninggal.
5) Daun Koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam
bentuk serbuk dari semua tanaman dari genus Erythroxylon dari keluarga
Erythroxylaceae yang menghasilkan Kokain secara langsung atau melalui
perubahan Kimia.
6) Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang
dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan Kokain.
43. Obat golongan Psikotropika. Sesuai dengan UU No. 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika, psikotropika dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan tinggi rendahnya potensi
mengakibatkan ketergantungan, meliputi :
1) Amfetamin
2) Methamfetamina
3) Metakualon
4) Metilfenidat dan lain-lain.
1) Amobarbital
2) Flunitrazepam
3) Katina dan lain-lain.
44. Evaluasi.
BAB IV
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
(Bukan Naskah Ujian)
BAB V
PENUTUP
45. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Gadik dan Perwira Siswa dalam proses belajar mengajar pada pelajaran
Pertolongan Darurat di Lapangan (Longdarlap) untuk pendidikan Sekolah Dasar
Kecabangan Kesehatan Pusdikkes Kodiklat TNI AD.
RAHASIA
56