A. SIMVASTATIN Rumus molekul : C25H38O5 Struktur kimia :
Simvastatin adalah obat golongan statin yang menjadi lini pertama
dalam terapi dislipidemia untuk menurunkan kolesterol. Mekanismenya dengan menghambat konversi HMG-CoA menjadi prekursor kolesterol mevalonat, melalui penghambatan enzim HMG-CoA reduktase. Simvastatin merupakan obat golongan statin alami (tipe 1) selain Lovastatin yang merupakan turunan dari produk fermentasi jamur Aspergillus terreus. Lipofilitas : Jumlah gugus metil Simvastatin lebih banyak daripada Atrovastatin sehingga lebih lipofil daripada Atrovastatin. Kerena lipofilitas nya relatif tinggi Simvastatin memiliki efek samping yang serius karena kemampuannya untuk menghambat proliferasi otot polos pembuluh darah dan cenderung mencapai tingkat paparan yang lebih tinggi ke jaringan non hepatik. Senyawa yang mempunyai lipofilitas tinggi maka ukurannya relatif kecil sehingga mudah menembus sawar darah otak dan bisa menyebabkan efek samping depresi tetapi efek ini jarang terjadi. Simvastatin memiliki gugus butiril yang tidak rigid sehingga ikatannya dengan enzim HMG-CoA reduktase bersifat reversibel. Simvastatin termasuk low intensity statin karena efisiensinya dalam menurunkan kadar LDL sebanyak 26-47%. Simvastatin diberikan dalam bentuk inaktif (lakton) yang harus dihidrolisis secara enzimatik untuk mendapatkan bentuk aktifnya. B. ATORVASTATIN Rumus molekul : C33H35FN2O5 Struktur kimia :
Atorvastatin adalah senyawa sintesis derivat dari asam pentanoat pirol
dengan pentasubstitusi dan merupakan obat golongan statin tipe 2 selain Cerivastatin, Fluvastatin, dan Pravastatin. Salah satu perbedaan utama antara statin tipe 1 dan tipe 2 adalah penggantian gugus butiril statin dengan gugus fluorophenyl pada statin tipe 2. Lipofilitas : Jumlah gugus metil pada Atrovastatin lebih sedikit dari pada Simvastatin sehingga Atorvastatin lebih hidrofil daripada Simvastatin. Statin yang lebih hidrofil cenderung hepatoselektif sehingga dapat menurunkan resiko efek samping. Atrovastatin juga memiliki gugus NH yang menyumbangkan sifat kepolaran. Senyawa yang lebih hidrofil ukurannya cenderung lebih besar sehingga Atrovastatin lebih sulit menembus sawar darah otak daripada Simvastatin. Atorvastatin memiliki gugus fluorophenyl yang menyebabkan interaksi kutub tambahan antara enzim dan statin sehingga menghasilkan pengikatan yang lebih kuat pada enzim HMG-CoA reduktase. Atovarstatin termasuk high intensity statin karena dapat menurunkan kadar LDL sebanyak 26-60%, sehingga Atorvastatin lebih poten daripada Simvastatin. Atovastatin memiliki 3 gugus asam hidroksil aktif sehingga tidak memerlukan hidrolisis secara enzimatik, jadi diberikan dalam bentuk aktifnya (bentuk asam).