Anda di halaman 1dari 3

Faktor Penyebab BBLR

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) adalah :
1. Faktor Ibu
 Gizi saat hamil yang kurang
 Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
 Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
 Faktor pekerja yang terlalu berat
2. Faktor Kehamilan
 Hamil dengan hidramnion
 Hamil ganda
 Perdarahan antepartum
 Komplikasi hamil : pre-eklampsia / eklampsia, ketuban pecah dini.
3. Faktor Janin
 Cata bawaan
 Infeksu infeksi dalam rahim
4. Faktor yang masih belum diketahui

E. Masalah Pada BBLR


1. Suhu tubuh
 Pusat pengatur nafas badan masih belum sempurna
 Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah
 Otot bayi masih lemah
 Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan
 Kemampuan metabolisme panas masih rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak
kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36o sampai 37o.
2. Pernafasan
 Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
 Surfaktan paru-paru masih kurang sehingga perkembangannya tidak sempurna
 Otot pernafasan dan tulang iga lemah
 Dapat disertai penyakit-penyakit maka maun membrane, mudah infeksi paru-paru, gagal
pernafasan.
3. Alat pencernaan makanan
 Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan dengan banyak lemah / kurang baik.
 Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung
berkurang
 Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
4. Hepar yang belum matang (immatur)
 Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia
(kuning) sampai kena uterus.
5. Ginjal masih belum malang (immature)
 Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga
mudah terjadi edema.
6. Perdarahan dalam otot
 Pembuluh darah bayi premature masih rapuh dan mudah pecah
 Sering mengalami gangguan pernafasan, sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
 Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi
 Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis.

F. Penanganan BBLR
1. Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan
ketat
2. Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk
mencuci tangan sebelum memegang bayi
3. Pengawasan nutrisi / ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan
dengan cermat
4. Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya
tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal)
Dengan mengetahui berbagai faktor penyebab persalinan preterm dapat dipertimbangkan
langkah untuk menghindari persalinan preterm dengan jalan.
 Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur
 Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kehamilan dan persalinan
preterm
 Memberikan nasehat tentang : gizi saat kehamilan, meningkatkan pengertian KB interval,
memperhatikan tentang berbagai kelainan yang timbul dan segera melakukan konsultasi,
Menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga secara dini penyakit ibu dapat diketahui
dan diawasi / diubah.
 Meningkatkan keadaan sosial ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan.

G. Penatalaksanaan BBLR
1. Permukaan tubuh relatif lebih luas  sehingga BBLR banyak kehilangan panas dan cairan
melalui kulit.
Kehilangan panas dan cairan melalui kulit
2. Prinsip Pencegahan hipotermia
 Tunda memandikan bayi  pakai minyak kelapa
 Tempatkan pada inkubator atau afies hangat
 Perhatikan status cairan bila perlu pasang infus
 Bungkus bayi dengan selimut  metode kanguru
 Bila perlu O2
3. Nutrisi
1. Minum pada bayi premature
 Pada 2 jam pertama, beri ASI
 ASI diberikan dengan pipet / sendok sedikit-sedikit
 Susu yang mengandung lemak (mudah cerna)
 Frekuensi pemberian 3 jam sekali
2. Pada bayi KMK
 Refleks hisap sudah membaik
 Enzim pencernaan > aktif
 Pemberian cairan parenteral sampai dengan enteral tercukupi.
(info bidan Fitri.blogspot. com/ …… model. pendokumentasian. asuhan kebid.html)

Anda mungkin juga menyukai