Disusun Oleh :
Rizky Aji Shiddiqy 170020110011005
Achmad Furqon Alfath 170020110011001
Ramsey Walker
Chairman
Assistan
Assistan Assistant
t
t
Associate
Editor
PEMBAHASAN KASUS
Saat menjadi presiden dan penerbit Walker and Company, Ramsey menghadapi berbagai
masalah, salah satunya adalah tergerusnya arus kas perusahaan dan kehilangan pemasok utamanya
(sebuah perusahaan percetakan). Tidak adanya akses untuk menambah modal kerja semakin menambah
beban Ramsey. Informasi mengenai dimana dan bagaimana mereka menemukan dan menetapkan posisi
bisnis perusahaan pun tidak dimiliki. Akibatnya Ramsey menyusun dasar laporan laba rugi untuk setiap
lini produk. Dia menggunakan ini sebagai alasan untuk mengurangi 150 sampai 100 judul baru dalam
setahun. Dengan produk-produk baru yang lebih sedikit, dapat mengurangi biaya overhead sebesar 20%.
Selanjutnya Ramsey memindahkan kantor dari Fancy Fifth Avenue ke West Village, menjual buku
di lini pendidikan, dan berhenti mengembangkan buku referensi (buku cetak). Ramsey juga merekrut
George Gibson, yang terkenal, berpengalaman dalam penerbitan untuk membangun editorial, marketing,
dan sales expertise perusahaannya. Pada tahun 1995 Walker and Company berhasil dengan sebuah buku
yang berjudul Longitude dan masuk ke dalam daftar bestseller . Hal ini diliput oleh majalah The New York
Time, Longitude adalah kisah sebuah desa pembuat jam yang memecahkan masalah navigasi yang paling
mendesak pada abad ke-18. Walaupun sukses dengan buku Longitude- nya, faktanya perusahaan
mengalami keuntungan minimal dan arus kas negatif. Ramsey merasa masih memerlukan strategi
penerbitan yang baru untuk dapat sukses di masa depan, menerbitkan buku-buku yang lebih sedikit di
dalam segmen yang lebih sedikit dan memfokuskan lebih banyak sumber daya pada diferensiasi buku-
buku di pasaran.
Kelemahan terbesar Walker and Company adalah kurangnya diagnosa terhadap sistem
pengendalian yang baik. Tidak ada target kinerja yang jelas yang diatur dari atas (top manajemen), dan
tidak ada yang melihat hubungan antara laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Ramsey
mempertimbangkan untuk menggunakan Return-on-Assets sebagai "critical performance variable"
perusahaan. Hal ini dapat bertindak sebagai indikator untuk return-on-investment. Walker and Company
menetapkan target ROA pada tahun fiskal selanjutnya yaitu pada tahun 1998 sebesar 10%. Meskipun
perusahaan penerbitan yang besar pada umumnya menargetkan ROA-nya sebesar 15%. Walker and
Companypercaya bahwabisnis merekasetidaknyacukup baikuntuk mencapai10% ROA. Disamping itu,
Ramsey inginmenetapkan targetaliran kas bebasberdasarkanpenguranganmodal kerja.
Setelah perubahan yang dilakukan Ramsey pada tahun 1991, Walker and Company telah
menerbitkan 100 buku di lima segmen editorial yang berbeda yaitu:
1. Non fiksi: dalam setahun Walker menerbitkan 20 judul buku baru yang diberi hardcover dan
paperback.
2. Misteri: dalam setahun Walker menerbitkan 20-24 judul buku baru yang diberi hardcover.
3. Buku asing : Walker menerbitkan 6-8 judul sejarah asing baru dalam satu tahun dalam hardcover.
Buku ini dijual secara eksklusif untuk perpustakaan umum.
4. Agama dan inspiratif: Walker menerbitkan 14-17 judul baru, hanya dalam paperback.
5. Buku Anak: Walker menerbitkan 25-30 hardcovers dan 5-8 paperback. Buku anak-anak yang dijual
untuk kedua toko buku umum dan khusus ritel, grosir, dan sekolah.
Pada tahun 1996, Industri penerbitan buku di seluruh dunia menghasilkan $ 80 miliar pendapatan
dengan lebih dari $ 25 miliar meningkat ke pasar AS. Hal ini memicu Walker and company untuk harus
berkompetisi dengan empat kategori penerbit yaitu; Penerbit besar yang menutupi hampir semua
segmen, Penerbit menengah yang mengkhususkan diri dalam satu segmen, Penerbit kecil sampai
menengah yang menutupi berbagai segmen dan Penerbit kecil dan sangat khusus. Jika dilihat dari industri
tren, kira-kira 50.000 judul buku baru diterbitkan setiap tahun, dan total 1,2 juta judul dicetak (sebaliknya,
20.000 CD baru dan 170 film besar yang dirilis setiap tahun) maka diferensiasi menjadi penting untuk
mensukseskan strategi.Industri buku dikonsolidasikan dengan cepat pada tahun 1980an dan 1990an,
Konsolidasi telah terjadi baik pada eceran dan grosir. Saluran distribusi baru juga dilakukan agar membuka
cara yang efisien bagi konsumen untuk mengakses inventaris besar buku, memperluas ukuran pasar untuk
memasukkan orang-orang yang sebelumnya tidak bisa menemukan atau tidak tertarik pada buku, saluran
baru yang penting lainnya termasuk klub gudang dan toko diskon.
Adapun Rencana laba untuk baris buku anak-anak dimana Ramsey telah memutuskan untuk
berhenti menerbitkan novel barat. Langkah ini diambil untuk sementara waktu karena mrmiliki
pengembalian yang relatif kecil dengan tidak ada potensi kenaikan.
Exhibit 2
Ramsey belum tahu dampak dari keputusan ini pada laba perusahaan ke depan. Dia tahu,
bagaimanapun, bahwa semua HPP dan sepertiga dari biaya operasional adalah biaya variable. Biaya tetap
sisanya akan kembali dialokasikan untuk lini lain atau dikurangi. Melihat hal ini, Ramsey berdiskusi dengan
George Gibson dan Ted Rosenfeld. Dia ingin membahas bagaimana mengelola baris buku anak-anak untuk
mencapai aliran dan keuntungan untuktarget perusahaan. Ramsey telah memutuskan berapa banyak
judul baru untuk diterbitkan pada setiap buku anak-anak untuk tahun yang akan datang. Walker
menerbitkan buku anak baru setiap tahun dalam lima format yang berbeda yaitu: Buku gambar ilustrasi,
Esai foto (cerita diilustrasikan dengan foto), buku ilustrasi hitam dan putih, nonfiksi informasi, dan
fiksi.Setelah satu tahun judul menjadi bagian dari "Backlist" tapi terus menghasilkan penjualan. hasil
keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Mei 1997 bervariasi tergantung pada format.
Exhibit 3
EXHIBIT 3 Informasi Keuangan Lini Buku Anak-anak untuk tahun yang berakhir 31 Mei 1997
NON
FORMAT EDITORIAL GAMBAR FOTO H+P FIKSI FIKSI BACKLIST TOTAL
Laporan Laba Rugi
Unit Terjual 44.313 23.180 12.485 22.097 7.871 NA NA
Jumlah Judul Baru 5 6 3 7 2 NA
Pendapatan (termasuk 388.121 222.389 137.972 198.324 66.538 1.096.560 2.109.904
pendapatan hak sub)
% pertumbuhan dari 1995 15% 18% 7% -10% 0%
COGS 127.672 79.183 58.934 63.200 20.372 393.308 742.669
Royalti 58.218 33.358 20.696 29.749 9.981 145.198 297.200
Laba kotor % 52% 49% 42% 53% 54% 51% 51%
Biaya Editorial 42.693 24.463 15.177 21.816 7.319 15.798 127.266
Biaya Penjualan langsung 34.931 20.015 12.417 17.849 5.988 65.421 156.621
Biaya OH 34.931 20.015 12.417 17.849 5.988 97.656 188.856
Biaya copy gratis 19.406 11.119 6.899 9.916 3.327 28.248 78.915
Art/production/gen'l 15.525 8.896 5.519 7.933 2.662 32.113 72.648
Editorial
Pengiriman/warehousing/ 38.812 22.239 13.797 19.832 6.654 119.492 220.826
proses pemesanan
Biaya Administrasi & 42.575 26.687 16.557 23.799 7.985 167.263 284.866
Umum
Total Biaya 228.873 133.434 82.783 118.994 39.923 525.991 1.129.998
Untung (rugi) (26.642) (23.586) (24.441) (13.619) (3.738) 32.063 (59.963)
Neraca
Aset lancar
Persediaan lancar ($) 46.932 94.398 38.589 42.574 22.100 620.000 864.593
Unearned author advance 10.000 20.000 30.000
Piutang dagang 77.624 44.478 27.594 39.665 13.308 221.331 424.000
Total 124.556 148.876 66.183 82.239 35.408 861.331 1.318.593
Utang Lancar
Utang dagang 52.348 52.074 29.257 31.732 12.742 178.153
Utang Royalti 23.218 7.696 2.749 33.663
Total 75.566 52.074 36.953 34.481 12.742 211.816
Investasi
Pabrik,kertas, percetakan, 174.494 173.581 97.523 105.774 42.472
Jilid
author advances 35.000 42.000 13.000 27.000 10.000
Total Investasi 209.494 215.581 110.523 132.774 52.472
Exhibit 4
NERACA (% assets)
Total Aset ($juta) $981,1 $285,3 $15,8 100%
Piutang Dagang 159,5 63,3 4,9 18,11%
Persediaan 145,0 70,6 0,6 22,19%
Total Aset Lancar 324,7 185,0 9,0 56,23%
Utang Dagang 47,6 16,7 2,3 12,41%
Total Utang Lancar 238,7 44,8 2,5 32,38%
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan kasus di atas, permasalahan yang terjadi pada Walker and Company dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Profit yang diperoleh dari Walker and Company dari lini buku anak-anak setiap tahun tidak
memberikan keuntungan yang maksimal karena perencanaan laba yang kurang baik. Maka harus
dilakukan perhitungan atau ukuran kinerja untuk mencapai target.
2. Karena terjadi penurunan profit, berbagai upaya untuk memperoleh profit pada tahun berikutnya
perlu ditetapkanberdasrkan perhitungan profit plan yang dianalisis untuk mencapai target.
B. ANALISIS KASUS
1. Perencanaan laba Ramsey Walker untuk garis buku anak-anak serta asumsi yang digunakan
untuk menghitung ukuran kinerja profit plan.
EXHIBIT 5 Usulan Product Mix and Profit Plan lini buku anak - untuk tahun yang berakhir May 31, 1998
LINI EDITORIAL GAMBAR FOTO H+P NON FIKSI FIKSI BACKLIST* TOTAL ASUMSI
COGS 135.377 77.569 48.125 69.175 23.208 384.000 737.454 32% of Sales
Royalti 63.458 36.361 22.558 32.426 10.879 180.000 345.682 15% of Sales
% biaya dari penjualan 47% 47% 47% 47% 47% 47% 47%
Aset Lancar
Persediaan 37.546 75.518 30.871 34.059 17.680 500.000 695.674 decrease 20%
% piutang dari penjualan (projected) 15% 15% 15% 15% 15% 20%
Total Aset Lancar 101.003 111.879 53.430 66.485 28.559 740.000 1.101.356
Utang Lancar
Perubahan modal kerja 32.994 65.012 20.172 35.452 17.091 740.000 910.722
Free Cash Flow 58.377 79.557 29.195 48.423 21.443 812.000 1.048.994
2. Upaya yang dilakukanoleh Walker and Company berdasarkan analisis diatas untuk profit plan agar
mencapai target perusahaan sebagai berikut:
a. Meningkatkan penjualan untuk mencapai profit dengan cara meningkatkan pemasaran.
b. Menekan biaya menjadi 47% dari Penjulan menurunkan tingkat piutang menjadi 15%.
c. Menerapakan sistem pengendalian yang baik dengan melakukan fungsi manajemen yang
tepat dari top manajemen ke semua manajemen bawahannya.
C. KESIMPULAN
1. Agar bisnis memiliki arah dan patokan yang jelas menuju sasaran, kita harus menyusun Business Plan.
Business Plan merupakan dokumen yang tersusun dari sekumpulan rencana pada seluruh aspek yang
dikelola perusahaan. Salah satu alasan utama adalah menjadi kerangka bagi perusahaan dalam upaya
mencapai sasaran. Untuk dapat mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaan, Walker and
Company perlu menyusun profit plan untuk tahun-tahun kedepannya.Dengan perencanaan yang
telah dibuat, kita dapat mengontrol produk mana yang tetap dipertahankan atau dihentikan
produksinya.
2. Selain pembuatan profit plan, pengendalian internal perusahaan perlu diperbaiki. Dengan
pengendalian internal yang baik, maka target kerja perusahaan yang diatur dari top manajemen
menjadi jelas.