ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
TIM PENYUSUN.................................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI............................................................................3
BAB III. TUJUAN PELATIHAN.................................................................................................4
BAB IV. STRUKTUR PROGRAM..........................................................................................5
BAB V. GARIS-GARIS BESAR PEMBELAJARAN (GBPP).................................................6
BAB VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN................................................................28
BAB VII. PESERTA DAN PELATIH.........................................................................................32
BAB VIII. PENYELENGGARAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN............................33
BAB IX. EVALUASI................................................................................................................34
BAB X. SERTIFIKAT........................................................................................................... 35
REFERENSI......................................................................................................................... 36
iii
TIM PENYUSUN
KONTRIBUTOR:
Edy Suprapto, S.Si., M.Si.; Sutarno, SAP; Prapti Setyaningsih, S.Farm., Apt., MKK.; Ns.
Suriyanti Marasaoly, S.Kep.; dr. Rita Inastuti.
iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah
manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan
komersial. Sedangkan pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan
yang meliputi perencanaan, pengerahan dan pelestarian pendonor darah, penyediaan
darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Idealnya perawat yang dipekerjakan di Unit Transfusi Darah (UTD) harus mendapat
pelatihan terlebih dahulu sebab lingkup kerja yang ditugaskan mengambil sebagian
kewenangan dari TTD dan tidak diajarkan dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
Namun kenyataan di lapangan masih banyak perawat di UTD yang tidak mendapatkan
kesempatan pelatihan terstandar, terutama perawat yang bekerja di UTD Rumah Sakit
milik Pemerintah/ Pemerintah Daerah. Hal ini tentunya akan berdampak pada mutu dari
darah dan komponen darah yang dihasilkan dari penyelenggaraan pelayanan transfusi
darah di UTD dan pada jangka panjang akan berdampak pada keselamatan pasien
penerima transfusi darah.
B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di Unit Transfusi Darah diselenggarakan
dengan memperhatikan:
1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. didengarkan dan dihargai pengalamannya.
b. dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan
c. tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan
1
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
a. mendapatkan satu paket bahan belajar
b. mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode
c. belajar dengan modal pengetahuan dan atau pengalaman yang dimiliki
masing-masing, saling berbagi antar peserta maupun fasilitator
d. melakukan refleksi dan umpan balik secara terbuka
e. melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat pemahaman dan kemampuannya
2
BAB II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai perawat yang melaksanakan
pelayanan darah di UTD sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. Fungsi
Dalam menjalankan perannya, peserta memiliki fungsi:
1. Melakukan pengerahan pendonor darah
2. Melakukan seleksi pendonor darah
3. Melakukan pengambilan darah lengkap dari pendonor darah
4. Melakukan penyimpanan dan transportasi darah
5. Melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD
C. Kompetensi
Setelah mengikuti Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di Unit Transfusi Darah,
peserta mampu:
1. Melakukan pengerahan pendonor darah
2. Melakukan seleksi pendonor darah
3. Melakukan pengambilan darah lengkap dari pendonor darah
4. Melakukan penyimpanan dan transportasi darah
5. Melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD
3
BAB III. TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan pelayanan darah di
UTD sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi, peserta mampu:
1. Melakukan pengerahan pendonor darah
2. Melakukan seleksi pendonor darah
3. Melakukan pengambilan darah lengkap dari pendonor darah
4. Melakukan penyimpanan dan transportasi darah
5. Melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD
4
BAB IV. STRUKTUR PROGRAM
NO MATERI WAKTU
T P PL JML
A MATERI DASAR
1. Kebijakan Pemerintah dalam Pengerahan dan Seleksi 1 0 0 1
Pendonor Darah serta Pengambilan Darah
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 0 0 2
3. Asuhan Keperawatan dalam Pengerahan dan Seleksi 1 0 0 1
Pendonor Darah serta Pengambilan Darah
Sub TOTAL 4 0 0 4
B MATERI INTI
1. Pengerahan Pendonor Darah 2 3 0 5
2. Seleksi Pendonor Darah 2 4 0 6
3. Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah 4 16 0 20
4. Penyimpanan dan Transportasi Darah 2 4 0 6
5. Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah di UTD
1 3 0 4
Sub TOTAL
11 30 0 41
C MATERI PENUNJANG
1. Building Learning Commitment 0 3 0 3
2. Rencana Tindak Lanjut 1 2 0 3
3. Anti Korupsi 2 0 0 2
Sub TOTAL 3 5 0 8
TOTAL 18 35 0 53
Keterangan:
Waktu: 1 jam pembelajaran (Jpl) = 45 menit
T =Teori; P = Penugasan; PL=Praktik Lapangan
5
BAB V. GARIS-GARIS BESAR PEMBELAJARAN (GBPP)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan kebijakan Pemerintah dalam pengerahan dan
seleksi pendonor darah serta pengambilan darah.
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
6
Kesehatan RI No. 91 Peraturan Kepala
Tahun 2015 tentang Badan Pengawas
Standar Pelayanan Obat dan Makanan
Darah RI Nomor 10 Tahun
d. Pedoman Cara 2017 tentang
Pembuatan Obat yang Penerapan
Baik (CPOB) di UTD Pedoman Cara
dan Pusat Pembuatan Obat
Plasmaferesis terkait yang Baik di UTD
pengerahan dan seleksi dan Pusat
pendonor darah serta Plasmaferesis
pengambilan darah
e. Petunjuk Operasional
Penerapan Pedoman
CPOB di UTD dan
Pusat Plasmaferesis
dalam pengerahan dan
seleksi pendonor darah
serta pengambilan
darah
7
Nomor : Materi Dasar 2
Materi : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
8
untuk Profilaksis Pasca
Pajanan
e. Standar Prosedur
Operasional (SPO) K3
4. Menjelaskan perlindungan
kesehatan dan keselamatan bagi
4. Menjelaskan perlindungan
pendonor darah
kesehatan dan keselamatan
bagi pendonor darah
9
Nomor : Materi Dasar 3
Materi : Asuhan Keperawatan dalam Pengerahan dan Seleksi Pendonor Darah serta Pengambilan Darah
Waktu : 1 Jpl (T = 1 Jpl; P = 0 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan asuhan keperawatan dalam pengerahan dan
seleksi pendonor darah serta pengambilan darah .
10
pengerahan dan seleksi dan seleksi pendonor darah Persatuan Perawat
pendonor darah serta serta pengambilan darah Nasional Indonesia
pengambilan darah Standar intervensi
keperawatan
5. Menjelaskan dokumentasi 5. Dokumentasi keperawatan indonesia (2018) :
keperawatan dalam pengerahan dalam pengerahan dan definisi dan
dan seleksi pendonor darah seleksi pendonor darah tindakan
serta pengambilan darah serta pengambilan darah keperawatan.
Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
11
Nomor : Materi Inti 1
Materi : Pengerahan Pendonor Darah
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL= 0 Jpl)
12
pengerahan pendonor
darah.
13
Nomor : Materi Inti 2
Materi : Seleksi Pendonor Darah.
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan seleksi pendonor darah.
Setelah mengikuti materi ini peserta Ceramah Bahan tayang Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab Modul pelatihan Kesehatan RI No.
(CTJ) Laptop/komputer 83 Tahun 2014
1. Menjelaskan konsep seleksi 1. Konsep seleksi pendonor Curah LCD tentang UTD, BDRS
pendonor darah. darah: pendapat ATK dan Jejaring
a. Pengertian seleksi Latihan Pelayanan
Alat pemeriksaan
pendonor darah. (TPK 2) Transfusi Darah.
kesehatan sederhana
b. Persyaratan pendonor Peraturan Menteri
Alat dan bahan
darah. Kesehatan RI No.
c. Informed consent pemeriksaan
haemoglobin 91 Tahun 2015
pendonor darah dalam tentang Standar
rangka perlindungan Alat dan bahan
Pelayanan Darah
hukum pemeriksaan golongan
darah Peraturan Kepala
d. Prinsip Cara Pembuatan
Badan Pengawas
Obat yang Baik (CPOB) di bahan habis pakai
UTD terkait seleksi Obat dan Makanan
medis
pendonor darah RI Nomor 10 Tahun
Panduan latihan
2017 tentang
SPO seleksi pendonor
2. Seleksi pendonor darah: Penerapan
2. Melakukan seleksi pendonor darah di UTD
a. Persiapan alat dan Pedoman Cara
darah. Formulir kuesioner dan
bahan untuk seleksi Pembuatan Obat
informed consent
pendonor darah yang Baik di UTD
b. Pengisian lembar pendonor darah dan
dan Pusat
14
informasi dan kuesioner petunjuk pengisiannya Plasmaferesis
calon pendonor darah. Formulir pencatatan
c. Pemeriksaan kesehatan kegiatan seleksi
calon pendonor darah. pendonor darah
d. Pemeriksaan kadar
hemoglobin.
e. Pemeriksaan golongan
darah.
f. Informed consent calon
pendonor darah
g. Pencatatan kegiatan seleksi
pendonor darah.
15
Nomor : Materi Inti 3
Materi : Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah.
Waktu :20 Jpl (T = 4 Jpl; P = 16 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengambilan darah lengkap
dari pendonor darah.
Setelah mengikuti materi ini peserta Ceramah Bahan tayang Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab Modul pelatihan Kesehatan RI No.
1. Menjelaskan anatomi dan 1. Anatomi dan Fisiologi Fossa (CTJ) Laptop/komputer 83 Tahun 2014
fisiologi Fossa cubiti cubiti Curah LCD tentang UTD, BDRS
a. Anatomi Fossa cubiti pendapat ATK dan Jejaring
b. Fisiologi Fossa cubiti Pelayanan
Latihan Alat dan bahan habis pakai
(TPK 3) untuk pengambilan darah Transfusi Darah.
2. Prinsip pengambilan darah
2. Menjelaskan prinsip Uji lengkap Peraturan Menteri
lengkap dari pendonor
pengambilan darah lengkap dari Komprehensif Panduan latihan Kesehatan RI No.
darah:
pendonor darah. SPO pengambilan darah 91 Tahun 2015
a. Pengertian
lengkap dari pendonor tentang Standar
b. Tujuan
darah Pelayanan
c. Efek samping dan
Formulir pencatatan Transfusi Darah
penanganannya
kegiatan pengambilan
d. Prinsip Cara Pembuatan Peraturan Kepala
darah lengkap dari
Obat yang Baik (CPOB) di Badan Pengawas
pendonor darah
UTD terkait pengambilan Obat dan Makanan
Panduan uji komprehensif
darah lengkap dari RI Nomor 10 Tahun
pendonor darah 2017 tentang
Penerapan
Pedoman Cara
3. Pengambilan darah lengkap
3. Melakukan pengambilan darah Pembuatan Obat
16
lengkap dari pendonor darah dari pendonor darah: yang Baik di UTD
a. Persiapan alat dan dan Pusat
bahan Plasmaferesis
b. Identifikasi donor, F. Paulsen & J.
kantong darah dan Waschhke; Sobotta,
tabung sampel Atlas Anatomi
c. Penilaian akses vena Manusia, Anatomi
dan desinfeksi lengan Umum dan Sistem
donor Muskuloskkeletal
d. Phlebotomy Jilid 1, Edisi 23;
e. Kendala dalam Penerbit Buku
pengambilan darah Kedokteran;EGC.
pendonor, peralatan dan Susanti & Saptuti
petugas Chunaeni; Anatomi
f. Pengambilan contoh dan Fisiologi
darah donor Pembuluh Darah;
g. Perawatan kantong Presentasi Ajar
darah yang terkumpul Pelatihan Dasar
h. Penanganan sampel Seleksi dan
dan darah donor Pengambilan Darah
i. Penanganan pendonor Pendonor; UDD
pasca pengambilan Pusat PMI; 2018.
darah
j. Pencatatan kegiatan
pengambilan darah
lengkap dari pendonor
darah
17
Nomor : Materi Inti 4
Materi : Penyimpanan dan Transportasi Darah
Waktu : 6 Jpl (T= 2 Jpl; P= 4 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan penyimpanan dan transportasi darah.
Setelah mengikuti materi ini, peserta Ceramah Bahan tayang Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab Modul pelatihan Kesehatan RI No.
(CTJ) Laptop/komputer 83 Tahun 2014
1. Menjelaskan prinsip 1. Prinsip penyimpanan dan Curah LCD tentang UTD, BDRS
penyimpanan dan transportasi transportasi darah: pendapat ATK dan Jejaring
darah a. Prinsip Latihan Pelayanan
b. Metode Alat dan Bahan
(TPK 2) penyimpanan dan Transfusi Darah.
c. Pengemasan darah saat
transportasi darah Peraturan Menteri
transportasi
d. Efek samping Panduan latihan Kesehatan RI No.
91 Tahun 2015
penyimpanan dan SPO penyimpanan
transportasi darah tentang Standar
darah
e. Prinsip Cara Pembuatan Pelayanan
Formulir pemeriksaan
Obat yang Baik (CPOB) Transfusi Darah
suhu ruangan dan
dalam penyimpanan dan Peraturan Kepala
petunjuk pengisiannya
transportasi darah Badan Pengawas
Formulir pemeriksaan
2. Melakukan penyimpanan dan Obat dan Makanan
suhu harian dan
transportasi darah 2. Penyimpanan dan RI Nomor 10 Tahun
petunjuk pengisiannya
transportasi darah: 2017 tentang
a. Persiapan Alat dan Bahan Formulir penggunaan
Penerapan
b. Penyimpanan Darah alat dan petunjuk
Pedoman Cara
c. Transportasi Darah pengisiannya
Pembuatan Obat
d. Pencatatan penyimpanan
yang Baik di UTD
18
dan transportasi darah Formulir pembersihan dan Pusat
dan perawatan alat dan Plasmaferesis
petunjuk pengisiannya
Formulir pemeriksaan
mingguan dan bulanan
serta petunjuk
pengisiannya
SPO pengemasan darah
dan penggunaan ulang
cool box
SPO distribusi darah
Formulir pemeriksaan
suhu transportasi dan
petunjuk pengisiannya
19
Nomor : Materi Inti 5
Materi : Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah di UTD
Waktu : 4 Jpl (T = 1 Jpl; P = 3 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD
20
Formulir laporan tahunan Pusat
uji saring Infeksi Menular Plasmaferesis.
Langsung Lewat
Transfusi Darah di UTD
Formulir laporan tahunan
permintaan darah dan
darah yang tidak terpakai
di UTD
Formulir laporan tahunan
komponen darah di UTD
Formulir laporan tahunan
pelayanan darah di
rumah sakit (UTD)
Formulir laporan tahunan
ketenagaan di UTD
21
Nomor : Materi Penunjang 1
Materi : Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T= 0 Jpl; P= 3 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar dalam proses pelatihan
22
c. Hasil yang ingin dicapai
4. Merumuskan kesepakatan pada akhir pelatihan
bersama tentang norma kelas
dalam pembelajaran 4. Kesepakatan bersama
tentang norma kelas
5. Merumuskan kesepakatan dalam pembelajaran
bersama tentang kontrol kolektif
dalam pelaksanaan norma kelas 5. Kesepakatan bersama
tentang kontrol kolektif
dalam pelaksanaan
6. Membentuk dan menentukan norma kelas
organisasi kelas
6. Pembentukan dan
penentuan organisasi
kelas
23
Nomor : Materi Penunjang 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membuat rencana tindak lanjut (RTL) untuk diterapkan di
wilayah kerja masing-masing.
24
Nomor : Materi Penunjang 3
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P= 0 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan anti korupsi di lingkungan kerjanya
25
Cara Penanggulangan Nomor 61 tahun
Korupsi 2010 Pelaksanaan
3. Gratifikasi Undang-undang
a. Pengertian gratifikasi Nomor 14 Tahun
b. Landasan Hukum 2008
Gratifikasi Permenpan RI
c. Gratifikasi Merupakan Nomor 5 Tahun
Tindak Pidana Korupsi 2009 tentang
(TPK) Pedoman Umum
d. Contoh gratifikasi Penanganan
e. Sanksi gratifikasi Pengaduan
Masyarakat Bagi
Instansi Pemerintah
Permenkes RI
Nomor 49 Tahun
2012 tentang
Pedoman
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat terpadu
di lingkungan
Kementerian
Kesehatan
Permenkes RI
Nomor 134 Tahun
2012 tentang Tim
Pengaduan
Masyarakat
Permenkes RI
26
Nomor 14 Tahun
2014 Kebijakan
tentang Gratifikasi
Bidang Kesehatan
Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor: 232/
Menkes/ SK/ VI/
2013 Tentang
Strategi Komunikasi
Pekerjaan dan
Budaya Anti Korupsi
Suharsaputra,
Uhar. Budaya
Korupsi dan
Pendidikan
Tantangan bagi
Dunia Pendidikan
KPK. Buku Saku
Gratifikasi
27
BAB VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN
PRE-TEST
PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
WAWASAN
Materi Inti:
Materi Dasar: 1. Pengerahan Pendonor Darah
E 1. Kebijakan Pemerintah dalam 2. Seleksi Pendonor Darah
3. Pengambilan Darah Lengkap dari
V Pengerahan dan Seleksi Pendonor
Pendonor Darah
A Darah serta Pengambilan Darah
4. Penyimpanan dan Transportasi Darah
L 2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah
U 3. Asuhan Keperawatan dalam
di UTD
A Pengerahan dan Seleksi Pendonor
S Darah serta Pengambilan Darah
Materi Penunjang: Metode:
I
Anti Korupsi Ceramah tanya jawab
Curah pendapat
Metode: Role Play
Ceramah tanya jawab Latihan
Curah pendapat
POST-TEST
UJIAN KOMPREHENSIF
EVALUASI PENYELENGGARAAN
PENUTUPAN
28
B. Proses dan Metode Pembelajaran
1. Pre-Test
Sebelum acara pembukaan, dilakukan Pre-Test terhadap peserta latih, dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan
peserta latih terkait materi yang akan diberikan pada proses pembelajaran
2. Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
b. Pembacaan susunan acara pembukaan oleh pembawa acara.
c. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
d. Sambutandan arahan dari pejabat yang berwenang sekaligus membuka
pelatihan secara resmi
e. Penyematan tanda peserta latih secara simbolisdiikuti oleh peserta latih lainnya
sebagai tanda pelatihan dimulai
f. Pembacaan doa
g. Foto bersama
3. Penjelasan Program
Penjelasan program pelatihan diberikan dengan tujuan untuk menjelaskan kepada
peserta latih tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga
peserta diharapkan dapat :
a. mengetahui alur proses pembelajaran dari awal sampai akhir
b. mematuhi tata tertib acara pelatihan yang berlaku dalam penyelenggaraan
pelatihan
5. Wawasan
Setelah materi BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar
wawasan yang sebaiknya diketahui oleh peserta latih dalam pelatihan ini, yaitu:
a. Materi Dasar:
1) Kebijakan Pemerintah dalam Pengerahan dan Seleksi Pendonor Darah serta
Pengambilan Darah
2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3) Asuhan Keperawatan dalam Pengerahan dan Seleksi Pendonor Darah serta
Pengambilan Darah
b. Materi Penunjang: Anti Korupsi
29
6. Pengetahuan dan Keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah
pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta latih dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pengerahan Pendonor Darah
b. Seleksi Pendonor Darah
c. Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah
d. Penyimpanan dan Transportasi Darah
e. Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah di UTD
7. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari
(refleksi) dan terhadap pelatih.
a. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara melakukan review kegiatan
proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
b. Evaluasi terhadap pelatih dilakukan oleh peserta latih pada saat pelatih telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan form evaluasi terhadap pelatih.
9. Post-Test
Post Test dilakukan kepada peserta latih setelah semua materi disampaikan dan
sebelum penutupan dengan tujuan untuk melihat peningkatan dan kemajuan peserta
dalam proses pembelajaran.
12. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan
oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
30
a. Menyanyikan Lagu Padamu Negeri
b. Laporan ketua penyelenggara pelatihan berupa laporan hasil evaluasi
penyelenggaraan pelatihan termasuk terhadap peserta, pelatih, dan proses
penyelenggaraan.
c. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta latih
d. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang
Pelatihan ditutup dengan resmi oleh pejabat yang berwenang dengan ditandai
secara seremonial lewat :
1) pembagian sertifikat kepada peserta latih secara simbolis (tentatif)
2) apresiasi peserta terbaik
3) pelepasan kartu tanda peserta latih secara simbolis diikuti oleh peserta latih
sebagai tanda acara selesai
e. Pembacaan doa
f. Foto bersama
31
BAB VII. PESERTA DAN PELATIH
A. Peserta
Peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Peserta
a. Peserta berasal dari Unit Transfusi Darah (UTD) yaitu tenaga kesehatan dengan
latar belakang minimal pendidikan Diploma Tiga Keperawatan.
b. Diutamakan minimal memiliki pengalaman bekerja di UTD selama 1 tahun.
c. Mendapat ijin pimpinan instansi/satuan kerja.
d. Tidak akan dipindahtugaskan minimal 2 tahun yang dibuktikan dengan surat
pernyataan yang ditandatangani pimpinan instansi/satuan kerja.
2. Jumlah Peserta
Jumlah peserta setiap kelas berjumlah maksimal 30 orang.
B. Pelatih
Pelatih yang akan mengajar dalam pelatihan memiliki kriteria:
1. Minimal pendidikan S1 Kesehatan.
2. Mampu dan memiliki pengalaman melatih.
3. Diutamakan pernah mengikuti TOT/ TPPK/ Pekerti/ Akta 5/ Widyaiswara Pertama
yang dibuktikan dengan sertifikat.
4. Memahami kurikulum dan modul Pelatihan Pelayanan Darah bagi tenaga Perawat di
Unit Transfusi Darah
5. Menguasai substansi materi.
32
BAB VIII. PENYELENGGARAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggara
Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di UTD diselenggarakan oleh:
1. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK).
2. Dinas Kesehatan Provinsi berkoordinasi dengan BBPK/Balai Pelatihan Kesehatan
(Bapelkes)/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang terakreditasi.
3. Divisi Pendidikan dan Pelatihan UTD berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan dan BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang terakreditasi.
4. Divisi Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan
SDM Kesehatan dan BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang
terakreditasi.
B. Tempat Penyelenggaraan
33
BAB IX. EVALUASI
2. Pelatih
Evaluasi diberikan oleh peserta untuk mengetahui kemampuan pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
dapat dipahami oleh peserta. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan formulir
evaluasi terhadap pelatih. Objek evaluasi meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode
e. Penggunaan alat bantu
f. Penggunaan bahasa
g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
h. Pencapaian Tujuan Instruksional Umum (TIU)
i. Kesempatan tanya jawab
j. Kemampuan menyajikan
k. Kerapihan pakaian
l. Kerja sama antar tim pengajar
3. Penyelenggaraan
Evaluasi diberikan oleh peserta latih untuk mengetahui tingkat keberhasilan
penyelenggara dalam memberikan pelayanan selama peserta mengikuti proses
pelatihan, terdiri dari:
a. Pelayanan proses pembelajaran;
b. Pelayanan administrasi;
c. Kelengkapan penunjang proses pelatihan.
34
BAB X. SERTIFIKAT
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95% dari seluruh
jumlah Jpl yang telah ditetapkan di dalam kurikulum pelatihan ini, berhak mendapatkan
sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain
yang terakreditasi dengan angka kredit 1 (satu) dan ditandatangani oleh Kepala
BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang terakreditasi atas nama Menteri
Kesehatan dan Penyelenggara Pelatihan.
Pengurusan Satuan Kredit Profesi (SKP) dapat dilakukan dengan jalan penyelenggara
pelatihan mengajukan proposal permohonan SKP kepada Organisasi Profesi terkait. Apabila
ada biaya maka mekanisme pembiayaannya dikelola oleh penyelenggara pelatihan. Nilai
SKP diharapkan tercantum dalam sertifikat pelatihan.
35
REFERENSI
36