Anda di halaman 1dari 40

KURIKULUM

PELATIHAN PELAYANAN DARAH BAGI


PERAWAT DI UNIT TRANSFUSI DARAH

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
TIM PENYUSUN.................................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI............................................................................3
BAB III. TUJUAN PELATIHAN.................................................................................................4
BAB IV. STRUKTUR PROGRAM..........................................................................................5
BAB V. GARIS-GARIS BESAR PEMBELAJARAN (GBPP).................................................6
BAB VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN................................................................28
BAB VII. PESERTA DAN PELATIH.........................................................................................32
BAB VIII. PENYELENGGARAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN............................33
BAB IX. EVALUASI................................................................................................................34
BAB X. SERTIFIKAT........................................................................................................... 35
REFERENSI......................................................................................................................... 36

iii
TIM PENYUSUN

Dr.dr.Yuyun Siti Maryuningsih, M.Sc.


drg. Haslinda, M.Kes.
dr. Ika Hariyani, MKM.
dr. Ernawati Oktavia, MKM.
dr. Susanti, MM.
dr. Elida Marpaung, M.Biomed.
Dr. Atik Hodikoh, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.
Ernawati, S.Kp., Sp.MB
Ns. Uke Pemila, M.Kep., Sp.MB.
Deasy Widiana, AP.TTD, S.Pd.
Farida Netty R.
Yuli Nazlia Sidy, S.Kep. Ners., MKM.
Reni Octavia, SKM, MKM.
Bambang Heriyanto, SKM, MPH.
dr. Aina Fatiya
drg. Enita Pardede

KONTRIBUTOR:

Edy Suprapto, S.Si., M.Si.; Sutarno, SAP; Prapti Setyaningsih, S.Farm., Apt., MKK.; Ns.
Suriyanti Marasaoly, S.Kep.; dr. Rita Inastuti.

iv
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah
manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan
komersial. Sedangkan pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan
yang meliputi perencanaan, pengerahan dan pelestarian pendonor darah, penyediaan
darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Untuk melaksanakan seluruh kegiatan pelayanan transfusi darah diperlukan tenaga


yang kompeten sesuai dengan peraturan yanga berlaku. Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah,
Bank Darah Rumah Sakit dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah, Pasal 17
menyebutkan ketenagaan di UTD terdiri atas (a) staf medis; (b) tenaga pelaksana
teknis; (c) pelaksana administrasi/ keuangan dan (d) tenaga penunjang. Kemudian
dijelaskan pada Pasal 18 Ayat (2) Poin b disebutkan yang dimaksud tenaga pelaksana
teknis dalam Pasal 17 huruf b memiliki kualifikasi: (a) Teknisi Transfusi Darah (TTD)
dengan mempunyai latar belakang pendidikan minimal Diploma Teknologi Transfusi
Darah; (b) Tenaga dengan latar belakang pendidikan Diploma Tiga Analis Kesehatan
yang mempunyai sertifikat pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan,
penyimpanan, disitribusi darah, dengan lingkup pekerjaan pada laboratorium uji saring
infeksi di UTD; dan/atau (c) Tenaga dengan latar belakang pendidikan diploma tiga
Keperawatan untuk lingkup pekerjaan pada rekrutmen pendonor, seleksi pendonor, dan
pengambilan darah.

Idealnya perawat yang dipekerjakan di Unit Transfusi Darah (UTD) harus mendapat
pelatihan terlebih dahulu sebab lingkup kerja yang ditugaskan mengambil sebagian
kewenangan dari TTD dan tidak diajarkan dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
Namun kenyataan di lapangan masih banyak perawat di UTD yang tidak mendapatkan
kesempatan pelatihan terstandar, terutama perawat yang bekerja di UTD Rumah Sakit
milik Pemerintah/ Pemerintah Daerah. Hal ini tentunya akan berdampak pada mutu dari
darah dan komponen darah yang dihasilkan dari penyelenggaraan pelayanan transfusi
darah di UTD dan pada jangka panjang akan berdampak pada keselamatan pasien
penerima transfusi darah.

Untuk mengatasi permasalahan di atas maka diperlukan adanya pelatihan pelayanan


darah bagi perawat di UTD dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis perawat
dalam untuk lingkup pekerjaan pada rekrutmen pendonor, seleksi pendonor, dan
pengambilan darah. Untuk itu, perlu disusun buku Kurikulum dan Modul Pelatihan
Pelayanan Darah bagi perawat di Unit Transfusi Darah sebagai acuan penyelenggaraan
pelatihan tersebut.

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di Unit Transfusi Darah diselenggarakan
dengan memperhatikan:
1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. didengarkan dan dihargai pengalamannya.
b. dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan
c. tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan

1
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
a. mendapatkan satu paket bahan belajar
b. mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode
c. belajar dengan modal pengetahuan dan atau pengalaman yang dimiliki
masing-masing, saling berbagi antar peserta maupun fasilitator
d. melakukan refleksi dan umpan balik secara terbuka
e. melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat pemahaman dan kemampuannya

3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:


a. mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan
b. memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi
yang diharapkan dalam akhir pelatihan

4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:


a. berkesempatan melakukan eksperimentasi
b. melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu

2
BAB II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai perawat yang melaksanakan
pelayanan darah di UTD sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. Fungsi
Dalam menjalankan perannya, peserta memiliki fungsi:
1. Melakukan pengerahan pendonor darah
2. Melakukan seleksi pendonor darah
3. Melakukan pengambilan darah lengkap dari pendonor darah
4. Melakukan penyimpanan dan transportasi darah
5. Melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD

C. Kompetensi
Setelah mengikuti Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di Unit Transfusi Darah,
peserta mampu:
1. Melakukan pengerahan pendonor darah
2. Melakukan seleksi pendonor darah
3. Melakukan pengambilan darah lengkap dari pendonor darah
4. Melakukan penyimpanan dan transportasi darah
5. Melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD

3
BAB III. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan pelayanan darah di
UTD sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi, peserta mampu:
1. Melakukan pengerahan pendonor darah
2. Melakukan seleksi pendonor darah
3. Melakukan pengambilan darah lengkap dari pendonor darah
4. Melakukan penyimpanan dan transportasi darah
5. Melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD

4
BAB IV. STRUKTUR PROGRAM

NO MATERI WAKTU
T P PL JML
A MATERI DASAR
1. Kebijakan Pemerintah dalam Pengerahan dan Seleksi 1 0 0 1
Pendonor Darah serta Pengambilan Darah
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 0 0 2
3. Asuhan Keperawatan dalam Pengerahan dan Seleksi 1 0 0 1
Pendonor Darah serta Pengambilan Darah
Sub TOTAL 4 0 0 4
B MATERI INTI
1. Pengerahan Pendonor Darah 2 3 0 5
2. Seleksi Pendonor Darah 2 4 0 6
3. Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah 4 16 0 20
4. Penyimpanan dan Transportasi Darah 2 4 0 6
5. Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah di UTD
1 3 0 4
Sub TOTAL
11 30 0 41
C MATERI PENUNJANG
1. Building Learning Commitment 0 3 0 3
2. Rencana Tindak Lanjut 1 2 0 3
3. Anti Korupsi 2 0 0 2
Sub TOTAL 3 5 0 8
TOTAL 18 35 0 53

Keterangan:
Waktu: 1 jam pembelajaran (Jpl) = 45 menit
T =Teori; P = Penugasan; PL=Praktik Lapangan

5
BAB V. GARIS-GARIS BESAR PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : Materi Dasar 1


Materi : Kebijakan Pemerintah dalam pengerahan dan seleksi pendonor darah serta pengambilan darah.
Waktu : 1 Jpl (T = 1 Jpl; P = 0 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan kebijakan Pemerintah dalam pengerahan dan
seleksi pendonor darah serta pengambilan darah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu

Setelah mengikuti materi ini, peserta  Ceramah  Bahan tayang  Peraturan


mampu: Tanya Jawab  Modul pelatihan Pemerintah RI No. 7
1. Menjelaskan kebijakan 1. Kebijakan Pemerintah (CTJ)  Laptop/ Komputer Tahun 2011 tentang
Pemerintah dalam pengerahan dalam pengerahan dan  Curah  LCD Pelayanan Darah.
dan seleksi pendonor darah serta seleksi pendonor darah pendapat  ATK  Peraturan Menteri
pengambilan darah serta pengambilan darah Kesehatan RI No.
a. Peraturan Pemerintah 83 Tahun 2014
No. 7 Tahun 2011 tentang UTD, BDRS
tentang Pelayanan dan Jejaring
Darah Pelayanan Transfusi
b. Peraturan Menteri Darah.
Kesehatan No. 83  Peraturan Menteri
Tahun 2014 tentang Kesehatan RI No.
UTD, BDRS dan 91 Tahun 2015
Jejaring Pelayanan tentang Standar
Transfusi Darah Pelayanan Transfusi
c. Peraturan Menteri Darah

6
Kesehatan RI No. 91  Peraturan Kepala
Tahun 2015 tentang Badan Pengawas
Standar Pelayanan Obat dan Makanan
Darah RI Nomor 10 Tahun
d. Pedoman Cara 2017 tentang
Pembuatan Obat yang Penerapan
Baik (CPOB) di UTD Pedoman Cara
dan Pusat Pembuatan Obat
Plasmaferesis terkait yang Baik di UTD
pengerahan dan seleksi dan Pusat
pendonor darah serta Plasmaferesis
pengambilan darah
e. Petunjuk Operasional
Penerapan Pedoman
CPOB di UTD dan
Pusat Plasmaferesis
dalam pengerahan dan
seleksi pendonor darah
serta pengambilan
darah

2. Menjelaskan indikator mutu 1. Indikator mutu terkait


terkait pengerahan dan seleksi
pengerahan dan seleksi pendonor pendonor darah serta
darah serta pengambilan darah pengambilan darah

7
Nomor : Materi Dasar 2
Materi : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini, peserta  Ceramah  Bahan tayang  Peraturan


mampu: TanyaJawab  Modul pelatihan Pemerintah RI No. 7
1. Menjelaskan Konsep Kesehatan 1. Konsep Kesehatan dan (CTJ)  Laptop/ Komputer Tahun 2011 tentang
dan Keselamatan Kerja (K3) Keselamatan Kerja (K3)  Curah  LCD Pelayanan Darah.
pendapat  ATK  Peraturan Menteri
2. Menjelaskan identifikasi risiko 2. Identifikasi risiko perawat Kesehatan RI No.
perawat dalam seleksi dan dalam seleksi dan 83 Tahun 2014
pengambilan darah pengambilan darah tentang UTD, BDRS
dan Jejaring
3. Menjelaskan langkah 3. Menjelaskan langkah Pelayanan
pengendalian risiko perawat pengendalian risiko perawat Transfusi Darah.
dalam seleksi dan pengambilan dalam seleksi dan  Peraturan Menteri
darah pengambilan darah Kesehatan RI No.
a. Penyiapan Sarana dan 91 Tahun 2015
Prasarana Penunjang tentang Standar
b. Pemeliharaan Pelayanan
Lingkungan yang Bersih Transfusi Darah
dan Teratur
c. Desinfeksi dan
Pembuangan Alat yang
Infeksius
d. Langkah yang Tepat

8
untuk Profilaksis Pasca
Pajanan
e. Standar Prosedur
Operasional (SPO) K3
4. Menjelaskan perlindungan
kesehatan dan keselamatan bagi
4. Menjelaskan perlindungan
pendonor darah
kesehatan dan keselamatan
bagi pendonor darah

9
Nomor : Materi Dasar 3
Materi : Asuhan Keperawatan dalam Pengerahan dan Seleksi Pendonor Darah serta Pengambilan Darah
Waktu : 1 Jpl (T = 1 Jpl; P = 0 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan asuhan keperawatan dalam pengerahan dan
seleksi pendonor darah serta pengambilan darah .

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini, peserta  C Bahan tayang  Peraturan Menteri


mampu: eramah  Modul pelatihan Kesehatan RI No.
TanyaJawab  Laptop/ Komputer 91 Tahun 2015
1. Menjelaskan pengkajian 1. Pengkajian (CTJ)  LCD tentang Standar
keperawatandalam pengerahan keperawatandalam  C ATK Pelayanan
dan seleksi pendonor darah pengerahan dan seleksi urah Transfusi Darah
serta pengambilan darah pendonor darah serta pendapat  Potter, & Perry,
pengambilan darah (2005). Buku Ajar
Fundamental
2. Menjelaskan diagnosis 2. Diagnosis keperawatan Keperawatan,
keperawatandalam pengerahan dalam pengerahan dan Konsep, Proses dan
dan seleksi pendonor darah seleksi pendonor darah Praktik, Edisi 4.
serta pengambilan darah serta pengambilan darah Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran
3. Menjelaskan rencana dan 3. Rencana dan implementasi EGC.
implementasi keperawatan keperawatan dalam  Standar Diagnosis
dalam pengerahan dan seleksi pengerahan dan seleksi Kepererawatan
pendonor darah serta pendonor darah serta Indonesia (2017) :
pengambilan darah pengambilan darah Definisi dan
Indikator
4. Melakukan evaluasi dalam 4. Evaluasi dalam pengerahan Diagnostik.

10
pengerahan dan seleksi dan seleksi pendonor darah Persatuan Perawat
pendonor darah serta serta pengambilan darah Nasional Indonesia
pengambilan darah  Standar intervensi
keperawatan
5. Menjelaskan dokumentasi 5. Dokumentasi keperawatan indonesia (2018) :
keperawatan dalam pengerahan dalam pengerahan dan definisi dan
dan seleksi pendonor darah seleksi pendonor darah tindakan
serta pengambilan darah serta pengambilan darah keperawatan.
Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

11
Nomor : Materi Inti 1
Materi : Pengerahan Pendonor Darah
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum:


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengerahan pendonor darah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi peserta  Ceramah  Bahan tayang  Permenkes RI No.


mampu: Tanya Jawab  Modul pelatihan 83 Tahun 2014
(CTJ)  Laptop/komputer tentang UTD, BDRS
1. Menjelaskan konsep pengerahan 1. Konsep Pengerahan  Curah  LCD dan Jejaring
pendonor darah sukarela. Pendonor Darah Sukarela. pendapat  ATK Pelayanan Transfusi
a. Pengertian  Role Play Darah.
 Contoh bahan KIE
b. Tujuan (TPK 2)  Permenkes RI No.
tentang donor darah
c. Prinsip-prinsip  Latihan 91 Tahun 2015
(standing banner, leaflet)
d. Metode (TPK 2) tentang Standar
 Panduan role play
Pelayanan Transfusi
 Panduan latihan
2. Melakukan pengerahan 2. Pelaksanaan Pengerahan Darah.
 Formulir pencatatan
pendonor darah Pendonor Darah:
kegiatan pengerahan
a. Persiapan alat dan
pendonor darah dan
bahan kegiatan
petunjuk pengisiannya
pengerahan pendonor
darah  Formulir rekapitulasi
b. Komunikasi, informasi kegiatan pengerahan
dan edukasi tentang pendonor darah bulanan
donor darah kepada dan petunjuk
masyarakat. pengisiannya
c. Pencatatan kegiatan

12
pengerahan pendonor
darah.

13
Nomor : Materi Inti 2
Materi : Seleksi Pendonor Darah.
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan seleksi pendonor darah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini peserta  Ceramah  Bahan tayang  Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab  Modul pelatihan Kesehatan RI No.
(CTJ)  Laptop/komputer 83 Tahun 2014
1. Menjelaskan konsep seleksi 1. Konsep seleksi pendonor  Curah  LCD tentang UTD, BDRS
pendonor darah. darah: pendapat  ATK dan Jejaring
a. Pengertian seleksi  Latihan Pelayanan
 Alat pemeriksaan
pendonor darah. (TPK 2) Transfusi Darah.
kesehatan sederhana
b. Persyaratan pendonor  Peraturan Menteri
 Alat dan bahan
darah. Kesehatan RI No.
c. Informed consent pemeriksaan
haemoglobin 91 Tahun 2015
pendonor darah dalam tentang Standar
rangka perlindungan  Alat dan bahan
Pelayanan Darah
hukum pemeriksaan golongan
darah  Peraturan Kepala
d. Prinsip Cara Pembuatan
Badan Pengawas
Obat yang Baik (CPOB) di  bahan habis pakai
UTD terkait seleksi Obat dan Makanan
medis
pendonor darah RI Nomor 10 Tahun
 Panduan latihan
2017 tentang
 SPO seleksi pendonor
2. Seleksi pendonor darah: Penerapan
2. Melakukan seleksi pendonor darah di UTD
a. Persiapan alat dan Pedoman Cara
darah.  Formulir kuesioner dan
bahan untuk seleksi Pembuatan Obat
informed consent
pendonor darah yang Baik di UTD
b. Pengisian lembar pendonor darah dan
dan Pusat

14
informasi dan kuesioner petunjuk pengisiannya Plasmaferesis
calon pendonor darah.  Formulir pencatatan
c. Pemeriksaan kesehatan kegiatan seleksi
calon pendonor darah. pendonor darah
d. Pemeriksaan kadar
hemoglobin.
e. Pemeriksaan golongan
darah.
f. Informed consent calon
pendonor darah
g. Pencatatan kegiatan seleksi
pendonor darah.

15
Nomor : Materi Inti 3
Materi : Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah.
Waktu :20 Jpl (T = 4 Jpl; P = 16 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengambilan darah lengkap
dari pendonor darah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini peserta  Ceramah  Bahan tayang  Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab  Modul pelatihan Kesehatan RI No.
1. Menjelaskan anatomi dan 1. Anatomi dan Fisiologi Fossa (CTJ)  Laptop/komputer 83 Tahun 2014
fisiologi Fossa cubiti cubiti  Curah  LCD tentang UTD, BDRS
a. Anatomi Fossa cubiti pendapat  ATK dan Jejaring
b. Fisiologi Fossa cubiti Pelayanan
 Latihan  Alat dan bahan habis pakai
(TPK 3) untuk pengambilan darah Transfusi Darah.
2. Prinsip pengambilan darah
2. Menjelaskan prinsip  Uji lengkap  Peraturan Menteri
lengkap dari pendonor
pengambilan darah lengkap dari Komprehensif  Panduan latihan Kesehatan RI No.
darah:
pendonor darah.  SPO pengambilan darah 91 Tahun 2015
a. Pengertian
lengkap dari pendonor tentang Standar
b. Tujuan
darah Pelayanan
c. Efek samping dan
 Formulir pencatatan Transfusi Darah
penanganannya
kegiatan pengambilan
d. Prinsip Cara Pembuatan  Peraturan Kepala
darah lengkap dari
Obat yang Baik (CPOB) di Badan Pengawas
pendonor darah
UTD terkait pengambilan Obat dan Makanan
 Panduan uji komprehensif
darah lengkap dari RI Nomor 10 Tahun
pendonor darah 2017 tentang
Penerapan
Pedoman Cara
3. Pengambilan darah lengkap
3. Melakukan pengambilan darah Pembuatan Obat

16
lengkap dari pendonor darah dari pendonor darah: yang Baik di UTD
a. Persiapan alat dan dan Pusat
bahan Plasmaferesis
b. Identifikasi donor,  F. Paulsen & J.
kantong darah dan Waschhke; Sobotta,
tabung sampel Atlas Anatomi
c. Penilaian akses vena Manusia, Anatomi
dan desinfeksi lengan Umum dan Sistem
donor Muskuloskkeletal
d. Phlebotomy Jilid 1, Edisi 23;
e. Kendala dalam Penerbit Buku
pengambilan darah Kedokteran;EGC.
pendonor, peralatan dan  Susanti & Saptuti
petugas Chunaeni; Anatomi
f. Pengambilan contoh dan Fisiologi
darah donor Pembuluh Darah;
g. Perawatan kantong Presentasi Ajar
darah yang terkumpul Pelatihan Dasar
h. Penanganan sampel Seleksi dan
dan darah donor Pengambilan Darah
i. Penanganan pendonor Pendonor; UDD
pasca pengambilan Pusat PMI; 2018.
darah
j. Pencatatan kegiatan
pengambilan darah
lengkap dari pendonor
darah

17
Nomor : Materi Inti 4
Materi : Penyimpanan dan Transportasi Darah
Waktu : 6 Jpl (T= 2 Jpl; P= 4 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan penyimpanan dan transportasi darah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini, peserta  Ceramah  Bahan tayang  Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab  Modul pelatihan Kesehatan RI No.
(CTJ)  Laptop/komputer 83 Tahun 2014
1. Menjelaskan prinsip 1. Prinsip penyimpanan dan  Curah  LCD tentang UTD, BDRS
penyimpanan dan transportasi transportasi darah: pendapat  ATK dan Jejaring
darah a. Prinsip  Latihan Pelayanan
b. Metode  Alat dan Bahan
(TPK 2) penyimpanan dan Transfusi Darah.
c. Pengemasan darah saat
transportasi darah  Peraturan Menteri
transportasi
d. Efek samping  Panduan latihan Kesehatan RI No.
91 Tahun 2015
penyimpanan dan  SPO penyimpanan
transportasi darah tentang Standar
darah
e. Prinsip Cara Pembuatan Pelayanan
 Formulir pemeriksaan
Obat yang Baik (CPOB) Transfusi Darah
suhu ruangan dan
dalam penyimpanan dan  Peraturan Kepala
petunjuk pengisiannya
transportasi darah Badan Pengawas
 Formulir pemeriksaan
2. Melakukan penyimpanan dan Obat dan Makanan
suhu harian dan
transportasi darah 2. Penyimpanan dan RI Nomor 10 Tahun
petunjuk pengisiannya
transportasi darah: 2017 tentang
a. Persiapan Alat dan Bahan  Formulir penggunaan
Penerapan
b. Penyimpanan Darah alat dan petunjuk
Pedoman Cara
c. Transportasi Darah pengisiannya
Pembuatan Obat
d. Pencatatan penyimpanan
yang Baik di UTD

18
dan transportasi darah  Formulir pembersihan dan Pusat
dan perawatan alat dan Plasmaferesis
petunjuk pengisiannya
 Formulir pemeriksaan
mingguan dan bulanan
serta petunjuk
pengisiannya
 SPO pengemasan darah
dan penggunaan ulang
cool box
 SPO distribusi darah
 Formulir pemeriksaan
suhu transportasi dan
petunjuk pengisiannya

19
Nomor : Materi Inti 5
Materi : Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah di UTD
Waktu : 4 Jpl (T = 1 Jpl; P = 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan pelaporan kegiatan pelayanan darah di UTD

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini, peserta  Ceramah  Bahan tayang


 Peraturan Menteri
mampu: Tanya Jawab  Modul pelatihan Kesehatan RI No.
(CTJ)  Laptop/komputer 83 Tahun 2014
1. Menjelaskan konsep pelaporan 1. Konsep pelaporan kegiatan  Curah  LCD tentang UTD, BDRS
kegiatan pelayanan darah di pelayanan darah di UTD: pendapat  ATK dan Jejaring
UTD a. Jenis Pelaporan  Latihan  Panduan latihan Pelayanan Transfusi
Kegiatan Pelayanan (TPK 2)  Formulir laporan tahunan Darah.
Darah di UTD
UTD
b. Prinsip Cara Pembuatan  Peraturan Menteri
 Formulir laporan tahunan
Obat yang Baik (CPOB) Kesehatan RI No.
donasi darah lengkap
terkait pelaporan 91 Tahun 2015
(whole blood/ WB)
kegiatan pelayanan tentang Standar
 Formulir laporan tahunan Pelayanan Transfusi
darah di UTD
apheresis di UTD Darah
2. Melakukan pelaporan kegiatan 2. Pelaporan Kegiatan  Formulir laporan tahunan
jumlah pendonor (orang)  Surat Keputusan
pelayanan darah di UTD Pelayanan Darah di UTD:
di UTD Kepala Badan
a. Cara pelaporan kegiatan
 Formulir laporan tahunan Pengawasan Obat
pelayanan darah di UTD
jumlah pendonor dan Makanan No.
b. Cara analisa pelaporan
baru/ulang (orang) di 10 Tahun 2017
kegiatan pelayanan
UTD tentang Pedoman
darah di UTD
CPOB di UTD dan

20
 Formulir laporan tahunan Pusat
uji saring Infeksi Menular Plasmaferesis.
Langsung Lewat
Transfusi Darah di UTD
 Formulir laporan tahunan
permintaan darah dan
darah yang tidak terpakai
di UTD
 Formulir laporan tahunan
komponen darah di UTD
 Formulir laporan tahunan
pelayanan darah di
rumah sakit (UTD)
 Formulir laporan tahunan
ketenagaan di UTD

21
Nomor : Materi Penunjang 1
Materi : Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T= 0 Jpl; P= 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar dalam proses pelatihan

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini, peserta  Bahan tayang  Lembaga


 Curah Pendapat
mampu:  Modul pelatihan Administrasi Negara
 Permainan
 Laptop/komputer (2010). Buku
 Diskusi
1. Melakukan perkenalan dan 1. Perkenalan dan  LCD Panduan Dinamika
kelompok
pencairan antara peserta latih, pencairan  ATK Kelompok. Jakarta.
pelatih dan penyelenggara  Flipchart  Jamil & Hidayanto
 Panduan Permainan (2008). Buku 100
2. Membangun komitmen belajar,  Panduan Diskusi Game Kreatif.
baik secara individu maupun 2. Komitmen belajar baik Kelompok  Depkes RI,Pusdiklat
kelompok. secara individu maupun Kesehatan (2004).
kelompok. Kumpulan Games
3. Merumuskan harapan dan dan Energizer,
kekhawatiran dalam proses 3. Harapan dan Jakarta.
pembelajaran dan hasil yang kekhawatiran dalam proses  Munir, Baderal,
ingin dicapai di akhir pelatihan pembelajaran dan hasil (2001). Dinamika
yang ingin dicapai di akhir Kelompok,
pelatihan: Penerapannya
a. Harapan dalam Dalam Laboratorium
mengikuti pelatihan; Ilmu Perilaku,
b. Kekhawatiran dalam Jakarta.
mengikuti proses
pembelajaran

22
c. Hasil yang ingin dicapai
4. Merumuskan kesepakatan pada akhir pelatihan
bersama tentang norma kelas
dalam pembelajaran 4. Kesepakatan bersama
tentang norma kelas
5. Merumuskan kesepakatan dalam pembelajaran
bersama tentang kontrol kolektif
dalam pelaksanaan norma kelas 5. Kesepakatan bersama
tentang kontrol kolektif
dalam pelaksanaan
6. Membentuk dan menentukan norma kelas
organisasi kelas
6. Pembentukan dan
penentuan organisasi
kelas

23
Nomor : Materi Penunjang 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membuat rencana tindak lanjut (RTL) untuk diterapkan di
wilayah kerja masing-masing.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini,  Bahan tayang  Standar


 Ceramah
peserta mampu:  Modul pelatihan Penyelenggaraan
dan Tanya
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep penyusunan  Laptop/komputer Pelatihan, Pusdiklat
Jawab
penyusunan rencana tindak RTL:  LCD Aparatur Depkes,
 Presentasi
lanjut (RTL) a. Pengertian dan ruang  ATK 2012
Hasil RTL
lingkup RTL
 Formulir RTL
b. Manfaat RTL
 Panduan penugasan
c. Azas dan ciri-ciri RTL
d. Komponen RTL
2. Menyusun RTL
2. Cara penyusunan RTL

24
Nomor : Materi Penunjang 3
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P= 0 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan anti korupsi di lingkungan kerjanya

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Sub Pokok


Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Bahasan

Setelah mengikuti materi ini, peserta  Ceramah  Bahan tayang  Undang-Undang


latih mampu menjelaskan : Tanya Jawab  Modul pelatihan RI Nomor 20 Tahun
 Curah  Laptop/komputer 2001 Tentang
1. Konsep Korupsi 1. Konsep Korupsi Pendapat  LCD Perubahan Atas
a. Definisi Korupsi  ATK Undang-Undang
b. Bentuk/Jenis Korupsi Nomor 31 Tahun
c. Faktor Penyebab Korupsi 1999 Tentang
d. Dasar Hukum Tentang Pemberantasan
Korupsi Tindak Pidana
Korupsi
2. Upaya Pencegahan Korupsi dan 2. Upaya Pencegahan dan  Undang-Undang
Pemberantasan Korupsi Pemberantasan Korupsi RI Nomor 14 tahun
a. 2008 Keterbukaan
Upaya Pencegahan Korupsi Informasi Publik
b.  Instruksi Presiden
Upaya Pemberantasan RI Nomor 1 Tahun
Korupsi 2013 tentang Aksi
c. Pencegahan dan
Strategi Komunikasi Pemberantasan
Pemberantasan Korupsi Korupsi Tahun 2013
(PK)  Peraturan
3. Gratifikasi d. Pemerintah RI

25
Cara Penanggulangan Nomor 61 tahun
Korupsi 2010 Pelaksanaan
3. Gratifikasi Undang-undang
a. Pengertian gratifikasi Nomor 14 Tahun
b. Landasan Hukum 2008
Gratifikasi  Permenpan RI
c. Gratifikasi Merupakan Nomor 5 Tahun
Tindak Pidana Korupsi 2009 tentang
(TPK) Pedoman Umum
d. Contoh gratifikasi Penanganan
e. Sanksi gratifikasi Pengaduan
Masyarakat Bagi
Instansi Pemerintah
 Permenkes RI
Nomor 49 Tahun
2012 tentang
Pedoman
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat terpadu
di lingkungan
Kementerian
Kesehatan
 Permenkes RI
Nomor 134 Tahun
2012 tentang Tim
Pengaduan
Masyarakat

 Permenkes RI

26
Nomor 14 Tahun
2014 Kebijakan
tentang Gratifikasi
Bidang Kesehatan
 Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor: 232/
Menkes/ SK/ VI/
2013 Tentang
Strategi Komunikasi
Pekerjaan dan
Budaya Anti Korupsi
 Suharsaputra,
Uhar. Budaya
Korupsi dan
Pendidikan
Tantangan bagi
Dunia Pendidikan
 KPK. Buku Saku
Gratifikasi

27
BAB VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

A. Diagram Alur Proses Pembelajaran

PRE-TEST

PEMBUKAAN dan PENJELASAN PROGRAM

Building Learning Commitment (BLC)

PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
WAWASAN
Materi Inti:
Materi Dasar: 1. Pengerahan Pendonor Darah
E 1. Kebijakan Pemerintah dalam 2. Seleksi Pendonor Darah
3. Pengambilan Darah Lengkap dari
V Pengerahan dan Seleksi Pendonor
Pendonor Darah
A Darah serta Pengambilan Darah
4. Penyimpanan dan Transportasi Darah
L 2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah
U 3. Asuhan Keperawatan dalam
di UTD
A Pengerahan dan Seleksi Pendonor
S Darah serta Pengambilan Darah
Materi Penunjang: Metode:
I
Anti Korupsi  Ceramah tanya jawab
 Curah pendapat
Metode:  Role Play
 Ceramah tanya jawab  Latihan
 Curah pendapat

Rencana Tindak Lanjut

POST-TEST
UJIAN KOMPREHENSIF
EVALUASI PENYELENGGARAAN

PENUTUPAN

28
B. Proses dan Metode Pembelajaran

1. Pre-Test
Sebelum acara pembukaan, dilakukan Pre-Test terhadap peserta latih, dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan
peserta latih terkait materi yang akan diberikan pada proses pembelajaran

2. Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
b. Pembacaan susunan acara pembukaan oleh pembawa acara.
c. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
d. Sambutandan arahan dari pejabat yang berwenang sekaligus membuka
pelatihan secara resmi
e. Penyematan tanda peserta latih secara simbolisdiikuti oleh peserta latih lainnya
sebagai tanda pelatihan dimulai
f. Pembacaan doa
g. Foto bersama

3. Penjelasan Program
Penjelasan program pelatihan diberikan dengan tujuan untuk menjelaskan kepada
peserta latih tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga
peserta diharapkan dapat :
a. mengetahui alur proses pembelajaran dari awal sampai akhir
b. mematuhi tata tertib acara pelatihan yang berlaku dalam penyelenggaraan
pelatihan

4. Building Learning Commitment (BLC)


Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta latih dalam mengikuti proses
pelatihan. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses BLC adalah tujuan
pelatihan, peserta latih, alokasi waktu pelatihan serta sarana dan prasarana yang
tersedia.

5. Wawasan
Setelah materi BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar
wawasan yang sebaiknya diketahui oleh peserta latih dalam pelatihan ini, yaitu:
a. Materi Dasar:
1) Kebijakan Pemerintah dalam Pengerahan dan Seleksi Pendonor Darah serta
Pengambilan Darah
2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3) Asuhan Keperawatan dalam Pengerahan dan Seleksi Pendonor Darah serta
Pengambilan Darah
b. Materi Penunjang: Anti Korupsi

Penyampaian materi di atas dilakukan dengan menggunakan berbagai metode


seperti ceramah tanya jawab dan curah pendapat.

29
6. Pengetahuan dan Keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah
pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta latih dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pengerahan Pendonor Darah
b. Seleksi Pendonor Darah
c. Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah
d. Penyimpanan dan Transportasi Darah
e. Pelaporan Kegiatan Pelayanan Darah di UTD

Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang


melibatkan semua peserta latih untuk berperan serta aktif dalam mencapai
kompetensi tersebut, yaitu metode ceramah tanya jawab, curah pendapat, role play,
dan latihan.

7. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari
(refleksi) dan terhadap pelatih.
a. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara melakukan review kegiatan
proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
b. Evaluasi terhadap pelatih dilakukan oleh peserta latih pada saat pelatih telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan form evaluasi terhadap pelatih.

8. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Setelah peserta latih mendapat semua materi pelatihan, peserta latih menyusun RTL
pasca pelatihan dengan metode penugasan. Setelah RTL tersusun, masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil RTL untuk mendapatkan klarifikasi dan pemberian
masukan dari pelatih.

9. Post-Test
Post Test dilakukan kepada peserta latih setelah semua materi disampaikan dan
sebelum penutupan dengan tujuan untuk melihat peningkatan dan kemajuan peserta
dalam proses pembelajaran.

10. Ujian Komprehensif


Merupakan penilaian pemahaman dan keterampilan peserta atas materi pelatihan
yang diajarkan yaitu Pengambilan Darah Lengkap dari Pendonor Darah.

11. Evaluasi Penyelenggaraan


Evaluasi penyelenggaraan untuk mendapatkan masukan dari peserta latih tetang
penyelenggaraan pelatihan yang akan digunakan untuk menyempurnakan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

12. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan
oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:

30
a. Menyanyikan Lagu Padamu Negeri
b. Laporan ketua penyelenggara pelatihan berupa laporan hasil evaluasi
penyelenggaraan pelatihan termasuk terhadap peserta, pelatih, dan proses
penyelenggaraan.
c. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta latih
d. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang
Pelatihan ditutup dengan resmi oleh pejabat yang berwenang dengan ditandai
secara seremonial lewat :
1) pembagian sertifikat kepada peserta latih secara simbolis (tentatif)
2) apresiasi peserta terbaik
3) pelepasan kartu tanda peserta latih secara simbolis diikuti oleh peserta latih
sebagai tanda acara selesai
e. Pembacaan doa
f. Foto bersama

31
BAB VII. PESERTA DAN PELATIH

A. Peserta
Peserta dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Peserta
a. Peserta berasal dari Unit Transfusi Darah (UTD) yaitu tenaga kesehatan dengan
latar belakang minimal pendidikan Diploma Tiga Keperawatan.
b. Diutamakan minimal memiliki pengalaman bekerja di UTD selama 1 tahun.
c. Mendapat ijin pimpinan instansi/satuan kerja.
d. Tidak akan dipindahtugaskan minimal 2 tahun yang dibuktikan dengan surat
pernyataan yang ditandatangani pimpinan instansi/satuan kerja.

2. Jumlah Peserta
Jumlah peserta setiap kelas berjumlah maksimal 30 orang.

B. Pelatih
Pelatih yang akan mengajar dalam pelatihan memiliki kriteria:
1. Minimal pendidikan S1 Kesehatan.
2. Mampu dan memiliki pengalaman melatih.
3. Diutamakan pernah mengikuti TOT/ TPPK/ Pekerti/ Akta 5/ Widyaiswara Pertama
yang dibuktikan dengan sertifikat.
4. Memahami kurikulum dan modul Pelatihan Pelayanan Darah bagi tenaga Perawat di
Unit Transfusi Darah
5. Menguasai substansi materi.

32
BAB VIII. PENYELENGGARAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di UTD diselenggarakan oleh:
1. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK).
2. Dinas Kesehatan Provinsi berkoordinasi dengan BBPK/Balai Pelatihan Kesehatan
(Bapelkes)/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang terakreditasi.
3. Divisi Pendidikan dan Pelatihan UTD berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan dan BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang terakreditasi.
4. Divisi Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan
SDM Kesehatan dan BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang
terakreditasi.

B. Tempat Penyelenggaraan

Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat di Unit Transfusi Darah dapat


diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)/ Balai Pelatihan
Kesehatan (Bapelkes)/ Institusi Pelatihan yang terakreditasi atau tempat lain yang
memiliki sarana dan fasilitas yang memenuhi persyaratan untuk pelatihan.

33
BAB IX. EVALUASI

Evaluasi dilakukan terhadap:


1. Peserta
Evaluasi terhadap peserta terdiri dari:
a. Kehadiran minimal 95% dari seluruh jam pembelajaran yang ada di dalam kurikulum
pelatihan
b. Nilai pre dan post test, dilihat dari nilai batas lulus (NBL) untuk post test : 71 dan ada
peningkatan nilai pre test ke post test
c. Ujian komprehensif dengan nilai batas lulus : 71
d. Telah menyelesaikan tugas RTL

2. Pelatih
Evaluasi diberikan oleh peserta untuk mengetahui kemampuan pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
dapat dipahami oleh peserta. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan formulir
evaluasi terhadap pelatih. Objek evaluasi meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode
e. Penggunaan alat bantu
f. Penggunaan bahasa
g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
h. Pencapaian Tujuan Instruksional Umum (TIU)
i. Kesempatan tanya jawab
j. Kemampuan menyajikan
k. Kerapihan pakaian
l. Kerja sama antar tim pengajar

3. Penyelenggaraan
Evaluasi diberikan oleh peserta latih untuk mengetahui tingkat keberhasilan
penyelenggara dalam memberikan pelayanan selama peserta mengikuti proses
pelatihan, terdiri dari:
a. Pelayanan proses pembelajaran;
b. Pelayanan administrasi;
c. Kelengkapan penunjang proses pelatihan.

34
BAB X. SERTIFIKAT

Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95% dari seluruh
jumlah Jpl yang telah ditetapkan di dalam kurikulum pelatihan ini, berhak mendapatkan
sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain
yang terakreditasi dengan angka kredit 1 (satu) dan ditandatangani oleh Kepala
BBPK/Bapelkes/Institusi Pelatihan Kesehatan lain yang terakreditasi atas nama Menteri
Kesehatan dan Penyelenggara Pelatihan.

Pengurusan Satuan Kredit Profesi (SKP) dapat dilakukan dengan jalan penyelenggara
pelatihan mengajukan proposal permohonan SKP kepada Organisasi Profesi terkait. Apabila
ada biaya maka mekanisme pembiayaannya dikelola oleh penyelenggara pelatihan. Nilai
SKP diharapkan tercantum dalam sertifikat pelatihan.

35
REFERENSI

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas


Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 Keterbukaan Informasi
Publik
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan
Darah.
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2013
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2009 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat Bagi Instansi
Pemerintah
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat terpadu di lingkungan Kementerian
Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 134 Tahun 2012 tentang Tim
Pengaduan Masyarakat
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Kebijakan
tentang Gratifikasi Bidang Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2014 tentang UTD,
BDRS dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Transfusi Darah
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 232/ Menkes/ SK/ VI/ 2013
Tentang Strategi Komunikasi Penkerjaan dan Budaya Anti Korupsi
12. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 10 Tahun 2017
tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik di Unit Transfusi Darah
dan Pusat Plasmaferesis.
13. Munir, Baderal, (2001). Dinamika Kelompok, Penerapannya dalam Laboratorium Ilmu
Perilaku, Jakarta
14. Potter, & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
Praktik, Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
15. Depkes RI,Pusdiklat Kesehatan (2004). Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta
16. Lembaga Administrasi Negara (2010). Buku Panduan Dinamika Kelompok. Jakarta
17. Pusdiklat Aparatur. Standar Penyelenggaraan Pelatihan (2012), Depkes, Jakarta
18. Jamil & Hidayanto (2008). Buku 100 Game Kreatif, Jakarta
19. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Kepererawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta
20. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Jakarta
21. KPK. Buku Saku Gratifikasi. Suharsaputra, Uhar. Budaya Korupsi dan Pendidikan
Tantangan, Jakarta.

36

Anda mungkin juga menyukai