Anda di halaman 1dari 4

Rencana Konsep Pengelolaan Sampah

Kawasan Befa Industrial Estate MM2100

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis dan


berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah
(Kementrian Lingkungan Hidup, 2007). Dalam Undang – undang Nomor 18 Tahun
2008 didefinisikan Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematik,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Pengelolaan sampah merupakan sistem yang terdiri dari 5 komponen sub
sistem, yaitu :

1. Kelembagaan dan organisasi.


Kelembagaan atau organisasi merupakan penanggung jawab pengelolaan
persampahan kawasan industri yang akan diprogramkan oleh Befa Industrial
Estate.
2. Teknis operasional.
Teknik operasional pengelolaan sampah terdiri dari kegiatan pewadahan,
pengumpulan, penampungan sementara, pengangkutan sampai dengan
pembuangan akhir harus bersifat terpadu.
A. Pewadahan
Pewadahan sampah merupakan cara penampungan sampah sementara
disumbernya baik individual maupun komunal. Adapun rencana untuk
pewadahan ini dibuat secara komunal sesuai jenis sampah (organik dan
anorganik), mengingat sasaran sumber sampah adalah area kawasan
industri maka pewadahan sampah nantinya akan menyebar dibeberapa
titik yang menjadi area rawan penumpukan sampah. Untuk sampah B3
(Bahan beracun dan berbahaya) menjadi tanggung jawab setiap tenant.
Berikut ini beberapa hal penting dalam persyaratan pewadahan dalam
pengelolaan yaitu :
I. Wadah sampah komunal ditempatkan ditepi jalan atau muka
fasilitas umum sehingga memudahkan petugas mengambilnya
dengan cepat, teratur dan higienis.
II. Penempatan dijalan raya yaitu jarak dengan pejalan kaki minimal
100 m, tidak mengganggu pemakai jalan atau sarana umum
lainnya.
III. Mudah dan cepat dalam pengoperasian untuk dikosongkan.
IV. Aman dari gangguan binatang pengganggu dan vektor penyakit.
V. Tertutup, kedap air dan tidak mudah rusak.
VI. Frekuensi pengambilan sampah diatur guna tidak menimbulkan
bau.

B. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan cara
pengumpulan dari masing – masing sumber sampah yang diangkut ke
tempat pembuangan sementara atau ke pengolahan sampah skala
kawasan atau langsung ke tempat pembuangan atau pemprosesan akhir
sampah tanpa melalui proses pemindahan. Operasional pengumpulan
sampah menurut SNI 19-3242-1994 tentang cara pengelolaan sampah
dibagi menjadi, yaitu :
a. Pola individual langsung
Pola individual langsung yaitu penanganan persampahan dengan
cara mengumpulkan sampah dari masing- masing sumber sampah
dan diangkut langsung ke TPA tanpa melalui pemindahan sampah
ke tempat penampungan sampah sementara TPS.
b. Pola individual tidak langsung
Pola individual tidak langsung yaitu penanganan sampah sebelum
diangkut ke pemprosesan atau tempat pembuangan akhir (TPA),
sampah dari masing masing sumber akan dikumpulkan dahulu oleh
sarana pengumpul dan diangkut ke TPS.
c. Pola Komunal langsung
Pola komunal langsung yaitu penanganan sampah dengan
pewadahan komunal dan langsung diangkut ke pemprosesan akhir
(TPA) tanpa melalui pemindahan sampah ke tempat penampungan
sampah sementara (TPS).
d. Pola Komunal tidak langsung
Pola komunal tidak langsung yaitu penanganan sampah dengan
pewadahan komunal sebelum diangkut ke pemprosesan atau
tempat pembuangan akhir (TPA), sampah dari masing masing
sumber akan dikumpulkan dahulu oleh sarana pengumpul dan
diangkut ke tempat penampungan sampah sementara (TPS).

C. Pemindahan Sampah
Pemindahan sampah merupakan tahapan memindahkan sampah hasil
pengumpulan ke dalam alat pengangkut guna di bawa ke tempat
pemprosesan sementara dan ke tempat pemprosesan akhir. Lokasi
pemindahan sampah hendaknya memudahkan bagi sarana pengumpul
dan pengangkut sampah untuk masuk dan keluar dari lokasi
pemindahan,.
Persyaratan tempat penampungan sementara adalah sebagai berikut :
I. Dikosongkan setiap hari minimal dengan frekuensi 1 kali.
II. Untuk memaksimalkan perlu jadwal pengisian dan pengosongan.
III. Mudah dijangkau, tidak mengganggu arus lalu lintas.
IV. Terisolasi, tetap bersih.
V. Pembongkaran titik pemindahan sebaiknya memperhatikan kaidah
isolasi pencemaran dan pegaturan jadwal guna tidak mengganggu
kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.
D. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi
pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju tempat
pemprosesan akhir. Pengangkutan sampah merupakan salah satu
komponen penting dan membutuhkan perhitungsn yang cukup teliti
dengan sasaran mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam
sistem tersebut, khususnya bila :
a. Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar yang
harus menangani sampah.
b. Lokasi titik tujuan sampah relatif jauh.
c. Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya sampah
dari berbagai area.
d. Rotasi perlu diperhitumgkan dengan teliti.
e. Masalah lalu-lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah.
Untuk Pengangkutan sampah dari tempat penampungan sampah
sementara (TPS) ke tempat pemprosesan akhir akan dikoordinasikan
dengan pihak cipta karya pemerintah kabupaten Bekasi.

E. Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah adalah kegiatan yang dilakukan dalam sistem
manajemen persampahan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi
operasional, daur ulang material atau bahan yang kurang bermanfaat,
daur ulang material atau bahan untuk menjadi produk – produk lain.
Beberapa upaya pengolahan sampah diantaranya :
a. Composting untuk sampah organic
b. Bank sampah untuk sampah anorganik

3. Peran serta masyarakat


4. Hukum atau pelaturan.

Anda mungkin juga menyukai