Tantangan Pemuda Dahulu Dan Sekarang Dari Negara Dengan Pedoman Agama
Tantangan Pemuda Dahulu Dan Sekarang Dari Negara Dengan Pedoman Agama
Akan selalu terkenang dalam pikiran kita sang pendiri bangsa Seokarno
atau akrab di panggil Bungkarno pernah berkelakar kepada bangsa ini, bahkan
dunia “ Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut gunung semeru dari
akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Hal tersebut
menggambarkan betapa besarnya harapan serta pandangan sang founding father
Pancasila tersebut terhadap rakyatnya terutama pemuda kala itu.
Seperti yang kita ketahui dalam sejarah bangsa kita, peran pemuda sangat
pital dalam memerdekakan bangsa ini. Hal itu dimulai dari masa penjajahan
Belanda, pemuda dari golongan terpelajar Budi Otomo yang memulai gagasan
untuk memerdekakan bangsa ini, meskipun pada saat itu. Kebanyakan dari
mereka hanya mengenyam pendidikan dari segi ilmu kedokteran, namun secercah
harapan melalui pendidikan itulah mulai muncul pemikiran melepas bangsa dari
penjajahan. Perjuangan yang terus berlanjut, sampai bergantinya penjajah dari
Belanda ke tangan Jepang.
Begitulah gambaran secuil tentang peran pemuda untuk bangsa ini yang
hampir tidak bisa di gambarkan bagaimana besarnya peran mereka pada masa
lalu. Dimana sudah melihat kedepan akan seperti apa nantinya bangsa ini nantinya
jika mereka hanya berdiam diri. Dari itu kita bias melihat bagaimna cintanya
mereka pada bangsa ini sampai tidak ingin harga diri bangsa tergores sedikitpun.
Sementara dari kita yang menjadi pemuda pemudi saat ini, memilki
tantangan untuk mempertahankan apa yang telah dimulai pemuda pemudi
terdahulu. Tentu saja dengan memgang teguh sila pertama “ketuhanan yang maha
Esa” dengan memperdalam ilmu agama kita telah mngamalkan sila pertama
sebagai pedoman hidup serta memilki tantangan di sila kelima yaitu “keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia,” untuk mewujudkannya.