MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
INTRODUCTION
Jackabdull@gmail.com
Project Project
Exploration Feasibility
Pre-ProjeCT Phase Phase
Seismic Concept
Phase Basic Detail
Drilling Studies
Engineering Engineering
Wellhead
Export to
Processing Facility Storage
Reservoir
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
PERALATAN PRODUKSI DI
Wellhead PERMUKAAN
Peralatan yang harus dimiliki oleh sumur migas.
Dipasang saat pengeboran
Berfungsi untuk mengisolasi tekanan dari dalam sumur migas
agar tidak bocor keluar dan menyangga berat dari casing.
Semua komponen permanen yang berada di bagian paling atas
di antara surface casing dan sambungan tubing head adapter.
Berdasaran tempat pemasangannya, wellhead terbagi menjadi
dua jenis yaitu: surface wellhead dan subsea wellhead.
Surface wellhead adalah wellhead yang dalam
penggunaannya dipasang di atas permukaan
Subsea wellhead adalah wellhead yang dalam penggunaanya
dipasang di bawah laut.
Xmast Tree
Dipasang saat produksi
gabungan dari beberapa katup yang disusun sedemikian
rupa berfungsi sebagai pengatur aliran fluida selama
produksi.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Flowline
Merupakan salah satu komponen
yang sangat penting dalam
kegiatan produksi pada industri
migas
Media mengalirkan fluida produksi
(minyak dan gas) dari Xmast tree ke
manifold dan production/test
header
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Soal:
1) Gambarkan salah satu alat sistem
permukaan (Xmast Tree dan
Wellhead serta bagiannya)
2) Gambarkan separator vertical
dan horizontal lengkap dengan
penjelasannya
SESSION #2 & #3
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Oil & Gas Separator
Tabung yang memiliki tekanan dan
temperature tertentu untuk memisahkan gas
dari cairan (minyak, kondensat, atau air), dan
minyak atau kondensat dari air.
Fungsi utama separator :
1) Unit pemisah utama cairan dari gas.
2) Melanjutkan proses dgn memisahkan gas
ikutan dari cairan.
3) Untuk mengontrol penghentian
kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
4) Memberikan waktu yang cukup untuk
pemisahan antara minyak dan air yang ikut
terproduksi.
Prinsip sistem pemisahan minyak dan gas
dengan menggunakan salah satu atau lebih
dari tiga sifat hidrokarbon berikut :
1. Gravitasi
2. Tekanan
3. Temperatur
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Gravitasi
Semua produk dari flowstream memiliki berat yang spesifik (SG).
Produk yang memiliki SG lebih tinggi dibandingkan dengan
produk lainnya maka semakin cenderung berada pada bagian
bawah vessel.
SG Gas < SG minyak/kondensat < SG air.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Gabungan aliran produk masuk ke saluran masuk (inlet).
Gas akan terpisah dari liquid (minyak dan air) dan keluar dari atas (gas
outlet).
Minyak terpisah dan berada di atas air dan mengalir melalui container
minyak (oil bucket) dan menuju ke saluran keluar minyak (oil outlet).
Air berada paling bawah dari separator dan keluar melalui saluran air
(water outlet).
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Tekanan Temperatur
Setiap separator beroperasi Minyak dan gas masuk ke
pada tekanan tertentu. sistem produksi pada suhu
Tekanan merupakan alaminya.
kekuatan untuk Panas dari cairan akan
menggerakkan produk membantu memisahkan
melalui sistem produksi. gas dari cairan dan minyak
Beberapa sumur kehilangan dari air.
tekanan melalui proses Panas dapat ditambahkan
deplesi dan membutuhkan ke sistem jika dibutuhkan,
metode pengangkatan dengan sumber panas dan
buatan untuk memindahkan penukar panas aliran yang
produk (Gas LIft, Pumping disebut heat exchanger
Units, dll.). atau heater.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator berdasarkan
tekanan kerjanya
Separator tekanan tinggi
(HP separator) 650 –
1500 Psig.
Separator tekanan
menengah (MP separator)
225 – 650 Psig.
Separator tekanan
rendah (LP separator)
10 – 225 Psig
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator berdasarkan
jumlah fasanya
Separator 2 fasa Separator 3 fasa
memisahkan fasa cair dan memisahkan minyak, air
fasa gas. dan gas.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator berdasarkan
bentuknya
Separator Vertikal.
Cocok GOR rendah
Tidak membutuhkan tempat yang
luas
Separator Horisontal.
Cocok GOR tinggi
Separator Spherical.
Bentuk sudah compact
Cocok untuk fluida yang
mengandung pasir dan lumpur
Kapasitas lebih kecil dibanding
vertical dan horisontal
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian Separator
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian
Separator
Inlet Deflector.
Memecahkan aliran yang
masuk dan merubah aliran
Mist Extractor.
memisahkan cairan dari gas
sebelum gas keluar dari
separator
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian Separator
Weir.
Dinding yang dipasang tegak lurus
didalam separator.
Meningkatkan retention time bagi
fluida untuk mengendap,
sehingga cairan (minyak)
melewati weir sebelum keluar
melalui outlet minyak
Straighteening Vanes.
merubah arah gas dari inlet dan
mengurangi turbulensi dari inlet
deflector
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian Separator
Safety Relief Valve.
Bekerja apabila ada tekanan lebih
dari separator.
Bekerja dengan cara membuang
tekanan lebih yang ada di dalam
separator secara otomatis sampai
tekanan di dalam separator lebih
rendah dari setting pressurenya.
Rupture Disc.
Melindungi separator jika tekanan
terlalu tinggi dan safety relief valve
tidak berfungsi, tekanan separator
akan memecah plate didalam
rupture disc
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Permasalahan dalam
Pengoperasian Separator
Explore permasalahan operasi
yang mungkin terjadi pada
separator dan cara
menanganinya
Kerjakan berkelompok di dalam
kelas
Dalam bentuk PPT dan kemudian
di presentasikan
Sebaiknya disertai dengan
gambar agar mudah dijelaskan
Waktu pengerjaan 30 menit
Bahan Ajar
MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #4 & #5
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Alat Pengukur Tekanan
Manometer Teknik (gauge).
hanya menunjukkan nilai tekanan dari
suatu zat tanpa mempertimbangkan
tekanan atmosfir.
PSIG
Manometer Absolut.
tekanan yang dihitung berdasarkan
tekanan referensi 1 atm.
PSIA = PSIG + atm
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Alat Pengukur Suhu
Derajat panas suatu benda
4 skala : celcius, fahrenheit,
reamur, dan kelvin
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Alat Pengukur Flow Rate
dan Volume
di gunakan untuk mengukur
kecepatan aliran dan volume
total dari fluid yang
melewatinya.
Satuan pengukuran LPS, LPM,
LPH, M3/H, M3/Menit, GPM,
GPH, BPD.
Jenis yang banyak digunakan
di industry oil and gas :
ultrasonic flow meter, mass
flow Coriolis, electromagnetic
(turbine, vortex, positive
displacement)
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Pompa Minyak Mentah
(crude pump)
Gunanya untuk
memindahkan/mentransfer
crude oil dari satu ke titik
lainnya.
Jenis pompa : dynamic pump
dan positive displament pump
Dynamic pump : pompa
sentrifugal, pompa aksial,
pompa special efek.
Positive displacement pump :
reciprocating pump, rotary
pump
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Gas Compressor
Gunanya menekan dan
mensirkulasikan gas melalui
proses, meningkatkan kondisi
untuk reaksi kimia, menyediakan
gas inert untuk sistem
keselamatan atau kontrol,
memulihkan dan mengkompres
ulang gas proses, dan
mempertahankan tingkat
tekanan yang benar dengan
menambahkan atau
mengeluarkan gas atau uap dari
system.
Jenis gas compressor : dynamic
pump dan positive displament
pump
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Tangki Penampungan (storage
tank)
Tipe tangki berdasarkan tekanan
operasinya
Fixed roof : > 1.5 psia
Floating roof : 1.5 – 11.1 psia
Pressure storage : > 11.1 psia
Tipe tangki berdasarkan jenis produk
Fixed roof : diesel, gas oil, fuel,
asphalt
Floating roof : crude oil, kerosene,
avtur, gasoline, naphta
Pressure storage : HC dengan
vapour > 11.1 psia
Bahan Ajar
MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #6 & #7
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN
• Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu
yang sama.
Persamaan kontinuitas me-nyatakan
bahwa pada aliran fluida ideal, hasil
kali laju aliran fluida dengan dengan
luas penampangnya adalah konstan.
Keterangan:
Q1 Q 2 Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A1 v 1 A 2 v 2 A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
PERSAMAAN KONTINUITAS
4
1
2
AZAS BERNOULLI
p g h v konstan
1 2
Persamaan bernoulli 2
Keterangan:
p = tekanan (N/m2) Penurunan pers. Bernoulli utk
= massa jenis fluida (kg/m3) aliran sepanjang garis arus
g = percepatan gravitasi (m/s2) didasarkan pada hukum
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m) Newton II utk gerak F = M a
v = kecepatan fluida (m/s)
AZAS BERNOULLI
Ket :
z : elevasi (tinggi tempat)
∑hf : jumlah kehilangan tenaga primer (krn
V
2
: tinggi kecepatan gesekan) sepanjang pengaliran
2g ∑he : jumlah kehilangan tenaga sekunder
(perubahan tampang aliran) sepanjang pengaliran
p
: tinggi tekanan
AZAS BERNOULLI
Dimana :
hf = kehilangan tenaga krn gesekan
L = Panjang pipa
D = diameter pipa
V = kecepatan aliran
Q = debit
f = gesekan
AZAS BERNOULLI
Contoh Soal :
1. Hitung energi total air yang mengalir melalui pipa
dengan tekanan 20 KN/m2 dan kecepatan 6 m/d.
Sumbu pipa berada pada 10 m diatas garis
referensi!
2. Pipa horizontal dengan panjang 50 m mempunyai
diameter yang mengecil dari 50 cm menjadi 25
cm. Debit aliran adalah 0,05 m3/dt. Tekanan
pada pipa dengan diameter besar adalah 100
kPa. Hitung tekanan pada tampang dengan
diameter kecil!
0,5 cm 0,25 m
Q = 0,05 m3/dt
B
A
50 m
AZAS BERNOULLI
p 1 p 2 g ( h 2 h1 )
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
AZAS BERNOULLI
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
PENERAPAN AZAS BERNOULI
h
Q = A.v Q A 2 gh
Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Contoh :
Sebuah tangki berisi air setinggi 1,25 m. Pada tangki terdapat lubang
kebocoran 45 cm dari dasar tangki. Berapa jauh tempat jatuhnya air diukur dari
tangki (g =9,81 m/s2)?
Venturimeter
2 ( P1 P2 )
v1
[( A1 / A 2 ) 1]
2
Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
= massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2
2 gh
v 2
A1
1
A
2
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Contoh
15 cm
v1 v2
A2
A1
PENERAPAN AZAS BERNOULI
Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran suatu zat cair.
2 ' gh
v
Contoh
Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran gas oksigen yang
mempunyai massa jenis 1,43 kg/m3 dalam sebuah pipa. Jika perbedaan tinggi
zat cair pada kedua kaki manometer adalah 5 cm dan massa jenis zat cair adalah
13600 kg/m3,
Hitunglah kelajuan aliran gas pada pipa tersebut! (g = 9,81 m/s2)
ALIRAN DALAM PIPA
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
C = koefisien Hazen Williams
ALIRAN DALAM PIPA
- Formula Manning
1 2/3
v
1/ 2
RH S
n
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
n = koefisien manning
LANJUTAN
Daya Pompa :
QH
P
75
Dimana :
P = daya pompa (horse power)
Q = debit
H = ketinggian (didasarkan pada kehilangan
tenaga)
= efisiensi pompa
LATIHAN SOAL
1. Suatu pipa mempunyai luas tampang yg mengecil dari
diameter 0,3 m (tampang 1) menjadi 0,1 m (tampang 2). Selisih
elevasi tampang 1 dan 2 (dgn tampang 1 dibawah) adalah Z.
Pipa mengalirkan air dgn debit aliran 50 l/dt. Tekanan di
tampang 1 adalah 20 kN/m2. Apabila tekanan pada tampang
2 tdk boleh lebih kecil dari 10 kN/m2, hitung nilai Z. Kehilangan
tenaga diabaikan!
2. Air mengalir dari kolom A menuju kolom B melalui pipa 1 dan 2.
Elevasi muka air kolom A dan B adalah +30 m dan +20 m. Data
pipa 1 dan 2 adalah L1= 50 m, D1= 15 cm, f1= 0,02 dan L2= 40 m,
D2= 20 cm, f1= 0,015. Koefisien kehilangan tenaga sekunder di
C, D dan E adalah 0,5; 0,5; dan 1. Hitung debit aliran!
3. Air dipompa dari kolom A menuju kolom B dengan beda
elevasi muka air adalah 25 m, melalui pipa sepanjang 1500m
dan diameternya 15 cm. Koefisien gesek pipa f= 0,02. Hitung
daya pompa jika debit aliran 25 l/dt dan efisiensi pompa 90%!
Bahan Ajar
MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #8 & #9
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Separator adalah peralatan yang sangat
penting dan diperlukan dalam industry
minyak dan gas
Fluida yang dipisahkan dalam separator
umumnya fluida yang memiliki karakteristik
yaitu fluida bertekanan, fluida dengan
temperatur rendah maupun temperatur
tinggi.
Separator dirancang berdasarkan pada
kebutuhan suatu lapangan yang di dapat
informasinya dari piping dan instrument
diagram (P&ID), data sheet dan work
instruction yang memenuhi standar industry
oil dan gas.
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Prinsip Perancangan Separator
Dimensi Tergantung pada velocity
fluida dan tekanan dalam separator.
Inlet dan outletnya
Jenis Separator Tergantung faktor-
faktor berikut :
Min-max rasio antara volume dan
luas permukaan
Fungsinya
Standar yang digunakan
Kemudahan fabrikasi
Biaya minimum
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Prinsip Perancangan Separator
Toleransi korosi Pertimbangan korosi di
dalam separator khususnya didaerah
dimana fasa air merubah laju aliran.
Material ASME menyarankan bahan
carbon steel SA-516-70 ataupun SA-240-
304SS
Flange ASME atau flange standart
berdasarkan ANSI B16.5 namun hanya
sampai ukuran 600 mm, sedangkan
flange jenis MSS-SP-44 tersedia untuk
ukuran besar. Flange jenis API 605
disarankan untuk dipakai, karena lebih
ramping dan membutuhkan lebih banyak
baut ukuran kecil dari pada Flange jenis
MSS-SP-44.
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Formula Perancangan Separator
1. Menghitung Vt dengan rumus :
𝑽𝒕 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟎𝟒 ρ1−ρg dm 1/2
ρg
Vt : Kecepatan terminal butiran liquid (ft/s)
ρg : densitas gas, kg/m3
ρ1 : densitas liquid, kg/m3
dm : diameter butiran liquid yang ingin dipisahkan, mikron
2. Menghitung nilai Re dengan rumus :
𝑹𝒆 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟒𝟗 ρgdμm𝑽𝒕
1/2
d = diameter separator,in
MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #10 & #11
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
High/low level di separator
High/low pressure di separator
High/low pressure di
incoming/outgoing line
Process control devices tidak
bekerja sesuai dengan operating
yang diinginkan (PCV, LCV, ILCV,
FCV, dll)
2. Pasir
3. Scaling
4. Emulsi
5. Parafin
6. Korosi
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
High/low level di separator
Pertambahan/pengurangan volume aliran
liquid dari upstream secara mendadak atau
melebihi kapasitas separator
LCV tidak bekerja sesuai dengan yang
diinginkan (permasalahan controllernya,
internal leaking, fluida foaming)
Volume separator berkurang akibat adanya
deposit material padatan pada dasar
separator
Adanya kebocoran di pipa upstream atau
downstream
Terjadinya kebuntuan di pipa penyalur
(hydrate, pasir, scale)
Peralatan pengamannya : LAH, LSHH, LAL,
LSLL, SDV inlet/outlet separator
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
High/low pressure di separator
Bertambah/berkurangnya volume aliran gas
dari upstream secara mendadak atau
melebihi kapasitas separator
PCV tidak bekerja sesuai dengan yang
diinginkan (permasalahan controllernya,
internal leaking, peralatan sensor rusak)
PSV popping diluar setting operatingnya
Adanya kebocoran di pipa upstream atau
downstream
Terjadinya kebuntuan di pipa
penyalur/blocking
Peralatan pengamannya : PAH, PSHH, PAL,
PSLL, PSV, Rupture disc, SDV inlet/outlet
separator
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
High/low pressure di incoming/outgoing
line
Bertambah/berkurangnya volume aliran
gas dari upstream secara mendadak
atau melebihi kapasitas separator
PCV tidak bekerja sesuai dengan yang
diinginkan (permasalahan controllernya,
internal leaking, peralatan sensor rusak)
Adanya kebocoran di pipa upstream
atau downstream
Terjadinya kebuntuan di pipa
penyalur/blocking
Peralatan pengamannya : PAH, PSHH,
PAL, PSLL, SDV incoming/outgoing
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
Process control devices tidak bekerja sesuai dengan
operating yang diinginkan (PCV, LCV, ILCV, FCV, dll)
Internal passing karena adanya pengikisan oleh
pasir atau material padat lainnya
Controller upset karena kurang pemeliharaan,
aging.
Sensor/transmitter rusak
Control loop/feed back yang memberikan false
signal
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
2. Pasir
Pasir yang terproduksi bersama fluida akan
menyebabkan abrasi atau pengikisan pada
peralatan produksi dan bisa terjadi kebuntuan
Usaha yang harus dilakukan adalah mengurangi laju
produksi pada sumur-sumur ehingga didapat laju
optimum.
Melakukan pembersihan pasir secara periodic pada
separator
Melakukan sand drain pada kolom pompa atau
separator termasuk peralatan controlnya.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
3. Scaling
Merupakan kristalisasi dan pengendapan mineral yang
berasal dari hasil reaksi ion-ion yang terkandung dalam
fluida
Penyebabnya karena adanya
Bercampurnya 2 jenis air yang berbeda (air injeksi dan
air formasi BaSO4)
Tekanan operasi turun (CO2 dan ion bikarbonat terlepas
meningkatkan terbentuknya CaCO3)
Temperatur tinggi, penguapan terjadi perubahan
kelarutan pembentukan scale
Kenaikan pH cairan, Scale biasanya terbentuk pada
kondisi basa (pH > 7)
Terjadi agitasi, Pengadukan atau goncangan akan
mempercepat terbentuknya endapan scale. Scale
biasanya terbentuk pada tempat dimana faktor
turbulensi besar, seperti sambungan pipa, valve dan
daerah-daerah penyempitan aliran.
Kelarutan zat padat, kelarutan zat padat rendah atau
kecil, maka kemungkinan untuk terbentuknya scale akan
semakin besar
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
3. Scaling
Jenis scale yang terjadi : CaSO4, BaSO4 dan
CaCO3
Cara mencegah
Menghindari tercampurnya air yang
incompatible (tidak boleh campur)
Mengubah komposisi air dengan water
dilution (pengencer air ) atau mengontrol
pH
Menghilangkan zat pembentuk scale
Penambahan scale control chemical
Cara mengatasi
Penambahan larutan EDTA (Ethylene
Diamine Tetra Acetic)
Acidizing (Penambahan larutan HCl atau
HCl:HF )
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
Campuran dua macam cairan yang
dalam keadaan biasa tidak dapat
bercampur (immiscible).
Problem emulsi umumnya timbul pada
saat air mulai terproduksi bersama
minyak. Air yang tidak dapat
bercampur dengan minyak
dinamakan air bebas dan dengan
mudah dipisahkan dengan cara
pengendapan. Namun ada emulsi
yang sulit berpisah, sehingga
diperlukan suatu usaha untuk
pemecahannya
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
Terdapat tiga faktor penting yang membentuk
emulsi stabil
Adanya dua macam cairan yang immiscible.
Adanya pengadukan/agitasi yang cukup kuat.
Adanya emulsifying agent yang dapat membuat
emulsi menjadi stabil.
Emulsi cairan dalam bentuk butiran-butiran yang
tersebar disebut dispersed (internal) phase, dan
cairan yang mengelilingi butiran-butiran itu disebut
continuous (external) phase.
Secara umum emulsi dapat diklasifikasikan sbb :
Water in oil (W/O), air sebagai dispersed dan
minyak sebagai continious phase. Water in oil
emulsi inilah yang sering dijumpai.
Oil in water (O/W) emulsion, minyak sebagai
dispersed phase dan air sebagai continuous
phase.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
Berdasarkan kestabilannya, emulsi dibagi 2 (dua) macam :
Emulsi yang stabil emulsi dimana minyak dan air tidak
dapat memisahkan diri tanpa bantuan dari luar.
Emulsi yang tidak stabil emulsi dimana minyak dan air
dapat memisahkan diri tanpa bantuan dari luar, cukup
hanya diberikan settling time saja.
Kestabilan emulsi tergantung beberapa faktor :
Emulsifying agent seperti asphalt, resin, oil soluble organic
acid dan material-material halus yang lebih larut atau
dapat berpencar dalam minyak daripada dalam air.
Viskositas, semakin tinggi kecendrungan untuk
mengikat butiran air lebih besar memerlukan waktu
lebih lama untuk memecahkan emulsinya.
Specific gravity, semakin besar semakin cepat terpisah
antara minyak dan air.
Prosentase air yang tinggi akan membentuk emulsi yang
kurang stabil, sehingga mudah dipisahkan dari
minyaknya.
Umur emulsi, minyak yang mengandung emulsi bila
dimasukkan ke dalam tangki, maka emulsi tersebut
menjadi sangat sulit untuk dipisahkan.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
Pencegahan terbentuknya emulsi :
Tidak memproduksikan minyak dengan air
secara serentak sulit dilakukan.
Mencegah timbulnya agitasi yang dapat
membentuk emulsi.
Pembukaan dan penutupan sumur secara
terencana.
Untuk sumur gas lift meningkatkan efisiensi
gas lift di tubing.
Untuk sumur pompa pembesaran efisiensi
volumetris pompa dengan pemasangan
gas anchor, clearance pompa yang kecil,
spacing yang baik serta kecepatan dan
panjang stroke yang semestinya
Injeksi chemical demusilfer pada ghatering
systemnya.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
Penanggulangan :
Metode settling time pengendapan secara
gravitasi (gun barrel, FWKO, oil skimmer).
Metode kimiawi chemical demulsifer
merusak film emulsifying agent.
Metode pemanasan emulsifying agent
menjadi pecah, dan viskositas cairan makin
berkurang (heater treater)
Metode elektrik (listrik) merusak atau
menetralkan film penyelubung butiran-butiran
air yang diinduksi oleh medan listrik statis,
sedangkan minyak sebagai continious phase
diinduksikan sehingga butiran-butiran air yang
lebih besar akan cepat mengendap
dibanding butiran air yang kecil.
Metode kombinasi metode panas-kimiawi
dan kimiawi-listrik.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Unsur pokok yang banyak terkandung
dalam minyak mentah (CnH2n+2).
Umumnya disebabkan oleh :
Perubahan komposisi hidrokarbon
Kandungan wax (lilin) di dalam crude oil
Turunnya temperatur dan tekanan,
sehingga minyak makin mengental
(pengendapan parafinik).
Endapan parafin yang terbentuk
merupakan suatu persenyawaan
hidrokarbon dan hidrogen antara C18H38
hingga C38H78 yang bercampur dengan
material organik dan inorganik lain.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Kelarutan parafin dalam crude oil
tergantung pada komposisi kimia
minyak dan temperatur.
Pengendapan akan terjadi jika
permukaan temperaturnya lebih
rendah daripada crude oil.
Viskositas crude oil akan meningkat
dengan adanya kristal parafin dan
jika temperatur terus turun crude oil
akan menjadi sangat kental.
Temperatur terendah dimana
minyak masih dapat mengalir
disebut titik tuang (pour point).
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Penyebabnya :
Turunnya tekanan reservoir
Hilangnya fraksi ringan minyak
Pemindahan panas dari minyak ke
dinding pipa dan diteruskan ke
tempat sekitarnya.
Aliran cairan yang tidak tetap dan
tidak merata.
Adanya partikel lain yang menjadi
inti pengendapan.
Kecepatan aliran dan kekasaran
dinding pipa.
Terhentinya aliran fluida
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Cara mengatasinya :
Mekanikal (reservoir : hydroulic
fracturing, di tubing dengan alat
scraper dan cutter dan di flowline
dengan alat pigging)
Kombinasi dengan pemakaian
solvent (kerosen, kondensate, dan
minyak diesel) dengan cara
pemanasan (pemakaian heater
treater, steam stimulation atau
thermal recovery seperti injeksi uap)
Pemakaian larutan air + calcium
carbide atau acethylene
Acidizing
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
Kerusakan logam akibat reaksi
elektrokimia dengan
lingkungannya
Besi (Fe) bereaksi membentuk
senyawa hidroksida, karbonat
atau sulfida yang rapuh dan
mudah tererosi oleh aliran.
Akibatnya akan terjadi penipisan
dinding pipa, alat-alat produksi,
yang akhirnya dapat
menimbulkan kebocoran-
kebocoran.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
Penyebab terjadinya korosi :
Pengaruh komposisi logam setiap
logam yang berbeda komposisinya
mempunyai kecendrungan korosi.
Pengaruh komposisi air pengkaratan
oleh air akan meningkat dengan naiknya
konduktivitas dan menurunnya pH air.
Kelarutan gas oksigen, karbondioksida
atau hidrogen sulfida yang terlarut dalam
air akan menaikkan korosivitas secara
drastis.
Akibat reaksi perubahan fase dan reaksi
kimia secara langsung seperti pipa yang
mengalami perenggangan
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
Syarat terjadinya korosi : anoda, katoda dan elektrolit
Macam2 Korosi :
Sweet Corrosion disebabkan oleh CO2 dan asam
pekat serta tekanan parsialnya (7-30 psi atau lebih).
CO2 + H2O H2CO3
Fe + H2CO3 FeCO3 +2H
Sour Corrosion disebabkan oleh H2S dan bila ada
mikroorganisme maka akan mempercepat terjadinya
korosi.
H2S +Fe FeS +2H
Oxygen Corrosion disebabkan oleh udara atau air
yang mengandung O2, yang ditandai adanya FeO(OH)
dan Fe2O3 . Adanya gas yang mengandung CO2 dan
H2S atau air garam dapat mempercepat lajunya korosi
tersebut.
2Fe + O2 + H2O Fe2O3 +H2O
Electrochemical Corrosion disebabkan kandungan
anode, katode, elktrolit dan konduktor
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
Cara pencegahan korosi :
Mengontrol atau menurunkan kadar
salinitas, H2S, CO3 dan O2 dalam semua
proses yang berhubungan dengan
produksi minyak, sehingga pH dapat
dinaikkan (tingkat keasaman menurun).
Pelapisan khusus (coating) pada pipa
dengan memakai polythylene dan poly-
vinyl chloride.
Pemakaian chemical corrosion inhibitor
secara efektif.
Cathodic Pretection memasukkan arus
listrik ke dalam logam yang
penggunaannya sesuai dengan resistivitas
dan karakteristik pipa yang digunakan.