Anda di halaman 1dari 98

Bahan Ajar

MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
INTRODUCTION

Perumahan Balikpapan Baru, Pesona Toronto, Blok JB


No.20, Kel. Damai Baru, Kec. Balikpapan Selatan Kota
Balikpapan
Kalimantan Timur 76114

Jackabdull@gmail.com

0812 5450 2244


ABDUL LATIF.PDF
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
• Prasyarat : • Penilaian :
Teknik Produksi II Tugas Mandiri : 10%
Teknik Material Kuis : 20%
Mid Test : 20%
• 2 SKS
Diskusi : 20%
• 18 Pertemuan :
Final Test : 30%
 16 Perkuliahan
 2 Evaluasi
PENANGANAN PRODUKSI
Materi Pembelajaran
DI PERMUKAAN
 Peralatan System Gathering
 Metoda Perhitungan Aliran
Referensi
Pipa Horizontal  Craft W.J. and Holden B.C.
Well Design drilling and
 Teknik & Perencanaan production. Prentice Hall Inc,
Peralatan Pemisahan fluida Engelwood Clift Newyork
 Pengumpulan Minyak  Szilas A.P. Production and
 Prinsip-Prinsip problem transportation of Oil and Gas
produksi dipermukaan dan  Solomon, Surface Facilities
pemecahannya Design Operation and Trouble
shooting, Kursus IATMI-IWPL,
Bandung 1993
SESSION #1
SIKLUS PENGEMBANGAN E&P

Project Project
Exploration Feasibility
Pre-ProjeCT Phase Phase
Seismic Concept
Phase Basic Detail
Drilling Studies
Engineering Engineering

Abandonment Exploitation Exploitation Development Construction


Of Major & Minor Drilling Installation
Site Modifications Modifications Commissioning
SIMPLIFIED OIL & GAS
PROCESSING SYSTEM

Wellhead
Export to
Processing Facility Storage

Reservoir
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
PERALATAN PRODUKSI DI
Wellhead PERMUKAAN
 Peralatan yang harus dimiliki oleh sumur migas.
 Dipasang saat pengeboran
 Berfungsi untuk mengisolasi tekanan dari dalam sumur migas
agar tidak bocor keluar dan menyangga berat dari casing.
 Semua komponen permanen yang berada di bagian paling atas
di antara surface casing dan sambungan tubing head adapter.
 Berdasaran tempat pemasangannya, wellhead terbagi menjadi
dua jenis yaitu: surface wellhead dan subsea wellhead.
 Surface wellhead adalah wellhead yang dalam
penggunaannya dipasang di atas permukaan
 Subsea wellhead adalah wellhead yang dalam penggunaanya
dipasang di bawah laut.
Xmast Tree
 Dipasang saat produksi
 gabungan dari beberapa katup yang disusun sedemikian
rupa berfungsi sebagai pengatur aliran fluida selama
produksi.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Flowline
Merupakan salah satu komponen
yang sangat penting dalam
kegiatan produksi pada industri
migas
Media mengalirkan fluida produksi
(minyak dan gas) dari Xmast tree ke
manifold dan production/test
header
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN

Production dan Test Header


 Dalam sistem pengumpulan, pengaturan pipa yang menghubungkan aliran dari beberapa
kepala sumur menjadi satu jalur pertemuan.
 Sebuah header memiliki katup produksi dan pengujian untuk mengontrol aliran setiap sumur
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator ???
 Tugas Mandiri
 Dikerjakan di kertas Folio
 Dikumpul melalui email, berupa
PDF sebelum tanggal 15 Sept 2018

 Soal:
1) Gambarkan salah satu alat sistem
permukaan (Xmast Tree dan
Wellhead serta bagiannya)
2) Gambarkan separator vertical
dan horizontal lengkap dengan
penjelasannya
SESSION #2 & #3
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Oil & Gas Separator
 Tabung yang memiliki tekanan dan
temperature tertentu untuk memisahkan gas
dari cairan (minyak, kondensat, atau air), dan
minyak atau kondensat dari air.
 Fungsi utama separator :
1) Unit pemisah utama cairan dari gas.
2) Melanjutkan proses dgn memisahkan gas
ikutan dari cairan.
3) Untuk mengontrol penghentian
kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
4) Memberikan waktu yang cukup untuk
pemisahan antara minyak dan air yang ikut
terproduksi.
 Prinsip sistem pemisahan minyak dan gas
dengan menggunakan salah satu atau lebih
dari tiga sifat hidrokarbon berikut :
1. Gravitasi
2. Tekanan
3. Temperatur
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Gravitasi
Semua produk dari flowstream memiliki berat yang spesifik (SG).
Produk yang memiliki SG lebih tinggi dibandingkan dengan
produk lainnya maka semakin cenderung berada pada bagian
bawah vessel.
SG Gas < SG minyak/kondensat < SG air.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
 Gabungan aliran produk masuk ke saluran masuk (inlet).
 Gas akan terpisah dari liquid (minyak dan air) dan keluar dari atas (gas
outlet).
 Minyak terpisah dan berada di atas air dan mengalir melalui container
minyak (oil bucket) dan menuju ke saluran keluar minyak (oil outlet).
 Air berada paling bawah dari separator dan keluar melalui saluran air
(water outlet).
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Tekanan Temperatur
Setiap separator beroperasi Minyak dan gas masuk ke
pada tekanan tertentu. sistem produksi pada suhu
Tekanan merupakan alaminya.
kekuatan untuk Panas dari cairan akan
menggerakkan produk membantu memisahkan
melalui sistem produksi. gas dari cairan dan minyak
Beberapa sumur kehilangan dari air.
tekanan melalui proses Panas dapat ditambahkan
deplesi dan membutuhkan ke sistem jika dibutuhkan,
metode pengangkatan dengan sumber panas dan
buatan untuk memindahkan penukar panas aliran yang
produk (Gas LIft, Pumping disebut heat exchanger
Units, dll.). atau heater.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator berdasarkan
tekanan kerjanya
Separator tekanan tinggi
(HP separator)  650 –
1500 Psig.
Separator tekanan
menengah (MP separator)
 225 – 650 Psig.
Separator tekanan
rendah (LP separator) 
10 – 225 Psig
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator berdasarkan
jumlah fasanya
Separator 2 fasa  Separator 3 fasa 
memisahkan fasa cair dan memisahkan minyak, air
fasa gas. dan gas.
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Separator berdasarkan
bentuknya
Separator Vertikal.
 Cocok GOR rendah
 Tidak membutuhkan tempat yang
luas
Separator Horisontal.
 Cocok GOR tinggi
Separator Spherical.
 Bentuk sudah compact
 Cocok untuk fluida yang
mengandung pasir dan lumpur
 Kapasitas lebih kecil dibanding
vertical dan horisontal
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian Separator
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian
Separator
Inlet Deflector.
 Memecahkan aliran yang
masuk dan merubah aliran
Mist Extractor.
 memisahkan cairan dari gas
sebelum gas keluar dari
separator
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian Separator
Weir.
 Dinding yang dipasang tegak lurus
didalam separator.
 Meningkatkan retention time bagi
fluida untuk mengendap,
sehingga cairan (minyak)
melewati weir sebelum keluar
melalui outlet minyak
Straighteening Vanes.
 merubah arah gas dari inlet dan
mengurangi turbulensi dari inlet
deflector
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Bagian-bagian Separator
Safety Relief Valve.
 Bekerja apabila ada tekanan lebih
dari separator.
 Bekerja dengan cara membuang
tekanan lebih yang ada di dalam
separator secara otomatis sampai
tekanan di dalam separator lebih
rendah dari setting pressurenya.
Rupture Disc.
 Melindungi separator jika tekanan
terlalu tinggi dan safety relief valve
tidak berfungsi, tekanan separator
akan memecah plate didalam
rupture disc
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Permasalahan dalam
Pengoperasian Separator
 Explore permasalahan operasi
yang mungkin terjadi pada
separator dan cara
menanganinya
 Kerjakan berkelompok di dalam
kelas
 Dalam bentuk PPT dan kemudian
di presentasikan
 Sebaiknya disertai dengan
gambar agar mudah dijelaskan
 Waktu pengerjaan 30 menit
Bahan Ajar

MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #4 & #5
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Alat Pengukur Tekanan
Manometer Teknik (gauge).
 hanya menunjukkan nilai tekanan dari
suatu zat tanpa mempertimbangkan
tekanan atmosfir.
 PSIG

Manometer Absolut.
 tekanan yang dihitung berdasarkan
tekanan referensi 1 atm.
 PSIA = PSIG + atm
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Alat Pengukur Suhu
Derajat panas suatu benda
4 skala : celcius, fahrenheit,
reamur, dan kelvin
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Alat Pengukur Flow Rate
dan Volume
 di gunakan untuk mengukur
kecepatan aliran dan volume
total dari fluid yang
melewatinya.
 Satuan pengukuran LPS, LPM,
LPH, M3/H, M3/Menit, GPM,
GPH, BPD.
 Jenis yang banyak digunakan
di industry oil and gas :
ultrasonic flow meter, mass
flow Coriolis, electromagnetic
(turbine, vortex, positive
displacement)
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Pompa Minyak Mentah
(crude pump)
 Gunanya untuk
memindahkan/mentransfer
crude oil dari satu ke titik
lainnya.
 Jenis pompa : dynamic pump
dan positive displament pump
 Dynamic pump : pompa
sentrifugal, pompa aksial,
pompa special efek.
 Positive displacement pump :
reciprocating pump, rotary
pump
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Gas Compressor
 Gunanya menekan dan
mensirkulasikan gas melalui
proses, meningkatkan kondisi
untuk reaksi kimia, menyediakan
gas inert untuk sistem
keselamatan atau kontrol,
memulihkan dan mengkompres
ulang gas proses, dan
mempertahankan tingkat
tekanan yang benar dengan
menambahkan atau
mengeluarkan gas atau uap dari
system.
 Jenis gas compressor : dynamic
pump dan positive displament
pump
PERALATAN PRODUKSI DI
PERMUKAAN
Tangki Penampungan (storage
tank)
 Tipe tangki berdasarkan tekanan
operasinya
 Fixed roof : > 1.5 psia
 Floating roof : 1.5 – 11.1 psia
 Pressure storage : > 11.1 psia
 Tipe tangki berdasarkan jenis produk
 Fixed roof : diesel, gas oil, fuel,
asphalt
 Floating roof : crude oil, kerosene,
avtur, gasoline, naphta
 Pressure storage : HC dengan
vapour > 11.1 psia
Bahan Ajar

MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #6 & #7
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

Garis alir pada fluida mengalir


terdapat dua jenis, yaitu:
1. Aliran laminar adalah aliran
fluida yang mengikuti suatu garis
lurus atau melengkung yang jelas
ujung dan pangkal-nya serta tidak
ada garis lu-rus yang bersilangan.

2. Aliran turbulen adalah aliran fluida yang ditandai dengan adanya


aliran berputar dan arah gerak partikelnya berbeda, bahkan ber-
lawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.
PERSAMAAN KONTINUITAS

• Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas


penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya
fluida (volum) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap
satuan waktu dinamakan debit.

Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:


V
Q  A v dan Q 
t
Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
PERSAMAAN KONTINUITAS

• Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu
yang sama.
Persamaan kontinuitas me-nyatakan
bahwa pada aliran fluida ideal, hasil
kali laju aliran fluida dengan dengan
luas penampangnya adalah konstan.

Keterangan:
Q1  Q 2 Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A1 v 1  A 2 v 2 A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
PERSAMAAN KONTINUITAS

• Contoh soal : Pipa dengan diameter 0,75 m mengalirkan air dengan


kecepatan 2,5 m/dt. Berapakah debit aliran, apabila debit aliran
dinaikan menjadi 65 l/dt, berapakah kecepatan aliran?
• Air mengalir melalui pipa 1,2,3,dan 4 seperti tergambar. Air mengalir
melalui pipa 1 dengan diameter D1=50 mm yang dihubungkan
dengan pipa 2 berdiameter D2=75 mm dimana kec.rata-rata nya
V2=2m/dt. Ujung pipa 2 bercabang menjadi pipa 3 dan pipa.
Kecep.aliran pipa 3 adalah V3=1,5 m/dt. Diameter pipa 4 adalah
D4=30 mm. Debit aliran pipa 4 adalah setengah debit pipa 3,
Q4=0,5Q3. Hitung Q1,V1,Q2,Q3,D3,Q4 dan V4!

4
1
2
AZAS BERNOULLI

Tekanan fluida di tempat yang


kecepatannya besar lebih kecil
daripada tekanan fluida di
tempat yang kecepatan-nya
kecil.

p   g h   v  konstan
1 2
Persamaan bernoulli 2

Keterangan:
p = tekanan (N/m2) Penurunan pers. Bernoulli utk
 = massa jenis fluida (kg/m3) aliran sepanjang garis arus
g = percepatan gravitasi (m/s2) didasarkan pada hukum
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m) Newton II utk gerak F = M a
v = kecepatan fluida (m/s)
AZAS BERNOULLI

• Pers. Bernoulli dapat digunakan utk menentukkan garis tekanan dan


tenaga
2
p V
H  z  
 2 g

Aplikasi pers. Bernoulli utk kedua titik di


dalam medan aliran
2 2
p V p V
   zB     h   he
A A B B
z
 
A f
2g 2g

Ket :
z : elevasi (tinggi tempat)
∑hf : jumlah kehilangan tenaga primer (krn
V
2
: tinggi kecepatan gesekan) sepanjang pengaliran
2g ∑he : jumlah kehilangan tenaga sekunder
(perubahan tampang aliran) sepanjang pengaliran
p
: tinggi tekanan

AZAS BERNOULLI

2 Apabila diketahui jenis aliran dari nilai bilangan


L V
hf  f atau Reynolds, maka nilai kehilangan tenaga krn gesekan
D 2g menjadi :
8 fL
hf 
2
Q 32 vVL
g D
2 5
hf  v merupakan
2
gD kekentalan
kinematik

Dimana :
hf = kehilangan tenaga krn gesekan
L = Panjang pipa
D = diameter pipa
V = kecepatan aliran
Q = debit
f = gesekan
AZAS BERNOULLI

Contoh Soal :
1. Hitung energi total air yang mengalir melalui pipa
dengan tekanan 20 KN/m2 dan kecepatan 6 m/d.
Sumbu pipa berada pada 10 m diatas garis
referensi!
2. Pipa horizontal dengan panjang 50 m mempunyai
diameter yang mengecil dari 50 cm menjadi 25
cm. Debit aliran adalah 0,05 m3/dt. Tekanan
pada pipa dengan diameter besar adalah 100
kPa. Hitung tekanan pada tampang dengan
diameter kecil!
0,5 cm 0,25 m
Q = 0,05 m3/dt
B
A
50 m
AZAS BERNOULLI

Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan


Bernoulli.
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

p 1  p 2   g ( h 2  h1 )

Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair


pada kedalaman tertentu.

Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
AZAS BERNOULLI

2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)


1 2 2
p1  p 2   (v 2  v1 )
2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka
tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.

Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Menentukan kecepatan dan debit semburan air pada tangki yang


berlubang
v  2 gh

h
Q = A.v Q  A 2 gh

Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Contoh :
Sebuah tangki berisi air setinggi 1,25 m. Pada tangki terdapat lubang
kebocoran 45 cm dari dasar tangki. Berapa jauh tempat jatuhnya air diukur dari
tangki (g =9,81 m/s2)?

Lintasan air merupakan bagian dari


gerak parabola dengan sudut a = 0o
(v0 arah mendatar)
1,25 m air
45 cm
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Venturimeter
2 ( P1  P2 )
v1 
 [( A1 / A 2 )  1]
2

Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
 = massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2

2 gh
v  2
 A1 
  1
 
A
 2 
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Contoh

Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 10 cm2


dan luas penampang kecil 5 cm2 digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran air. Jika perbedaan ketinggian permukaan air
15 cm.
Hitunglah aliran air dipenampang besar dan penampang kecil
(g = 9,81 m/s2)?

15 cm

v1 v2

A2
A1
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran suatu zat cair.

2  ' gh
v 

Contoh
Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran gas oksigen yang
mempunyai massa jenis 1,43 kg/m3 dalam sebuah pipa. Jika perbedaan tinggi
zat cair pada kedua kaki manometer adalah 5 cm dan massa jenis zat cair adalah
13600 kg/m3,
Hitunglah kelajuan aliran gas pada pipa tersebut! (g = 9,81 m/s2)
ALIRAN DALAM PIPA

Formula Empiris Untuk Aliran dalam Pipa


- Formula Hazen – Williems
0 . 63
v  1 . 318 C HW R H
0 . 54
S

Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
C = koefisien Hazen Williams
ALIRAN DALAM PIPA

- Formula Manning
1 2/3
v 
1/ 2
RH S
n
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
n = koefisien manning
LANJUTAN

Daya Pompa :

QH 
P 
75 

Dimana :
P = daya pompa (horse power)
Q = debit
H = ketinggian (didasarkan pada kehilangan
tenaga)

 = efisiensi pompa
LATIHAN SOAL
1. Suatu pipa mempunyai luas tampang yg mengecil dari
diameter 0,3 m (tampang 1) menjadi 0,1 m (tampang 2). Selisih
elevasi tampang 1 dan 2 (dgn tampang 1 dibawah) adalah Z.
Pipa mengalirkan air dgn debit aliran 50 l/dt. Tekanan di
tampang 1 adalah 20 kN/m2. Apabila tekanan pada tampang
2 tdk boleh lebih kecil dari 10 kN/m2, hitung nilai Z. Kehilangan
tenaga diabaikan!
2. Air mengalir dari kolom A menuju kolom B melalui pipa 1 dan 2.
Elevasi muka air kolom A dan B adalah +30 m dan +20 m. Data
pipa 1 dan 2 adalah L1= 50 m, D1= 15 cm, f1= 0,02 dan L2= 40 m,
D2= 20 cm, f1= 0,015. Koefisien kehilangan tenaga sekunder di
C, D dan E adalah 0,5; 0,5; dan 1. Hitung debit aliran!
3. Air dipompa dari kolom A menuju kolom B dengan beda
elevasi muka air adalah 25 m, melalui pipa sepanjang 1500m
dan diameternya 15 cm. Koefisien gesek pipa f= 0,02. Hitung
daya pompa jika debit aliran 25 l/dt dan efisiensi pompa 90%!
Bahan Ajar

MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #8 & #9
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
 Separator adalah peralatan yang sangat
penting dan diperlukan dalam industry
minyak dan gas
 Fluida yang dipisahkan dalam separator
umumnya fluida yang memiliki karakteristik
yaitu fluida bertekanan, fluida dengan
temperatur rendah maupun temperatur
tinggi.
 Separator dirancang berdasarkan pada
kebutuhan suatu lapangan yang di dapat
informasinya dari piping dan instrument
diagram (P&ID), data sheet dan work
instruction yang memenuhi standar industry
oil dan gas.
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Prinsip Perancangan Separator
 Dimensi  Tergantung pada velocity
fluida dan tekanan dalam separator.
 Inlet dan outletnya
 Jenis Separator  Tergantung faktor-
faktor berikut :
Min-max rasio antara volume dan
luas permukaan
Fungsinya
Standar yang digunakan
Kemudahan fabrikasi
Biaya minimum
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Prinsip Perancangan Separator
Toleransi korosi  Pertimbangan korosi di
dalam separator khususnya didaerah
dimana fasa air merubah laju aliran.
Material  ASME menyarankan bahan
carbon steel SA-516-70 ataupun SA-240-
304SS
Flange  ASME atau flange standart
berdasarkan ANSI B16.5 namun hanya
sampai ukuran 600 mm, sedangkan
flange jenis MSS-SP-44 tersedia untuk
ukuran besar. Flange jenis API 605
disarankan untuk dipakai, karena lebih
ramping dan membutuhkan lebih banyak
baut ukuran kecil dari pada Flange jenis
MSS-SP-44.
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Formula Perancangan Separator
1. Menghitung Vt dengan rumus :
𝑽𝒕 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟎𝟒 ρ1−ρg dm 1/2
ρg
Vt : Kecepatan terminal butiran liquid (ft/s)
ρg : densitas gas, kg/m3
ρ1 : densitas liquid, kg/m3
dm : diameter butiran liquid yang ingin dipisahkan, mikron
2. Menghitung nilai Re dengan rumus :
𝑹𝒆 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟒𝟗 ρgdμm𝑽𝒕
1/2

ρg : densitas gas, kg/m3


dm : diameter butiran liquid yang ingin dipisahkan, mikron
μ : viskositas , cP
Vt : Kecepatan terminal butiran liquid (ft/s)
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Formula Perancangan Separator
3. Menghitung nilai CD dengan nilai Re yang didapat :

CD= koefisien drag


4. Menghitung kembali Vs dan nilai Re (kembali ke
langkah 2) dan iterasi sampai nilai CD yang didapat
konstan.
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Formula Perancangan Separator
5. Menghitung panjang efektif separator (d.Leff)

d = diameter separator,in

Leff = panjang efektif separator tempat terjadi


pemisahan, ft
T = temperatur operasi, oR
Z = kompresibilitas gas
Qg = laju alir gas, MMSCFD
P = tekanan operasi, Psia
ρg = densitas gas, kg/m3
ρl = densitas liquid, kg/m3
CD = koefisien drag
dm = ukuran butiran liquid yang akan dipisahkan,
micron
TEKNIK & PERENCANAAN
PERALATAN PEMISAHAN FLUIDA
Formula Perancangan Separator
6. Menghitung Retention Time

Q1 = laju alir air, BWPD


tr = retention time air yang diinginkan,
menit

7. Menghitung Slenderness Ratio

Leff = panjang efektif separator, m


Lss = panjang seam-to-seam, m
Lss/d = slenderness ratio
Bahan Ajar

MKB5302
PENANGANAN PRODUKSI
DI PERMUKAAN
SEMESTER VII
STT MIGAS BALIKPAPAN - 2018
SESSION #10 & #11
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
 High/low level di separator
 High/low pressure di separator
 High/low pressure di
incoming/outgoing line
 Process control devices tidak
bekerja sesuai dengan operating
yang diinginkan (PCV, LCV, ILCV,
FCV, dll)
2. Pasir
3. Scaling
4. Emulsi
5. Parafin
6. Korosi
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
 High/low level di separator
 Pertambahan/pengurangan volume aliran
liquid dari upstream secara mendadak atau
melebihi kapasitas separator
 LCV tidak bekerja sesuai dengan yang
diinginkan (permasalahan controllernya,
internal leaking, fluida foaming)
 Volume separator berkurang akibat adanya
deposit material padatan pada dasar
separator
 Adanya kebocoran di pipa upstream atau
downstream
 Terjadinya kebuntuan di pipa penyalur
(hydrate, pasir, scale)
 Peralatan pengamannya : LAH, LSHH, LAL,
LSLL, SDV inlet/outlet separator
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
 High/low pressure di separator
 Bertambah/berkurangnya volume aliran gas
dari upstream secara mendadak atau
melebihi kapasitas separator
 PCV tidak bekerja sesuai dengan yang
diinginkan (permasalahan controllernya,
internal leaking, peralatan sensor rusak)
 PSV popping diluar setting operatingnya
 Adanya kebocoran di pipa upstream atau
downstream
 Terjadinya kebuntuan di pipa
penyalur/blocking
 Peralatan pengamannya : PAH, PSHH, PAL,
PSLL, PSV, Rupture disc, SDV inlet/outlet
separator
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
 High/low pressure di incoming/outgoing
line
 Bertambah/berkurangnya volume aliran
gas dari upstream secara mendadak
atau melebihi kapasitas separator
 PCV tidak bekerja sesuai dengan yang
diinginkan (permasalahan controllernya,
internal leaking, peralatan sensor rusak)
 Adanya kebocoran di pipa upstream
atau downstream
 Terjadinya kebuntuan di pipa
penyalur/blocking
 Peralatan pengamannya : PAH, PSHH,
PAL, PSLL, SDV incoming/outgoing
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
1. Proses Upset / Diluar kondisi normal
 Process control devices tidak bekerja sesuai dengan
operating yang diinginkan (PCV, LCV, ILCV, FCV, dll)
 Internal passing karena adanya pengikisan oleh
pasir atau material padat lainnya
 Controller upset karena kurang pemeliharaan,
aging.
 Sensor/transmitter rusak
 Control loop/feed back yang memberikan false
signal
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
2. Pasir
 Pasir yang terproduksi bersama fluida akan
menyebabkan abrasi atau pengikisan pada
peralatan produksi dan bisa terjadi kebuntuan
 Usaha yang harus dilakukan adalah mengurangi laju
produksi pada sumur-sumur ehingga didapat laju
optimum.
 Melakukan pembersihan pasir secara periodic pada
separator
 Melakukan sand drain pada kolom pompa atau
separator termasuk peralatan controlnya.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
3. Scaling
 Merupakan kristalisasi dan pengendapan mineral yang
berasal dari hasil reaksi ion-ion yang terkandung dalam
fluida
 Penyebabnya karena adanya
 Bercampurnya 2 jenis air yang berbeda (air injeksi dan
air formasi  BaSO4)
 Tekanan operasi turun (CO2 dan ion bikarbonat terlepas
meningkatkan terbentuknya CaCO3)
 Temperatur tinggi, penguapan  terjadi perubahan
kelarutan  pembentukan scale
 Kenaikan pH cairan, Scale biasanya terbentuk pada
kondisi basa (pH > 7)
 Terjadi agitasi, Pengadukan atau goncangan akan
mempercepat terbentuknya endapan scale. Scale
biasanya terbentuk pada tempat dimana faktor
turbulensi besar, seperti sambungan pipa, valve dan
daerah-daerah penyempitan aliran.
 Kelarutan zat padat, kelarutan zat padat rendah atau
kecil, maka kemungkinan untuk terbentuknya scale akan
semakin besar
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
3. Scaling
 Jenis scale yang terjadi : CaSO4, BaSO4 dan
CaCO3
 Cara mencegah
 Menghindari tercampurnya air yang
incompatible (tidak boleh campur)
 Mengubah komposisi air dengan water
dilution (pengencer air ) atau mengontrol
pH
 Menghilangkan zat pembentuk scale
 Penambahan scale control chemical
 Cara mengatasi
 Penambahan larutan EDTA (Ethylene
Diamine Tetra Acetic)
 Acidizing (Penambahan larutan HCl atau
HCl:HF )
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
Campuran dua macam cairan yang
dalam keadaan biasa tidak dapat
bercampur (immiscible).
Problem emulsi umumnya timbul pada
saat air mulai terproduksi bersama
minyak. Air yang tidak dapat
bercampur dengan minyak
dinamakan air bebas dan dengan
mudah dipisahkan dengan cara
pengendapan. Namun ada emulsi
yang sulit berpisah, sehingga
diperlukan suatu usaha untuk
pemecahannya
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
 Terdapat tiga faktor penting yang membentuk
emulsi stabil
 Adanya dua macam cairan yang immiscible.
 Adanya pengadukan/agitasi yang cukup kuat.
 Adanya emulsifying agent yang dapat membuat
emulsi menjadi stabil.
 Emulsi cairan dalam bentuk butiran-butiran yang
tersebar disebut dispersed (internal) phase, dan
cairan yang mengelilingi butiran-butiran itu disebut
continuous (external) phase.
 Secara umum emulsi dapat diklasifikasikan sbb :
 Water in oil (W/O), air sebagai dispersed dan
minyak sebagai continious phase. Water in oil
emulsi inilah yang sering dijumpai.
 Oil in water (O/W) emulsion, minyak sebagai
dispersed phase dan air sebagai continuous
phase.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
 Berdasarkan kestabilannya, emulsi dibagi 2 (dua) macam :
 Emulsi yang stabil  emulsi dimana minyak dan air tidak
dapat memisahkan diri tanpa bantuan dari luar.
 Emulsi yang tidak stabil  emulsi dimana minyak dan air
dapat memisahkan diri tanpa bantuan dari luar, cukup
hanya diberikan settling time saja.
 Kestabilan emulsi tergantung beberapa faktor :
 Emulsifying agent seperti asphalt, resin, oil soluble organic
acid dan material-material halus yang lebih larut atau
dapat berpencar dalam minyak daripada dalam air.
 Viskositas, semakin tinggi  kecendrungan untuk
mengikat butiran air lebih besar  memerlukan waktu
lebih lama untuk memecahkan emulsinya.
 Specific gravity, semakin besar semakin cepat terpisah
antara minyak dan air.
 Prosentase air yang tinggi akan membentuk emulsi yang
kurang stabil, sehingga mudah dipisahkan dari
minyaknya.
 Umur emulsi, minyak yang mengandung emulsi bila
dimasukkan ke dalam tangki, maka emulsi tersebut
menjadi sangat sulit untuk dipisahkan.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
 Pencegahan terbentuknya emulsi :
 Tidak memproduksikan minyak dengan air
secara serentak  sulit dilakukan.
 Mencegah timbulnya agitasi yang dapat
membentuk emulsi.
 Pembukaan dan penutupan sumur secara
terencana.
 Untuk sumur gas lift  meningkatkan efisiensi
gas lift di tubing.
 Untuk sumur pompa  pembesaran efisiensi
volumetris pompa  dengan pemasangan
gas anchor, clearance pompa yang kecil,
spacing yang baik serta kecepatan dan
panjang stroke yang semestinya
 Injeksi chemical demusilfer pada ghatering
systemnya.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
4. Emulsi
 Penanggulangan :
 Metode settling time  pengendapan secara
gravitasi (gun barrel, FWKO, oil skimmer).
 Metode kimiawi  chemical demulsifer 
merusak film emulsifying agent.
 Metode pemanasan  emulsifying agent
menjadi pecah, dan viskositas cairan makin
berkurang (heater treater)
 Metode elektrik (listrik)  merusak atau
menetralkan film penyelubung butiran-butiran
air yang diinduksi oleh medan listrik statis,
sedangkan minyak sebagai continious phase
diinduksikan sehingga butiran-butiran air yang
lebih besar akan cepat mengendap
dibanding butiran air yang kecil.
 Metode kombinasi  metode panas-kimiawi
dan kimiawi-listrik.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
 Unsur pokok yang banyak terkandung
dalam minyak mentah (CnH2n+2).
 Umumnya disebabkan oleh :
 Perubahan komposisi hidrokarbon
 Kandungan wax (lilin) di dalam crude oil
 Turunnya temperatur dan tekanan,
sehingga minyak makin mengental
(pengendapan parafinik).
 Endapan parafin yang terbentuk
merupakan suatu persenyawaan
hidrokarbon dan hidrogen antara C18H38
hingga C38H78 yang bercampur dengan
material organik dan inorganik lain.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Kelarutan parafin dalam crude oil
tergantung pada komposisi kimia
minyak dan temperatur.
Pengendapan akan terjadi jika
permukaan temperaturnya lebih
rendah daripada crude oil.
Viskositas crude oil akan meningkat
dengan adanya kristal parafin dan
jika temperatur terus turun crude oil
akan menjadi sangat kental.
Temperatur terendah dimana
minyak masih dapat mengalir
disebut titik tuang (pour point).
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Penyebabnya :
 Turunnya tekanan reservoir
 Hilangnya fraksi ringan minyak
 Pemindahan panas dari minyak ke
dinding pipa dan diteruskan ke
tempat sekitarnya.
 Aliran cairan yang tidak tetap dan
tidak merata.
 Adanya partikel lain yang menjadi
inti pengendapan.
 Kecepatan aliran dan kekasaran
dinding pipa.
 Terhentinya aliran fluida
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
5. Paraffin
Cara mengatasinya :
 Mekanikal (reservoir : hydroulic
fracturing, di tubing dengan alat
scraper dan cutter dan di flowline
dengan alat pigging)
 Kombinasi dengan pemakaian
solvent (kerosen, kondensate, dan
minyak diesel) dengan cara
pemanasan (pemakaian heater
treater, steam stimulation atau
thermal recovery seperti injeksi uap)
 Pemakaian larutan air + calcium
carbide atau acethylene
 Acidizing
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
 Kerusakan logam akibat reaksi
elektrokimia dengan
lingkungannya
 Besi (Fe) bereaksi membentuk
senyawa hidroksida, karbonat
atau sulfida yang rapuh dan
mudah tererosi oleh aliran.
 Akibatnya akan terjadi penipisan
dinding pipa, alat-alat produksi,
yang akhirnya dapat
menimbulkan kebocoran-
kebocoran.
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
 Penyebab terjadinya korosi :
 Pengaruh komposisi logam setiap
logam yang berbeda komposisinya
mempunyai kecendrungan korosi.
 Pengaruh komposisi air  pengkaratan
oleh air akan meningkat dengan naiknya
konduktivitas dan menurunnya pH air.
 Kelarutan gas  oksigen, karbondioksida
atau hidrogen sulfida yang terlarut dalam
air akan menaikkan korosivitas secara
drastis.
 Akibat reaksi perubahan fase dan reaksi
kimia secara langsung seperti pipa yang
mengalami perenggangan
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
 Syarat terjadinya korosi : anoda, katoda dan elektrolit
 Macam2 Korosi :
 Sweet Corrosion  disebabkan oleh CO2 dan asam
pekat serta tekanan parsialnya (7-30 psi atau lebih).
CO2 + H2O  H2CO3
Fe + H2CO3  FeCO3 +2H
 Sour Corrosion  disebabkan oleh H2S dan bila ada
mikroorganisme maka akan mempercepat terjadinya
korosi.
H2S +Fe  FeS +2H
 Oxygen Corrosion  disebabkan oleh udara atau air
yang mengandung O2, yang ditandai adanya FeO(OH)
dan Fe2O3 . Adanya gas yang mengandung CO2 dan
H2S atau air garam dapat mempercepat lajunya korosi
tersebut.
2Fe + O2 + H2O  Fe2O3 +H2O
 Electrochemical Corrosion  disebabkan kandungan
anode, katode, elktrolit dan konduktor
PRINSIP-PRINSIP PROBLEM PRODUKSI
DIPERMUKAAN DAN PEMECAHANNYA
6. Korosi
 Cara pencegahan korosi :
 Mengontrol atau menurunkan kadar
salinitas, H2S, CO3 dan O2 dalam semua
proses yang berhubungan dengan
produksi minyak, sehingga pH dapat
dinaikkan (tingkat keasaman menurun).
 Pelapisan khusus (coating) pada pipa
dengan memakai polythylene dan poly-
vinyl chloride.
 Pemakaian chemical corrosion inhibitor
secara efektif.
 Cathodic Pretection  memasukkan arus
listrik ke dalam logam yang
penggunaannya sesuai dengan resistivitas
dan karakteristik pipa yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai